SMKN 4 PURWOREJO MENANGI  LOMBA VOLLY SMA/SMK SE-KEDU dalam rangka Milad ke-53 UM Magelang

SMKN 4 PURWOREJO MENANGI LOMBA VOLLY SMA/SMK SE-KEDU dalam rangka Milad ke-53 UM Magelang

Rangkaian acara Milad ke-53 UM Magelang sudah digelar mulai bulan Agustus 2017. Berbagai acara di adakan baik untuk internal maupun di lingkungan eksternal kampus. Salah satu kegiatannya adalah pertandingan Volly SMA/SMK untuk wilayah Kedu pada Senin-Jumat (18-22/09).2

Kegiatan yang diadakan di lapangan Volly Gajah Mada Kecamatan Gelangan Magelang tersebut diadakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UM Magelang. Ketua panitia, Muhdiyanto,S.E, M.Si mengatakan, turnamen itu diadakan untuk memeriahkan rangkaian acara milad ke-53 UM Magelang “Selain itu juga untuk ajang silaturahim serta untuk meningkatkan prestasi olahraga khususnya bola volly di wilayah Kedu,” tambahnya.

Muhdi menambahkan, pertandingan yang didukung oleh Persatuan Bola Volly Seluruh Indonesia (PBVSI) Kota Magelang itu diikuti oleh 16 tim dari SMA/SMK se-wilayah Kedu yang terdiri dari Magelang, Temanggung, Purworejo, Wonosobo dan Kebumen. Dari semua peserta tersebut, delapan tim yang masuk ke babak penyisihan. Di babak final SMKN 4 Purworejo bertemu dengan SMAN 5 Magelang. Pertandingan yang berlangsung dalam empat set tersebut dimenangkan oleh SMKN 4 Purworejo dengan skor 3-1.

Dengan demikian, SMKN 4 Purworejo berhak mendapatkan trophy bergilir Rektor UM Magelang Cup serta piala dan uang pembinaan sebesar Rp. 1.500.000. Adapun SMAN 5 Magelang mendapatkan piala dan uang pembinaan Rp. 1.250.000. SMKN 1 Magelang dan SMAN 1 Pringsurat Temanggung yang menjadi Juara 3 dan Harapan 1 mendapatkan piala dan uang pembinaan masing-masing Rp. 1000.000 dan Rp. 750.000. Hadiah diserahkan oleh Wakil Rektor 3 UM Magelang Drs. Mujahidun, M.Pd yang sekaligus menutup acara pertandingan yang berlangsung meriah tersebut.

 

HUMAS

SEMNAS IMPLEMENTASI PANCASILA WARNAI MILAD KE-53 UM MAGAELANG

SEMNAS IMPLEMENTASI PANCASILA WARNAI MILAD KE-53 UM MAGAELANG

Implementasi nilainilai Pancasila di kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara perlu dilakukan untuk keutuhan suatu bangsa. Sosialisasi terus dilakukan di tengah kondisi masyarakat Indonesia yang makin kritis dan beragam. Untuk itulah, Fakultas Hukum UM Magelang mengadakan seminar nasional “Implementasi Nilai-nilai Ideologi Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara” pada Rabu (20/09).

Kegiatan yang diadakan di Aula Fikes UM Magelang tersebut merupakan rangkaian Milad ke-53 UM Magelang. Wakil Rektor I UM Magelang, Dr. Purwati, M.S. memebuka seminar yang diikuti 300 peserta dari berbagai kalangan tersebut.

Ketua Mahkamah Konstitusi RI yang sedianya hadir dan namun kemudian diwakili oleh Plt, Kepala Pusat Penelitian dan Pengkajian Perkara serta Pengelolaan TIK, Dr. Wiryanto antara lain menyampaikan bahwa para negarawan yang dahulu mendirikan negara dan bangsa ini telah meletakkan nilai luhur Pancasila yang dijiwai semangat Ketuhanan sehingga menjadi dasar fundamental dalam kehidupan negara kita. “Tulisan atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa yang termuat dalam pembukaan UUD 1945 alenia ke-3 merupakan penanda kepasrahan total para pendiri bangsa setelah sebelumnya berjibaku mengeluarkan segenap usaha dan potensinya untuk hukum dasar yakni UUD 1945, “ paparnya.

Selain itu, panitia juga mengundang empat pembicara sekaligus yang dari berbagai disiplin ilmu yaitu politisi, jurnalis, pakar hukum, serta akademisi. Mereka adalah Prof. Dr. Muhammad Fauzan, S.H.,M.Hum (Guru Besar Universitas Jenderal Sudirman), Dr. Dyah Adriantini Sinta Dewi, S.H.,M.Hum (akademisi dari UM Magelang), Amir Macmud Ns. (Ketua Persatuan Wartawan Indonesia PWI Jawa Tengah), dan Ahmad Hanafi Rais W., S.I.P.,M.P.P (Ketua Komisi 1 DPR RI). Keempat nara sumber itu menyampaikan materi dari sudut pandang yang berbeda.

Muhammad Fauzan misalnya. Ia menuturkan implementasi pancasila dari sudut ketatanegaraan. “Dalam pergantian pemerintahan antara pemerintahan yang lama dengan yang baru diperlukan sustainbilitas antar keduanya sehingga akan tercipta keselarasan yang sesuai dengan nilai pancasila. Masyarakat juga akan menjadi lebih mudah menyerap kebijakan baru yang ada,”ujarnya. Ia menambahkan, bahwa pengajaran nilai pancasila bukan tergantung dari kata-katanya atau siapa yang mengajarkan pancasila tersebut. Namun, yang terpenting adalah perilaku sang pengajarnya.

Pemateri yang kedua menelaah implementasi Pancasila dari sudut akademis. Dyah Adriantini Sinta Dewi memaparkan berbagai masalah yang muncul akibat kurangnya nilai Pancasila, seperti bulying, ujaran kebencian dan kejahatan Genocida. “Penegakan sistem pancasila dapat dilakukan melalui sistem pendidikan. Dulu ada mata pelajaran PMP, Penataran P4, PKN (Pendidikan Kewarganegaraan), sekarang digantikan dengan pendidikan bela negara,” jelas Dyah.

Adapun wartawan senior Amir Macmud Ns yang menyapaikan materi tentang media dan Implementasi nilai-nilai Pancasila, membahas nilai pancasila di dalam diri wartawan. “Media sangat berperan dalam mengimplementasian nilai pancasila. Hal ini sesuai fungsi normatif media menurut Undang Undang Pers. Kemudian orientasi dan sikap media yang berjiwa sosial tinggi dan jujur dalam menyampaikan informasi juga merupan bentuk nilai Pancasila, “ ujar Amir.

Pemateri yang terakhir yaitu Ahmad Hanafi Rais yang menyampaikan materi implementasi Pancasila dalam politik. Menurutnya, di dalam politik itu yang terpenting adalah who get whats, how and way yakni pelakunya, apa yang akan didapatkan, bagaimana dan mengapa harus dibahas di dalam politik. “Menurut saya, kenapa orang itu berpolitik? Maka jawabannya haruslah dikarenakan landasannya atas Pancasila,” tandasnya. Ia menambahkan bahwa pemerintah harus mampu membawa Pancasila yang awalnya hanya sebuah ideologi, kini menjadi menjadi karakter bangsa. “Yang harus kita hadapi sekarang adalah tantangan di era globalisasi dalam mengimplementasikan nilai-nilai pancasila.Pancasila agar tetap menjadi ideologi negara, tetap sebagai dasar negara serta menjadi dasar akhlak masyarakat dalam berbangsa dan bernegara, “ pungkasnya.

HUMAS

APLIKASIKAN TERAPI KOMPLEMENTER PADA PRAKTIK MANDIRI

APLIKASIKAN TERAPI KOMPLEMENTER PADA PRAKTIK MANDIRI

Untuk mewujudkan profesi keperawatan yang mandiri, Prodi S1 Keperawatan Fikes UM Magelang mengadakan seminar regional terapi komplementer pada Selasa (19/09). Kegiatan yang diikuti oleh 300 peserta yang terdiri dari mahasiswa, anggota PPNI kota Magelang dan beberapa undangan dari instansi kesehatan tersebut diadakan di Aula Fikes UM Magelang.

Kaprodi S1 Keperawatan, Sigit Priyanto, M.Kep., Ns menjelaskan acara tersebut diadakan untuk membantu mahasiswa agar dapat membuka praktik mandiri ketika lulus dari bangku kuliah sehingga bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu, seminar tersebut diadakan untuk mendukung visi dari progam studi S1 Keperawatan.

Seminar regional dibuka oleh Wakil Rektor I UM Magelang, Dr. Purwati, M.S yang berharap mahasiswa dapat meningkatkan integritas dan kepribadiannya sebagai perawat nantinya.”Integritas disini maksutnya adalah memiliki tanggung jawab sebagai perawat yang baik, sedangkan kepribadiannya adalah memiliki etika yang baik sebagai perawat,” kata Purwati.

Seminar bertema “Aplikasi Terapi Komplementer pada Praktik Keperawatan Mandiri” itu mengundang tiga pemateri. Mardiyonoo, BNS, MNS, PhD yang merupakan ketua Himpunan Perawat Holistik Indonesia (HPHI) menjadi pemateri pertama. Ia menyampaikan materi mengenai keperawatan holistik, seperti legalitas keperawatan holistik, konsep keperawatan holistik, asuhan keperawatan holistik dan Evidence Based Practice. “Konsep keparawatan holistik itu meliputi 3 hal yaitu body, mind, dan spirit. Keperawatan mengacu pada healing pasien berdasarkan pendekatan secara menyeluruh dalam enam aspek, yaitu spiritual, biologis, psikologis, kognisi, sosial, dan kultural,” kata Mardiyono di hadapan peserta.

Untuk pemateri yang kedua yaitu Akhmad Baed, S.Kep.,Ns, Ketua DPD PPNI Kabupaten Magelang yang memberikan meteri mengenai akupresure sebagai terapi komplementer. Dalam penyampainnya Akhmad Baed menunjukkan beberapa contoh meridian dalam tubuh manusia. Selain itu dijelaskan beberapa titik akupresur. “Titik akupresur adalah simpul meridian tempat terpusatnya qi yang merupakan titik rangsangan untuk melancarkan aliran qi sehingga terjadi keseimbangan “Ying dan Yang” dalam tubuh.

Sedangkan pemateri ketiga yaitu Wakil dekan FiKes, Ns. Retna Tri Astuti, M.Kep yang membahas tentang penggunaan terapi modalitas dan komplementer dalam praktik keperawatan berbasis evidence based. Nana, begitu ia biasa disapa mengatakan bahwa terapi modalitas dan komplementer merupakan salah satu terapi yang banyak diminati oleh masyarakat. “Sekarang kita lihat fenomena yang muncul di masyarakat, banyak yang memilih melakukan pengobatan alternatif. Hal ini menjadikan kesempatan kepada tenaga kesehatan seperti perawat untuk dapat mengembangkan terapi modalitas dan komplementer dalam upaya praktek keperawatan,” jelas Nana.

( HUMAS )

OKI SETIANA DEWI BICARA CINTA DALAM RANGKAIAN  MILAD KE-53 UM MAGELANG

OKI SETIANA DEWI BICARA CINTA DALAM RANGKAIAN MILAD KE-53 UM MAGELANG

Cinta merupakan sebuah perasaan yang pasti dimiliki oleh semua orang, baik dari yang muda sampai yang tua. Semua insan manusia pasti pernah merasakan jatuh cinta. Berbekal statemen tersebut, Fakultas Agama Islam (FAI) UM Magelang mengadakan talkshow  Lets’s Talk about Love di Auditorium kampus 1 UM Magelang, pada Sabtu (16/09). Talkshow tersebut mendatangkan Oki Setiana Dewi (OSD), ustadzah kondang yang juga menjadi penulis buku serta   pemeran “Anna Althafatunnisa” dalam film Ketika Cinta Bertasbih.

Acara yang dibuka oleh wakil rektor III UM Magelang, Drs. Mujahidun, M.Pd. tersebut dihadiri oleh ratusan audiens yang berasal dari  berbagai kalangan, dari mulai pelajar SMA, dosen, mahasiswa baik internal dan luar UM Magelang, dan peserta umum dari  berbagai wilayah se-Kedu . Dalam sambutannya Mujahidun. mengatakan bahwa para peserta harus benar-benar menggali informasi mengenai cinta pada talkshow kali ini. “Festival Budaya Islam (FBI) pada kali ini mengambil tema yang menarik, yaitu tentang cinta. Tidak hanya temanya yang menarik, namun juga pembicaranya pun berkualitas. Maka kita harus memanfaatkan baik-baik kesempatan kali ini,”ujar Mujahidun.

Di hadapan 800 peserta talkshow, Oki bercerita tentang hakikat cinta dan makna cinta di dalam Islam. “Saya yakin semua peserta yang hadir di disini sudah pernah merasakan jatuh cinta. Kita boleh saja jatuh cinta kepada lawan jenis, namun jangan sampai kita melupakan cinta kita kepada orang tua kita. Cinta yang paling sempurna adalah cinta orang tua kepada anaknya, sehingga tidak heran bahwa Allah mengataka ridho orang tua termasuk di dalam ridhonya,”kata Oki ketika di tanya apa arti cinta menurutnya.

OSD juga berpesan kepada para pesertanya agar memikirkan baik-baik tentang perihal menikah muda. “Menikah bukan hanya tentang kita cinta kemudian kita menikah. Namun menikah adalah sebuah tanggung jawab besar.” tutur OSD.

OSD juga bercerita tentang perjalanan cintanya hingga akhirnya dia bertemu dengan suaminya, Ory Vitrio. Ia bercerita tentang bagaimana proses ta’aruf yang benar dan bagiamana ta’aruf yang tidak dibenarkan dalam Islam. “Proses ta’aruf yang benar yaitu ta’aruf yang dimulai dari orang tua terlebih dahulu. Ketika orang tua sudah merestui, maka barulah dilanjutkan perkenalan dengan sang calon istri,” tandasnya.

Di akhir acara OSD  mengajak seluruh peserta talkshow untuk bertakbir bersama. “Universitas Muhammadiyah Magelang, Allahu akbar..Allahu Akbar…Alllahu Akbar..Allahu Akbar,”seru OSD mengakhiri acara tersebut.

Dalam acara itu panitia juga mengumumkan dan membagikan piala dan piagam kepada para pemenang lomba digital antara lain Lomba Poster, Komik, Cerpen, Foto Kreatif dan Foto Selfi.

(HUMAS)

UM MAGELANG MoU DENGAN BEBERAPA PT DI EROPA

UM MAGELANG MoU DENGAN BEBERAPA PT DI EROPA

UM Magelang sebagai salah satu Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) unggulan berkesempatan untuk melakukan kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di Eropa. Hal tersebut dilakukan oleh Rektor UM Magelang Ir. Eko Muh Widodo, MT bersama pimpinan 28 PTM dalam kegiatan lawatan ke Eropa bersama dengan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah.

Lawatan dilakukan ke empat negara di Eropa yakni Inggris, Prancis, Belgia, dan Belanda tanggal 10 hingga 19 September dengan mengunjungi kota London, Paris, Brussel, Amstredam, dan Den Haag . Di sela-sela lawatannya Eko mengatakan, UM Magelang memanfaatkan kesempatan itu untuk menjalin kerjasama dengan beberapa PT di Eropa, diantaranya dengan Coventry University, de Monfort University, University of Harper Adams, serta Bradford University ketika mengunjungi Inggris. “MoU antara lain berisi kesepakatan untuk meningkatkan kerjasama studi lanjut S3 dosen, penelitian, serta publikasi jurnal internasional,” ungkap Eko.

Saat berada di Inggris, kesempatan itu juga digunakan UM Magelang untuk mengetahui keberadaan perguruan tinggi ternama di dunia seperti Oxford University. Demikian pula saat berada di Paris, kunjungan dilakukan ke Paris Sorbone University serta beberapa tempat monumental di kota tersebut.

Eko menambahkan, bagi UM Magelang, menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi luar bukanlah hal baru. Sebelumnya UM Magelang telah menjalin kerjasama dengan PT di beberapa negara Asean. Selain itu beberapa fakultas seperti Fakultas Teknik juga telah menjalin kerjasama dengan PT di Jepang dan Italia. Demikian juga dengan Fikes yang telah menjalin kerjasama dengan beberapa PT di Thailand dan Filipina. “Dengan melakukan MoU bersama beberapa PT di Eropa, UM Magelang telah memperluas coverage kerjasama menjadi lebih luas dan mendunia,” kata Eko.

Eko mengatakan, MoU yang telah dilakukan tidak sebatas perjanjian tertulis saja, namun diimplementasikan dalam bentuk kegiatan seperti penelitian, jurnal serta memberikan kesempatan kepada dosen UM Magelang untuk melanjutkan studi S3 ke luar negeri.

HUMAS

LPMA UM MAGELANG SIAPKAN CALON WISUDAWAN HADAPI DUNIA KERJA

LPMA UM MAGELANG SIAPKAN CALON WISUDAWAN HADAPI DUNIA KERJA

Persaingan dunia kerja di era globalisasi ini semakin ketat. Persaingan tidak hanya dengan sumber daya manusia setempat, namun juga bersaing dengan sumber daya manusia dari luar negeri. Untuk memberikan bekal calon wisudawan dalam menghadapi dunia kerja  Lembaga Pengembangan Mahasiswa dan Alumni (LPMA) UM Magelang mengadakan  pembekalan untuk calon wisudawan dengan  tema “Mengenali dan Strategi Masuk Dunia Kerja”.  pada Kamis (14/09).

Ketua Panitia yang juga Ketua LPMA, Nugroho Agung Prabowo, M.Kom mengatakan bahwa kegiatan yang diadakan  di Auditorium kampus 1 UM Magelang itu ditujukan bagi 581 calon wisudawan agar siap dalam menghadapi dunia kerja. “Kami sengaja mengusung tema ini agar para calon wisudawan nantinya mempunyai pengetahuan untuk bekal dalam mencari pekerjaan sehingga para lulusan UM magelang mampu diserap dengan baik di dunia kerja,” kata Agung. Agung juga menghimbau kepada para calon alumni untuk bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi tracer Study di web UM Magelang.

Himbauan kepada para alumni untuk selau mengakses informasi melalui web UM Magelang juga disampaikan oleh Wakil Rektor 3 UM Magelang, Drs. Mujahidun, M.Pd. Ia juga berterimakasih kepada pihak LPMA yang telah berinovasi mengadakan acara pembekalan. “Ini adalah kesempatan bagi para wisudawan untuk meningkatkan kualitas SDM lulusan,” tutur Mujahidun.

Kegiatan pembekalan untuk calon wisudawan diisi empat pemateri dengan ulasan yang berbeda-beda. Pemateri pertama  yakni Drs. Mujahidun, M.Pd. mengenai trend tantangan dunia kerja menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Menurutnya ada kiat-kiat dalam menghadapi MEA, diantaranya memiliki jiwa Leadership, mempunyai Public Speaking yang baik, Respecfull dan Profesionalisme dalam bekerja. “Untuk itu marilah kita siapkan diri kita dengan softskill yang baik untuk menghadapi MEA,”kata Mujahidun.

Ia juga mengatakan kepada para calon wisudawan untuk bersama-sama melakukan perbaikan softskill dan perbaikan sistem yang ada di UM Magelang. “Menjadi tugas kita semua sekarang untuk senantiasa memperbaiki sistem yang ada di UM Magelang agar lebih baik lagi. Salah satu caranya sebagai alumni adalah mengisi tracer study dan memantau perkembangan kampus melalui web UM Magelang,”jelas Mujahidun kepada calon wisudawan.

Sesi kedua  dengan pemateri Nita Budi Astuti dari Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Magelang yang  menyampaikan materi mengenai cara mengenali dan strategi masuk ke dunia kerja.  Ia antara lain memberikan cara yang paling mudah untuk bisa mengenali dunia kerja, yaitu dengan belajar dan bergaul. “Belajar itu bisa dimana saja, tidak hanya di kampus, karena dunia kerja kita tentu akan berbeda dengan dunia kampus. Belajar dunia kerja bisa di jalan, di mall atau yang lainnya. Selain belajar kita juga harus bergaul dengan siapa pun. Perluas jaringan dan gali informasi sebanyak mungkin,”jelas Nita.Ia juga menambahkan kiat-kiat untuk menghadapi dunia kerja. “Ada tiga  kiat untuk menghadapi tantangan yang akan muncul di dunia kerja, yaitu siapkan mental, mau belajar dan mau memulai dari bawah,”katanya.

Sedangkan sesi yang ketiga  dari Ketua LPMA yaitu  Nugroho Agung Prabowo, M.Kom. yang menyampaikan materi tentang cara membuat CV surat lamaran pekerjaan serta memahami bagaimana proses wawancara dan psikotes dalam proses seleksi kerja. “Untuk membuat CV, Hal yang terpenting adalah cantumkan alamat dan kontak yang bisa di hubung agar pihak instansi bisa menghubungi anda semua,”kata Agung. Ia juga mengingatkan kepada para calon wisudawan tentang pengertian bekerja menurutnya. “Bekerja adalah proses mengubah uang dengan jalan yang halal, jadi  bekerja itu akan bernilai ibadah,” kata Agung.

Sesi terakhir diisi oleh ketua Ikatan Keluarga Alumni, Kuswan Hadji, S.H.,M.H. Materi yang terakhir ini berisi tentang cerita sukses dari para Alumni UM Magelang.

 

HUMAS