FT UNIMMA Bantu Pemerintah dalam Gerakan 100 Smart City Indonesia

FT UNIMMA Bantu Pemerintah dalam Gerakan 100 Smart City Indonesia

Program Studi (prodi) S1 Teknik Informatika, Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Magelang melakukan sosialisasi magang dan proyek di desa. Kegiatan dengan peserta mahasiswa semester lima prodi S1 Teknik Informatika tersebut, dilaksanakan di Aula Fikes Kampus 2 UNIMMA pada Jumat (30/9) lalu dan melibatkan Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (Himanifo) UNIMMA.

Kegiatan dibuka oleh Wakil Dekan FT, Mukhtar Hanafi, ST., M.Cs yang menyampaikan bahwa sosialisasi dilakukan dalam rangka implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yaitu kegiatan magang dan kegiatan membangun desa. “Fakultas Teknik berharap semua mahasiswa melakukan program magang khususnya kegiatan membangun di desa dengan baik, mengingat kondisi saat ini aplikasi dan infrastruktur sudah tersedia dengan baik, namun masih memiliki kendala di sisi Brainware atau Sumber Daya Manusia (SDM), sehingga diharapkan mahasiswa akan mampu memberikan dukungan dari sisi SDM agar lebih menjadi lebih optimal,” tuturnya.

Dipandu oleh Rofi Abul Hasani, S.Kom., M.Eng selaku moderator, kegiatan menghadirkan dua narasumber yaitu Setiya Nugroho, ST., M.Eng dari UNIMMA dan Tim Diskominfo Kabupaten Magelang, Musokhip, S.Pd, MM selaku Kepala Bidang Informatika.

Setiya dalam materinya menjelaskan, program MBKM yang disiapkan oleh Kemdikbud memiliki tujuan untuk mengurangi gap atau jarak antara perguruan tingi dengan industri. “Prodi Teknik Informatika S1 memiliki dua skema magang yaitu magang regular dan magang MBKM. Magang MBKM memiliki beberapa skema seperti magang bersertifikat, studi independent atau bentuk lain dapat diambil oleh mahasiswa mulai semester 5, sementara untuk magang reguler dapat diambil oleh mahasiswa pada semester 7,” jelasnya.

Sementara itu, Musokhip menyampaikan bahwa Kabupaten Magelang menjadi bagian dalam Gerakan 100 Smart City Indonesia untuk mendukung salah satu misi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Magelang periode 2019-2024, yaitu mewujudkan tata kelola pemerintahan yang amanah. “Kabupaten Magelang memiliki 21 kecamatan, 5 kelurahan dan 367 Desa. Banyak aplikasi yang saat ini ada di desa namun belum dimanfaatkan dengan optimal karena keterbatasan sumber daya manusia, sehingga diharapkan dengan adanya kegiatan magang mahasiswa dapat mendukung Diskominfo untuk mengoptimalkan penggunaan sistem dan aplikasi yang ada di desa serta mendukung Roadmap Digitalisasi Kabupaten Magelang,” tutur Mushokip.

Lebih lanjut, tim menjelaskan secara teknis pekerjaan dan berbagai kendala yang terjadi di lapangan. Diharapkan, melalui kegiatan sosialisasi magang dan proyek di desa, mahasiswa dapat memahami lebih lengkap tentang program magang yang disiapkan oleh Prodi S1 Teknik Informatika UNIMMA dan banyak mahasiswa yang berkesempatan magang di Diskominfo Kabupaten Magelang.

Hadiri Festival Lima Gunung XXI, Mahasiswa PMM UNIMMA Kenali Budaya Baru

Hadiri Festival Lima Gunung XXI, Mahasiswa PMM UNIMMA Kenali Budaya Baru

Penuhi mata kuliah Modul Nusantara ke-4, mahasiswa Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menghadiri Puncak Festival Lima Gunung XXI “Wahyu Rumagang”. Sebanyak 38 mahasiswa didampingi dosen dan koordinator PMM menuju Dusun Mantran Wetan, Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang pada Minggu (2/10) lalu. Festival berlangsung selama tiga hari dimulai 30 September hingga 2 Oktober 2022.

Naufal Afif, SA., M.Sc, Dosen Modul Nusantara mengatakan, dalam kegiatan tersebut selain belajar Modul Nusantara, mahasiswa juga berkesempatan mengenal budaya baru melalui ragam seni yang dipertunjukkan. “Sebelum dimulainya pertunjukan seni, mahasiswa diajak berkenalan dengan lukisan karya para seniman hebat seperti Luh Gede dan Pool Arghab. Selanjutnya, mahasiswa disuguhi pentas tari dan musik tradisional dari berbagai daerah. Diantaranya adalah Tari Kubro Siswo dari Mudo Siswo Bandongan, pentas musik tradisi Bamboo Percussion, tari jaipong kreasi “Bedog Lubuk” dari Karawang, dan tari “Kupu” dari Semarang,” ujar Naufal.

Seluruh mahasiswa PMM merasa sangat senang dan terhibur. Hal ini dirasakan oleh Muhammad Farhan, mahasiswa dari Universitas Oleo Kendari, Sulawesi Tenggara. “Senang karena punya pengalaman baru. Jadi belajar budaya baru karena di daerah saya tidak ada budaya seperti di sini. Apalagi acara ini menampilkan berbagai macam tarian, musik, seni, dan segala macamnya itu sangat luar biasa. Budaya seperti ini harus dilestarikan. Semoga muda-mudi di daerah sini bisa melestarikan budaya yang ada,” tutur Farhan.

Dalam festival tersebut, mahasiswa juga mendapat kesempatan bertemu dengan Yenny Wahid, putri Presiden ke-4 RepubIik Indonesia, KH Abdurrahman Wahid yang turut hadir.

UNIMMA Sambut Mahasiswa Tahap 2

UNIMMA Sambut Mahasiswa Tahap 2

Setelah menyambut mahasiswa baru tahap 1 di bulan September lalu, kali ini Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) kembali menyambut mahasiswanya dengan serangkaian kegiatan Masa Ta’aruf (MATA). Masih dengan tema “Menjadi Mahasiswa Ideal di Abad Milenial”, acara dibuka oleh Rektor UNIMMA, Dr. Lilik Andriyani, SE., MSi pada Jumat (30/9) di Auditorium Kampus 1 UNIMMA.

Arif Wiyat Purnanto, M.Pd, Ketua Panitia kegiatan menjelaskan, sebanyak 483 mahasiswa baru hadir mengikuti kegiatan yang akan berlangsung hingga Minggu (2/10) mendatang. Ia juga menjelaskan bahwa pemilihan tema tersebut adalah karena seluruh peserta MATA merupakan generasi milenial yang lahir pada tahun 2000 ke atas. “Rata-rata mahasiswa kelahiran 2000 ke atas, yang artinya adalah mahasiswa millenial. Yang tidak bisa dilupakan adalah harus menjadi mahasiswa ideal. Untuk menjadi mahasiswa ideal harus banyak referensi dengan cara belajar dari mahasiswa yang mengikuti organisasi. Belajar mengaktualisasi diri dan kembangkan bakat,” jelasnya.

Rektor UNIMMA dalam sambutannya mengatakan akan selalu memberikan support kepada mahasiswa. “UNIMMA memiliki wadah meningkatkan prestasi mahasiswa melalui UKM yang sudah ada. Insya Allah UNIMMA akan selalu mensupport dan meningkatkan prestasi mahasiswa sesuai kompetensi dan passion masing-masing,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Rektor menyebutkan jumlah keseluruhan mahasiswa baru sebanyak 1.172. “Target kita ke depan adalah 2.000 mahasiswa baru. Kami berharap, mahasiswa bisa berkegiatan di luar prodi, meningkatkan kompetensi di luar kegiatan akademik internal prodi agar ketika lulus sudah siap untuk menghadapi tantangan selanjutnya” tambahnya.

Acara diakhiri dengan penyematan simbolis dan penyerahan apresiasi dari Rektor kepada dua perwakilan mahasiswa.

Kelola Sampah Perkotaan, UNIMMA FGD INDOCIRCULARWASTE

Kelola Sampah Perkotaan, UNIMMA FGD INDOCIRCULARWASTE

Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) bekerja sama dengan University of Southern Denmark (SDU), Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS) dan Pusat Studi Asia Tenggara di Indonesia (CSEAS) melakukan riset IndoCircularWaste dengan mitra sekunder dari beberapa wilayah terpilih seperti Kota Jakarta, Kota dan Kabupaten Magelang, Kota Semarang, Kota Bandung, Kota Surabaya dan stakeholder lainnya.

Untuk memetakan data kualitatif sebagai pengembangan model bisnis Circular Economy baru dalam pengelolaan persampahan perkotaan bersama, tim menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD). Dengan tema “Circular Economy to Minimize Waste Challenges in Indonesia (INDOCIRCULARWASTE)”, kegiatan digelar di Hotel Atria Magelang pada Kamis (15/9). FGD dilakukan sebagai salah satu rangkaian kegiatan dari riset yang didanai melalui skim Danish International Development Agency (DANIDA).

Adapun tujuan dari FGD adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan digitalisasi pada pengelolaan dan daur ulang sampah, mengidentifikasi kebutuhan regulasi/ kebijakan/ program yang berkaitan dengan pengelolaan sampah khususnya untuk pemilahan sampah (waste segregration), merumuskan Key  Performance Indicators untuk pengelolaan sampah berbasis digital dan merumuskan kebutuhan aplikasi digital untuk pengelolaan sampah.

Dipandu oleh Pristi Sukmasetya, S.Komp., M.Kom selaku moderator, FGD menghadirkan  narasumber dari tim riset project DANIDA yaitu Prof. Zainal Arifin Hasibuan, Ph.D.

Dalam kesempatan tersebut, Yun Arifatul Fatimah, Ph.D, Ketua Peneliti menyampaikan bahwa urgensi penerapan teknologi di era society 5.0 ini sangat tinggi, terlebih di sisi pengelolaan sampah, pemilahan sampah, dan prosedur dari hulu ke hilir. “Karena selamanya kita akan hidup berdampingan dengan sampah ini, kalau tidak segera ditangani dengan serius termasuk dari sisi kebijakan, tidak kita rumuskan key performance indicators untuk mengukur tingkat kematangan suatu wilayah dalam menangani sampah ini, dan juga tidak mulai menyisipkan teknologi di dalamnya, tentu penanganannya bisa jadi tidak akan maksimal,” jelasnya.

Dijelaskan, Circular Economy merupakan sebuah alternatif dimana barang didaur ulang untuk diubah menjadi produk yang baru tanpa menjadikannya limbah tak bernilai yang bisa membahayakan lingkungan. Dengan model ekonomi tersebut, keberadaan limbah sebisa mungkin dihapuskan karena Circular Economy berupaya untuk menggunakan energi terbarukan.  “Konsep Circular Economy tidak hanya mendesain model industri menggunakan prinsip zero waste, konsep ini juga mementingkan faktor sosial dan penyediaan sumber daya serta energi yang berkelanjutan. Upaya pengelompokkan limbah dari limbah yang berbahaya hingga limbah yang tidak berbahaya dapat membantu implementasi konsep ekonomi ini.  Limbah yang telah dikelompokkan atau dipilah membantu pengolahan dengan mudah dan cepat,” tambah Yun.

Circular Economy pun ingin membangun paradigma di masyarakat bahwa sampah memiliki value, sehingga kesadaran masyarakat bisa tumbuh serta membantu penurunan biaya produksi dan menjaga sumber daya alam yang tidak terbarukan.   Melalui penerapan Circular Economy, diharapkan dapat mendukung pemerintah Indonesia untuk menciptakan masa depan bebas sampah di masa depan dan mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDG’s).

Sementara itu, Dr. Rochiyati Murniningsih, SE,MP, Koordinator Kegiatan FGD memaparkan urgensi adanya pertemuan tersebut serta pentingnya perumusan konsep digitalisasi dalam waste management system. “Kegiatan FGD ini melibatkan perangkat daerah dari Kota Semarang, Kota Yogyakarta, Kabupaten Magelang dan Kota Magelang dengan jumlah peserta sebanyak  20 orang terdiri dari  perwakilan Perangkat Daerah yang terkait dengan waste management yaitu BAPPEDA, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pekerjaan Umum Dan Perumahan, Dinas Kominfo dan Perwakilan Stakeholder terkait,” tutur Murni.

Dari kegiatan FGD tersebut, akan diperoleh data dari semua pemangku kepentingan, serta dari statistik dan literatur ilmiah.

UNIMMA Lepas Mahasiswa Student Exchange ke Malaysia

UNIMMA Lepas Mahasiswa Student Exchange ke Malaysia

Rektor Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) melepas lima mahasiswanya untuk melaksanakan student exchange ke Universiti Malaysia Pahang pada Kamis (29/9) di Aula Rektorat Kampus 2 UNIMMA. Kelima mahasiswa tersebut adalah Anindita Audi Amilia dari Fakultas Agama Islam (FAI), Irfan Rasyid, Fitro Praidinza Muhammad dan Erza Arya Fathan dari Fakultas Teknik (FT) serta Dzikrina Khusnaliani dari Fakultas Hukum (FH). Dijadwalkan, mahasiswa terpilih akan diberangkatkan ke Malaysia pada 4 Oktober 2022 mendatang dan akan mengikuti program student exchange selama empat bulan dimulai dari bulan Oktober 2022 sampai Februari 2023.

Dr. Lilik Andriyani, S.E., M. Si, Rektor UNIMMA dalam sambutannya menyebutkan bahwa latar belakang acara tersebut adalah sebagai program kerja sama internasional. “Pertukaran mahasiswa ini dimaksudkan sebagai salah satu program dari kerjasama internasional melalui merdeka belajar, supaya memotivasi mahasiswa lain untuk aktif ber-MBKM,” ujar Rektor.

Diharapkan, melalui student exchange, mahasiswa mendapatkan banyak pengalaman dan dapat membawa nama baik universitas. “Selain itu, diharapkan mahasiswa memiliki kompetensi lebih dari mahasiswa lain yang hanya berada di dalam kampus. Karena kekuatan mental yang nantinya akan terbangun di lima mahasiswa ini pastinya akan berbeda setelah 4 bulan belajar di Malaysia,” tambahnya.

Anindita, mahasiswa Pendidikan Agama Islam FAI saat ditemui setelah seremonial berlangsung mengungkapkan rasa syukurnya dan merasa sangat beruntung bisa mengikuti student exchange tersebut. Ia mengaku telah melakukan beberapa persiapan sebelum berangkat. “Perasaanya campur aduk, deg-deg’an tapi Alhamdulillah senang. Merasa beruntung karena pengalaman pertama dalam hidup saya. Untuk persiapannya mulai dari akademis, bahasa inggris, kesehatan fisik, mental dan dari kampus juga menghadirkan narasumber keren untuk bekal kita sebelum berangkat,” kata Anindita.