EXPO KKN KE-47, MAHASISWA UMMAGELANG PAMERKAN PRODUK UNGGULAN

EXPO KKN KE-47, MAHASISWA UMMAGELANG PAMERKAN PRODUK UNGGULAN

Setelah menjalankan kewajiban KKN selama satu bulan, sebanyak 192 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang (UMMagelang) menggelar kegiatan Expo potensi desa di Pendopo Lapangan drh. Soepardi Sawitan, Mungkid pada Kamis (28/02). Dra. Retno  Rusdjijati M.Kes,  ketua  panitia KKN UMMagelang mengungkapkan bahwa expo ini merupakan puncak kegiatan KKN Tematik ke-47 dan ajang pemaparan mahasiswa dalam mengimplementasikan program-program mahasiswa selama mengabdikan diri di masyarakat  di masing-masing kelompok KKN. Dalam kegiatan expo, mahasiswa memamerkan produk olahan unggulan dari 8 desa (Desa Gondang, Desa Paremono, Desa Ngrajek, Desa Progowati, Desa Danurejo, Desa Kalinegoro, Desa Pasuruan dan Desa Deyangan) dan 19 dusun yang berada di Kecamatan Mertoyudan dan Kecamatan Mungkid. “Beberapa produk olahan yang dipamerkan ialah seperti olahan makanan ternak dari fermentasi kulit singkong sehingga awet dan dapat disimpan dalam jangka lama oleh kelompok 2 Desa Paremono, olahan ikan nila yang menjadi abon dan dapat dipasarkan. Selain itu, ada juga pemberdayaan perekonomian desa melalui kesenian maupun keterampilan berwirausaha,” ujar Retno.

Puluhan stan pameran dinilai oleh tim untuk diberikan penghargaan bagi stan terbaik serta poster paling kreatif. Panitia juga memberikan penghargaan bagi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) terbaik.

Rektor UMMagelang, Ir. Eko Muh Widodo, MT yang hadir dalam expo tersebut berharap agar kegiatan KKN dengan tema “Implementasi Ipteks dalam Penanggulangan Kemiskinan di Wilayah Kabupaten Magelang” kali ini dapat memberikan stimulus bagi mahasiswa dalam proses interaksi di masyarakat. “Selain itu, mahasiswa juga diharapkan dapat ikut serta membantu masyarakat dalam mengentaskan kemiskinan,” terang Rektor sekaligus menutup kegiatan KKN Tematik ke-47.

Sementara itu, Camat Mungkid, Drs. Sukamtono menyampaikan bahwa upaya Pemerintah Kabupaten Magelang dalam upaya menanggulangi kemiskinan mempunyai target angka kemiskinan turun sebesar 8 persen. “Semoga dengan berakhirnya KKN ini, mahasiswa dapat membantu pemerintah mencapai target dalam mengentaskan kemiskinan,” tambahnya.

HUMAS

 

MAHASISWA UMMAGELANG RAIH DUTA GENRE JATENG 2018

MAHASISWA UMMAGELANG RAIH DUTA GENRE JATENG 2018

Pemilihan Duta GenRe Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018 telah usai. Dalam kegiatan yang diadakan di Semarang tanggal 6/9 itu, peserta dari BKKBN Kabupaten Magelang yang diwakilkan oleh mahasiswa UMMagelang, Chyntia Novalinda, berhasil  meraih Juara 2 Duta GenRe Jawa Tengah Tahun 2018. Atas prestasinya tersebut, Chyntia mendapatkan  apresiasi dari Universitas  berupa sambutan dari Rektor UM Magelang  didampingi Wakil Rektor 3, Jumat 7/9 di Gedung Rektorat Kampus 2.

Duta Generasi Berencana (GenRe) merupakan duta yang mengajak para remaja untuk menjadi remaja yang sehat, bebas narkoba dan terhindar dari seks bebas. Chyntia mengatakan, pada ajang Pemilihan Duta GenRe tingkat Provinsi Jawa Tengah 2018 diikuti 70 peserta yang berasal dari 35 kabupaten dan kota se-Jawa Tengah. “Seleksi   yang harus diikuti peserta antara lain ujian tulis, wawancara, persentasi penyuluhan dan tes bakat,” ujar Chyntia.

Mahasiswi semester 3 Program Studi Akuntansi FEB UM Magelang itu mempunyai beberapa prestasi, diantaranya menjadi Juara 1 Duta Wisata Kabupaten Magelang dan Duta GenRe Kabupaten Magelang. Disamping itu, gadis kelahiran 20 tahun silam tersebut juga menekuni dunia modelling dan jurnalistik.  Ia juga pernah menjuarai Fotogenic Kabupaten Magelang pada tahun 2009.

“Setelah menyelesaikan kegiatan ini, saya akan melanjutkan misi untuk membantu Dinas OPDKB Kabupaten Magelang untuk melaksanakan program diantaranya  memberikan penyuluhan dalam membentuk kampung KB, “ ungkap Chyntia. Selain itu, juga membantu BKKBN dalam menyukseskan program Bina Keluarga Remaja (BKR)  dan program-program GenRe seperti mensosialisasikan substansi-substansi GenRe ke sekolah maupun perguruan tinggi agar menciptakan remaja-remaja yang mempunyai tujuan hidup.

 

HUMAS

SEMNAS DAN BENEFECIUM MERIAHKAN MILAD UM MAGELANG

SEMNAS DAN BENEFECIUM MERIAHKAN MILAD UM MAGELANG

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMMagelang menggelar acara Seminar Nasional dan Benefecium  untuk memeriahkan milad ke-54 UMMagelang, Sabtu, 25/8. Acara yang berlangsung di Hotel Atria itu dihadiri oleh Direktur Pembelajaran pada Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset,Teknologi dan Perguruan Tinggi  Dr. Paristiyanti Nurwadani MP sebagai keynote speakers. Selain itu juga  Ketua Majelis  Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof. Lincolin Arsyad, Ph.D.

Dra. Marlina Kurnia MM, Dekan FEB UMMagelang dalam sambutannya menyampaikan, acara seminar nasional serta benefecium  kali ini terselenggara atas kerjasama dengan Asosiasi FEB Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dan dihadiri oleh 150 peserta  dari berbagai PTM di Indonesia. ”Sebanyak 55 call for paper yang berasal dari 100 penulis akan dipresentasikan setelah acara seminar nasional,” ujar Marlina.

Dalam acara yang dibuka oleh Rektor UMMagelang Ir Eko Muh Widodo MT itu, Ketua Asosiasi FEB PTM, Dr. Mukhaer Pakkanna, MM mengemukakan, saat ini ada 52 PTM yang memiliki FEB serta STIE.  Dalam jangka waktu dekat, katanya, Asosiasi FEB PTM akan merilis Muhammadiyah International of Journal Economic Business (MIJEB) dimana hanya  artikel  terbaik yang akan masuk dalam MIJEB tersebut. “Saat ini sudah ada 85 artikel  yang akan diseleksi,” lanjutnya.

Seminar nasional menghadirkan tiga pemateri yakni Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof. Lincolin Arsyad, Ph.D,  Head of Payment & Financial Service Buka Lapak Desya Pradityo, serta CEO Madhang Indonesia Maulanan Bayu Samudro. Dalam acara yang dipandu Dr. Rochiyati Murniningsih itu,  Lincolin antara lain mensupport pimpinan agar memberikan insentif kepada dosen yang rajin mempublish tulisannya ke dalam jurnal ilmiah, terutama yang berskala nasional maupun internasional.

Adapun Desya antara lain menyampaikan, saat ini Buka Lapak telah diakses 100 ribu orang per detik. ”User kami berusia antara 17 hingga 35 tahun dan mayoritas berisi produk UMKM,” kata Desya. Ia menambahkan, tantangan terbesar dari Buka Lapak adalah masih banyaknya pembayaran yang dilakukan secara tunai. Namun demikian  pihaknya meniadakan sistem CoD atau bayar di tempat karena beresiko tinggi.

Sedangkan Bayu mengemukakan bahwa dalam era digital, peluang industri kreatif semakin besar dan menjanjikan. Peluang tersebut antara lain di bidang transportasi, pariwisata, dan kuliner.”Peluang di bidang kuliner itu membuat kami tertarik untuk membuat platform  bernama Madhang yang memberikan fasilitas untuk industri kreatif di bidang kuliner dimana makan merupakan kebutuhan pokok manusia sehingga akan terus dibutuhkan terutama di era serba mudah ini,” kata Bayu.

HUMAS

AKUNTABILITAS PEMERINTAH DESA DITELITI MAHASISWA   UM MAGELANG

AKUNTABILITAS PEMERINTAH DESA DITELITI MAHASISWA UM MAGELANG

Pengaruh Kompetensi, Sistem Pengendalian Internal, dan Kualiats Penyajian Laporan Keuangan yterhadap Akuntabilitas Pemerintah Desa dalam Pengelolaan Alokasi Daan Desa di Kabupaten Magelang merupakan judul proposal PKM-P yang diajukan oleh Amanda Mutiara Sweetenia, Eka Pinditya Ayu, dan Caesari Arum Frida Aprilia, tiga mahasiswa Akuntansi FEB UMMagelang.

Proposal PKM-P tersebut, kata Amanda, ketua tim,  dibuat karena masih banyaknya dana desa termasuk di wilayah Kabupaten Magelang yang disalahgunakan. ”Berdasarkan data dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tahun 2016 jumlah aduan dugaan penyelewengan dana desa mencapai 300 aduan. Dari data yang ada tersebut, pelakunya rata-rata dilakukan oleh Kepala Desa. Bentuk penyalahgunaannya antara lain kegiatan fiktif, mark up harga, mark up  jumlah, belanja fiktif, tidak ada laporan pertanggungjawaabn penggunaan, dan penggunaan untuk keperluan pribadi atau golongan, “ ungkap Amanda

Oleh karena itu, perlu diketahui sejauh mana tingkat akuntabilitas pemerintah desa dalam mengelola Alokasi Dana Desa dari segi kompetensi dari para aparatur desa, Sistem Pengendalian Internal yang berlaku, serta kualitas penyajian laporan keuangan, sehingga dapat diketahui bagaimana tingkat akuntabilitas dalam pengelolaan dana desa yang diberikan pemerintah telah tersalurkan dengan baik dan dapat mencapai tujuan utama dari diberikannya dana desa tersebut.

PKM-P yang dibimbing oleh Annisa Hakim Purwantini M.Sc itu dilakukan  melalui metode survey  dengan populasi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam ruang lingkup Pemerintahan Kabupaten Magelang  yang mengelola Alokasi Dana Desa. Adapun teknik dalam pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria  pejabat yang berkaitan dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah yaitu Kepala Desa, Sekretaris, Kabid, Kasubbag, dan Bendahara dan lama menjabat minimal  satu tahun.

Dari hasil penelitian didapat hipotesa yakni bahwa kompetensi, sistem pengendalian internal, kualitas penyajian laporan keuangan  berpengaruh  terhadap akuntabilitas pemerintah desa dalam pengelolaan alokasi dana desa.

Amanda dan timnya berharap penelitian  tersebut dapat berkontribusi untuk menguji secara empiris dan menganalisis pengaruh kompetensi, sistem pengendalian internal, dan kualitas penyajian laporan keuangan terhadap akuntabilitas pemerintah desa dalam pengelolaan alokasi dana desa di desa-desa yang ada di Kabupaten Magelang yang akan mendukung tingkat akuntabilitas pemerintah desa dalam mengelola alokasi dana desa.

MINAT MENJADI MARKETING PROFESIONAL DIBIDIK PENELITIAN MAHASISWA  UMMAGELANG

MINAT MENJADI MARKETING PROFESIONAL DIBIDIK PENELITIAN MAHASISWA UMMAGELANG

Proposal  Program  Kreativitas Mahasiswa  Bidang Penelitian (PKM-P) berjudul Analisis Ketertarikan Mahasiswa dalam Memulai Karir menjadi Marketing Profesional yang  diusulkan oleh Aris Listianto, Dimas Tri Prasetya, serta Dila Ratnasari Catur Putri  menrupakan salah satu proposal PKM UMMagelang  yang berhasil lolos dan didanai Kemenristek Dikti tahun 2018.

Dalam penelitiannya, Aris dan kedua temannya mengungkapkan bahwa mahasiswa manajemen termotivasi oleh anggapan bahwa di masa mendatang mereka mempunyai peluang lowongan kerja yang besar karena banyak dicari oleh organisasi maupun perusahaan, khususnya di Indonesia. “Anggapan sejumlah sarjana manajemen bekerja sebagai marketing menjadi dikesampingkan, padahal marketing merupakan ujung tombak perusahaan agar produk atau jasanya dapat terinformasikan oleh para konsumen,” ujar Aris.

Dengan dibimbing oleh Nur Laila Yuliani M.Sc, penelitian ini dilakukan untuk membuktikan keefektifan penjurusan pada Program Studi Manajemen terhadap minat mahasiswa dalam pemilihan karir sebagai Marketing Profesional. Dengan menggunakan  populasi mahasiswa  Prodi Manajemen  FEB UMMagelang,   sampel  yang digunakan adalah dengan metode purposive sampling dengan kriteria mahasiswa Manajemen semester 5 dan 7  serta sudah menempuh mata kuliah manajemen pemasaran.

Penelitian ini, lanjut Aris, menggunakan Metoda Analisis Data berupa Uji Statistik Deskriptif , Uji Kualitas Data, Uji Regresi Linier Berganda, serta Uji Hipotesis. Hasil penelitian memberikan bukti empiris adanya pengaruh dari manajemen risiko, self-efficacy, motivasi, locus of control, lingkungan sosial dan budaya serta lingkungan teknologi. “Disamping itu, penelitian ini juga memberikan bukti empiris dan ilmu baru mengenai adanya program penjurusan marketing yang akan perpengaruh terhadap minat pemilihan karir sebagai Marketing Profesional,” kata Aris.

Ia mengungkapkan bahwa hasil penelitian tersebut dapat dijadikan bahan evaluasi bagi  mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi S1 Manajemen dalam efektivitas penjurusan marketing guna meningkatkan minat mahasiswa untuk memulai karir pada marketing. Selain itu juga bagi  Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMMagelang dalam efektivitas penjurusan marketing guna meningkatkan minat mahasiswa untuk memulai karir pada marketing.

HUMAS