Pakaian Adat Nusantara Warnai Upacara HUT RI ke-79 di UNIMMA

Pakaian Adat Nusantara Warnai Upacara HUT RI ke-79 di UNIMMA

Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) turut memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-79 dengan menggelar upacara mengenakan pakaian adat. Dihadiri oleh Rektor beserta jajaran pimpinan, dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa, upacara dilaksanakan di Kampus 1 UNIMMA pada Sabtu (17/8).

Rektor UNIMMA, Dr. Lilik Andriyani, SE., MSI selaku Pembina Upacara dalam amanatnya membacakan sambutan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI. Dikatakan, dalam lima tahun terakhir ini, dunia pendidikan terus berjuang dalam gerakan Merdeka Belajar. “Ini sebuah perjuangan, karena memang jalan yang kita tempuh tidaklah mudah. Kita melakukan perubahan besar dalam banyak hal, mulai dari sistem, cara kerja sampai pola pikir,” ujarnya.

Disampaikan pula bahwa berbagai tantangan dan kesulitan dalam Merdeka Belajar banyak dirasakan oleh berbagai pihak dan telah berbuah manis. “Jutaan lulusan perguruan tinggi telah mendapat peluang pekerjaan yang lebih baik karena pengalamannya mengikuti Kampus Merdeka,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor juga mengapresiasi seluruh peserta upacara yang berpenampilan apik dengan pakaian adat nusantara. Di akhir upacara, dipilih tiga peserta dengan kostum terbaik diantaranya apt. Nurfina Dian K, M.Clin, Pharm dengan pakaian adat Papua, R. Arri Widiyanto, M.Kom dengan pakaian prajurit kraton serta Siti Listina Hanifah, S. Kom dengan pakaian adat Nusa Tenggara Timur (NTT).

UNIMMA Bertransformasi: Haedar Nashir Resmikan Pembangunan Gedung 12 Lantai

UNIMMA Bertransformasi: Haedar Nashir Resmikan Pembangunan Gedung 12 Lantai

Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Hal ini dibuktikan dengan dimulainya pembangunan gedung kuliah baru 12 lantai yang secara simbolis ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Dr. KH. Haedar Nashir, MSI, pada Jumat (16/8).

Acara groundbreaking ini juga menjadi bagian dari rangkaian perayaan Milad UNIMMA ke-60 dengan tema “Go Beyond”. Dr. Lilik Andriyani, SE., MSI, Rektor UNIMMA menjelaskan bahwa pembangunan gedung baru ini ditargetkan selesai dalam waktu 16 bulan dengan luas gedung 9.200meter persegi. “Gedung ini akan menjadi pusat kegiatan akademik yang modern dan nyaman bagi mahasiswa,” ujar Rektor.

Prof. Haedar Nashir dalam sambutannya memberikan apresiasi atas langkah maju yang dilakukan oleh UNIMMA. “Saya yakin UNIMMA akan menjadi pusat keunggulan yang mampu menghasilkan lulusan berkualitas dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat,” tegasnya. Haedar juga berpesan agar UNIMMA terus fokus pada peningkatan kualitas pendidikan dan memberikan layanan terbaik bagi mahasiswa.

Acara groundbreaking ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Kedu Raya, forkopimcab, Badan Pembina Harian (BPH) UNIMMA, serta civitas akademika UNIMMA.

Dengan adanya gedung baru ini, UNIMMA semakin optimis dalam mewujudkan cita-cita sebagai perguruan tinggi yang unggul dan berdaya saing. Konsep desain gedung yang futuristik diharapkan dapat mendukung proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

UNIMMA Gelar Lokakarya Inovasi Pembelajaran, Optimalkan Implementasi Kampus Merdeka

UNIMMA Gelar Lokakarya Inovasi Pembelajaran, Optimalkan Implementasi Kampus Merdeka

Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Sebagai bentuk nyata dukungan terhadap program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, program studi (prodi) Psikologi UNIMMA menggelar Lokakarya Inovasi Pembelajaran Project-Based Learning dan Case Method. Kegiatan yang berlangsung di Hotel Atria Magelang ini diikuti oleh 22 program studi di lingkungan UNIMMA serta turut mengundang perwakilan dari Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMPurworejo) dan Universitas Tidar (UNTIDAR).

Dalam lokakarya ini, hadir dua narasumber ahli, yaitu Dr. Epin Saepudin, M.Pd dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan M. Salis Yuniardi, M.Psi., P.hD dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kedua narasumber berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam menerapkan metode pembelajaran yang inovatif.

Akhmad Liana Amrul Haq, M.Psi, Psikolog, dosen Prodi Psikologi UNIMMA menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM). “Tujuan utama lokakarya ini adalah untuk membekali dosen dengan keterampilan dalam merancang pembelajaran yang lebih aktif, kreatif, dan relevan dengan kebutuhan mahasiswa,” ujarnya.

Lebih lanjut, Liana menambahkan, “Dengan menerapkan Project-Based Learning dan Case Method, diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kolaborasi. Selain itu, pembelajaran yang lebih student-centered akan meningkatkan motivasi dan engagement mahasiswa.”

Dr. Lilik Andriyani, SE., MSI, Rektor UNIMMA dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya lokakarya ini. “UNIMMA berkomitmen untuk terus berinovasi dalam bidang pendidikan. Melalui lokakarya ini, kami berharap dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan dunia kerja,” tegasnya.

Wali Mahasiswa Merapat! PGSD UNIMMA Ajak Kolaborasi Cetak Guru Berkualitas

Wali Mahasiswa Merapat! PGSD UNIMMA Ajak Kolaborasi Cetak Guru Berkualitas

Program studi (prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menggelar family conference dengan tema ‘Optimalisasi Kompetensi Lulusan dalam Rangka Meningkatkan Kualitas Calon Guru’. Hal tersebut merupakan misi Prodi PGSD dalam meningkatkan kualitas lulusan, dengan kolaborasi yang kuat antara kampus, mahasiswa, dan orang tua. Kegiatan dihadiri oleh wali mahasiswa semester 6 pada Sabtu (3/8) di Auditorium Kampus 1 UNIMMA.

Dalam acara ini, para calon guru muda unjuk gigi dengan berbagai karya inovatif. Mulai dari kesenian tari, menyanyi, hingga pertunjukan gamelan yang menjadi penampilan unggulan prodi PGSD. Selain itu, para wali mahasiswa juga ikut terlibat aktif dalam diskusi mengenai pentingnya dukungan orang tua dalam keberhasilan studi anak.

Dekan FKIP UNIMMA, Ari Suryawan, M.Pd, dalam sambutannya mengajak seluruh pihak untuk terus bekerja sama dalam mencetak lulusan berkualitas. “Kami berharap, melalui kegiatan seperti ini, para mahasiswa semakin termotivasi untuk meraih prestasi terbaiknya,” ujar Ari. “Akreditasi Unggul UNIMMA dan Prodi PGSD adalah bukti nyata bahwa kerja sama yang solid antara Universitas, dosen, mahasiswa, wali mahasiswa dan seluruh civitas akademika mampu menghasilkan prestasi yang luar biasa,” tambahnya.

Monalesa Vol. 3: Mahasiswa Komunikasi UNIMMA Gelar Workshop PR untuk Pariwisata Berkelanjutan

Monalesa Vol. 3: Mahasiswa Komunikasi UNIMMA Gelar Workshop PR untuk Pariwisata Berkelanjutan

Sebagai agenda tahunan dan dalam rangka merayakan Milad ke-60 Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA), Himpunan Mahasiswa Komunikasi (HIMANIKA) sukses menggelar workshop Public Relations (PR) bertema “Peran PR dalam Keberlanjutan dan Lingkungan” sebagai bagian dari rangkaian acara Monalesa Vol. 3. Kegiatan yang berlangsung secara virtual ini diikuti 20 peserta dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia pada (1/8).
Audia Ananda, Ketua Panitia Monalesa Vol. 3, mengungkapkan rasa syukur atas antusiasme peserta. “Kami sangat senang melihat generasi muda peduli dengan isu keberlanjutan. Workshop ini membuktikan bahwa minat terhadap PR yang berkelanjutan semakin meningkat,” ujarnya.
Sebagai pembicara, Herni Putrianti, seorang praktisi strategi komunikasi, memberikan pemahaman mendalam tentang peran krusial PR dalam mendukung upaya pelestarian lingkungan. Melalui berbagai contoh kasus menarik, beliau menginspirasi peserta untuk menerapkan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.
Fokus utama workshop ini adalah peran PR dalam pariwisata berkelanjutan. Peserta diajak untuk memahami bagaimana PR dapat membangun citra positif destinasi wisata, meningkatkan kesadaran masyarakat, serta mendorong praktik pariwisata yang ramah lingkungan.

Ners UNIMMA Helat 1st ADNURS: Fokus Global pada Solusi, Terapi dan Kebijakan Penanganan Bullying Remaja

Ners UNIMMA Helat 1st ADNURS: Fokus Global pada Solusi, Terapi dan Kebijakan Penanganan Bullying Remaja

Program Studi Ners, Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES), Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA), menggelar konferensi internasional bertajuk 1st ADNURS (Advancements in Nursing Care) dengan tema “Complementary Therapy in Mental Health Nursing: Bullying in Teenagers”. Acara yang digelar secara virtual ini diikuti oleh 200 peserta dari berbagai negara.

Bullying, sebuah masalah serius yang semakin marak di kalangan remaja, menjadi fokus utama dalam konferensi ini. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa bullying dapat berdampak buruk pada kesehatan mental korban, mulai dari depresi dan kecemasan hingga tindakan bunuh diri.

Menanggapi permasalahan ini, dihadirkan empat narasumber untuk membahas terapi komplementer, seperti relaksasi, meditasi, dan terapi bicara yang dinilai efektif dalam membantu korban bullying mengatasi trauma dan meningkatkan kualitas hidup. Para ahli tersebut dihadirkan dari berbagai negara diantaranya, Dr. Mohamad Musa dari Department of Social Work, Cape Breton University Canada, Assoc. Prof. Heba Moh. Abdelaal Abdo, BNS, MNS, DNS dari Department of Mental Health Nursing, Alexandria University Egypt. Adapun narasumber ketiga, Assistant Professor Jacquelyn Joyce Galler-Nicolas, MAN RN dari College of Nursing, Our Lady of Fatima University Philippine dan Ns. Muhammad Khoirul Amin, M.Kep, Sp. Kep. J dari Department of Mental Health Nursing, UNIMMA.

Dr. Heni Setyowati Esti Rahayu, S.Kp., M.Kes, Dekan Fikes UNIMMA, mengungkapkan, pemilihan tema bullying pada remaja sejalan dengan visi Prodi Ners UNIMMA yang berkomitmen untuk mengembangkan terapi komplementer dalam keperawatan. “Kami berharap konferensi ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya bullying dan mendorong penerapan terapi komplementer sebagai salah satu solusi,” ujarnya.