Bantu Isu Strategis Wilayah Magelang, LPPM UNIMMA Diskusi dengan Bappeda

Bantu Isu Strategis Wilayah Magelang, LPPM UNIMMA Diskusi dengan Bappeda

Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) mengadakan sosialisasi program Pengabdian Pada Masyarakat Terpadu (PPMT) periode 6 secara daring. Acara yang dilaksanakan pada Jumat (14/10) lalu dihadiri oleh 265 peserta yang terdiri dari dosen dan mahasiswa.

PPMT periode 6 kali ini sedikit berbeda dengan PPMT sebelumnya. Diungkapkan oleh Ketua LPPM UNIMMA, Dr. Retno Rusdjijati, M.Kes bahwa di periode ini Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan lokasi ditentukan oleh LPPM. “Penentuan lokasi disesuaikan dengan proker (program kerja) Pemda Kota maupun Kabupaten Magelang, agar terjadi sinergitas antara UNIMMA dengan Pemda,” tutur Dr. Retno.

Dalam sosialisasi PPMT tersebut dihadirkan dua narasumber dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten dan Kota Magelang untuk menyampaikan isu-isu strategis masing-masing wilayah. Acara sosialisasi sekaligus mempertemukan DPL dan mahasiswa agar dapat saling mendukung dalam pelaksanaan PPMT.

Eko Supriyanto, Bappeda Kabupaten Magelang menjelaskan tentang tiga isu strategis yang perlu mendapat prioritas penanganan di Kabupaten Magelang. “Isu tersebut adalah kualitas sumber daya manusia, daya saing daerah dan tata kelola pemerintah yang bersih dan akuntabel,” ujarnya.

Sedangkan Dona Amerya, ST., MT dari Bappeda Kota Magelang mengatakan bahwa isu strategis Kota Magelang ada tujuh. “Di Kota Magelang sendiri masih banyak isu tentang kemiskinan, kualitas SDM, kualitas lingkungan hidup, sarpras berkelanjutan, ketahanan daerah, daya saing ekonomi dan reformasi birokrasi,” ungkap Dona.

Diharapkan dengan diskusi tersebut, UNIMMA dapat berkolaborasi untuk membantu mengurangi dalam permasalahan yang sedang dihadapi pemerintah.

Sinergi Bersama, BEM UNIMMA Gelar Folks 2.0

Sinergi Bersama, BEM UNIMMA Gelar Folks 2.0

Lepas kepengurusan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) periode tahun ini, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) Kabinet Catra Parahita menggelar acara Folks 2.0 di TIC (Tourist Information Center) Borobudur pada Sabtu (15/10). Ini merupakan acara turunan yang dibuat BEM Universitas dari periode sebelumnya.

Diungkapkan oleh Muhammad Bisma Saputra selaku Presiden Mahasiswa UNIMMA, latar belakang dilaksanakannya acara Folks 2.0 sebagai tanda apresiasi kepada ormawa di periode ini karena sudah berjuang dengan baik. Disebutkan pula, panitia sengaja memilih TIC Borobudur sebagai lokasi acara. “Dilaksanakan di TIC Borobudur karena kita ingin ikut membranding wisata di sini, yaitu Candi Borobudur,” tutur Bisma.

Acara dibuka untuk seluruh mahasiswa UNIMMA dengan syarat membawa Kartu Tanda Mahasiswa. Bisma berharap teman-teman ormawa dan mahasiswa yang hadir merasa senang dengan acara yang dibuatnya bersama rekan. “Harapannya semoga teman-teman senang. Mereka juga bisa mengapresiasi atau mengaplikasikan tenaga dan pikirannya dalam 1 periode ini di sini,” ujarnya.

Sementara itu, Yuki selaku panitia dari BEM UNIMMA mengatakan konsep dari Folks 2.O ini untuk menyatukan mahasiswa baru sampai mahasiswa lama. “Dalam acara ini kita hadirkan 2 bintang tamu, ada Om Fanada feat. Anneth Koeswoyo dan Lapiezt Legiet untuk menghibur semua penonton yang hadir,” kata Yuki.

UNIMMA Susun Standar SPMI MBKM

UNIMMA Susun Standar SPMI MBKM

Tim task force Institusional Supporting System (ISS) Satuan Pengawas Mutu Internal (SPMI) Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) dari BPM (Badan Penjaminan Mutu) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) melakukan penyusunan standar SPMI Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Acara dilangsungkan di Hotel Trio Magelang pada Jumat (14/10).

Dalam acara tersebut, Rektor UNIMMA, Dr. Lilik Andriyani, SE., M.Si menyampaikan respon UNIMMA terhadap standar SPMI ini. “UNIMMA sudah merespon dokumen mutu standar SPMI, namun perlu adanya perbaikan terkait kebijakan pemerintah. Yang ini memang baharuan kita untuk bisa kita tuangkan melalui standar ini,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala BPM UNIMMA, Dr. Budi Waluyo, ST, MT mengatakan bahwa pekerjaan yang dilakukan harus berdasar standar. “Apapun yang kita kerjakan dalam pengelolaan pendidikan tinggi ini dasarnya ke standar. Ketika kita melakukan aktivitas tapi belum ada standar yang disepakati, tentu siklus SPMI BPP itu menjadi sulit untuk didefinisikan,” jelasnya.

Menuju Unggul, UNIMMA Launching 9 Pusat Studi

Menuju Unggul, UNIMMA Launching 9 Pusat Studi

Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) resmi meluncurkan sembilan pusat studi pada Kamis (13/10). Acara digelar di Aula Rektorat Kampus 2 UNIMMA, dihadiri tamu undangan dari LPPM perguruan tinggi di wilayah Magelang dan Temanggung yaitu Universitas Negeri Tidar, Akademi Militer, Akademi Teknik Tirta Wiyata, Akper Karya Bhakti Nusantara, Politeknik Muhammadiyah Magelang, Politeknik Pembangunan Pertanian Magelang, Sekolah Tinggi Teologi Magelang, STAI Syubbanul Wathon Magelang, STMIK Bina Patria, STIKES Ngesti Waluyo Temanggung, Akademi Keperawatan AlKautsar Temanggung dan INISNU Temanggung.

Dr. Retno Rusdjijati, M.Kes, Ketua LPPM UNIMMA mengatakan, tujuan pendirian kesembilan pusat studi tersebut adalah untuk meningkatkan peran UNIMMA sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang unggul di tingkat nasional maupun internasional dengan berlandaskan pada nilai-nilai luhur budaya nasional. “Launching ini tujuannya untuk mengembangkan kepakaran dosen di ilmunya masing-masing. Dengan adanya pusat studi ini, ilmu mereka akan berkembang lebih spesifik lagi,” jelasnya.

Penyerahan Surat Keputusan pendirian pusat studi dilakukan oleh Rektor UNIMMA didampingi Ketua LPPM UNIMMA kepada perwakilan dari sembilan pusat studi tersebut. Adapun sembilan pusat studi terdiri dari Center for Innovation in Primary Education, Wound Study Cente, Center for Madrasa Development Studies, Islamic Philanthropy Study Center, Center of Energy for Society and Industry, Center for Digital Pharmacy Studies, Small and Medium Enterprises and Entrepreneurship Center, Center for Sustainable Intellegent Circular Economy, dan Center for Study of Law and Public Policy.

Pusat studi diharapkan dapat melahirkan pemikiran yang inovatif dan strategis yang akan menjadi acuan dalam pembangunan daerah maupun nasional. Dr. Retno juga menyampaikan target penambahan pusat studi di tahun ini. “Sementara launching 9 dari masing-masing Prodi. Di periode tahun akademik 2022/2023 ini kita menargetkan 10 pusat studi,” tambahnya.

Sementara itu, Dr. Lilik Andriyani, SE., MSi, Rektor UNIMMA dalam sambutannya mengungkapkan apa yang sedang diupayakan UNIMMA. “Upaya kita adalah peningkatan keilmuan dengan meningkatkan kerjasama dengan internasional. Kontribusinya tidak hanya dari sisi nasional dan lingkungan kita, tapi kontribusi secara internasional. Melalui wadah 9 pusat studi ini awal untuk pengembangan kesana. Nanti pengembangan selanjutnya adalah kemunculan pusat studi lain” tuturnya.

Acara diakhiri dengan pemaparan pusat studi oleh masing-masing kepala pusat studi.

Dapatkan Hibah Matching Fund, UNIMMA Kembangkan E-Learning untuk Sekolah

Dapatkan Hibah Matching Fund, UNIMMA Kembangkan E-Learning untuk Sekolah

Program studi (prodi) Teknologi Informasi D3 Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menggelar workshop Program Matching Fund 2022: Pengembangan “Home Learning Indonesia” Sebagai Startup Kampus. Acara dilaksanakan di E-centrum FT UNIMMA pada Kamis (13/10) dengan peserta sebanyak 20 orang dari 10 sekolah di Magelang.

Disebutkan, acara bertujuan untuk mengenalkan dan mensosialisasikan Home Learning Indonesia (HLI) yang merupakan produk buatan bersama antara Prodi Teknologi Informasi D3 dan PT. Hayuning Indo Tech, dan dibiayai dari Hibah Matching Fund Ditjen Vokasi Kemendikbud.

Yun Arifatul Fatimah, Ph.D, Dekan FT UNIMMA mengatakan dengan dilakukan sosialisasi HLI dapat diimplementasikan pada sekolah Muhammadiyah di Indonesia dan ke depan menjadi platform learning management system pendidikan di Indonesia. “Harapan saya, dengan mengikuti kegiatan ini dapat mensosialisasikan ke Bapak Ibu yang lain sehingga kita bisa menggunakan E-learning yang sudah disesuaikan oleh bapak dan ibu di sekolah,” ujar Yun.

Sementara itu, R. Arri Widyanto, S.Kom., MT, Ketua Panitia Kegiatan berharap agar produk home learning dapat dimanfaatkan tidak hanya oleh instansi sendiri tapi juga instansi yang lain. “Kami bekerjasama dengan PT yang berpusat di Kanada, yang nanti Home Learning Indonesia ini akan diadopsi oleh negara-negara lain,” tuturnya.

Dalam workshop dihadirkan tiga pemateri yaitu Arif Wiyat Purnanto, M.Pd, Dekan dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNIMMA yang menyampaikan terkait pembelajaran daring pasca pandemi. Adapun materi kedua disampaikan oleh Andi Widiyanto, M.Kom, Ketua Tim Matching Fund Home Learning Indonesia mengenai Platform Home Learning Indonesia dan materi ketiga disampaikan Joni Radito, S.Kom, Tim Ahli dari PT. Hayuning Indo Tech terkait Pengelolaan HLI bagi TU dan guru.