Jul 28, 2025 | Berita
Himpunan Mahasiswa Farmasi (HIMAFA) Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) sukses menggelar International Guest Lecture dengan tema “Drug Information Service” pada Senin (28/7). Acara yang berlangsung di Aula Rektorat Kampus 2 UNIMMA tersebut menghadirkan narasumber, Assoc. Prof. Thang Nguyen, PharmD, Vice Head of Pharmacology & Clinical Pharmacy Department dari Can Tho University of Medicine and Pharmacy, Vietnam.
Wakil Dekan FIKES UNIMMA, Ns. Muhammad Khoirul Amin, M.Kep.Sp.Kep.J dalam sambutannya mengungkapkan apresiasi kepada mahasiswa Farmasi yang telah menyelenggarakan kegiatan akademik berskala internasional tersebut. “Saya sangat mengapresiasi kegiatan untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman ini. Semoga mahasiswa Farmasi UNIMMA mendapatkan banyak wawasan terkait Drug Related Problem (DRP) yang akan dikupas oleh narasumber internasional hari ini,” ujarnya.
Prof Thang secara khusus menyampaikan materi berjudul Drug Related Problems (DRP) and Pharmacist Led Interventions. Dalam pemaparannya, ia menekankan pentingnya penanganan masalah obat (DRP), serta pentingnya peran apoteker klinis dalam pencegahan dan penanggulangannya. “Peran apoteker klinis sangat penting dalam menurunkan angka kejadian DRP melalui layanan farmasi klinis yang mencakup identifikasi, pencegahan, dan penyelesaian masalah terkait obat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Prof Thang juga memaparkan berbagai bentuk DRP yang umum terjadi dalam praktik, seperti adanya indikasi tanpa terapi, pemberian obat yang tidak sesuai indikasi, kesalahan dalam pemilihan obat, dosis yang tidak tepat, interaksi obat hingga efek sampingnya. Dalam kesempatan tersebut, Prof Thang tidak hanya menjelaskan teori, tetapi juga membagikan sejumlah kasus klinis serta pengalaman praktik layanan farmasi klinis di Vietnam.
Sebagai bagian dari upaya internasionalisasi pendidikan, kegiatan ini tidak hanya memperkaya pengetahuan mahasiswa, tetapi juga memperkuat kompetensi global danlam menghadapi tantangan dunia Kesehatan modern. Diharapkan kegiatan serupa dapat terus diadakan sebagai sinergi antara dunia akademik dan praktik professional lintas negara.
Jul 28, 2025 | Berita
Dalam rangka mewujudkan pertanian yang berdaya saing dan mandiri, Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) memperkuat perannya sebagai perguruan tinggi yang memberi dampak nyata bagi masyarakat melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) berbasis riset dan inovasi teknologi tepat guna. Melalui skema hibah dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (DPPM Kemendiktisaintek) Tahun 2025, UNIMMA bekerja sama dengan Kelompok Tani “Ayo Maju Tani” (AMT) dari Desa Batursari, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung.
Kegiatan ini diawali dengan kunjungan Kelompok Tani AMT ke Kampus 2 UNIMMA pada hari Senin (28/7), yang disambut langsung oleh tim pengabdian yang merupakan kolaborasi dosen lintas bidang keilmuan yaitu Mukhtar Hanafi, S.T., M.Cs. dari prodi Teknik Informatika sebagai Ketua tim beserta Prof. Dr. Ir. Muji Setiyo, S.T., M.T dari prodi Teknik Mesin dan Muhammad Wahid Ibrahim, S.E., M.Sc. dari prodi Manajemen dan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNIMMA, Dr. Dra. Retno Rusdjijati, M.Kes.
Dalam sambutannya, Dr. Retno menyampaikan, Program PkM ini merupakan wujud kontribusi akademik UNIMMA dalam mendukung kemandirian desa dan keberlanjutan pertanian. “Kami percaya bahwa pengabdian yang berbasis riset adalah bentuk tertinggi dari ilmu pengetahuan. Ini menjawab tantangan, memberdayakan masyarakat, dan mengubah kondisi nyata,” ujarnya.
Ketua Kelompok Tani AMT, Mudawal, menceritakan berbagai hambatan petani cabai seperti tingginya biaya pemupukan, waktu kerja yang tidak efisien, hingga minimnya pencatatan keuangan usaha tani. Ia juga mengapresiasi UNIMMA atas kesempatan kolaborasi tersebut. “Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas kesempatan ini. Harapan kami, program ini bisa berkelanjutan dan membawa manfaat yang besar, tidak hanya bagi AMT tapi juga petani lainnya di Desa Batursari, Candiroto, Temanggung,” ungkapnya.
Pada sesi penjelasan teknis disampaikan oleh Ketua Tim PkM, yang memaparkan bahwa program tersebut dirancang sebagai hilirisasi hasil riset kampus menjadi teknologi yang aplikatif dan dapat langsung digunakan oleh petani. “Program ini bertujuan menghilirisasi hasil riset kampus dalam bentuk teknologi praktis yang dapat langsung digunakan oleh petani,” jelasnya.
Selama enam bulan ke depan, dua inovasi utama hasil riset UNIMMA akan diimplementasikan kepada 21 anggota Kelompok Tani AMT. Pertama, Alat Kocor Pupuk Cair Elektrik, yang dilengkapi sistem pengaduk dan penakar otomatis (terdaftar dalam paten S00202502973), dirancang untuk mempercepat dan mengefisienkan proses pemupukan. Kedua, Aplikasi Akuntansi Usaha Tani Berbasis Android, dilindungi kekayaan intelektual EC002023129589, yang akan memudahkan petani dalam pencatatan keuangan dan perencanaan usaha secara digital.
Kedua teknologi tersebut akan diberikan kepada petani, disertai pelatihan intensif dan pendampingan yang diharapkan dapat meningkatkan hasil panen, efisiensi kerja, dan perputaran modal petani menjadi lebih sehat.
Jul 28, 2025 | Berita
Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) mengirim enam mahasiswa terpilih untuk mengikuti program Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah Aisyiyah (KKN MAs) Tahun 2025. Seremoni pelepasan dilaksanakan pada Jumat (25/7) di Aula Rektorat Kampus 2 UNIMMA.
KKN MAs merupakan program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan secara kolektif oleh mahasiswa dan dosen dari seluruh Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) di Indonesia. Mengusung tema “KKN Mahasiswa PTMA dalam Rangka Penguatan Ketahanan Nasional dan Kesejahteraan Berbasis Komunitas di Provinsi Riau”, KKN MAs dilaksanakan di Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Adapun lokasi tersebut dipilih karena tingkat kerentanan tinggi terhadap berbagai potensi ancaman seperti penyelundupan, infiltrasi ideologi asing, dan konflik batas wilayah. Sehingga, diharapkan mahasiswa menjadi agen edukasi dalam mengembangkan ketahanan non-militer di lingkungan Provinsi Riau. Selain itu, masih banyak ketimpangan sosial-ekonomi serta rendahnya literasi digital dan keterbatasan akses teknologi bagi masyarakat desa.
Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) UNIMMA, Dr. Retno Rusdjijati, M.Kes, melaporkan peserta KKN MAs kali ini sejumlah enam peserta yang terdiri dari tiga mahasiswa Prodi Farmasi dan tiga mahasiswa Prodi Keperawatan. “Mahasiswa akan menjalankan KKN MAs di Kabupaten Siak, Provinsi Riau selama 1 bulan lebih 10 hari yaitu mulai 31 Juli hingga 10 September 2025,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa para mahasiswa akan berkolaborasi dengan mahasiswa dari PTMA seluruh Indonesia, yang diharapkan dapat memperluas jejaring lintas institusi dan masyarakat.
Sementara itu, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Digitalisasi, Prof. Yun Arifatul Fatimah, M.T., Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan bahwa KKN MAs merupakan pengalaman istimewa yang tidak semua mahasiswa dapatkan. “KKN ini berbeda dari kegiatan lain. Ini adalah bagian dari perjalanan akademik yang sangat berharga, sebelum kalian melangkah ke tahapan akademik berikutnya,” katanya.
Prof. Yun juga berpesan agar kegiatan ini menjadi proses belajar beradaptasi, berinteraksi, serta berkolaborasi secara langsung dengan masyarakat. “Kami berharap mahasiswa yang dikirim bisa menjadi agen perubahan. Berikan kontribusi terbaik, inovasi, dan ide-ide cemerlang demi pengembangan mereka. Semoga KKN MAs ini berjalan optimal dan memberikan manfaat sebanyak-banyaknya,” tuturnya.
Di akhir sambutannya, Prof. Yun mengingatkan pentingnya menjaga nama baik institusi dan almamater, serta menjalankan peran dengan profesionalisme dan integritas sebagai bagian dari kader Muhammadiyah. “Tunjukkan bahwa kalian adalah bagian dari UNIMMA. Laksanakan pengabdian ini dengan moral yang baik, dan pulang nanti bukan hanya membawa pengalaman berharga, tetapi juga meninggalkan kesan positif,” pungkasnya.
Jul 25, 2025 | Berita
Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menggelar Workshop Buku Ajar Terintegrasi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Tahun 2025. Kegiatan dilaksanakan pada Jumat (25/7) secara daring dan diikuti oleh dosen dari berbagai fakultas di lingkungan UNIMMA.
Untuk memfasilitasi pengembangan buku ajar yang berkualitas dan terintegrasi, UNIMMA menghadirkan Dr. Laili Etika Rahmawati, M.Pd., Kepala Divisi Pengembangan Kurikulum dan Inovasi Pembelajaran dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), sebagai narasumber. Laili memberikan materi terkait pengalaman, tips praktis, dan memaparkan strategi jitu dalam menyusun buku ajar yang tidak hanya relevan dengan kebutuhan mahasiswa, tetapi juga secara efektif mengintegrasikan hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen.
Ketua LPP UNIMMA, Arif Wiyat Purnanto, S.Pd., M.Pd, dalam sambutannya menyampaikan bahwa workshop ini merupakan respons terhadap implementasi kurikulum baru berbasis Outcome-Based Education (OBE). “Penyusunan buku ajar yang relevan dan terintegrasi dengan hasil penelitian serta PKM menjadi salah satu instrumen penting dalam mendukung capaian pembelajaran lulusan (CPL). Harapannya, workshop ini akan membantu kita memahami bahwa buku ajar adalah bagian yang sangat penting dalam proses pembelajaran dan mampu mendukung ketercapaian CPL yang diharapkan oleh kurikulum OBE,” ujarnya.
Lebih lanjut, Arif menjelaskan bahwa pembelajaran saat ini dituntut untuk lebih kontekstual, sesuai dengan kondisi nyata dan kebutuhan masyarakat. LPP UNIMMA berharap dapat mendorong para dosen untuk menghasilkan buku ajar yang tidak hanya mendukung proses pembelajaran, tetapi juga memperkuat rekam jejak penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh sivitas akademika UNIMMA. “Kami berharap, kegiatan ini tidak hanya selesai pada saat workshop ini saja, tetapi ke depan, hasil workshop kali ini bisa menghasilkan karya-karya yang bisa mensupport baik dari sisi penelitian, pengabdian, ataupun dari sisi pembelajaran yang sedang kita laksanakan,” tuturnya.
Jul 24, 2025 | Berita
Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) kembali menorehkan prestasi membanggakan dalam bidang pengabdian kepada masyarakat (abdimas). Berdasarkan Keputusan Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Nomor 0589/C3/DT.05.00/2025 tanggal 17 Juli 2025 tentang Penerima Pendanaan Program Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri Program Pengabdian kepada Masyarakat Batch II Tahun Anggaran 2025, dua dosen UNIMMA berhasil meraih pendanaan dengan skema Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM).
Dua dosen tersebut adalah Dr. Retno Rusdjijati, M.Kes dengan program berjudul “Penerapan Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) Plus dalam Upaya Mewujudkan Desa Bebas Stunting di Desa Banyuroto, Sawangan, Magelang”. Serta Ns. Robiul Fitri Masithoh, M.Kep melalui program berjudul “Peningkatan Pangan Bergizi Berbasis Ubi Kayu dengan Memanfaatkan Pupuk Cair-Padat dari Popok Bayi Bekas bagi Kelompok Wanita Nonprofit Tegalrejo.”
Sebelumnya, pada Batch I, 8 proposal pengabdian kepada masyarakat skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) dan 1 pengabdian kepada masyarakat pendanaan multitahun skema Pemberdayaan Wilayah (PW) dari dosen UNIMMA telah lebih dulu dinyatakan lolos. Dengan tambahan dua proposal ini, total ada sebelas proposal pengabdian kepada masyarakat dari UNIMMA berhasil memperoleh pendanaan nasional di tahun anggaran 2025.
Rektor UNIMMA, Dr. Lilik Andriyani, S.E., M.Si, mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian para dosen UNIMMA. Ia menekankan bahwa hibah pengabdian yang diperoleh kali ini sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat, khususnya di wilayah Magelang dan sekitarnya. “UNIMMA mendapatkan hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dari DPPM yang pendanaannya cukup signifikan. Proposal-proposal yang diajukan dosen kami sangat inline dengan permasalahan nyata di masyarakat dan diarahkan untuk mendukung pembangunan masyarakat ke depan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Rektor menegaskan pentingnya kolaborasi dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dengan semua lini. “UNIMMA siap berkolaborasi dengan pemerintah, masyarakat, LSM, dan berbagai pihak lainnya dalam semangat kerja sama hexahelix. Sinergi ini menjadi kunci untuk menyelesaikan berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat di era digitalisasi seperti saat ini,” tambahnya.
Sementara itu, Dr. Retno Rusdjijati, M.Kes, salah satu penerima hibah mengatakan bahwa penyusunan proposal abdimas sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan. Beliau juga membagikan tips bagi para dosen lain yang akan mengikuti program serupa. “Memang masih banyak dosen yang menghindari program abdimas karena dianggap rumit dibanding penelitian. Padahal, kuncinya adalah membangun jejaring yang kuat dengan pemerintah daerah dan masyarakat,” ujarnya.
Jul 24, 2025 | Berita
Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) kembali mencatatkan prestasi gemilang. Dua program studi (prodi) di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) berhasil meraih akreditasi Unggul tertanggal 22 Juli 2025. Prodi tersebut adalah Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) yang pada tahun sebelumnya telah terakreditasi Unggul dan kembali mempertahankan status akreditasi Unggulnya berdasarkan SK LAMDIK No. 1147/SK/LAMDIK/Ak/S/VII/2025. Sedangkan prodi Bimbingan Konseling (BK) terakreditasi Unggul berdasarkan SK LAMDIK No. 1210/SK/LAMDIK/Ak/S/VII/2025.
Ari Suryawan, M.Pd., Dekan FKIP UNIMMA, mengungkapkan bahwa pencapaian tersebut merupakan hasil kerja keras dari seluruh elemen kampus, khususnya prodi dan fakultas dalam menjalankan sistem penjaminan mutu internal. “Alhamdulillah, program studi PGSD dan BK FKIP telah terakreditasi Unggul. Ini merupakan kinerja luar biasa dari masing-masing prodi, sekaligus menjalankan mekanisme sistem penjaminan mutu internal yang sahih dan kemudian juga melaksanakan berbagai inovasi-inovasi program kerja untuk mencapai predikat Unggul tersebut,” ujarnya.
Menurutnya, akreditasi Unggul bukan sekadar pencapaian administratif, tetapi lebih dari itu, menjadi landasan kuat untuk pengembangan prodi lebih lanjut. “Terakreditasi Unggul untuk dua prodi ini tentu tidak hanya sebagai catatan administratif saja, tetapi harapannya benar-benar mampu menjaga konsistensi mutu yang unggul itu untuk terus dijalankan dan mengalami peningkatan,” tuturnya.
Dekan juga menjelaskan, capaian tersebut akan menjadi langkah awal untuk membawa FKIP UNIMMA menuju proses internasionalisasi. “Diraihnya akreditasi Unggul ini bukan menjadi sebuah euphoria tetapi menjadi langkah awal di program studi FKIP UNIMMA untuk mencapai target yang lebih tinggi lagi, yang sudah ditetapkan di renstra universitas, bahwa kita saat ini harus melakukan internasionalisasi,” tuturnya.
Disebutkan, dua prodi tersebut mempunyai bekal yang cukup untuk bisa melangkah ke tahap internasionalisasi, baik dari segi prestasi mahasiswa, kinerja dosen, maupun kinerja kelembagaan. “Dua prodi ini mempunyai komitmen untuk mencapai itu semua. Sehingga harapannya ke depan semoga kita juga akan bisa meraih akreditasi internasional,” tegasnya.
Lebih lanjut, Dekan juga memaparkan keunggulan masing-masing program studi yang mendukung pencapaian akreditasi Unggul tersebut. “Keunggulan di Prodi PGSD adalah transformasi pedagogis, sedangkan di Prodi BK adalah media kreatif, yang pada akhirnya itu semua mengerucut ke keunggulan fakultas yaitu unggul dalam inovasi pendidikan, dimana mahasiswa akan dibekali dengan kemampuan teknologi abad 21 seperti AI dan lain sebagainya untuk mempersiapkan mereka di dunia kerja,” jelasnya.
Sementara itu, Dr. Lilik Andriyani, SE., MSi, Rektor UNIMMA, mengapresiasi atas prestasi dua prodi di FKIP tersebut. “Pencapaian akreditasi Unggul bagi Prodi PGSD dan BK adalah bukti nyata komitmen UNIMMA dalam meningkatkan mutu pendidikan, khususnya dalam mencetak calon pendidik profesional yang berdaya saing di tingkat nasional maupun global,” ungkapnya.