Sep 17, 2020 | Berita
Pandemi Covid-19 membawa sejumlah dampak pada berbagai sektor, termasuk penerimaan mahasiswa baru pada perguruan tinggi. Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) dalam menjaga komitmen untuk terus menghasilkan dan mewujudkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik yang unggul dan profesional serta beramal menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya telah membuka penerimaan mahasiswa baru dilakukan secara online dimulai sejak 20 Maret 2020.
Sebagai wujud apresiasi dan bentuk dukungan terhadap mahasiswa baru, UNIMMA memberikan apresiasi bagi mahasiswa yang telah terdaftar sebagai mahasiswa baru ke 1000 pada tahun akademik 2020/2021 pada Kamis (17/09). Pada kesempatan tersebut, Puguh Widiyanto, M.Kep selaku Wakil Rektor 1 juga memberikan hadiah bingkisan sebagai wujud apresiasi kepada Shyfa Anindya Padirja, mahasiswa S1 Farmasi.
Shyfa, mahasiswa yang berdomisili di Banyurojo, Mertoyudan tersebut menyampaikan ucapan terimakasih sebesar-besarnya kepada UNIMMA atas apresiasi yang diberikan kepadanya. Apresiasi tersebut menambah motivasinya untuk terus belajar dalam meraih masa depan dan pantang menyerah dalam melewati studinya kedepan.
Melalui penghargaan ini, Puguh berharap dapat menambah semangat mahasiswa dalam menuntut ilmu dan mengejar cita-cita di UNIMMA walaupun dihadapkan dengan keadaan yang berbeda dengan biasanya, yaitu pandemi.
(HUMAS)
Apr 21, 2020 | Berita, HotNews, Kegiatan, Lain-lain
Selama kurang lebih tiga bulan, mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah (HES) Universitas Muhammadiyah Magelang (UMMagelang) mengadakan kegiatan sosial dalam rangka Program Pengabdian kepada Masyarakat Terpadu (PPMT). Program ini merupakan program pengabdian terintegrasi yang dilaksanakan atas kerjasama dosen dengan mahasiswa. Kegiatan PPMT dilaksanakan di Kiringan Baru, Kelurahan Tidar Utara, Kecamatan Tidar Utara, Kota Magelang. Daerah tersebut juga dikenal dengan kampung pemulung. PPMT oleh Eko Kurniasih Pratiwi sebagai ketua pelaksana sekaligus dosen pembimbing, beserta 5 orang mahasiswa yaitu, Nur Chotimah, Himma, Rice, Agnes Agustina dan Pambudi Utoro.
Program yang dilaksanakan di daerah Kiringan baru ini lebih kepada penguatan aspek religiusitas dan pendidikan. Program diawali dengan melihat secara langsung kondisi lokasi serta merencanakan program yang dibutuhkan oleh warga setempat. Beberapa program yang telah terlaksana adalah pembuatan pojok baca, penyelenggaraan TPQ (Taman Pengajian Al-Qur’an) dan bimbingan belajar untuk anak. Kegiatan TPQ dan bimbingan belajar dilaksanakan setiap hariSenin sampai dengan Jum’at mulai pukul 14.00-16.00 WIB. Antusiasme anakanak sangat baik dalam mengikuti kegiatanTPQ dan Bimbingan belajar ditengah keterbatasa tempat dansarana prasarana pembelajaran.
Tak hanya untuk anak-anak, mahasiswa PPMT juga mengadakan kegiatan yang ditujukan untuk para bapak dan para ibu di kampung tersebut seperti mengadakan pengajiandan bimbingan membaca Al-Qur’an untuk ibu-ibu. Program yang lain adalah pelatihan untuk meningkatkan sumber daya ekonomi seperti ternak lele bagi bapak-bapak dan remaja laki-laki serta pelatihan mendaur ulang sampah plastik bagi Ibu-Ibu. Kegiatan ini sedianya dilaksanakan sampai bulan April, namun karena kondisi yang tidak memungkinkan berkaitan dengan darurat Covid-19, maka kegiatan belum bisa dilaksanakan kembali. Tantangan terbesar bagi mahasiswa dalam program ini adalah kondisi akses jalan yang kurang memadai sampai lokasi, apalagi dimusim hujan, namun dengan penuh semangat tim tetap bisa melaksanakan program sesuai dengan yang direncanakan.
Selanjutnya Pratiwi selaku Dosen pembimbing sekaligus ketua pelaksana menjelaskan“Tujuan program ini adalah untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk berbagi dengan masyarakat serta memunculkan kepedulian kepada lingkungan. Masih ada program yang insyallah akan kami laksanakan setelah darurat Civid-19 ini berlalu, dan setelah itu kami berencana untuk bekerjasama dengan Angkatan Muda Muhammadiyah (Nasyiatul Aisyiah, Pemuda Muhammadiyah, IMM dan IPM) Kota Magelang agarprogram keagamaan yang telah terlaksanana di Kiringan Baru tetap bisa berlanjut”
(HUMAS)
Apr 21, 2020 | agenda, Berita, HotNews, Kegiatan, Lain-lain
Wabah virus Corona (covid-19) di Indonesia yang begitu cepat membuat banyak orang khawatir dan panik. Berbagai langkah dilakukan untuk memutus rantai penyebaran covid-19. Selain pemerintah, banyak dari organisasi maupun komunitas yang peduli dengan wabah tersebut agar segera berlalu. Salah satunya adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang (UMMagelang) yang tergabung dalam Aliansi Aktivis Mahasiswa Grabag yang bekerjasama dengan Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Kecamatan Grabag yang mengadakan pembagian antiseptic secara gratis kepada masyarakat di sekitar Pasar Grabag, Magelang.
Taufiq Ardiyanto, Koordinator Aliansi Aktivis Mahasiswa Grabag ini mengatakan bahwa komunitas tersebut adalah kumpulan mahasiswa yang kuliah di UMMagelang dan berdomisili di Grabag. “Sehingga harapannya dengan adanya wadah ini, mahasiswa UMMagelang bisa memberikan kontribusi untuk masyarakat Grabag. Nah, salah satunya adalah kegiatan pembagian antiseptic ini. Selain itu, kita juga memberikan edukasi pada masyarakat sekitar terkait wabah covid-19,” ujarnya.
Mahasiswa yang tergabung dalam aliansi tersebut juga mengajak kepada masyarakat untuk selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat untuk diri sendiri dan lingkungan agar terhindar dari covid-19. “Kami juga mengajak rekan-rekan mahasasiswa lainnya dimanapun berada, mari kita berperan aktif dimulai dari lingkungan sekitar untuk melawan covid-19,” ajak lelaki yang juga mantan presiden mahasiswa UMMagelang tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Arif Mubarok, salah satu anggota dari Aliansi Aktivis Grabag merasa bersyukur bisa mengikuti kegiatan bersama MCCC dalam pembagian antiseptik yang memang saat ini banyak dibutuhkan masyarakat karena mahalnya harga di pasaran dan langka di pasaran. “Kita sudah lama banget dikarantina di rumah, kita kuliah juga online dengan tugas-tugas yang diberikan dosen, tapi bukan berarti kita tidak bisa berbuat baik untuk sesama masyarakat. Rasanya senang kalau kita bisa membantu sesama,” ungkap Arif, mahasiswa fakultas hukum yang juga ketua IMM Fakultas Hukum.
(HUMAS)
Oct 31, 2017 | Berita
Sejumlah Mahasiswa UM Magelang memberikan suara semangat Sumpah Pemuda pada Sabtu (28/10) di kampus 2 UM Magelang. Aksi ini dipelopori oleh BEM UM Magelang yang bekerjasama dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UM Magelang. Mereka terdiri dari pengurus BEM dan 10 UKM serta mahasiswa aktif UM Magelang.
Agung Widhiatmojo selaku Presiden Mahasiswa BEM UM Magelang menjelaskan, acara ini merupakan representasi Sumpah Pemuda. Aksi ini bertujuan untuk membangkitkan lagi semangat pemuda di zaman modern ini. “Selain memperingati hari Sumpah Pemuda kegiatan ini juga sebagai momentum bagi mahasiswa sebagai ujung tombak kemajuan bangsa serta untuk mengingat kembali segala bentuk perjuangan pemuda bagi bangsa Indonesia,” jelasnya.
Agung mengatakan aksi tersebut dimulai dengan pengumpulan massa di lapangan basket kemudian dilanjutkan dengan berjalan mengelilingi kampus. Aksi berakhir di halaman belakang gedung rektorat UM Magelang. Selain, melakukan orasi, para mahasiswa juga menampilkan treatrikal, musikalisasi puisi dan ikrar mahasiswa.
Dalam orasi tersebut, para mahasiswa menyuarakan pendapat mengenai mulai lunturnya semangat pemuda dan kondisi bangsa Indonesia yang juga tak luput disuarakan. Aksi berjalan dengan lancar dan para mahasiswa kembali ke sekretariat BEM UM Magelang dengan kondusif.
Drs. Mujahidun, M.Pd selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan yang ikut serta hadir dalam acara ini berharap agar mahasiswa bisa lebih mempersiapkan diri baik mental dan pengetahuan untuk lebih semangat memperjuangkan bangsa.
Saat diminta pendapat tentang acara tersebut, Mujahidun mengatakan “Sebaiknya mahasiswa bisa menggandeng lebih banyak komponen dan disampaikan di depan anggota dewan, sehingga lebih bermakna. Selain itu perlu adanya koordinasi dari Perguruan Tinggi yang ada di Magelang agar tujuannya lebih mengena dan bermakna,” tambahnya. Namun demikian, ia mengapresiasi upaya mahasiswa dalam menyampaikan aspirasinya sebagai bentuk kepedulian dan berharap agar di tahun mendatang bisa lebih baik lagi.
HUMAS
Jul 4, 2017 | Berita
Di lingkungan Kota Magelang khusunya Kampung Karanggading memiliki tingkat kerawanan kriminalitas yang perlu diperhatikan. Berdasarkan data statistik kriminal Polsek Magelang Selatan dari Januari hingga April 2017 terdapat empat kejadian tindak pidana, dua diantaranya pencurian, kebakaran los pasar serta pengrusakan fasilitas umum. Belum lagi jumlah tindak pidana yang tidak dilaporkan. Salah satu upaya yang dilakukan pihak Kepolisian untuk mencegah hal-hal tersebut yakni membentuk mitra polisi yakni polisi masyarakat (polmas).
Namun sayangnya, Polmas di Karanggading saat ini berstatus vacum sehingga apabila terdapat suatu masalah kriminalitas pemuda kampung tersebut belum mengerti dan memahami ketentuan-ketentuan hukum positif dan seringkali menimbulkan tindakan di luar hukum yang mengarah kepada anarkisme. Akibatnya tindakan pencegahan dan penindakan masih dirasa kurang. Terlebih lagi, kuatnya keinginan dari masyarakat kampung Karanggading untuk mempercepat upaya kedekatan, kepercayaan dan kemitraan masyarakat dengan pihak kepolisian tidak berjalan maksimal karena belum ada media atau perantara dari pihak ketiga yang membantu untuk melaksanakan program pendampingan tersebut.
Hal tersebut mendorong empat mahasiswa FH UM Magelang untuk membantu memaksimalkan fungsi Polmas di wilayah Karanggading, Magelang melalui kegiatan Mini Workshop bertemakan Sosialisasi, Pelatihan dan Pendampingan serta pembentukan kembali Polmas menjadi Komunitas Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) yang diantarannya adalah masyarakat Rejowinangun Selatan. Kegiatan tersebut kemudian dituangkan dalam bentuk proposal berjudul Program Kreativitas Mahasiswa “Pendampingan Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat dalam Pengendalian Keamanan dan Ketertiban di Kampung Karanggading.
Proposal yang dibimibing oleh Chrisna Bagus Edhita P, S.H.,M.H tersebut berhasil didanai Dikti pada PKM Tahun 2017.Empat mahasisiwa FH UM Magelang tersebut yakni Nilma Himawati,Akhmad Fatomi,, Hilmi Taufiqurrohman, dan Takhasasu Adkha dari “Kami berharap melalui PKM ini masyarakat Kampung Karanggading mengerti akan urgensinya Peraturan Kapolri Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pedoman Dasar Strategi dan Implementasi Pemolisian Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Tugas Polri. Salah satu upaya yang kami lakukan adalah membentuk Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) dan bekerjasama dengan Polsek Kota Magelang Selatan, ” kata Nilma, ketua tim PKM.
Selama tiga bulan Nilma dan timnya melakukan berbagai kegiatan untuk merealisasikan program tersebut. Mini workshop merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan berupa sosialisasi tentang Peraturan Kapolri Nomor 7 Tahun 2008 yang merupakan dasar hukum pembentukan FKPM. Kegiatan itu dihadiri oleh perwakilan masing-masing RT/RW. Pada tahap selanjutnya adalah pembentukan Komunitas FKPM untuk mengaktifkan kembali program yang ada sebelumnya.
Wahono selaku Babinkamtibmas mengungkapkan “Menjaga keamanan dan ketertiban 2922 KK memang tidak mudah. Oleh karena itu, kami sangat terbantu sekali dengan adanya program ini. Semoga kedepannya ada perubahan yang pasti dan lebih baik.”
Selain itu keempat mahasisiwa tersebut juga melakukan kegiatan simulasi KDRT di depan peserta FKPM Rejowinangun Selatan. Usai menyaksikan drama berupa KDRT, para peserta simulasi diminta tanggapan tentang sikap dan tindakan yang seharusnya dilakukan oleh anggota FKPM bila melihat peristiwa tersebut. (Humas – Yudia)