Mahasiswa PG-PAUD  UM Magelang Adakan Parade PAUD 2018 se- Karesidenan Kedu

Mahasiswa PG-PAUD UM Magelang Adakan Parade PAUD 2018 se- Karesidenan Kedu

Himpunan Mahasiswa Juruan Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini  (HMJ PG PAUD) FKIP UM Magelang mengadakan Parade PAUD 2018 dengan tema  “Mencerahkan masa depan anak membuka pintu dunia pendidikan menuju perubahan.”  Dalam kegiatan yang  diadakan  di Auditorium Kampus 1, Sabtu (24/2) itu ratusan  siswa  dan guru  PAUD  dari wilayah Kedu turut hadir memeriahkan acara. Selain itu juga siswa SMA juga ikut hadir untuk mengikuti berbagai lomba yang diadakan.

Menurut  Wakil Dekan FKIP, Dr. Riana Mashara, S.Psi, M.Si, Parade PAUD bertujuan untuk menunjukkan peran aktif dan eksistensi mahasiswa Prodi PG-PAUD UM Magelang. Selain itu juga  untuk ikut serta dalam mewujudkan “Kota Ramah Anak” di wilayah Kedu. “Tak kalah pentingnya, kegiatan ini juga sebagai ajang silaturahim antara Sekolah PAUD dengan Prodi PG-PAUD dan bentuk pelayanan kepada masyarakat,” ujar Riana.

Acara dikemas dengan berbagai lomba untuk anak-anak KB &TK, Guru KB & TK dan siswa SMA/SMK/MA/yang sederajat.  Untuk siswa PAUD dan TK yakni lomba Hafalan, Mewarnai, Islamic Fashion Show dan Pildacil. Adapun lomba untuk guru PAUD yakni  Media Kreatif dan Murottal.  Sementara bagi siswa SMA yakni Lomba Poster dan lomba Mendongeng

Sukarelawati, S.Pd, Guru TK Aisyiyah 7 Magelang yang menjadi salah satu peserta sangat antusias dan mengapresiasi kegiatan tersebut.  “Kegiatan semacam ini untuk mengembangkan bakat  dan kreativitas guru PAUD. Selain itu bagi siswa dapat  menumbuhkan jiwa kreatif, berani dan melatih mental anak untuk tampil di panggung,” ujarnya.

 

 

HUMAS

SDM AUM PCM SALAM DIBERI PELATIHAN  PENGUATAN KELEMBAGAAN

SDM AUM PCM SALAM DIBERI PELATIHAN PENGUATAN KELEMBAGAAN

Permasalahan kualitas SDM dalam lingkungan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) membutuhkan solusi, baik pada tahap proses layanan, pembelajaran, dan rasa memiliki SDM terhadap AUM. Permasalahan tersebut tidak terlepas dari peran Majelis Dikdasmen dalam proses rekruitmen yang telah dilakukan, baik dari proses penjaringan, seleksi, penerimaan, sampai pada tahap pembinaan.

Kurangnya rasa memiliki SDM terhadap AUM di tempat mereka bertugas, ditengarai menjadi penyebab terhambatnya perkembangan AUM.  Salah satu indikasinya adalah kurang aktifnya SDM mengikuti kegiatan  di persyarikatan Muhammadiyah.   Hal tersebut menunjukkan kurang diindahkanya pembinaan yang dilakukan oleh Majelis Dikdasmen dalam rangka peningkatan kualitas SDM.

Untuk memaksimalkan peran SDM dalam AUM Muhammadiyah, Pengurus Cabang Muhammadiyah (PCM)  Salam bekerjasama dengan Majelis Dikdasmen perlu mengambil peran dalam memberikan pembinaan, pengawasan, serta pendampingan untuk meningkatakan kualitas SDM baik dari segi layanan, pembelajaran dan memupuk rasa memiliki SDM terhadap AUM untuk penguatan kelembagaan.

Tim Pengabdian Program Kemitraan Universitas (PKU) UM Magelang bermitra dengan Majelis Dikdasmen PCM Salam berusaha mewujudkan penguatan lembaga  yang direalisasikan dalam kegiatan “Penguatan Kelembagaan untuk Pendidik dan Tenaga Kependidikan AUM di Lingkungan PCM Salam”  Sabtu (24/2) di Aula SMK Muhammadiyah Salam.

Irham Nugroho, M.Pd.I, ketua tim PKU mengatakan kegiatan  tersebut dilakukan untuk meningkatkan rasa memiliki SDM pada AUM serta untuk  meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kualitas SDM terhadap kewajiban kepada lembaga/AUM ditempat mereka bertugas melalui keaktifan keanggotaan persyarikatan.

Dalam acara yang diikuti oleh 167 peserta yang merupakan Pendidik & Tenaga Kependidikan di lingkungan PCM Salam itu Ketua PDM Kabupaten Magelang Drs. H. Jumari menjadi nara sumber dengan menyampaikan materi tentang Penguatan Kelembagaan Untuk Pendidik Dan Tenaga Kependidikan AUM di Lingkungan PCM Salam. Drs. H Jumari. Ia antara lain mengatakan, untuk menguatkan AUM, ada tiga hal yang perlu dlilakukan yakni  sinergi , SDM yang berkualitas, serta optimis dalam bekerja. “Saling menguatkan bukan saling melemahkan,. Disamping itu guru harus senantiasa belajar  karena bila guru tidak mau belajar, maka berhentilah mengajar. Selain itu tidak boleh mengelola sekolah ala kadarnya,” jelas Jumari.

Ketua Majelis Dikdasmen  PCM Salam  H.  Budaya  S. Pd mengatakan, latar belakang penyelenggaraan ini adalah untuk menguatkan AUM yang ada di lingkungan PCM Salam. “Kita menyadari bahwa guru di lingkungan PCM Salam ini beraneka ragam, namun kita tentunya mempunyai komitmen untuk mengembangkan AUM dan Persyarikatan. Maka dari itu penguatan kelembagaan ini dilaksanakan untuk menata diri membangun komitmen tersebut, “ pungkas Budaya.

REKTOR LEPAS MAHASISWA KKN

REKTOR LEPAS MAHASISWA KKN

Setelah mengikuti proses dari mulai pendaftaran, pembekalan, observasi lapangan, penyusunan dan presentasi rencana kerja, sebanyak 591 mahasiswa UM Magelang yang mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilepas untuk diserahkan ke masing-masing lokasi. Acara pelapasan peserta KKN dilakukan  Senin, 26/2 di halaman Gedung Fikes Kampus 2 UM Magelang.

Dalam laporannya Drs. Retno  Rusdjijati M.Kes mengatakan, dari 591 peserta KKN Tematik Angkatan 45 kali ini, 206 diantaranya merupakan mahasiswa kelas paralel. “Mereka akan ditempatkan di 12 kecamatan yakni tiga  kecamatan di Kota Magelang dan sembilan kecamatan di Kabupaten Magelang selama satu bulan mulai 26 Februari hingga 26 Maret mendatang,” kata Retno.

KKN bertema Optimalisasi Pariwisata dalam rangka Mendukung KSPN Borobudur tersebut, lanjut Retno, telah mendapatkan apresiasi dari Pemkot maupun Pemkab Magelang karena sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) yang telah ditetapkan.

Pada acara yang dihadiri oleh pimpinan universitas serta 23 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Ir Eko Muh Widodo, MT, Rektor  UM Magelang  menyampaikan harapannya agar para mahasiswa dapat melaksanakan program kerja secara optimal dan melakukan kerasama yang harmonis dengan pemkot, pemkab, kecamatan, desa maupun masyarakat di lokasi KKN masing-masing “Jaga nama pribadi dan institusi dengan baik,” pesan Rektor.

Sebelum menutup acara pelepasan, Rektor secara simbolis mengenakan jaket KKN kepada dua orang perwakilan mahasiswa yang kemudian diikuti oleh peserta lain. Selanjutnya para mahasiswa dengan didampingi masing-masing DPL menuju lokasi KKN dan mulai melakukan kegiatan seperti yang telah diprogramkan sebelumnya.

 

 

MAHASISWA MPI FAI BEDAH BUKU

MAHASISWA MPI FAI BEDAH BUKU

Mengupas tuntas sebuah buku dengan menghadirnya penulisnya merupakan kegiatan yang dilakukan UM  Magelang beberapa kali, termasuk dalam kesempatan kali ini. Mahasiswa S2 Program Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Fakultas Agama Islam UM Magelang yang mengadakan Bedah Buku the Handbook of Education Management di Aula Rektorat Kampus 2, Sabtu 24/2.

Dalam acara yang dihadiri oleh mahasiswa S2 MPI itu, Imam Sumantio, ketua pelaksana kegiatan mengatakan, acara bedah buku diadakan agar  semua calon pendidik dapat memahami teori dan praktek tentang cara memenej pendidikan Islam secara baik.  Guru SMP Kartika Magelang itu berharap agar di masa datang mahasiswa MPI dapat melakukan kegiatan yang lebih luas lagi seperti seminar atau lokakarya dengan audiens yang lebih luas.

Dekan FAI Dr. Nurodin Usman, Lc, MA saat memberikan sambutan mengucapkan terima kasih kepada  Dr. Imam Machali, M.Pd yang hadir di Magelang  menjadi nara sumber sekaligus membedah buku yang bermanfaat bagi mahasiswa MPI yang mayoritas guru di lingkungan Jawa  Tengah dan DIY.

Saat membedah bukunya, Imam Machali yang menulis banyak buku itu antara lain mengungkapkan, manajemen terkait dengan pengambilan keputusan berdasarkan skala prioritas. Bila manajemen konflik  dilakukan dengan baik maka organisasi yang bersangkutan akan berhasil mengatasi masalah yang timbul dalam kondisi apapun.

Imam juga memberi saran agar kepala sekolah memiliki ketrampilan manajerial dan wirausaha. “Sekolah perlu mengubah ketergantungan pada bantuan dana dari murid maupun pemerintah  serta perlu memiliki bisnis   dan  investasi,” pungkas Imam.

 

UM MAGELANG DEKLARASIKAN KAWASAN TANPA ROKOK

UM MAGELANG DEKLARASIKAN KAWASAN TANPA ROKOK

“Mewujudkan UM Magelang sebagai Kawasan Tanpa Rokok untuk Menciptakan Generasi Sehat yang Berkemajuan” merupakan tema yang dibawakan oleh Muhammadiyah Tobacco Control Center (MTCC) UM Magelang dalam acara Deklarasi Kawasan Tanpa Rokok UM Magelang hari Sabtu, 24/2.

Dalam acara yang diadakan di Aula Gedung Fikes Kampus 2 UM Magelang itu, Dra. Retno Rusdjijati  M. Kes, ketua MTCC mengatakan, sejak didirikan tahun 2014, MTCC UM Magelang akhirnya bisa mendeklarasikan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di lingkungan UM Magelang untuk mewujudkan kampus yang sehat, nyaman, dan produktif. “Rektor UM Magelang mendukung kegiatan tersebut yang kemudian menuangkannya dalam Surat Keputusan Rektor nomor 0176/KEP/II.3.AU/F/2017 tentang Implementasi Program Kawasan Tanpa Rokok  Kampus UM Magelang sebagai area yang dilarang untuk kegiatan merokok atau kegiatan memproduksi, menjual, mengiklankan atau mempromosikan produk tembakau sesuai dengan UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,” ujar Retno.

Rektor UM Magelang, Ir. Eko Muh Widodo, MT saat memberikan sambutan menyampaikan, perwujudan KTR telah melalui proses yang panjang setelah sebelumnya UM Magelang melokalisasi para perokok dalam ruang tersendiri.Sekarang tidak hanya meminimalisir tetapi sudah pada tahap menghilangkan asap rokok di lingkungan kampus. Eko mengungkapkan, dahulu ia juga seorang perokok baik saat menjadi mahasisiwa maupun menjadi dosen. Namun tahun 2001 kebiasaaan tersebut berhenti seiring dengan kesadaran dari dalam dirinya sendiri. “Bukan karena sakit atau alasan lain, “ kata Eko.

Dalam kesempatan itu, para peserta acara yang terdiri dari dosen dan mahasiswa UM Magelang itu juga mendapatkan paparan materi tentang rokok oleh dr. Hariyono, M.Kes, Kepala Dinas Kesehatan Kulonprogo Yogyakarta. Ia antara lain mengungkapkan bahwa Indonesia memproduksi 302 milyar batang rokok setiap tahunnya. “Nominal uang yang dihasilkan setara dengan tiga kali atau tiga tahun  memberangkatkan jumlah jamaah haji Indonesia secara gratis,” papar Hariyono. Ia juga mengatakan bahwa rokok elektrik yang sekarang sedang menjadi trend justru memiliki kadar ekstrak nikotin yang tinggi, sehingga tidak benar bila orang menganggap bila merokok elektrik lebih aman. Dan yang paling memprihatinkan, kata Hariyono,  masyarakat miskin justru yang paling banyak merokok dan menjadikan rokok sebagai kebutuhan utama, sehingga tepat bila BLT yang diberikan tidak berupa uang tunai melainkan berupa beras dan telur.

Sebelum acara berakhir, Rektor UM Magelang membacakan deklarasi KTR di lingkungan kampus UM Magelang. Selain itu juga bersama Wakil rektor 3 Bidang Kemahasiswaan, Mujahidun M.Pd   Rektor mematahkan replika rokok sebagai simbol tidak adanya lagi rokok di area kampus. Acara ditutup dengan penandatanganan banner Deklarasi Komitmen KTR oleh seluruh hadirin.                                    (HUMAS)

ANTISIPASI LAKA, OJEK ONLINE IKUTI PELATIHAN LUKA DI UM MAGELANG

ANTISIPASI LAKA, OJEK ONLINE IKUTI PELATIHAN LUKA DI UM MAGELANG

Maraknya ojek online di Magelang hendaknya diimbangi dengan pengetahuan dan ketrampilan para pengemudinya dalam keselamatan berkendara, termasuk cara  mengantisipasi dan menangani kecelakaan di jalan raya. Berawal dari gagasan itulah,  dua dosen Fikes UM Magelang  yakni Ns. Eka Sakti Wahyuningtyas M.Kep dan Ns. Nurul Hidayah  MS mengajukan proposal Program Kemitraan Universitas (PKU) UM Magelang dengan judul “PKU Bagi Paguyuban Ojek Online GrabBike Kota Magelang”.

Eka yang menjadi ketua panitia kegiatan menjelaskan, pesatnya perkembangan ojek online di Magelang perlu dimbangi dengan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pengendara ojek tentang keselamatan berkendara  serta bagaimana mengantisipasi kecelakaan di jalan raya. Salah satunya terkait penanganan luka akibat kecelakaan.

Dosen yang juga aktif di Pusat Penelitian Penyembuhan Luka Eksperimental UM Magelang tersebut  mengungkapkan,  dari data yang ada, kasus kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polres Magelang meningkat sepanjang tahun 2015. “Peran serta komunitas ojek online sebagai bagian dari penyedia pelayanan transportasi umum sangat dibutuhkan dalam mencegah dan menanggulangi dampak yang terjadi dari kejadian kecelakaan lalu lintas tersebut,” ujar Eka.

“Inilah tanggung jawab kami selaku dosen. Di sini pentingnya transfer ilmu pengetahuan dan hasil-hasil penelitan dari dunia kampus kepada komunitas ojek online  untuk mendukung keselamatan kerja di jalan raya”, ungkap  Eka yang sejak tahun 2017 resmi  menjadi anggota organisasi internasional di bidang manajemen perawatan luka European Wound Management Association (EWMA) tersebut.

Eka mengungkapkan, sebanyak 15 pengendara ojek online di Magelang yang mengikuti Pelatihan Perawatan Luka sebagai bagian Pertolongan Pertama pada Kecelakaan. Kegiatan  dilakukan setiap Sabtu  di minggu ketiga dan keempat  selama bulan Januari  hingga  Februari. Mereka sangat antusias mengikutinya. Ketua Paguyuban Ojek Online Grab Bike Kota Magelang Agus Ismail menyambut  antusias kegiatan tesrebut dan menyampaikan bahwa penanganan luka tidak bisa dianggap remeh, setiap pengguna jalan yang menjadi bagian dari transportasi umum diharapkan memiliki kemampuan yang baik di bidang pertolongan pertama pada kecelakaan di jalan  raya.

Nurul Hidayah, anggota tim pelaksana menambahkan, kegiatan tersebut mencakup beberapa tahapan dari pelatihan manajemen pertolongan pertama,  peningkatan keterampilan penanganan luka kecelakan, sampai simulasi untuk penerapan penatalaksanaan manajemen luka sebagai bagian dari pertolongan pertama. “Selama kegiatan, para peserta juga memperoleh materi tentang prinsip-prinsip dasar penyembuhan luka dan teknik-teknik pembalutan luka modern,” pungkasnya.

 

 

HUMAS