RANGKAIAN RAMADHAN LP2SI UM MAGELANG LAUNCHING BUKU BIOGRAFI

RANGKAIAN RAMADHAN LP2SI UM MAGELANG LAUNCHING BUKU BIOGRAFI

Secara kuantitas dan kualitas KH Abu Ubaidah, salah satu tokoh besar Muhammadiyah yang sangat kondang di wilayah Kedu, sangatlah menginspirasi banyak pihak. Kisah hidupnya yang penuh dinamika baik pada era dahulu dan sekarang mendorong Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Studi Islam (LP2SI) UMMagelang mengadakan Launching Buku Biografi KH Abu Ubaidah, Sabtu 26/5.

Acara yang diadakan di Aula Gedung Rerktorat Lantai 3 itu mengupas tuntas buku biografi “Mbah Abu KH Abu Ubaidah, Pejuang ‘Nekat Fii Sabilillah’ yang ditulis oleh Zuhron Arofi dan tim LP2SI.  Kegiatan tersebut menurut ketua LP2SI Tohirin, merupakan salah satu rangkaian Ramadhan di Kampus tahun 2018.

Buku setebal 148 halaman yang diterbitkan oleh Unimma Press itu mengupas tuntas kehidupan Abu Ubaidah yang lebih dikenal sebagai Mbah Abu dari berbagai sisi. Mbah Abu yang lahir 80 tahun lalu atau tepatnya tanggal 16 Juni 1938 itu merupakan sosok yang pengabdian dan ketokohannya di Muhammadiyah tidaklah diragukan.

Eko Muh Widodo MT, Rektor UM Magelang yang juga menjadi  peserta acara launching tersebut mengungkapkan, ia  bertemu pertama kali dengan Mbah Abu tahun 1981 saat dirinya menjadi pengurus IPM di SMAN 1 Muntilan  dimana Mbah Abu sebagai pembina IPM. Pertemuan berikutnya saat Eko menjadi mahasiswa di FT UM Magelang dimana Mbah Abu menjadi dosen mata kuliah Al Islam Kemuhammadiyahan (AIK). Setelah menjadi Rektor, Eko sering berdiskusi dengan Mbah Abu yang banyak memberikan inspirasi dan ide yang berani. “Berkat ide dari Mbah Abu, UMMagelang bisa membangun gedung dan fasilitas lain yang ada saat ini,  termasuk masjid UMMagelang yang tengah dibangun,” ujar Eko.

Dalam acara yang dikemas dalam bentuk diskusi itu, sisi kehidupan Mbah Abu dikupas, baik sisi pribadi maupun organisasi.  Selain sebagai tokoh Muhammadiyah, bapak empat anak itu dikenal pula sebagai maestro pendidikan yang berhasil mendirikan SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang serta SD Mutual yang kini menjadi sekolah bonafid di Magelang,  disamping 10 sekolah lain yang dibidani olehnya. Mbah Abu juga merupakan founding father Partai Amanat Nasional (PAN) di Kota Magelang.

Disamping dihadiri keluarga besar Mbah Abu, panitia juga mengundang pihak yang pernah berinteraksi dengan Mbah Abu dan memberikan testimoni dalam buku tersebut. Selain itu juga pimpinan, dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa UMMagelang serta pengurus PDM dan PDA Kota dan Kabupaten Magelang memenuhi ruangan aula.

Zuhron berharap buku tersebut dapat menjadi pemicu awal untuk menerbitkan biografi tentang  tokoh lokal hebat yang pantas dicatat dalam sejarah agar menjadi pelajaran bagi generasi pejuang di masa yang akan datang.

HUMAS

WR 3 UMMAGELANG ISI MATERI PKM DI UNISRI SOLO   

WR 3 UMMAGELANG ISI MATERI PKM DI UNISRI SOLO  

 

Keberhasilan UMMagelang menghantarkan 41 proposal lolos dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kemenristek Dikti Tahun 2018, menjadikan perguruan tinggi lain ingin berbagi ilmu dari kampus bertagline “Unggul dalam Ilmu Islami dalam Perilaku” ini. Salah satunya adalah Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta yang mengundang Wakil Rektor 3 UMMagelang Drs. Mujahidun, M.Pd sebagai salah satu pemateri dalam Pelatihan  Penyusunan Proposal Program Kreativitas Mahasiswa : Menuju Sukses PKM yang didakan beberapa waktu lalu di kampus setempat.

Berbicara di hadapan sekitar 300  mahasiswa semester 2 Unisiri dari semua fakultas, Mujahidun mambawakan tema tentang Motivasi dan Strategi Sukses  PKM. Dalam pengantarnya Muja mengungkapkan tentang peringkat UMMagelang berkaitan dengan capaian kuantitas proposal PKM yang berhasil lolos tahun ini. “Dengan 41 proposal yang berhasil lolos, menempatkan UMMagelang pada  menempatkan UM Magelang pada rangking ke-2 PTM se-Indonesia, rangking ke-2 PTS di wilayah Kopertis VI Jawa Tengah, rangking ke-3 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se-Indonesia. Disamping itu UM Magelang menempati  rangking ke-24 dari 430 PTN dan PTS se-Indonesia yang proposal PKM-nya didanai Kemenristek Dikti Tahun 2018.

Muja menambahkan, “PKM penting bagi mahasisiwa karena bagi mereka yang berhasil lolos PKM akan memperoleh pengakuan dari kampus atas prestasi akademik serta dapat membawa ke jenjang selanjutnya yakni Pinmas. Adapun Kesuksesan proposal PKM ditempuh melalui beberapa proses baik sosialisasi dan klinik penyusunan proposal, dan yang tak kalah penting adalah komitmen pimpinan,” ujarnya.

Selanjutnya ia memberikan gambaran tentang komitmen pimpinan UMMagelang yang dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas proposal PKM UMMagelang dari tahun ke tahun. Ia berharap langkah tersebut dapat diikuti oleh Unisri sebagai perguruan tinggi swasta yang cukup  mapan di Surakarta.

Selain WR 3 UMMagelang, pemateri lain yakni Prof. Dr. Kuncoro Diharjo, ST, MP dari UNS yang menyampaikan materi tentang PKM dan PIMNAS.

HUMAS

Tingkatkan Peran Mahasiswa, DPM FEB adakan Seminar Nasional

Tingkatkan Peran Mahasiswa, DPM FEB adakan Seminar Nasional

“Menjadi seorang mahasiswa tidaklah cukup berkubang dalam dunia perkuliahan, namun menjadi seorang mahasiswa haruslah mampu mengemban peran yang dipikulnya, yaitu sebagai agent of change, social control, iron stock, dan moral force”.

Hal tersebut diungkapkan oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMMagelang, Dra. Marlina Kurnia, MM pada saat membuka acara Seminar Nasional di Auditorium kampus 1 UMMagelang pada Sabtu (12/05). Seminar yang diadakan oleh Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FEB UMMagelang tersebut diikuti oleh 350 peserta yang terdiri dari mahasiswa Himpunan Mahasiswa se-FEB UMMagelang, Mahasiswa umum, dan aktivis organisasi dilingkungan kampus.

Luky Miyawati, Ketua Panitia seminar nasional mengatakan bahwa tujuan seminar tersebut untuk memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang perannya dalam organisasi melalui nilai afeksi dalam diri mahasiswa. “Selain itu tujuannya untuk memberikan motivasi yang tinggi kepada mahasiswa agar menjadi mahasiswa yang sukses dalam akademik dan organisasi,” tutur Luky.

Ia juga menambahkan bahwa menjadi mahasiswa bukan sekadar mengejar nilai dan menamatkan pendidikan, melainkan mahasiswa juga harus memiliki daya kritis dan idealisme yang tinggi yang digunakan sebagai bekal dalam berkontribusi dan terjun di masyarakat. “Hal inilah yang menyebabkan titel “maha” tersemat di depan kata “siswa”,” tandasnya.

Seminar yang bertema “Meningkatkan Peran Mahasiswa melalui Organisasi untuk Indonesia Berkemajuan” menghadirkan dua pemateri Ardhi Rasy Wardhana, Presiden Keluarga mahasiswa (KM) Institute Teknologi Bandung (ITB) tahun 2017/2018 dan Dr. Rochiyati Murniningsih, S.E.,MP, Dosen FEB UMMagelang yang merupakan alumni aktivis Ormawa.

Ardhi menyampaikan materi mengenai peran mahasiswa sebagai “Agent Of Change, Social Control, dan Moral Force”. Selain itu Ardhi juga menjelaskan tentang bagaimana tantangan mahasiwa dalam upaya memajukan bangsa. “Mahasiwa itu memiliki peran yang penting untuk bangsa. Suara dan tindakan mahasiwa selalu ditunggu oleh rakyat untuk membela mereka. Jadi, jangan bangga menjadi mahasiwa jika kita belum pernah melakukan apa-apa untuk memajukan rakyat,” jelas Ardhi.

Sementara Murni menyampaikan materi tentang “Membentuk Karakter Aktivis Organisasi”. Hal tersebut disampaikan Murni dengan beberapa materi pendukung seperti pentingnya mahasiswa berorganisasi, perlunya pembentukan karakter dalam berorganisasi dan tantangan organisasi mahasiswa di masa depan.

 

HUMAS

AKREDITASI  MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM (MPI)

AKREDITASI MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM (MPI)

Akreditasi Program Studi (Prodi) di perguruan tinggi merupakan proses penilaian secara keseluruhan untuk mengetahui komitmen prodi terhadap penyelenggaraan akademik dan manajemen institusi yang didasarkan pada standar akreditasi yang telah ditetapkan. Sebagai progam studi yang tergolong baru, Progam Pascasarjana Magister Pendidikan Islam (MPI) UMMagelang untuk pertama kali diakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

Akreditasi  MPI UMMagelang  dilakukan Selasa (22/05)  oleh dua asesor yang  merupakan pakar di bidang ilmu,profesi dan  praktisi yang mewakili BAN-PT dalam penilaian akreditasi program studi. Kedua assesor tersebut  yakni Dr. Sangkot Sirait, MA  dari UIN Yogyakarta, dan Prof. Dr.H. Akhyak, M.Ag dari IAIN Tulungagung.

Pembukaan Visitasi Akreditasi Manajemen dilakukan di Aula Rektorat Kampus 2 UMMagelang dihadiri  jajaran pimpinan universitas serta  kepala biro dan lembaga di lingkungan UM Magelang. Rektor UMMagelang, Ir. Eko Muh. Widodo, MT dalam sambutannya berharap visitasi kali ini menjadi pembelajaran  bagi  dosen di Prodi MPI yang baru pertama kali melakukan visitasi. “Saya percaya  seluruh personil di MPI pasti sudah melakukan yang terbaik untuk persiapan akreditasi kali ini. Nanti bisa dilihat bersama-sama hasil visitasi MPI UMMagelang baik dari aspek akademik maupun non akademik,” kata Rektor.

Salah satu assesor yang berasal dari UIN Yogyakarta Dr. Sangkot Sirait, MA mengatakan bahwa tujuannya melakukan  visitasi adalah untuk mengklarifikasi atas borang akreditasi yang sudah dibuat.  “Kami berdua mendapat tugas dari BAN-PT untuk mengecek beberapa hal yang sekiranya dapat menaikkan grade borang di tahun selanjutnya. Walaupun visitasi ini sedikit tertunda karena borang akreditasi yang kini semakin teliti dan prosesnya yang lama,” jelas Sangkot.  Selanjutnya keduanya menuturkan tentang teknis visitasi yaitu pemeriksaan  tujuh standar borang akreditasi sebelum akhirnya melakukan evaluasi.

HUMAS

DOSEN UMMAGELANG DAN UNTIDAR LAUNCHING PKBM

DOSEN UMMAGELANG DAN UNTIDAR LAUNCHING PKBM

Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) merupakan lembaga yang dibentuk dengan melibatkan dan memberdayakan masyarakat melalui berbagai program kegiatan.  PKBM berfungsi untuk mengembangkan potensi yang ada dalam masyarakat melalui bimbingan atau arahan baik oleh pihak internal maupun eksternal.

Sebagai dosen yang memiliki tugas pengabdian pada masyarakat, Khusnul Laely, S.Pd, M.Pd, Dede Yudi, S.Pd,  Sambodo Sriadi Pinilih S.Kep., Ns., M.Kep, tiga dosen UMMagelang serta Siti Nurul Iftitah, S.P., M.P dosen Untidar memprakarsai kegiatan  PKBM di Desa Ringinanom yang belum ada sebelumnya di desa tersebut.

Laely, ketua kegiatan menyampaikan, pembentukan PKBM merupakan  tujuan dari pengabdian multi years  Iptek bagi  Wilayah (IbW)  selama tiga tahun. “Tahun ini merupakan tahun terakhir atau tahun ketiga,”  tutur Laely. Ia menambahkan, PKBM bertujuan untuk mengkoordinasi pelaksanaan program kegiatan pemberdayaan masyarakat  di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan pertanian.

Laely merinci, selama tiga tahun, ia bersama tiga dosen lainnya telah mengadakan berbagai kegiatan. Di bidang pendidikan,  di Desa Ringinanom kini telah berdiri Taman Bacaan Masyarakat ‘Senang Pintar’  dan Pos PAUD ‘Ar-Rayyan”. Di bidang  kesehatan, ujar Laely, telah terbentuk  Bina Keluarga baik bagi balita, remaja, dan lansia.  Disamping itu di bidang  ekonomi, pihaknya telah melakukan  berbagai pelatihan antara lain pelathan menjahit serta  pelatihan olahan makanan bahan baku lokal.  Adapun di bidang pertanian masyarakat setempat telah menikmati hasil dari  budidaya jamur.

Dalam program launching PKBM yang diberi nama “PKBM Omah Sinau”  Ringinanom beberapa waktu lalu, pihaknya mengudang perangkat desa,  kepala dusun serta kader Posyandu. Acara yang diadakan di Aula Kantor Kepala Desa Ringinanom itu  diawali dengan Workshop tentang  Tupoksi Kelembagaan PKBM serta serah terima alat kesehatan untuk Desa Ringinanom dan Desa Sidoagung. Selain itu juga  pengumuman Lomba Posyandu tingkat desa Baik  Desa Ringinanom maupun Desa Sidoagung. Di akhir acara yakni launching “ PKBM Omah Sinau” yang disambut antusias oleh warga.

Achmat Supratikno, Kepala Desa Ringinanom mengungkapkan rasa terima kasih kepada tim IbW yang telah merintis PKBM di desanya. Ia berharap agar kesadaran masyarakat di bidang  pendidikan semakin meningkat disamping perekonomian warga yang telah mendapatkan berbagai kegiatan pelatihan dan ketrampilan.

 

HUMAS