Jun 10, 2020 | Berita
Tim pengabdian PKW (Program Kemitraan Wilayah) Universitas Muhammadiyah Magelang (UMMagelang) sebagai ketua Ns. Robiul Fitri Masithoh, M.Kep, anggota pelaksana Basri, S.H,.M.H, Diesyana Ajeng Pramesti S.E., M.Sc dan Universitas Negeri Tidar (Untidar), sebagai anggota pelaksana Siti Nurul Iftitah, S.P.,M.P melakukan kegiatan bersama yaitu Forum Group Discusion (FGD) yang dihadiri oleh Kepala Kelurahan Kedungsari dan tim inti Program Kampung TEDUH (Tematik Teduh dan Hijau) membahas teralisasinya Kampung bunga sekaligus melanjutkan kegiatan tahun ke dua yang didanai Kementrian Riset dan Inovasi Nasional, Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan tahun anggaran 2020 yang rencananya akan berakhir taun 2021 karena merupakan pengabdian multiyears (Selasa 9 Juni 2020). Pengbadian masyarakat ini disambut baik oleh bappeda Kota Magelang sehingga masuk dalam pilot project 2020.Pencanangan program dan penandatangan kesepakatan bersama pelaksanaan program kampung teduh telah terlaksana pada tanggal 28 Agustus 2020 dengan adanya komitmen bersama stakeholder.
Terealisasinya Kampung teduh ini perlu adanya sinergitas, kolaborasi dan patisipasi dari semua stake holder yaitu pemerintah, masyarakat, dunia usaha, perguruan tinggi dan media massa dalam penanganan dan pencegahan tumbuhnya pemukiman kumuh melalui peningkatan kualitas lingkungan hunian sehingga dapat meningkatkan sosial ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Kelurahan kedungsari banyak potensi yang bisa digali yaitu terdapat kelompok petani bunga yang dapat menjadi fasilitator di wilayah tersebut dan warganya memiliki kegemaran dan ketrampilan dalam membudiayakan tanaman hias sehingga tema yang dusulkan adalah kampung bunga sehingga sejalan dengan Program Kemitraan Wilayah di Kedungsari melalui pemberdayaan Perempuan untuk mewujudkan Magelang sebagai Kota Sejuta Bunga. Selain memiliki potensi juga terdapat kendala yang akan kami atasi bersama tim Pengusul pengabdian masyarakat yang memiliki kepakaran dibidang Pertanian, ekonomi, hukum dan kesehatan.
Salah satu kendala yang muncul dalam pelaksanaan kampung bunga adalah terkait dengan pengelolaan karena warga merasa kapasitas warga dalam mengelola belum cukup sehingga perlu adanya pembinaan, pembentukan dan pelatihan dalam pengelolaan kampung bunga akan dilaksanakan oleh Diesyana Ajeng Pramesti S.E., M.Sc dengan kepakaran Manajemen, kendala selanjutnya adalah terkait dengan parkir sehingga warga mengusulkan parkir disepanjang jalan Barito karena ketiadaan lahan kosong sehingga perlu dilakukan sosialisasi kepada warga yang akan dipandu oleh Basri, S.H,.M.H dengan kepakaraan Hukum. Kendala lain yaitu warga belum memiliki rencana penampungan air untuk menyiram tanaman dan toilet umum yang sehat untuk pengunjung sehingga warga memerlukan sederetan dari kali manggis untuk dialirkan ke lahan pembibitan sebagai alternatif atau mengadakan pompa dan penampungan dari dari sungai elo akan diberikan sosialisasi oleh Siti Nurul Iftitah, S.P.,M.P dengan kepakaran Pertanian dan Ns. Robiul Fitri Masithoh, M.Kep dengan kepakaran Kesehatan.
(HUMAS)
Jun 2, 2020 | Berita
Universitas Muhammadiyah Magelang (UMMagelang) di tahun ajaran ini telah menerapkan program Pengabdian Pada Masyarakat Terpadu (PPMT). Program baru pengganti Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini diharapkan bisa menjadi terobosan bagi mahasiswa agar bisa lebih memaksimalkan baik potensi mahasiswa itu sendiri maupun masyarakat luas. Dengan hanya beranggotakan 4-5 mahasiswa diharapkan program kerja yang dirancang dapat dimaksimalkan oleh seluruh anggota kelompok.
Dengan mengusung tema Ekonomi Kreatif Berbasis Wirausaha, Kelompok PPMT di Dusun Tangkil, Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, mahasiswa mencoba menggali potensi masyarakat dengan bidang wirausaha khususnya industri rumah tangga. Tidak hanya itu saja, kelompok PPMT ini juga ingin mengenalkan kepada penggiat usaha yang ada di Dusun Tangkil untuk mulai memanfaatkan teknologi informasi sebagai salah satu upaya untuk melakukan branding terhadap usahanya
Melalui digital branding ini harapannya, kelompok mahasisawa PPMT dapat mengenalkan kepada khalayak publik terhadap potensi yang ada di Dusun Tangkil.
Kelompok mahasiswa mencoba menggembangkan dan memperkenalkan kepada masyarakat secara lebih luas potensi wirausaha Dusun Tangkil. Sejauh ini terdapat 3 wirausaha yang sudah mencoba bermitra bersama mahasiswa untuk mengembangkan usaha mikronya diantaranya produksi criping kimpul, criping monggleng , peyek teri hingga produksi serbuk jahe. Beberapa masalah seperti pengemasan, perijinan, pelabelan hingga pemasaran menjadi dasar bagi kelompok mahasiswa yang diketuai sekaligus didampingi oleh Dosen Pendamping, Pristi Sukmasetya, S.Komp., M.Kom. Yang beranggotakan empat mahasiswa diantaranya adalah Andi Rochiyanto (Teknik Industri), Chandra Nur Hidayat (Teknik Informatika), Anisatun Nafiah (Teknik Informatika) dan Nur Ita Sari (Pendidikan Agama Islam) mencoba berkolaborasi degan wirausaha untuk kemudian memberikan solusi bagi permasalahan yang dialami.
Selain itu program tanam seribu pohon jeruk menjadi salah satu program yang diunggulkan melihat kondisi tempat yang sangat cocok. Mahasiswa berharap dengan adanya program tanam seribu pohon jeruk, Dusun Tangkil dapat mejadi produsen jeruk nipis yang besar, melihat dari kebutuhan akan jeruk nipis memang sangat dibutuhkan. Hal ini direspon baik oleh dusun dan segenap warga Dusun Tangkil dengan melakukan tanam serentak.
HUMAS
May 30, 2020 | Berita
Masih dalam suasana Hari Raya Idul Fitri 1441H yang diselimuti oleh wabah Corona Virus Disease (Covid19), pemerintah melarang bagi warganya untuk mengadakan solat Idul Fitri berjamaah dan juga silaturahmi door to door untuk menekan penyebaran virus tersebut.
Setelah melalui rutinitas Bekerja Dari Rumah (BDR) selama tiga bulan, civitas akademika Universitas Muhammadiyah Magelang (UMMagelang) mulai kembali bekerja ke kantor dengan tetap mematuhi protokol Covid19. Dimulai pada Sabtu (30/5), kegiatan perkantoran diawali dengan halal bi halal yang dilakukan secara daring. Masing-masing karyawan menyaksikan live streaming via platform youtube di ruang masing-masing.
Dr. Suliswiyadi, M.Ag, Rektor UMMagelang dalam sambutannya menyampaikan atas nama UMMagelang, memohon maaf lahir dan batin kepada seluruh civitas akademika dan berterima kasih untuk bantuan ikut memajukan UMMagelang. Beliau juga berpesan dalam menghadapi Corona agar berkoridor pada iman, imun, aman dan amin. “Kita harus iman, yakin bahwa badai ini akan segera usai, imun dengan menjaga daya tahan tubuh, aman sesuai dengan protokoler pencegahan Covid19 dan amin, semoga doa-doa kita terkabul,” jelas Rektor.
Drs. Sugiyono, M.Si, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMMagelang yang turut hadir live streaming, berharap UMMagelang dapat meningkatkan tiga fungsi ke depannya. “Yang pertama bagaimana UMMagelang dapat menjadi (1) enlightenment (pencerahan) yang kemudian dapat terimplementasi ke masyarakat menjadi (2) empowerment sehingga harapan puncaknya menjalankan fungsi (3) Libration (pembebasan), pembebasan dari kebodohan, ketidakberdayaan, pusat pembebasan dari kegelapan. Strateginya melalui Catur Dharma, yaitu pendidikan, penelitian, pengabdian dan ditambah satu lagi, dakwah amar ma’ruf nahi munkar sebagai persemaian kader Muhammadiyah,” jelasnya.
Halal Bi Halal dengan tema “Era New Normal: Perkuat Silaturahmi dan Tingkatkan Kinerja UMmagelang” ini menghadirkan pembicara, Prof. Dr. Widodo Muktiyo, S.E., M.Com, Dirjen Informasi Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) Republik Indonesia yang juga merupakan anggota BPH UMMagelang. Dalam tausiyahnya, Prof Widodo menyampaikan bahwa dalam hadits disebutkan, kebaikan yang paling cepat balasannya adalah kebajikan dan silaturahmi. “Silaturahmi itu dimudahkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya,” ujar Prof Widodo.
Beliau juga menambahkan, situasi saat ini yang tidak menentu karena Corona akan membuat orang menyadari bahwa dunia tak akan pernah sama lagi. “Covid19 akan mendorong perubahan kebijakan ekonomi dan politik dunia ke depan. Begitu juga perspektif, sikap, dan perilaku masyarakat yang akan turut berubah seperti konsep bekerja, budaya hidup sehat, aktivitas belanja dan lain-lain,”
Halal bi halal disambut antusias oleh civitas akademika UMMagelang dengan tetap mematuhi protokol Covid19 di ruang masing-masing.
HUMAS
May 20, 2020 | Berita
Baru-baru ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Nadiem Makarim mengeluarkan kebijakan Merdeka Belajar, Kampus Merdeka. Kebijakan tersebut dimaksudkan agar kampus lebih leluasa bergerak dan lepas dari belenggu yang selama ini dihadapi. Namun, di tengah kebijakan tersebut hadirlah pandemi Covid-19 yang tentunya menimbulkan tantangan baru bagi kampus di Indonesia. Proses pembelajaran berubah dengan sistem online hingga waktu yang belum dapat ditentukan. Apalagi akhir-akhir ini muncul The New Normal di tengah pandemi, yang merupakan perubahan perilaku hidup normal seperti biasa namun tetap menggunakan protokol Covid-19.
Melihat realita tersebut, Universitas Muhammadiyah Magelang (UMMagelang) bekerja sama dengan Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) Jawa Tengah mengadakan webinar nasional dengan tema “Pendidikan Era Merdeka Belajar di Masa dan Pasca Pandemi Covid-19”. Acara yang berlangsung secara online menggunakan platform zoom pada Rabu (20/5) menghadirkan enam narasumber.
Keenam narasumber tersebut ialah (1) Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D, Plt. Direktur Jendral (Dirjen) Pendidikan Tinggi (Dikti) Indonesia, (2) Prof. Dr. Sunaryo Kartadinata, M.Pd, Duta Besar RI untuk Republik Uzbekistan, (3) Prof. Dr. Trisno Martono, MM, Ketua ISPI Jawa Tengah, (4) Dr. Bambang Iswanto, M.Pd, dari Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga (5) Dr. Suliswiyadi, M.Ag, Rektor UMMagelang dan (6) Prof. Dr. Tjipto Subadi, M.Si, Dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rektor UMMagelang dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada narasumber yang sudah meluangkan waktu bergabung untuk berdiskusi bersama. “Terima kasih kepada semua narasumber dan peserta webinar yang hadir secara daring ini. Semoga webinar ini dapat memberikan pencerahan di tengah pandemi,” ujar Rektor.
Prof. Trisno memyampaikan materi Berdamai dengan the New Normal dimana tantangan dosen/ guru sebagai pendidik memerlukan kesiapan strategi, teknologi, metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi yang diajarkan. “Selain itu, perlu tugas mandiri berbasis HOTS (studi literatur), essay, project based learning dengan menggunakan protokol kesehatan,” ujarnya.
Sementara itu, Dr. Bambang memaparkan materi Guru dan Orang Tua Sebagai Garda Merdeka Belajar Pembelajaran Online/ Dalam Jaringan. “Sebagai virus, Corona tidak akan hilang dari muka bumi. Pendidikan sebagai garda membangun nilai-nilai, pengetahuan dan ketrampilan. Sehingga Tri Pusat Pendidikan (Guru, Orang Tua dan Sekolah) harus terus terintegrasi,” jelasnya.
Peserta sangat antusias dengan menyimak di rumah masing-masing. Webinar ditutup dengan sesi tanya jawab melalui live chat.
HUMAS
May 14, 2020 | Berita
World Health Organization (WHO) tidak merekomendasikanpenggunaan cairan disinfektan langsung ke tubuh manusia baikmelalui bilik sterilisasi maupun alat semprot sprayer. Hal tersebutyang mendorong Fakultas Teknik (FT) UniversitasMuhammadiyah Magelang (UMMagelang) dengan ketua timpengembangan, Dr. Budi Waluyo, MT untuk membuat BilikSterilisasi dengan metode ozone dan UV-C Light. Perangkat yang dinamakan Bilik Disinfektan Tekanan Rendah atau Negative Pressure Disinfection Chamber merupakan salah satu upayaUMMagelang sebagai perguruan tinggi untuk ikut mencegahpenyebaran Covid-19.
Jumat (14/5), Rektor UMMagelang, Dr. Suliswiyadi, M.Agbeserta tim pengembang Bilik Sterilisasi menyerahkan langsungperangkat tersebut ke Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Jl. Cik Ditiro Yogyakarta oleh dr. Agus Taufiqurrahman M.Kes, Sp.S. (Ketua PP Muhammadiyah), Dr Agung Danarto, M.Ag(sekretaris PP) dan Rahmawati Husein, MCP., Ph.D (wakil ketuaMCCC). Dalam sambutannya, Rektor menyampaikan bahwaBilik Sterilisasi tersebut sudah diproduksi sebanyak 4 buah dan sudah diserahkan ke beberapa rumah sakit rujukan Covid19 di Magelang. “Saat ini kami juga masih banyak menerimapermintaan dari puskesmas, rumah sakit dan beberapa instansipemerintah di lingkungan Magelang. Namun, melihat tingginyaaktivitas di PP Muhammadiyah, membuat kami menjadikan PP ini prioritas untuk mendapatkan Bilik Sterilisasi ini,” ungkapnya.
Bilik sterilisasi diterima langsung oleh Ketua PP Muhammadiyah, dr. Agus Taufiqurrahman M.Kes, Sp.S. Dalam sambutannya, Beliau mengapresiasi UMMagelang yang telah berusaha dengansegenap tenaga dan analisis keilmuan. “Semoga ini juga menjaditanda UMMagelang yang secara geografis ada di central PulauJawa, semoga menjadi center of excellence-nyaMuhammadiyah,” ujar dr. Agus.
Bilik sterilisasi buatan UMMagelang menjadi yang pertamaditerima dari pimpinan pusat, karena sebelum sebelumnya tidaklolos perizinan dari Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC). “Yang pertama dari UMMagelang ini kami terimakarena insyaallah aman, dengan Ozone,” ujar Agus.
Hal ini merupakan ikhtiar Muhammadiyah melalui MCCC, bersama-sama dengan seluruh ortonom menangani pandemic covid-19 ini sehingga semoga dapat memutus mata rantaipenyebarannya. “Terimakasih kepada teman-teman mahasiswadan dosen yang telah merintis ini. Sampai saat ini masihberkomitmen bahwa Muhammadiyah harus ambil andil untukpenanganan covid 19 ini,” imbuh Agus. Acara ditutup denganpenjelasan dan cara penggunaan Bilik Disinfektan Tekanan Rendah, bersama Rektor UMMagelang, dosen FT, mahasiswa dan jajaran pimpinan PP Muhammadiyah.
HUMAS
May 6, 2020 | Berita
Sebanyak 200 paket sembako disalurkan kepada warga terdampak pandemi virus corona (Covid-19) di Magelang. Kegiatan yang diinisiasi oleh Ikatan Keluarga Alumni (IKA) bersama satgas covid 19 UMMagelang itu menyasar para keluarga miskin dan pekerja informal di Magelang. Selain itu Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UMMagelang juga menyalurkan APD ke ke puskesmas Mertoyudan serta beberapa masker yang dibagikan ke terminal Muntilan, Secang dan Magelang pada rabu (6/5).
Drs Isa Ashari MM selaku ketua Ikatan Keluarga Alumni UMMagelang menuturkan bahwa kegiatan bakti sosial ini bertujuan untuk meringankan warga yang terkena dampak Covid 19 baik yang bekerja informal dan masyarakat yang membutuhkan.
Daerah yg menjadi sasaran distribusi paket sembako antara lain daerah Magersari,Tidar Krajan,Cacaban,Candiretno,Saratan dan Pulosari Salam. “Semoga paket sembako yang dibagikan dapat meringankan masyarakat yang kehilangan mata pencarianya karena pandemi covid 19”, ujar Isa.
Dalam penyaluran sembako IKA UMMagelang dibantu oleh masyarakat sekitar dalam pendistribusian ke rumah-rumah warga yang membutuhkanya, adapun paket sembako tersebut berisi beras, minyak goreng, kecap, dan mie instan.
Rektor UMMagelang, Dr. Suliswiyadi, M.Ag mengapresiasi kegiatan bakti sosial yang di inisiasi oleh alumni UMMagelang, beliau juga menyebutkan bahwa peran UMMagelang dalam mengatasi pandemi covid 19 ini selain dalam bidang akademik juga dalam bidang filantropi sehingga donasi dari alumni dapat disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk sembako.
HUMAS