Oct 6, 2015 | Berita
Setelah mengikuti pembekalan dan temu Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), sebanyak 334 mahasiswa UM Magelang akhirnya mulai terjun ke lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN). Mereka dilepas oleh jajaran pimpinan baik universitas dan fakultas dengan didampingi para DPL serta panitia KKN di halalaman Gedung Rektorat Kampus 2 UM Magelang di Mertoyudan, Sabtu (4/9).
Rektor yang melepas para mahasiswa berpesan agar mereka dapat menjaga nama baik UM Magelang serta memaksimalkan ilmu yang telah diperoleh sebelumnya untuk diaplikasikan kepada masyarakat di lokasi KKN.
Sementara ketua panitia Ir. M. Aman MT mengatakan, KKN Angkatan ke-41 Tahun 2015 ini masih mengikuti pola sebelumnya yakni KKN Tematik Posdaya yang mengangkat empat pilar yakni pendidikan, kesehatan, ekonomi atau wirausaha serta lingkungan hidup. “Empat bidang tersebut sangat relevan dan dapat diterapkan di lingkungan lokasi KKN, selain tentu juga bidang religi yang menjadi concern UM Magelang sebagai PTM, “ ungkapnya.
Ia menambahkan, empat kecamatan yakni Kecamatan Dukun, Windusari, Bandongan, dan Sawangan masih menjadi kecamatan jujugan seperti pada waktu sebelumnya. “Supaya kami dapat melanjutkan dan memaksimalkan program-program yang telah dilakukan sebelumnya di empat kecamatan tersebut,” jelasnya.
Aman menyebutkan, ke-334 mahasiswa peserta KKN itu terdiri dari 224 mahasiswa reguler dan 110 mahasiswa paralel. “Di Kecamatan Dukun dan Bandongan masing-masing 84 mahasiswa, sedangkan di Kecamatan Windusari dan Sawangan masing-masing 82 mahasiswa,” ujar dosen Fakultas Teknik itu.
Selama ± dua bulan mereka akan mengadakan kegiatan KKN antara lain berupa observasi dan penyusunan program kerja, ujian pembekalan, lokakarya mini, pelaksanaan program kerja, serta pameran. Sebanyak 11 DPL akan mendampingi para peserta KKN di masing-masing desa lokasi KKN. Selanjutnya para peserta KKN akan menerima yudisium atau nilai hasil KKN pada tanggal 24/12.(YUDIA-HUMAS)
Oct 1, 2015 | Berita
Untuk memberdayakan metode pembelajaran melalui e-learning secara sistemik, UM Magelang mengadakan Pelatihan Implementasi e-learning bagi dosen di lingkungan UM Magelang dengan dua tahap. Tahap pertama diadakan Selasa 29/9 di Kampus 2 Mertoyudan dan tahap kedua diadakan Kamis 1/10 di Kampus 1 Jalan Tidar Magelang.
Kanthi Pamungkas Sari M.Pd, ketua panitia mengatakan, secara keseluruhan sebanyak 38 dosen mengikuti kegiatan tersebut. Pada tahap I diikuti 23 dosen dan tahap II diikuti 15 dosen. Ia menyampaikan, penggunaan Teknologi Informasi (TI) untuk pembelajaran saat ini bukan hanya sekedar prestise tetapi sudah merupakan kebutuhan bagi sebuah institusi pendidikan. Penggunaan TI sebagai sarana pembelajaran dikenal dengan istilah e-learning. Keuntungan dari e-learning, lanjut Kanthi, diantaranya dapat digunakan sebagai media pembelajaran jarak jauh.
Sebanyak tiga orang dosen Teknik Informatika FT UM Magelang menjadi pemateri. Mereka adalah Mukhtar Hanafi M.Cs yang juga menjabat Kepala Biro TIK UM Magelang, Andi Widiyanto M.Kom (Kaprodi TI D3 FT UM Magelang) dan R. Arry Widyanto M.Kom (Kepala Pusat Komputer).
Salah satu pemateri, Mukhtar Hanafi dalam materinya bertema “e-Learning Menggunakan Belajarol.unimma.ac.id” antara lain memaparkan, data-data yang digunakan pada e-learning diantaranya data mata kuliah, data dosen, data KRS, dan data perkuliahan.
Mukhtar menambahkan, beberapa manfaat aktif dengan e-learning diantaranya sebagai inovasi tambahan untuk perkuliahan, membiasakan menggunakan sarana IT serta dapat menambah nilai akreditasi prodi dan institusi. “E-learning juga akan bermanfaat pada peningkatan jumlah akses ke website UM Magelang yakni www.unimma.ac.id, serta meningkatkan reputasi TI bagi UM Magelang,” katanya.
Melalui pelatihan tersebut Kanthi berharap dapat meningkatkan standar mutu pembelajaran, selain juga untuk memanfaatkan secara efektif fasilitas TI yang ada di UM Magelang. “Indikator capaian dari kegiatan tersebut adalah setiap peserta dapat mengoperasikan sistem e-learning untuk menunjang proses belajar mengajar,” pungkasnya.(RIFA’I-HUMAS)
Oct 1, 2015 | Berita
Rabu 30/9, Fakultas Teknik UM Magelang menjadi tuan rumah pertemuan Forum Dekan Fakultas Teknik Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) Indonesia. Dalam acara yang diadakan di Ruang Sidang Gedung Rektorat itu, Rektor UM Magelang Ir. Eko Muh Widodo MT menyambut gembira atas dilaksanakannya pertemuan Forum Dekan Teknik di UM Magelang dan menyampaikan apresiasi setinggi tingginya kepada Dekan FT PTM yang berkenan hadir.
Ia berharap pertemuan Forum Dekan Fakultas Teknik yang dihadiri oleh Dekan FT UM Purwokerto (Tito Pinandita, S.Si, M. Kom), UMMalang (Ir Sudarman, MT), UMY (Jazaul Ikhsan, ST. MT. Ph.D) dan UMS (Ir Sri Sunarjono) tersebut dapat dijadikan sarana pengembangan institusi secara bersama yang bermanfaat bagi kemajuan Fakultas Teknik ke depan serta mempererat tali silaturahmi antar Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Indonesia.
Yun Arifatul Fatimah Ph.D, Dekan FT UM Magelang yang merupakan sekertaris Forum Dekan PTM menyampaikan bahwa pertemuan tersebut merupakan keberlanjutan program yang diadakan beberapa waktu yang lalu di Um Makassar.
Selanjutnya, disampaikan bahwa pertemuan ini mengukuhkan struktur organisasi dan pengurus Forum Grup Diskusi Teknologi (FGDT) yang merupakan organizing commite dari Forum Dekan FT PTM serta beberapa topik penting lain, diantaranya pengembangan FGDT, pembuatan profil Fakultas Teknik PTM seluruh Indonesia dan penetapan dan pelantikan pengurus FGDT. Dalam pertemuan itu diagendakan bahwa pelantikan pengurus FGDT akan dilaksanakan pada 28 November 2015 di UM Purwokerto.(YUDIA-HUMAS)
Sep 30, 2015 | Berita
UM Magelang kembali menambah Doktor dalam jangka waktu yang berdekatan. Setelah Dr. Riana Mashar, kali ini Rochiyati Murniningsih SE MP, dosen Prodi Manajemen FE UM Magelang berhasil meraih gelar Doktor Ilmu Ekonomi dari Universitas Diponegoro Semarang dalam promosi Doktor yang diadakan Senin 28/9 di kampus setempat.
Dalam disertasinya berjudul “Kapabilitas Relasional Solusi Mutualistik, Upaya Strategik Membangun UMKM” Murni, begitu ia biasa disapa menuturkan bahwa penelitian bermula dari ketertarikan terhadap fenomena bisnis yang ada di Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Batik di Indonesia. Ekspor UMKM Batik, penyerapan tenaga kerja dan sumbangan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) UMKM Batik meningkat pesat dari 2009 sampai saat ini, namun fakta tersebut juga dibarengi dengan impor tekstil dan produk tekstil (TPT) yang juga meningkat pesat. Apalagi pasar dalam negeri untuk produk batik senantiasa bertambah (sekitar 115 juta konsumen) sehingga produk batik luar negeri membanjiri Indonesia.
Dia menuturkan latar belakang ditentukannya topik riset disertasinya, perlu riset mendalam untuk menggali sumberdaya internal UMKM batik guna memunculkan daya saing mereka dalam tantangan bisnis yang keras saat ini. Berangkat dari adanya kontradiksi empiris mengenai hubungan orientasi kewirausahaan dengan kinerja perusahaan maka dimunculkan konsep baru dalam disertasinya yaitu “kapabilitas relasional solusi mutualistik”. Murni yang merupakan alumni FE UM Magelang tahun 1995 berpendapat bahwa konsep tersebut bisa menjadi jembatan untuk menghubungkan variabel orientasi kewirausahaan terhadap kinerja perusahaan. Konsep tersebut bisa menjadi salah satu upaya strategik untuk membangun keunggulan UMKM batik dan UMKM pada umumnya.
Unit analisis dalam penelitian Murni adalah pemilik, pengelola atau pemilik sekaligus pengelola UMKM batik di beberapa wilayah Jawa Tengah yaitu Kabupaten Rembang, Sragen, Sukoharjo, Kota Pekalongan, Kota Surakarta, Klaten dan Banyumas. “Dengan pertimbangan bahwa pemilik atau pengelola UMKM dinilai merupakan orang yang paling bertanggungjawab dan mengetahui pengelolaan UMKM secara keseluruhan, baik menyangkut sumberdaya manusia, modal, produk, kompetensi yang dimiliki, capaian kinerja maupun orientasi kewirausahaan yang dimilikinya,” ungkap ibu tiga anak itu.
Lebih lanjut Murni yang mendapatkan beasiswa University for Graduate Education World Bank (URGE) untuk menempuh studi S2 menjelaskan, tujuan penelitian yakni untuk mengkaji dan menganalisis esensi dan peran secara langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan orientasi kewirausahaan, aksesibilitas informasi, serta kemampuan merespon pasar untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Adapun tujuan utama dari penelitian adalah untuk mengembangkan sebuah model teoritikal dasar dan model penelitian empirik untuk menjembatani kesenjangan penelitian (reseaarch gap) mengenai hubungan orientasi kewirausahaan dan kinerja perusahaan. Research gap tersebut dapat dijembatani dengan membangun sebuah konsep baru yaitu kapabilitas relasional solusi mutualistik guna meningkatkan kinerja perusahaan.
Sebanyak 468 kuesioner disebar di wilayah penelitiannya dan sebanyak 419 kuesioner yang layak . Setelah dilakukan analisis data dengan beberapa tahap maka ditemukan sebanyak 129 kuesioner outlier sehingga kuesioner yang dapat diolah untuk uji ketepatan model dalam penelitian ini adalah sebanyak 290 kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan adanya peran penting dari kapabilitas relasional solusi mutualistik dalam menjembatani kesenjangan penelitian pengaruh orientasi kewirausahaan dengan kinerja perusahaan. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, ada beberapa alternatif strategi penting yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Strategi pertama adalah dengan membangun orientasi kewirausahaan. Kedua, harus tetap melakukan orientasi terhadap kewirausahaan dan meningkatkan kapabilitas relasional solusi mutualistik. Ketiga, harus meningkatkan aksessibilitas infonya dan meningkatkan kapabilitas relasional solusi mutualistik. Keempat, harus memiliki kemampuan dalam merespon pasar. Kelima, perusahaan harus meningkatkan kemampuannya dalam merespon pasar melalui penguatan kemampuannya dalam membangun kapabilitas relasional solusi mutualistiknya.
Dalam penelitianya, wanita berusia 43 tahun itu juga mengemukakan bahwa UMKM Batik perlu menjaring informasi dari pelanggan di tempat-tempat display yang dimiliki, menjaga hubungan dengan rekanan atau saluran bisnis yang sudah ada, melakukan penjualan melalui galeri serta menitipkan produknya ke rekanan yang sudah terjalin. Pada kasus UMKM batik Jawa Tengah kapabilitas relasi menjadi firm specific resources (sumberdaya spesifik perusahaan) untuk mengeksploitasi keunggulan kompetitif guna meraih kinerja perusahaan.
Murni mengakui, penelitiannya memiliki keterbatasan karena konsep kapabilitas relasional solusi mutualistik merupakan konsep baru sehingga masih harus dikembangkan lagi dengan melibatkan beberapa variabel lain yang bisa mempertajam temuan dalam upaya meningkatkan kinerja UMKM. Selain itu juga keterbatasan pada uji kesesuaian model. “Latar belakang pendidikan responden yang beragam juga merupakan keterbatasan penelitian karena beberapa responden memiliki pemahaman yang kurang dalam pengisian kuesioner, dan memunculkan kesulitan dalam pengisian kuesioner, khususnya untuk menjawab pertanyaan terbuka,” jelasnya.
Lebih lanjut Murni yang menjadi dosen di FE UM Magelang sejak tahun 2009 itu mengungkapkan bahwa secara pribadi topik kapabilitas relasi menjadi tantangannya untuk terus menerus mempertajam kompetensi diri. “Sementara, bagi institusi, semoga disertasi ini bisa menjadi sumbangan kecil untuk mempertajam pencapaian visi misi prodi manajemen UM Magelang yang concern pada pengembangan UMKM. Disamping itu bagi pihak yang concern pada pengembangan UMKM, semoga disertasi ini bisa menyumbang banyak pada kemajuan UMKM Indonesia. Kita gali terus pola interaksi antar UMKM di semua bidang sehingga bisa mendorong UMKM Indonesia unggul di bisnis internasional,” harapnya.
Dengan meraih IPK 3,65 Rochiyati Murniningsih merupakan Doktor ke-8 yang dimiliki UM Magelang. Jumlah tersebut akan terus bertambah dalam jangka waktu dekat mengingat saat ini masih banyak dosen UM Magelang yang tengah menyelesaikan studi S3.(YUDIA-HUMAS)
Sep 26, 2015 | Berita
Sebanyak 461 mahasiswa UM Magelang mengikuti Wisuda Sarjana dan Ahli Madya ke-63 Periode 1 Tahun Akademik 2015 – 2016 hari Sabtu, 26 September 2015 di Gedung AH Nasution Akmil Magelang. Uky Yudatama S.Si, M.Kom, ketua panitia wisuda yang juga Kepala Biro Akademik UM Magelang menyampaikan, 461 wisudawan tersebut terdiri dari 258 wisudawan S1 dan 203 wisudawan D 3. Dari 461 wisudawan, 105 diantaranya lulus dengan predikat Cum Laude. Selain itu terdapat 14 orang yang merupakan wisudawan terbaik program studi yakni :
- Prodi Manajemen S1 : Liza Nurrohmah (IPK 4,00)
- Akuntansi S1 : Debi Putri Septiani (IPK 3,94)
- Prodi Ilmu Hukum S1 : Fazilah Utami (IPK 3,85)
- Prodi Bimbingan Konseling (BK) S1 : Novia Astrini Arum (IPK 3,81)
- Prodi PG PAUD S1 : Desi Puspitasari (IPK 3,76)
- Prodi Pendidkan Agama Islam (PAI) S1 : Siti Khamidah (IPK 3,68)
- Prodi Muamalat/Ekonomi Syariah S1 : Ika Darwiyanto (IPK 3,55)
- Prodi PGMI S1 : Wahyu Setiyani (IPK 3,81)
- Prodi Teknik Informatika S1 : Firman Sriyono (IPK 3,46)
- Prodi Teknik Informatika D3 : Dessy Ariffiyanto Laksono (IPK 3,62)
- Prodi Mesin Otomotif D3 : M. Khoirul Ma’arif (IPK 3,23)
- Prodi Keperawatan S1 : Wiji Astuti (IPK 3,56)
- Prodi Keperawatan D3 : Purbijanto (3,87)
- Prodi Farmasi D3 : Desi Aryani (IPK 3,87)
Uky menambahkan, lulusan terbaik dicapai oleh Liza Nurrohmah (Prodi Manajemen S1) dengan IPK 4,00. Skripsinya berjudul “Pengaruh Good Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan terhadap Kinerja Perusahaan dengan Earning Management sebagai Variabel Intervening ”. Didampingi kedua orangtuanya, Liza menerima penghargaan dari Universitas yang diserahkan langsung oleh Rektor UM Magelang.
Rektor Ir. Eko Muh Widodo, MT dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada para wisudawan. Rektor berpesan, memasuki lingkungan global yang kompetitif, para wisudawan dituntut untuk dapat berkompetisi termasuk memasuki era globalisasi dunia usaha. Rektor juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada para orangtua wisudawan yang telah mempercayakan putra-putrinya untuk menuntut ilmu di UM Magelang. Rektor juga berharap agar para alumni tetap menjadi keluarga besar UM Magelang dan siap membantu untuk memajukan UM Magelang.(YUDIA-HUMAS)