Tingkatkan Kompetensi Kewirausahaan, Dosen dan Mahasiswa FEB UNIMMA Ikuti Sertifikasi

Tingkatkan Kompetensi Kewirausahaan, Dosen dan Mahasiswa FEB UNIMMA Ikuti Sertifikasi

Menjadi fakultas unggul berdaya global yang memiliki karakter Islamic entrepreneurship berorientasi pada bisnis kearifan lokal merupakan misi yang diangkat oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA). Untuk mewujudkan hal tersebut, FEB menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan pelatihan sertifikasi kompetensi bidang kewirausahaan yang bekerjasama dengan LSP Koperasi Nusantara untuk dosen dan mahasiswanya. Rangkaian kegiatan dilaksanakan selama dua hari yaitu Kamis sampai dengan Jumat (22-23/6) di Ruang A8 FEB Kampus 1 UNIMMA.

Dr. Rochiyati Murniningsih, MP, Dekan FEB UNIMMA menyebutkan jumlah peserta sertifikasi sebanyak 61 orang yang terdiri dari 28 dosen dan 33 mahasiswa FEB dan FPH (Fakultas Psikologi dan Humaniora) UNIMMA. “Hari ini mungkin menjadi event pertama bagi kita terkait dengan sertifikasi kompetensi yang nantinya Insya Allah akan kita dapatkan sertifikat BNSP,” ujarnya.

Dekan juga menjelaskan, sertifikasi dimaksudkan untuk peningkatan kompetensi dan pemenuhan akreditasi. “Yang kedua, sangat penting bagi kami untuk membekali baik dosen akuntansi maupun manajemen dalam semua bidang harus bisa memahami kewirausahaan,” tambahnya.

Disebutkan, kegiatan tersebut menjadi kesempatan emas bagi seluruh peserta dan diharapkan bisa diikuti dua hari penuh serta bisa memenuhi portofolio yang diinginkan oleh BNSP. “Semoga kita semua bisa lolos dan mendapatkan sertifikasi BNSP,” tutupnya.

Kegiatan pelatihan dipandu oleh Arief Budhi Dharma, Ketua Lembaga Pendidikan Pelatihan Wirausaha dan Ketenagakerjaan (LPPWK) Surakarta.

LPO Muhammadiyah Gelar Rakerpim di UNIMMA, Usung Olahraga Berkemajuan

LPO Muhammadiyah Gelar Rakerpim di UNIMMA, Usung Olahraga Berkemajuan

Lembaga Pengembangan Olahraga (LPO) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar rapat kerja pimpinan (rakerpim) di Aula Rektorat Kampus 2 Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) pada Kamis (22/6).

Puguh Widiyanto, M.Kep, Wakil Rektor I bidang akademik dan kemahasiswaan UNIMMA mewakili Rektor menyambut seluruh peserta yang hadir dalam rakerpim. ”Selamat datang peserta di UNIMMA, silakan menikmati berkeliling di area kampus kami atau setelah acara bisa berkeliling Magelang,” ujar Puguh.

Dalam rakerpim, hadir pula Prof. Dr. Irwan Akib, M.Pd, Ketua PP Muhammadiyah yang secara resmi membuka rapat kerja pimpinan LPO. “Olahraga merupakan bagian penting dalam dakwah persyarikatan Muhammadiyah. LPO Muhammadiyah berperan dalam pengembangan pembinaan dan prestasi olahraga, sekaligus untuk dakwah,” ujarnya.

Irwan menambahkan bahwa ada fenomena menarik di berbagai sekolah Muhammadiyah yaitu meningkatnya minat berolahraga, salah satunya panahan. ”Koordinasi dan kolaborasi dengan majelis dan lembaga lain di persyarikatan perlu dilakukan secara intens. Juga sinergi dengan berbagai lembaga lain di bidang olahraga, termasuk pemerintah,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua LPO PP Muhammadiyah, Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H. menyatakan bahwa untuk pengembangan olahraga berkemajuan, LPO telah membuat matriks program kerja yang terukur, serta memperbanyak secara kuantitas dan kualitas gugus tugas di berbagai kecabangan olahraga. “Di komunitas panahan misalnya, sudah ada PanahMu yang akan menjadi ujung tombak dalam pengembangan olahraga panah. Selanjutnya sudah mulai tumbuh komunitas RunnerMu, dan juga di E-sport pun kita kembangkan,” ujarnya.

Rangkaian selanjutnya meliputi tiga rapat pleno. Rapat pleno I arahan dari ketua PP Muhammadiyah, pleno II Bidang Pembinaan Prestasi dan Bidang Pelatihan & Pengkajian Olahraga, dan pleno III Bidang Humas & Publikasi dan  Bidang Kerja Sama, Organisasi & Pengelolaan Event.

Siap Dirikan PSPPA, UNIMMA Gelar Pelatihan Preseptor

Siap Dirikan PSPPA, UNIMMA Gelar Pelatihan Preseptor

Tim Task Force pendirian Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker (PSPPA) Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) difasilitasi oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi Indonesia (APTFI) menggelar pelatihan preseptor melalui ruang temu virtual Zoom. Dengan 70 peserta yang merupakan preseptor, dosen Farmasi UNIMMA dan calon dosen PSPPA, kegiatan akan berlangsung selama tiga hari dimulai dari Kamis (22/6) hingga Sabtu (24/6) mendatang.

Dr. Heni Setyowati Esti Rahayu, M.Kes, Dekan Fikes UNIMMA dalam pembukaan pelatihan mengatakan, baik D3 maupun S1 Farmasi UNIMMA akan selalu mengupayakan kualitas lulusannya. “Salah satu komitmen tersebut diwujudkan dengan rencana penambahan program studi baru yaitu pembukaan PSPPA sebagai bentuk pengembangan kualitas lulusan sarjana,” ujarnya.

Dekan menambahkan bahwa tujuan pelatihan tersebut untuk memberikan gambaran dan wawasan terkait tugas dan tanggung jawab preseptor dalam melakukan pembimbingan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA). “Terima kasih untuk Bapak Ibu yang sudah meluangkan hadir di kegiatan ini, kami mohon bantuannya. Harapan kami, nantinya preseptor memiliki kemampuan yang memadai agar dapat merencanakan proses pembelajaran dengan baik di tempat praktiknya masing-masing dan dapat mengarahkan profesionalitas dari para calon apoteker saat memasuki dunia kerja,” tutur Dekan.

Sementara itu, Prof. apt. Fatma Sri Wahyuni, PhD, Sekretaris APTFI dalam sambutannya menyatakan dukungannya terhadap pendirian PSPPA di UNIMMA. “Saat ini APTFI sangat menghire dan memotivasi program studi untuk bisa menambah terkait dengan program studi Apoteker. Kenapa? Karena jumlah yang masih jauh berimbang dimana jumlah program studi S1 ini yang di bawah keanggotaan APTFI itu hampir 300 sementara program studi profesinya hanya 56 saja,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Prof Fatma menyebutkan APTFI memiliki tugas yang tidak ringan untuk mengawal pembukaan program studi baru. “Saya lihat dari profil Farmasi UNIMMA baik itu fasilitas maupun SDM ini sudah sangat mumpuni ya, dan mudah-mudahan proses pembukaan prodi barunya berjalan dengan lancar,” imbuhnya.

Dalam rangkaian kegiatan pelatihan tersebut, dihadirkan enam narasumber dari APTFI dan satu dari UNIMMA. Seluruh peserta diberikan pre test, beberapa materi, post test dan refleksi pelatihan di akhir kegiatan nanti.

11 Proposal PKM UNIMMA Lolos Pendanaan

11 Proposal PKM UNIMMA Lolos Pendanaan

Sebanyak 11 proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) lolos pendanaan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan 2023. Melalui surat pengumuman nomor 2383/E2/DT.01.00/2023 tertanggal 15 Juni 2023, disebutkan PKM dimaksudkan memandu mahasiswa untuk menjadi pribadi yang tahu aturan, taat aturan, kreatif, inovatif dan objektif kooperatif dalam membangun keragaman intelektual.

Dimas Sasongko, S.Kom., M.Eng, Ketua Pokja Penalaran UNIMMA mengatakan ke-11 proposal yang meraih pendanaan tersebut meliputi 2 PKM bidang Keiwrausahaan (PKM-K), 1 PKM bidang Pengabdian pada Masyarakat (PKM-PM), 2 PKM bidang Riset Eksakta (PKM-RE), 5 PKM bidang Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) dan 1 PKM bidang Video Gagasan Konstruktif (PKM-VGK).

Di tahun ini, UNIMMA mengajukan 161 proposal dan yang lolos pendanaan kali ini meningkat dibanding tahun sebelumnya. Disebutkan, proses seleksi internal dimulai dari prodi, kemudian fakultas sebelum ke universitas. “Kami dari LPMA (Lembaga Pengembangan Mahasiswa) kemarin mengadakan PKM Corner. Di situ mahasiswa kita bagi sesuai dengan jadwal fakultasnya diberikan kesempatan untuk bimbingan. Kita juga ada informasi untuk melakukan pengecekan ada atau tidaknya keberulangan ide atau judul proposal. Kami tidak membatasi setiap mahasiswa yang mau konsultasi,” ujarnya.

LPMA berharap agar seluruh mahasiswa dapat berproses dengan baik. “Ini bukan titik akhir, tapi titik awal karena kita masih punya target lolos ke Pimnas,” tambah Dimas.

Eksplor Potensi Mahasiswa, FH UNIMMA Gelar Lawfair 2023

Eksplor Potensi Mahasiswa, FH UNIMMA Gelar Lawfair 2023

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum (FH) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menggelar Lawfair 2023 dengan tema EPIC (Explore Potential in the Competition). Acara pembukaan dilaksanakan di Fakultas Hukum Kampus 2 UNIMMA pada Senin (19/6).

Yogi Satria Nugraha, Ketua Panitia acara menyampaikan dua makna dari tema acara tersebut. “Lawfair ini mengusung tema EPIC. Memiliki dua makna. Pertama, EPIC berarti hebat atau luar biasa. Kedua, harapannya dapat membantu mahasiswa dalam mencari potensi dam menggali bakat, baik bidang akademik maupun non-akademik,” jelas Yogi.

Disebutkan, dalam Lawfair terdapat dua kategori lomba, yaitu akademik dan non-akademik. Lomba Akademik terdiri dari lomba debat bersama KDKH (Komunitas Debat dan Kajian Hukum) dan lomba IMCC (Internal Mood Court Competition) bersama KPS (Komunitas Peradilan Semu). Sedangkan non-akademik terdiri dari lomba futsal, badminton, e-sport, menyanyi dan tiktok. Rangkaian acara akan berlangsung selama empat hari dimulai dari Senin (19/6) hingga Kamis (22/6) mendatang.

Wakil Dekan FH, Puji Sulistyaningsih, SH., MH berharap acara tersebut bisa menjadi media untuk mengeksplor potensi mahasiswa. “Pada acara Lawfair ini, merupakan kegiatan rutin. Harapan kami menjadi sesuai dengan tema ini, betul-betul bisa eksplor potensi mahasiswa UNIMMA, khususnya di Fakultas Hukum. Kegiatan ini melalui lomba-lomba, juga menjadi ajang untuk saling mengenal antar prodi di UNIMMA,” ujarnya.

Di akhir acara pembukaan, Chrisna Bagus Edita Praja, SH., MH, Ketua Program Studi (kaprodi) Ilmu Hukum melakukan pemotongan pita sebagai tanda dibukanya Lawfair 2023. Dalam kesempatan tersebut, Muhammadiyah Tobacco Control Center (MTCC) yang diwakili oleh Heniyatun SH., M.Hum, Kepala LKBH FH UNIMMA turut mengisi acara dengan memaparkan materi Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Kepada peserta, Heniyatun jelaskan tentang dasar hukum peraturan daerah KTR.

Berkolaborasi dengan BPBD Kabupaten Magelang, Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNIMMA Sosialisasikan Mitigasi Bencana

Berkolaborasi dengan BPBD Kabupaten Magelang, Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNIMMA Sosialisasikan Mitigasi Bencana

Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) berkolaborasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang untuk menyelenggarakan sosialisasi mitigasi bencana kekeringan di Desa Kenalan Kecamatan Borobudur Kamis (15/6). Hadir sebagai pembicara yaitu MHD Muzamil A.Md, S.K.M selaku Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magelang.

Pada materinya, Muzamil menyampaikan ada empat ancaman bencana pada musim kemarau. Misalnya saja, kekeringan, kebakaran lahan atau hutan, kebakaran permukiman, dan angin putting beliung. Lebih lanjut, ia memaparkan Desa Kenalan termasuk dalam wilayah yang memiliki resiko terdampak ancaman bencana kekeringan pada musim kemarau. Faktor utamanya ialah mengeringnya mata air.

“Pada saat kemarau ada empat ancaman bencana. Di Kabupaten Magelang itu sebagain wilayahnya memiliki resiko terdampak bencana kekeringan di musim kemarau. Desa Kenalan ini kalau musim hujan beresiko tanah longsor, kalau kemarau beresiko kekeringan,” ucapnya.

Pada kesempatan tersebut, Muzamil mengingatkan warga untuk siap siaga atas ancaman bencana kekeringan pada puncak kemarau yang diprediksi terjadi pada Agustus-November 2023.”Bapak dan ibu perlu siap-siap, puncak musim kemarau tahun niki, ketingale akan terjadi pada bulan Agustus-November 2023,” himbaunya.

Lebih lanjut, Muzamil menambahkan kondisi ini dapat diantisispasi melalui dua cara, yakni jangka pendek dan jangka panjang. Untuk jangka pendek langkah penanggulangan darurat bencana kekurangan air bersih dapat dilakukan dengan droping air. Sementara, untuk jangka panjang dapat dilakukan dengan pembangunan jaringan air bersih serta konservasi sumur resapan dan penghijuan.

“Jadi, BPBD juga ikut turun tangan untuk memberikan dropping air bersih untuk masyarakat desa,” tambahnya.

Pada sesi tanya jawab, peserta sangat antusias untuk bertanya. Oleh sebab itu, pada sosialisasi ini tercipta dikusi kecil yang hidup. Salah satu peserta bertanya tentang tawaran solusi untuk kekeringan yang terjadi di Desa Kenalan. Menurut Muzamil, konservasi sumur resapan dan penghijuan dapat menjadi langkah tepat untuk mengurangi resiko kekeringan di Desa Kenalan di kemudian hari. Namun, untuk keberhasilan program yang keberlanjutan perlu adanya keterlibatan berbagai pihak terkait serta kesadaran dan partisipasi dari masyarakat.

“Untuk penanganan jangka panjang ancaman bencana kekeringan ini antisispasinya harus melibatkan berbagai pihak terkait, tidak hanya pemerintah desa dan BPBD saja, tapi juga dinas-dinas terkait serta yang paling penting ialah adalah adanya kesadaran masyarakat Desa Kenalan itu sendiri,” katanya.

Hardi salah satu peserta berpendapat bahwa acara ini sangat bermanfaat baginya karena dapat mengetahui tentang mitigasi bencana kekeringan.

“Acara ini memang sangat bermanfaat sekali untuk masyarakat yang ada disini, karena itu dapat mengetahui dan menumhukan kesiapsiagaan pada bencana kekeringan,” tuturnya.