Pelatihan Penanggulangan Gawat Darurat (PPGD) merupakan agenda rutin tahunan yang dilakukan Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) bekerjasama dengan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UNIMMA. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penguasaan kegawatdaruratan medis emergency. Melalui pelatihan Basic Trauma dan Cardiac Life Support yang dilaksanakan pada Rabu hingga Minggu (25-29/8) di Gedung Fikes Kampus 2 UNIMMA ini diharapkan dapat melahirkan lulusan yang lebih profesional di bidang medical emergency.

Ns. Sigit Priyanto, M.Kep, ketua IKA UNIMMA sekaligus ketua panitia kegiatan mengatakan kegiatan tersebut juga menggandeng trainer dari Jakarta Medical dan Training Services (JMS) 119. “Pelatihan di hari pertama hingga ketiga dilakukan secara daring via zoom meeting. Sementara hari keempat dan kelima dilakukan secara tutorial dengan kelompok kecil 12 sampai 15 orang di setiap ruangan dengan memperhatikan protokol kesehatan. Sebelumnya dilakukan tes Genosedan selama pelatihan harus physical distancing, menggunakan masker, mencuci tangan, menggunakan face shield, sarung tangan dan APD lainnya,” jelas Sigit.

Pelatihan diikuti oleh 82 mahasiswa yang terdiri dari mahasiswa D3 Keperawatan semester 6 sebanyak 50 mahasiswa, mahasiswa S1 Keperawatan semester 8 sebanyak 26 mahasiswa dan mahasiswa S1 paralel sebanyak 6 mahasiswa.

Yahya Maha, alumni S1 Keperawatan yang melanjutkan ke jenjang profesi ners turut mengikuti pelatihan mengatakan kegiatan tersebut sangat penting untuk bekal ketika akan bekerja langsung baik bagi alumni D3 Keperawatan maupun alumni S1 Keperawatan yang akan melanjutkan profesi ners. “Kegiatan ini dilaksanakan 3 hari secara daring dan luring dengan praktek dan simulasi. Pemateri dan Instruktur tentunya sudah sangat ahli dan berpengalaman dalam kegawatdaruratan pra hospital dan hospital (rumah sakit). Pelatihan ini sangat membawa manfaat bagi kami,” ujarnya.

Dalam pelatihan tersebut dihadirkan pemateri dari Dokter Emergency, Dokter spesialis Anestesi, Dokter spesialis Jantung, Dokter spesialis Bedah-Arthopedhi dan Perawat Gawat Darurat yang telah bersertifikat dan berpengalaman di bidangnya. Di akhir kegiatan dilakukan evaluasi pelatihan dengan metode pre test dan post test serta ujian komprehensif baik teori maupun praktik di semua stase.