Saat ini, Pusat Komputer (Puskom) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) yang memiliki fasilitas penunjang ujian kompetensi berpindah ke Kampus 2 UNIMMA. Dengan kapasitas 110 komputer yang dapat digunakan, Puskom memberikan pelayanan untuk internal dan juga eksternal di lingkungan kampus UNIMMA.

Pada Sabtu-Minggu (14-15/8), UNIMMA menjadi salah satu tempat ujian kompetensi nasional mahasiswa kesehatan serentak se-Indonesia. Ujian tersebut diikuti oleh 15.913 calon perawat muda dengan 131 peserta berasal dari D3 Keperawatan UNIMMA dan dari luar UNIMMA melalukan ujian di UNIMMA. Ns. Margono, M. Kep, koordinator ujian tersebut menyampaikan bahwa sebelumnya, mahasiswa UNIMMA mengikuti ujian kompetensi dengan tes CBT untuk mendapatkan surat tanda registrasi (STR) di tempat lain. “Aturan baru saat ini adalah exit exam, mahasiswa semester akhir yang sudah menyeleseikan semua tugas akhir harus lulus uji kompetensi agar bisa diwisuda,” tutur Margono.

STR sendiri merupakan kewajiban bagi seorang tenaga kesehatan (nakes). STR menjadi syarat untuk seluruh kegiatan layanan Kesehatan, karena hanya boleh dilakukan oleh nakes yang telah mempunyai STR. Surat ini menunjukkan bahwa nakes yang memilikinya adalah seorang nakes yang memiliki kompetensi. Menurut UU nomor 36 tahun 2014 pasal 21 disebutkan bahwa mahasiswa bidang kesehatan pada akhir waktu pendidikan diwajibkan mengikuti ujian kompetensi secara nasional. Jika lulus uji kompetensi, maka bisa mendapatkan STR sesuai dengan bidangnya.

Puguh Widiyanto, M.Kep, Wakil Rektor Bidang Akademik UNIMMA berharap agar mahasiswanya dapat lolos mendapatkan predikat kompeten karena negeri ini sudah menunggu calon perawat muda untuk mulai mengabdi. “Sebuah permata tidak akan dapat berkilau tanpa gesekan. Demikian juga seseorang, tidak akan menjadi sukses tanpa tantangan dan ujian. Selamat berjuang, semoga mendapatkan hasil yang memuaskan,” ujarnya.

Sebelum mengikuti ujian, peserta wajib melakukan tes swab antigen atau genose dan mematuhi protokol kesehatan.