Jun 12, 2020 | Berita
Sebagai perguruan tinggi yang semakin berkembang, Universitas Muhammadiyah Magelang (UMMagelang) terus berupaya meningkatkan kerjasamanya dengan berbagai instansi. Kali ini UMMagelang bekerjasama dengan Dinas Sosial Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Perlindungan, Pemberdayaan Perempuan dan Anak (Dinsos PPKB PPPA) Kabupaten Magelang. Kerjasama dalam hal Tri Dharma Perguruan Tinggi, pemberian beasiswa, dan bimbingan belajar tersebut tertuang dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan di Aula Rektorat pada Jumat lalu (12/6). Dalam acara tersebut, diadakan pula launching gerakan Ayo Kuliah 2020.
Dr. Suliswiyadi, M.Ag, Rektor UMMagelang sangat mengapresiasi kolaborasi yang akan dilakukan universitas dengan Dinsos. Sulis berharap dengan terjalinya hubungan kerjasama tersebut dapat mewujudkan Sumber Daya Manusia yang unggul dalam segala aspek. “Hal ini juga selaras dengan tagline Universitas Muhammadiyah Magelang, yaitu Unggul dan Islami. Gerakan Ayo Kuliah 2020 semoga bisa menjadi penyemangat bagi siapa saja untuk meneruskan pendidikan ke jenjang sarjana”, tambahnya.
Arif Rohman Muiz SE,MM, ketua Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Magelang menuturkan bahwa Gerakan Ayo Kuliah 2020 ini bertujuan untuk mengentaskan angka kemiskinan dengan mendorong siswa-siswi lulusan SMA/SMK untuk bisa melanjutkan studi ke tingkat lanjut. “Dengan pendidikan yang tinggi, anak bangsa nantinya akan lebih mudah dalam mencari pekerjaan berbekal skill dan ijazah sarjana,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Magelang, Iwan Agus Susilo S. Sos., MM yang turut hadir menyampaikan bahwa penerima bantuan sosial melalui Program Keluarga Harapan di Kabupaten Magelang yang memiliki anak diharapkan bisa memaksimalkan pendidikan hingga ke jenjang perguruan tinggi. “Sehingga dari bantuan tersebut dapat melahirkan sarjana yang unggul dan mandiri dengan maksud agar bisa menaikan tingkat perekonomian keluarga,” jelasnya.
(Humas)
Jun 11, 2020 | Berita
Di tengah pandemi Covid-19, Universitas Muhammadiyah Magelang (UMMagelang) melaksanakan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi 2020 (Pilmapres) secara daring dan sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku. Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Rektorat pada Kamis (11/6), menghadirkan tujuh kandidat mahasiswa S1 dan D3 pilihan dari masing-masing fakultas yang ada di UMMagelang.
Sebelumnya, mahasiswa tersebut telah melalui seleksi di tingkat fakultas dan kemudian melalui bimbingan yang intensif untuk merebutkan juara di tingkat Universitas yang nantinya akan diajukan mewakili perguruan tinggi pada kompetisi tingkat nasional.
Dalam sambutannya, Puguh Widiyanto, M.Kep selaku Wakil Rektor I UMMagelang menuturkan bahwa kegiatan ini pertama kalinya dilaksanakan secara daring dan tanpa penonton. “Sekalipun diadakan secara daring, kondisi seperti ini tidak menyurutkan semangat para kontestan untuk berjuang menjadi yang terbaik pada ajang pemilihan mahasiswa berprestasi 2020”, ujarnya.
Satu per satu, mahasiswa mempresentasikan gagasan yang dilombakan kepada juri secara daring dengan menggunakan Bahasa Inggris. Adapun beberapa keriteria penilaian diantaranya: presentasi, komunikasi bahasa inggris, prestasi dalam perkuliahan, keaktifan dan kepemimpinan di dalam organisasi kampus.
Dari kriteria di atas, menghasilkan tiga juara tingkat S1; juara 1 diraih oleh Khafidotul Uliyah, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan judul “Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi UMKM di Era Industri 4.0 Melalui Gelangtech (Magelang Gemilang Tecnology)”, juara 2 diraih oleh Muhammad Syihabudin Az Zubair, mahasiswa Fakultas Teknik dengan judul “Geographic Infornation Systems Web-based religious events (case study: magelang regacy)” dan juara 3 diraih oleh Azizatul Islamiyah, mahasiswa Fakultas Agama Islam dengan judul “Model Investasi Islam Untuk Mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) pada Lembaga Wakaf Kabupaten Magelang”. Sementara itu, tingkat D3 menetapkan Nurinda Fitriana, mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan sebagai juara satu, dengan judul “Pemanfaatan Penggunaan Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Undatus) Sebagai Kontrol Kadar Glukosa Darah”.
Ns. Margono, M.Kep, Ketua Lembaga Pengembangan Mahasiswa dan Alumni (LPMA) mengatakan bahwa perolehan tersebut nantinya akan mendapat bimbingan lebih lanjut dan akan dilombakan ke tingkat selanjutnya di Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), 16 Juni 2020 mendatang.
(HUMAS)
Jun 10, 2020 | Berita
Tim pengabdian PKW (Program Kemitraan Wilayah) Universitas Muhammadiyah Magelang (UMMagelang) sebagai ketua Ns. Robiul Fitri Masithoh, M.Kep, anggota pelaksana Basri, S.H,.M.H, Diesyana Ajeng Pramesti S.E., M.Sc dan Universitas Negeri Tidar (Untidar), sebagai anggota pelaksana Siti Nurul Iftitah, S.P.,M.P melakukan kegiatan bersama yaitu Forum Group Discusion (FGD) yang dihadiri oleh Kepala Kelurahan Kedungsari dan tim inti Program Kampung TEDUH (Tematik Teduh dan Hijau) membahas teralisasinya Kampung bunga sekaligus melanjutkan kegiatan tahun ke dua yang didanai Kementrian Riset dan Inovasi Nasional, Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan tahun anggaran 2020 yang rencananya akan berakhir taun 2021 karena merupakan pengabdian multiyears (Selasa 9 Juni 2020). Pengbadian masyarakat ini disambut baik oleh bappeda Kota Magelang sehingga masuk dalam pilot project 2020.Pencanangan program dan penandatangan kesepakatan bersama pelaksanaan program kampung teduh telah terlaksana pada tanggal 28 Agustus 2020 dengan adanya komitmen bersama stakeholder.
Terealisasinya Kampung teduh ini perlu adanya sinergitas, kolaborasi dan patisipasi dari semua stake holder yaitu pemerintah, masyarakat, dunia usaha, perguruan tinggi dan media massa dalam penanganan dan pencegahan tumbuhnya pemukiman kumuh melalui peningkatan kualitas lingkungan hunian sehingga dapat meningkatkan sosial ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Kelurahan kedungsari banyak potensi yang bisa digali yaitu terdapat kelompok petani bunga yang dapat menjadi fasilitator di wilayah tersebut dan warganya memiliki kegemaran dan ketrampilan dalam membudiayakan tanaman hias sehingga tema yang dusulkan adalah kampung bunga sehingga sejalan dengan Program Kemitraan Wilayah di Kedungsari melalui pemberdayaan Perempuan untuk mewujudkan Magelang sebagai Kota Sejuta Bunga. Selain memiliki potensi juga terdapat kendala yang akan kami atasi bersama tim Pengusul pengabdian masyarakat yang memiliki kepakaran dibidang Pertanian, ekonomi, hukum dan kesehatan.
Salah satu kendala yang muncul dalam pelaksanaan kampung bunga adalah terkait dengan pengelolaan karena warga merasa kapasitas warga dalam mengelola belum cukup sehingga perlu adanya pembinaan, pembentukan dan pelatihan dalam pengelolaan kampung bunga akan dilaksanakan oleh Diesyana Ajeng Pramesti S.E., M.Sc dengan kepakaran Manajemen, kendala selanjutnya adalah terkait dengan parkir sehingga warga mengusulkan parkir disepanjang jalan Barito karena ketiadaan lahan kosong sehingga perlu dilakukan sosialisasi kepada warga yang akan dipandu oleh Basri, S.H,.M.H dengan kepakaraan Hukum. Kendala lain yaitu warga belum memiliki rencana penampungan air untuk menyiram tanaman dan toilet umum yang sehat untuk pengunjung sehingga warga memerlukan sederetan dari kali manggis untuk dialirkan ke lahan pembibitan sebagai alternatif atau mengadakan pompa dan penampungan dari dari sungai elo akan diberikan sosialisasi oleh Siti Nurul Iftitah, S.P.,M.P dengan kepakaran Pertanian dan Ns. Robiul Fitri Masithoh, M.Kep dengan kepakaran Kesehatan.
(HUMAS)
Jun 8, 2020 | Lain-lain
Program Pengabdian Masyarakat (PPMT) merupakan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang sebagai pengganti kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kegiatan ini dilaksanakan di beberapa tempat yaitu di Dusun Kedon 2 Congkrang Muntilan, dusun Kaweron Muntilan, Dusun Jonggrangan Kalinegoro, Dusun Jetisgayu Wringinputih dan yang terjauh di Kabupaten Kudus.
Pelaksanaan kegiatan PPMT ini diketuai oleh Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Septiyati Wulandari M.pd yang beranggotakan 5 orang mahasiswa yaitu Afan Abiyuga, Eka Herawati, Anggun Putri Mayangsari, Habib Sultoni dan Rahma Ariyanti.
Program PPMT ini diharapkan mampu mengoptimalkan pengabdian terutama dalam membantu permasalahan di masyarakat. Wujud nyata dari program PPMT ini adalah memberikan pemahaman dan edukasi mengenai salah satu pencegahan virus korona dengan melakukan kegiatan menjadi relawan diposko satgas COVID-19, membantu pembentukan desa tanggap COVID-19 serta melakukan pendampingan dan membagikan sabun cuci tangan gratis kepada masyarakat sebagai upaya dalam pencegahan penyebaran COVID-19.
Dengan adanya pendampingan terhadap masyarakat dalam pencegahan Covid-19, masyarakat lebih paham akan pentinggnya menjaga Kesehatan dalam kodisi pandemic ini. Masyarakat sangat terbantu dengan sosialisasi dan pendampingan yang diberikan oleh tim PPMT UMMagelang sehingga tetap bisa keluar rumah dengan tidak mengabaikan protokol kesehatan yang berlaku.
(HUMAS)
Jun 2, 2020 | Berita
Universitas Muhammadiyah Magelang (UMMagelang) di tahun ajaran ini telah menerapkan program Pengabdian Pada Masyarakat Terpadu (PPMT). Program baru pengganti Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini diharapkan bisa menjadi terobosan bagi mahasiswa agar bisa lebih memaksimalkan baik potensi mahasiswa itu sendiri maupun masyarakat luas. Dengan hanya beranggotakan 4-5 mahasiswa diharapkan program kerja yang dirancang dapat dimaksimalkan oleh seluruh anggota kelompok.
Dengan mengusung tema Ekonomi Kreatif Berbasis Wirausaha, Kelompok PPMT di Dusun Tangkil, Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, mahasiswa mencoba menggali potensi masyarakat dengan bidang wirausaha khususnya industri rumah tangga. Tidak hanya itu saja, kelompok PPMT ini juga ingin mengenalkan kepada penggiat usaha yang ada di Dusun Tangkil untuk mulai memanfaatkan teknologi informasi sebagai salah satu upaya untuk melakukan branding terhadap usahanya
Melalui digital branding ini harapannya, kelompok mahasisawa PPMT dapat mengenalkan kepada khalayak publik terhadap potensi yang ada di Dusun Tangkil.
Kelompok mahasiswa mencoba menggembangkan dan memperkenalkan kepada masyarakat secara lebih luas potensi wirausaha Dusun Tangkil. Sejauh ini terdapat 3 wirausaha yang sudah mencoba bermitra bersama mahasiswa untuk mengembangkan usaha mikronya diantaranya produksi criping kimpul, criping monggleng , peyek teri hingga produksi serbuk jahe. Beberapa masalah seperti pengemasan, perijinan, pelabelan hingga pemasaran menjadi dasar bagi kelompok mahasiswa yang diketuai sekaligus didampingi oleh Dosen Pendamping, Pristi Sukmasetya, S.Komp., M.Kom. Yang beranggotakan empat mahasiswa diantaranya adalah Andi Rochiyanto (Teknik Industri), Chandra Nur Hidayat (Teknik Informatika), Anisatun Nafiah (Teknik Informatika) dan Nur Ita Sari (Pendidikan Agama Islam) mencoba berkolaborasi degan wirausaha untuk kemudian memberikan solusi bagi permasalahan yang dialami.
Selain itu program tanam seribu pohon jeruk menjadi salah satu program yang diunggulkan melihat kondisi tempat yang sangat cocok. Mahasiswa berharap dengan adanya program tanam seribu pohon jeruk, Dusun Tangkil dapat mejadi produsen jeruk nipis yang besar, melihat dari kebutuhan akan jeruk nipis memang sangat dibutuhkan. Hal ini direspon baik oleh dusun dan segenap warga Dusun Tangkil dengan melakukan tanam serentak.
HUMAS