Jun 8, 2022 | Berita
Program studi (prodi) Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) membekali mahasiswa tingkat akhirnya dengan pembekalan berkelanjutan yang dikemas melalui program Kuliah Tamu. Dalam acara yang diselenggarakan pada Rabu (8/6) di Aula Fikes Kampus 2 UNIMMA, mahasiswa diajak untuk dapat menggali minat dan diberikan pengetahuan tambahan seputar program pascasarjana serta kuliah mengenai kefarmasian holistik.
apt. Ratna Wijayatri, M.Sc, Ketua Pelaksana kegiatan menyampaikan kuliah tamu tersebut bertujuan untuk meningkatkan wawasan mahasiswa terkait kefarmasian secara holistik yaitu farmasi dari sudut pandang sosial-ekonomi, sains dan klinis. Selain itu, akan diperoleh informasi jenjang pendidikan lanjutan dari farmasi. “Saat ini Farmasi S1 telah meluluskan kurang lebih 3 angkatan dengan total 87 alumni. Hasil pelacakan alumni menunjukkan keterserapan lulusan dari Prodi Farmasi S-1 UNIMMA tergolong cepat, tidak lebih dari 3 bulan dengan persentase 64,7%,” ujarnya.
Dalam kuliah tamu tersebut dihadirkan tiga pembicara dari Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Ialah Dr. Dwi Endarti, M.Sc, Apt yang memaparkan topik peran farmakoekonomi dalam pelayanan kesehatan, Dr. Fita Rahmawati, Sp.FRS, Apt dengan materi Aseptic Dispensing, dan Dr. Riris Istighfari Jenie, M.Si., Apt yang menjelaskan pengembangan obat baru dari senyawa turunan kurkumin. Selain mengenai konsep, dipaparkan pula contoh atau case yang dapat memberikan gambaran lebih detil mengenai topik-topik tersebut.
Jun 8, 2022 | Berita
Merespon kondisi perekonomian pasca pandemi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menggelar 5th National Conference and Call of Paper Beneficium melalui ruang temu virtual pada Rabu (8/06). Dengan mengangkat tema “Building Digital Transformation Toward Business Sustainability Post Pandemic Periode”, konferensi diikuti oleh 225 presenter dengan 99 judul artikel.
Muhdiyanto, SE., M.Si, ketua panitia kegiatan dalam laporannya menyebutkan bahwa periode pandemi yang telah terjadi selama dua tahun lalu telah melumpuhkan kehidupan manusia dalam berbagai bidang sehingga dibutuhkan aksi yang harus diciptakan untuk hidup berdampingan dan beradaptasi pada suasana perekonomian. “Benefisium sudah menjadi kegiatan rutin tahunan dan hari ini menjadi benefisium kelima. Maka dengan mengupas kajian dalam konferensi ini, semoga memberi nilai positif pada peserta benefisium pada umumnya dan bagi lembaga UNIMMA khususnya,” tuturnya.
Dalam Beneficium dihadirkan tiga pembicara kunci akademisi dan praktisi dari dalam negeri maupun luar negeri, ialah Assoc. Prof. Maria Eunice O Felix, MM (University of Philipines Diliman), Dra. Marlina Kurnia, MM (UNIMMA) dan M. Salaman Al-Farisi (Head of Marketing Dana Syariah Indonesia).
Pembicara kunci yang pertama, Prof Maria menyampaikan keuntungan dari tranformasi digital selama pandemi bagi bisnis, diantaranya dapat meningkatkan produktifitas, hubungan yang baik dengan pelanggan, dan mempertahankan ketahanan bisnis. Adapun Marlina memaparkan untuk mendorong Usaha Mikro Kecil Masyarakat (UMKM) agar memiliki business recillience (strategi bisnis) sebagai laju perekonomian masyarakat berbasis digital. Terakhir, Salman sebagai praktisi menjelaskan gambaran kondisi bisnis selama pandemi yang cukup terbantu dengan bisnis digital.
Acara tersebut juga menggandeng 11 perguruan tinggi sebagai co-host yang terdiri dari Universitas Tidar Magelang, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Muria Kudus, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Universitas Muhammadiyah Jember, Universitas Muhammadiyah Gresik, Universitas Muhammadiyah Metro Lampung, Universitas Nahdlatul Ulama Jepara, dan Institut Santi Buana.
Jun 7, 2022 | Berita
Di Indonesia, terapi komplementer dikenal dengan berbagai istilah, misalnya terapi alternatif, pengobatan tradisional, pengobatan komplementer, terapi holistik atau pengobatan alternatif. Baru-baru ini, popularitas terapi komplementer semakin meningkat dan digunakan bersama obat-obatan konvensional untuk mengatasi gejala pasien dan meningkatkan kualitas perawatan. Namun, beberapa terapi komplementer berpotensi menimbulkan efek samping atau berinteraksi dengan obat-obatan konvensional.
Untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam dalam penerapan terapi komplementer, program studi Profesi Ners, Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes), Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) mengadakan webinar internasional dengan tema “Implementation of Complementary Therapy In Nursing: An Update”. Acara diikuti oleh 290 peserta yang merupakan dosen keperawatan Indonesia, mahasiswa keperawatan di Indonesia, Taiwan, Thailand, Jepang dan Brunei Darussalam, perawat Indonesia yang bekerja di lingkungan klinis dan komunitas serta tenaga kesehatan lain di Indonesia. Menghadirkan empat narasumber dari empat negara, webinar digelar melalui ruang temu virtual Zoom Meeting pada Selasa (7/6).
Dr. Heni Setyowati Esti Rahayu, S.Kp.,M.Kes, Dekan Fikes UNIMMA mengatakan, tema webinar tersebut sesuai dengan visi misi prodi Ners yaitu Islami, Inovatif dan Unggul di Bidang Terapi Komplementer Keperawatan di Tingkat Internasional. “Terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam seminar ini, terutama para pemateri yang mau berbagi ilmu tentang terapi komplementer. Semoga meningkatkan pemahaman kita semua,” tuturnya.
Sementara itu, Rektor UNIMMA, Dr. Lilik Adriyani, S.E., M.Si dalam sambutannya mengatakan, meningkatnya kebutuhan masyarakat dan berkembangnya penelitian tentang terapi komplementer merupakan peluang bagi perawat untuk berpartisipasi sesuai dengan kebutuhan di lapangan. “Sehingga dengan diadakannya webinar internasional yang menghadirkan praktisi di bidangnya dari empat negara ini, diharapkan dapat sharing pengalaman dan update keilmuan terbaru,” ujar Rektor.
Pemateri webinar yang dihadirkan kali ini, terdiri dari empat akademisi dan praktisi dari empat negara. Ialah Assoc. Prof. Sangthong Terathongkum RN, Ph.D (Nursing), Dip.ACNP, Associate Professor-Ramathibodi School of Nursing dari Mahidol University, Thailand, Ns. Robiul Fitri Masitoh, M.Kep, Dosen Fikes dari UNIMMA, Indonesia, Dr. Yu-Ying Lu, Assistant Professor-School of Nursing dari National Taipei University of Nursing and Health Science (NTUNHS), Taiwan dan Dr. Khadizah Haji Abdul Mumin, Assistant Professor-Institute of Health Sciences and Research Fellow dari Universiti Brunie Darussalam, Brunie Darussalam.
Dalam webinar tersebut, Prof. Sangthong memaparkan konsep dan implementasi Arm Swing Exercise (ASE) bagi pasien diabetes. Disebutkan bahwa ASE adalah jenis latihan pikiran-tubuh berdasarkan psychoneuroimmunology yang dapat membantu untuk kesehatan. “Perawat dapat menerapkan ASE untuk meningkatkan hasil kesehatan yang lebih baik pada penderita diabetes dan penyakit kronis lainnya,” terangnya.
Adapun Dr. Lu menyampaikan materi tentang efek akupresur auricular pellet pada mual dan muntah pasca operasi bagi pasien yang menerima operasi ginekologi. Sementara itu, Dr Khadizah menjelaskan terapi komplementer berdasarkan praktek spiritual selama persalinan. Dan terakhir, Ns. Robiul menyampaikan terapi komplementer melalui akupresur terbaru untuk penderita diabetes
May 31, 2022 | Berita
Program Studi (Prodi) D3 Keperawatan dan S1 Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) melaksanakan Capping Day atau Ucap Janji pada Senin (31/05). Capping Day dilakukan secara khidmat di Auditorium Kampus 1 UNIMMA.
Berdasarkan laporan panitia, kegiatan tersebut diikuti oleh 66 mahasiswa semester dua yang terdiri dari 26 mahasiswa prodi D3 Keperawatan dan 40 mahasiswa prodi S1 Ilmu Keperawatan. Seluruh mahasiswa tersebut akan bertugas di rumah sakit dan dibagi ke dalam lima rumah sakit mitra, yaitu RS Lestari, RSU Tidar, RSU Harapan, PKU Temanggung, dan RSUD Temanggung.
Dekan Fikes UNIMMA, Dr. Heni Setyowati Esti Rahayu, S.Kp.,M.Kes dalam sambutannya menyampaikan, capping day dilakukan rutin setiap tahun terutama bagi mahasiswa yang akan masuk klinik pertama kali. ” Kami mempersiapkan mahasiswa yang akan melayani pasien agar siap secara kognitif, skill, praktik dan attitudenya. Sehingga bisa menampilkan performa yang kita harapkan,” kata Dr. Heni.
Dijelaskan pula, sebelumnya mahasiswa telah mendapat pembekalan dari CI (Clinical Instructor) rumah sakit mitra. Pembekalan dimaksudkan untuk memberi gambaran pada mahasiswa tentang kondisi lapangan ketika melayani pasien.
Sementara itu, Dr. Lilik Adriyanti, SE. M.Si, Rektor UNIMMA menyebutkan, Capping Day adalah titik awal dari sebuah pelayanan dan awal dari sebuah karir seorang perawat. Oleh karenanya, setiap perawat dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pelayan kesehatan, harus didukung dengan beberapa kemampuan, antara lain adalah kemampuan berkomunikasi dengan orang lain. “Saya selalu berharap kepada kalian semua, para mahasiswa, dan tentunya memiliki keyakinan bahwa UNIMMA akan selalu menciptakan kader-kader terbaik bangsa yang berprestasi dan profesional sebagai tenaga kesehatan yang handal yang bisa membawa nama baik Almamater kita sehingga semakin berkibar di masa yang akan datang,” ujar Rektor.
Dalam kegiatan tersebut hadir pula orang tua/wali mahasiswa, PPNI Kabupaten Magelang dan perwakilan rumah sakit mitra.
May 28, 2022 | Berita
Program Studi (prodi) D3 Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) mengadakan seminar wound care pada Sabtu (28/05). Seminar dengan tema “Peran Perawat dalam Pengendalian Infeksi Proses Penyembuhan Luka” tersebut diadakan melalui ruang temu virtual Zoom Meeting dan diikuti peserta yang terdiri dari mahasiswa Fikes UNIMMA, perawat rumah sakit mitra dan para dosen Fikes UNIMMA.
Ns. Margono, M.kep selaku ketua Prodi D3 Keperawatan mengatakan, webinar bertujuan meningkatkan pemahaman, kapasitas, dan kemampuan dalam manajemen keperawatan sesuai visi misi diploma ilmu keperawatan UNIMMA. “Dengan diadakannya seminar ini, semoga dapat memberi manfaat semua pihak terutama mahasiswa Fikes UNIMMA,” tuturnya.
Sementara itu, Dekan Fikes UNIMMA, Dr. Heni Setyowati Esti Rahayu, S.Kp.,M.Kes sangat mendukung kegiatan seminar wound care. “Perawat luka harus memahami konsep infeksi, entrepreneurship serta mampu menggunakan teori keperawatan dalam prakteknya,” ujar Heni.
Dalam kesempatan tersebut, pembicara seminar wound care didatangkan dari akademisi kesehatan baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Ialah Sujinda Ladasoontorn MN dari Mahidol University, Thailand, Prapai Ariyaprayoon MN dari Mahidol University, Thailand, Dadang S.Kep, WOCN dari Rumah Luka, Bekasi dan Ns. Sumarno Adi Subrata, M.Kep., PhD, dosen Fikes UNIMMA.
Sujinda dan Prapai memaparkan pentingnya memahami konsep infeksi, tata laksana, dan empati kepada pasien. Adapun, Dadang menekankan tentang pengembangan karir perawat luka dengan membuka praktek atau entrepreneurship. Terakhir, Adi menegaskan bahwa intervensi pasien luka dapat menggunakan teori keperawatan serta implementasinya berdasarkan kondisi terkini dari pasien.
Webinar wound care kali ini juga dimeriahkan dengan perlombaan poster wound care yang diikuti oleh mahasiswa UNIMMA maupun mahasiswa luar UNIMMA.