LPPM Monev Internal Skim Pengabdian Masyarakat Mono dan Multi Tahun

LPPM Monev Internal Skim Pengabdian Masyarakat Mono dan Multi Tahun

Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) terus berkomitmen dalam melaksanakan Catur Dharma perguruan tinggi, salah satunya dalam bidang Pengabdian pada Masyarakat. Berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat, nomor 1036/E5.5/AL.04/2022 tertanggal 27 September 2022, UNIMMA memperoleh hibah dengan jumlah 4 proposal mono tahun dan 1 proposal multi tahun yang telah memasuki tahun ketiga.

Hibah DRPM yang telah berjalan tersebut, dilakukan monitoring dan evaluasi (monev) internal oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNIMMA pada Selasa (4/10) di Aula Rektorat Kampus 2 UNIMMA.

Dr. Retno Rusdjijati, M.Kes., Ketua LPPM UNIMMA mengungkapkan tujuan diadakannya monev internal tersebut untuk mengevaluasi dan mengecek progres kegiatan pengabdian yang sudah dilakukan oleh para pelaksana. “Selain itu, juga untuk mengecek administrasi karena pihak DRPPM mewajibkan setiap tim pelaksana mengunggah laporan kemajuan, catatan harian, penggunaan keuangan, dan luaran-luaran yang sudah ditagih pihak DRPPM dari proposal masing-masing,” ujarnya.

Di samping itu, dengan kegiatan tersebut juga memberikan tambahan informasi kepada tim pelaksana agar nantinya saat menghadapi monev secara eksternal dari DRPPM dapat berjalan dengan baik. Kegiatan monev diawali dengan pemaparan setiap pengusul dan dilanjutkan dengan diskusi pelaksanaan kegiatan pengabdian.

Wisuda ke-77, Lulusan UNIMMA Harus Menjadi Continous Learner

Wisuda ke-77, Lulusan UNIMMA Harus Menjadi Continous Learner

Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) mewisuda 567 lulusannya dalam tiga gelombang. Acara digelar dalam Rapat Terbuka Senat dan Wisuda ke-77 Magister, Sarjana, dan Ahli Madya Periode 1 Tahun Akademik 2022-2023 secara tatap muka di Auditorium kampus 1 UNIMMA pada Selasa hingga Kamis (4-6/10).

Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Nomor 175/KEP/II.3.AU/F/2022, menetapkan Muhammad Syihabuddin Az Zubair dari Teknik Informatika S1, Fakultas Teknik dengan indeks prestasi kumulatif 3,95 sebagai wisudawan terbaik universitas. Ketua Panitia Wisuda, Andi Widiyanto, M.Kom menyebutkan wisuda kali ini diikuti 93 wisudawan program Diploma Tiga (D3), 464 wisudawan program Strata Satu (S1) dan 10 wisudawan program Strata Dua (S2).

Dr. Lilik Andriyani, SE., MSi, Rektor UNIMMA dalam sambutannya berpesan agar wisudawan menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman sebagai landasan dalam berpikir dan bertindak. “Jadilah lulusan UNIMMA yang unggul dalam ilmu, islami dalam perilaku. Semoga pencapaian gelar ini mendorong Ananda menjadi manusia yang bertanggung jawab, berintegritas, peka terhadap sekitar yang bermakna, mampu untuk memahami, bersedia mendengarkan, bersedia untuk berjuang, juga bersedia untuk Lelah demi masyarakat, bangsa dan negara,” ujarnya.

Rektor juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada orang tua wali wisudawan yang turut menyaksikan prosesi wisuda secara langsung. “Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaannya kepada kami dalam mendidik dan membekali putra-putri tercinta menjadi sarjana muslim yang unggul. Semoga gelar yang disandang sejak saat ini menambah kebahagiaan dan kebanggaan keluarga Bapak/Ibu sekalian,” tutur Rektor.

Sementara itu, Sekretaris Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., PhD menyebutkan bahwa wisudawan patut bersyukur karena menjadi orang-orang terpilih yang dapat mengenyam ke pendidikan tinggi. “Setelah lulus S1, tidak berarti proses belajar selesei. Yang tidak boleh berhenti adalah spirit untuk belajar. Anda harus menjadi continuous learner atau pembelajar sepanjang hayat karena tantangan pekerjaan di masa depan tidak ringan,” kata Sayuti.

Lebih lanjut, Sayuti menjelaskan jika saat ini sudah banyak pekerjaan yang digantikan oleh teknologi. Sehingga, contionus learner menjadi salah satu kunci sukses di masa depan. “Apapun prodi yang anda tamatkan, anda tidak boleh berhenti belajar, karena pekerjaan-pekerjaan baru menanti, profesi baru menanti dan itu modalnya adalah pembelajar sejati,” tambah Sayuti.

FT UNIMMA Bantu Pemerintah dalam Gerakan 100 Smart City Indonesia

FT UNIMMA Bantu Pemerintah dalam Gerakan 100 Smart City Indonesia

Program Studi (prodi) S1 Teknik Informatika, Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Magelang melakukan sosialisasi magang dan proyek di desa. Kegiatan dengan peserta mahasiswa semester lima prodi S1 Teknik Informatika tersebut, dilaksanakan di Aula Fikes Kampus 2 UNIMMA pada Jumat (30/9) lalu dan melibatkan Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (Himanifo) UNIMMA.

Kegiatan dibuka oleh Wakil Dekan FT, Mukhtar Hanafi, ST., M.Cs yang menyampaikan bahwa sosialisasi dilakukan dalam rangka implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yaitu kegiatan magang dan kegiatan membangun desa. “Fakultas Teknik berharap semua mahasiswa melakukan program magang khususnya kegiatan membangun di desa dengan baik, mengingat kondisi saat ini aplikasi dan infrastruktur sudah tersedia dengan baik, namun masih memiliki kendala di sisi Brainware atau Sumber Daya Manusia (SDM), sehingga diharapkan mahasiswa akan mampu memberikan dukungan dari sisi SDM agar lebih menjadi lebih optimal,” tuturnya.

Dipandu oleh Rofi Abul Hasani, S.Kom., M.Eng selaku moderator, kegiatan menghadirkan dua narasumber yaitu Setiya Nugroho, ST., M.Eng dari UNIMMA dan Tim Diskominfo Kabupaten Magelang, Musokhip, S.Pd, MM selaku Kepala Bidang Informatika.

Setiya dalam materinya menjelaskan, program MBKM yang disiapkan oleh Kemdikbud memiliki tujuan untuk mengurangi gap atau jarak antara perguruan tingi dengan industri. “Prodi Teknik Informatika S1 memiliki dua skema magang yaitu magang regular dan magang MBKM. Magang MBKM memiliki beberapa skema seperti magang bersertifikat, studi independent atau bentuk lain dapat diambil oleh mahasiswa mulai semester 5, sementara untuk magang reguler dapat diambil oleh mahasiswa pada semester 7,” jelasnya.

Sementara itu, Musokhip menyampaikan bahwa Kabupaten Magelang menjadi bagian dalam Gerakan 100 Smart City Indonesia untuk mendukung salah satu misi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Magelang periode 2019-2024, yaitu mewujudkan tata kelola pemerintahan yang amanah. “Kabupaten Magelang memiliki 21 kecamatan, 5 kelurahan dan 367 Desa. Banyak aplikasi yang saat ini ada di desa namun belum dimanfaatkan dengan optimal karena keterbatasan sumber daya manusia, sehingga diharapkan dengan adanya kegiatan magang mahasiswa dapat mendukung Diskominfo untuk mengoptimalkan penggunaan sistem dan aplikasi yang ada di desa serta mendukung Roadmap Digitalisasi Kabupaten Magelang,” tutur Mushokip.

Lebih lanjut, tim menjelaskan secara teknis pekerjaan dan berbagai kendala yang terjadi di lapangan. Diharapkan, melalui kegiatan sosialisasi magang dan proyek di desa, mahasiswa dapat memahami lebih lengkap tentang program magang yang disiapkan oleh Prodi S1 Teknik Informatika UNIMMA dan banyak mahasiswa yang berkesempatan magang di Diskominfo Kabupaten Magelang.

Hadiri Festival Lima Gunung XXI, Mahasiswa PMM UNIMMA Kenali Budaya Baru

Hadiri Festival Lima Gunung XXI, Mahasiswa PMM UNIMMA Kenali Budaya Baru

Penuhi mata kuliah Modul Nusantara ke-4, mahasiswa Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menghadiri Puncak Festival Lima Gunung XXI “Wahyu Rumagang”. Sebanyak 38 mahasiswa didampingi dosen dan koordinator PMM menuju Dusun Mantran Wetan, Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang pada Minggu (2/10) lalu. Festival berlangsung selama tiga hari dimulai 30 September hingga 2 Oktober 2022.

Naufal Afif, SA., M.Sc, Dosen Modul Nusantara mengatakan, dalam kegiatan tersebut selain belajar Modul Nusantara, mahasiswa juga berkesempatan mengenal budaya baru melalui ragam seni yang dipertunjukkan. “Sebelum dimulainya pertunjukan seni, mahasiswa diajak berkenalan dengan lukisan karya para seniman hebat seperti Luh Gede dan Pool Arghab. Selanjutnya, mahasiswa disuguhi pentas tari dan musik tradisional dari berbagai daerah. Diantaranya adalah Tari Kubro Siswo dari Mudo Siswo Bandongan, pentas musik tradisi Bamboo Percussion, tari jaipong kreasi “Bedog Lubuk” dari Karawang, dan tari “Kupu” dari Semarang,” ujar Naufal.

Seluruh mahasiswa PMM merasa sangat senang dan terhibur. Hal ini dirasakan oleh Muhammad Farhan, mahasiswa dari Universitas Oleo Kendari, Sulawesi Tenggara. “Senang karena punya pengalaman baru. Jadi belajar budaya baru karena di daerah saya tidak ada budaya seperti di sini. Apalagi acara ini menampilkan berbagai macam tarian, musik, seni, dan segala macamnya itu sangat luar biasa. Budaya seperti ini harus dilestarikan. Semoga muda-mudi di daerah sini bisa melestarikan budaya yang ada,” tutur Farhan.

Dalam festival tersebut, mahasiswa juga mendapat kesempatan bertemu dengan Yenny Wahid, putri Presiden ke-4 RepubIik Indonesia, KH Abdurrahman Wahid yang turut hadir.

UNIMMA Sambut Mahasiswa Tahap 2

UNIMMA Sambut Mahasiswa Tahap 2

Setelah menyambut mahasiswa baru tahap 1 di bulan September lalu, kali ini Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) kembali menyambut mahasiswanya dengan serangkaian kegiatan Masa Ta’aruf (MATA). Masih dengan tema “Menjadi Mahasiswa Ideal di Abad Milenial”, acara dibuka oleh Rektor UNIMMA, Dr. Lilik Andriyani, SE., MSi pada Jumat (30/9) di Auditorium Kampus 1 UNIMMA.

Arif Wiyat Purnanto, M.Pd, Ketua Panitia kegiatan menjelaskan, sebanyak 483 mahasiswa baru hadir mengikuti kegiatan yang akan berlangsung hingga Minggu (2/10) mendatang. Ia juga menjelaskan bahwa pemilihan tema tersebut adalah karena seluruh peserta MATA merupakan generasi milenial yang lahir pada tahun 2000 ke atas. “Rata-rata mahasiswa kelahiran 2000 ke atas, yang artinya adalah mahasiswa millenial. Yang tidak bisa dilupakan adalah harus menjadi mahasiswa ideal. Untuk menjadi mahasiswa ideal harus banyak referensi dengan cara belajar dari mahasiswa yang mengikuti organisasi. Belajar mengaktualisasi diri dan kembangkan bakat,” jelasnya.

Rektor UNIMMA dalam sambutannya mengatakan akan selalu memberikan support kepada mahasiswa. “UNIMMA memiliki wadah meningkatkan prestasi mahasiswa melalui UKM yang sudah ada. Insya Allah UNIMMA akan selalu mensupport dan meningkatkan prestasi mahasiswa sesuai kompetensi dan passion masing-masing,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Rektor menyebutkan jumlah keseluruhan mahasiswa baru sebanyak 1.172. “Target kita ke depan adalah 2.000 mahasiswa baru. Kami berharap, mahasiswa bisa berkegiatan di luar prodi, meningkatkan kompetensi di luar kegiatan akademik internal prodi agar ketika lulus sudah siap untuk menghadapi tantangan selanjutnya” tambahnya.

Acara diakhiri dengan penyematan simbolis dan penyerahan apresiasi dari Rektor kepada dua perwakilan mahasiswa.

Kelola Sampah Perkotaan, UNIMMA FGD INDOCIRCULARWASTE

Kelola Sampah Perkotaan, UNIMMA FGD INDOCIRCULARWASTE

Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) bekerja sama dengan University of Southern Denmark (SDU), Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS) dan Pusat Studi Asia Tenggara di Indonesia (CSEAS) melakukan riset IndoCircularWaste dengan mitra sekunder dari beberapa wilayah terpilih seperti Kota Jakarta, Kota dan Kabupaten Magelang, Kota Semarang, Kota Bandung, Kota Surabaya dan stakeholder lainnya.

Untuk memetakan data kualitatif sebagai pengembangan model bisnis Circular Economy baru dalam pengelolaan persampahan perkotaan bersama, tim menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD). Dengan tema “Circular Economy to Minimize Waste Challenges in Indonesia (INDOCIRCULARWASTE)”, kegiatan digelar di Hotel Atria Magelang pada Kamis (15/9). FGD dilakukan sebagai salah satu rangkaian kegiatan dari riset yang didanai melalui skim Danish International Development Agency (DANIDA).

Adapun tujuan dari FGD adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan digitalisasi pada pengelolaan dan daur ulang sampah, mengidentifikasi kebutuhan regulasi/ kebijakan/ program yang berkaitan dengan pengelolaan sampah khususnya untuk pemilahan sampah (waste segregration), merumuskan Key  Performance Indicators untuk pengelolaan sampah berbasis digital dan merumuskan kebutuhan aplikasi digital untuk pengelolaan sampah.

Dipandu oleh Pristi Sukmasetya, S.Komp., M.Kom selaku moderator, FGD menghadirkan  narasumber dari tim riset project DANIDA yaitu Prof. Zainal Arifin Hasibuan, Ph.D.

Dalam kesempatan tersebut, Yun Arifatul Fatimah, Ph.D, Ketua Peneliti menyampaikan bahwa urgensi penerapan teknologi di era society 5.0 ini sangat tinggi, terlebih di sisi pengelolaan sampah, pemilahan sampah, dan prosedur dari hulu ke hilir. “Karena selamanya kita akan hidup berdampingan dengan sampah ini, kalau tidak segera ditangani dengan serius termasuk dari sisi kebijakan, tidak kita rumuskan key performance indicators untuk mengukur tingkat kematangan suatu wilayah dalam menangani sampah ini, dan juga tidak mulai menyisipkan teknologi di dalamnya, tentu penanganannya bisa jadi tidak akan maksimal,” jelasnya.

Dijelaskan, Circular Economy merupakan sebuah alternatif dimana barang didaur ulang untuk diubah menjadi produk yang baru tanpa menjadikannya limbah tak bernilai yang bisa membahayakan lingkungan. Dengan model ekonomi tersebut, keberadaan limbah sebisa mungkin dihapuskan karena Circular Economy berupaya untuk menggunakan energi terbarukan.  “Konsep Circular Economy tidak hanya mendesain model industri menggunakan prinsip zero waste, konsep ini juga mementingkan faktor sosial dan penyediaan sumber daya serta energi yang berkelanjutan. Upaya pengelompokkan limbah dari limbah yang berbahaya hingga limbah yang tidak berbahaya dapat membantu implementasi konsep ekonomi ini.  Limbah yang telah dikelompokkan atau dipilah membantu pengolahan dengan mudah dan cepat,” tambah Yun.

Circular Economy pun ingin membangun paradigma di masyarakat bahwa sampah memiliki value, sehingga kesadaran masyarakat bisa tumbuh serta membantu penurunan biaya produksi dan menjaga sumber daya alam yang tidak terbarukan.   Melalui penerapan Circular Economy, diharapkan dapat mendukung pemerintah Indonesia untuk menciptakan masa depan bebas sampah di masa depan dan mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDG’s).

Sementara itu, Dr. Rochiyati Murniningsih, SE,MP, Koordinator Kegiatan FGD memaparkan urgensi adanya pertemuan tersebut serta pentingnya perumusan konsep digitalisasi dalam waste management system. “Kegiatan FGD ini melibatkan perangkat daerah dari Kota Semarang, Kota Yogyakarta, Kabupaten Magelang dan Kota Magelang dengan jumlah peserta sebanyak  20 orang terdiri dari  perwakilan Perangkat Daerah yang terkait dengan waste management yaitu BAPPEDA, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pekerjaan Umum Dan Perumahan, Dinas Kominfo dan Perwakilan Stakeholder terkait,” tutur Murni.

Dari kegiatan FGD tersebut, akan diperoleh data dari semua pemangku kepentingan, serta dari statistik dan literatur ilmiah.