Setelah menyambut mahasiswa baru tahap 1 di bulan September lalu, kali ini Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) kembali menyambut mahasiswanya dengan serangkaian kegiatan Masa Ta’aruf (MATA). Masih dengan tema “Menjadi Mahasiswa Ideal di Abad Milenial”, acara dibuka oleh Rektor UNIMMA, Dr. Lilik Andriyani, SE., MSi pada Jumat (30/9) di Auditorium Kampus 1 UNIMMA.
Arif Wiyat Purnanto, M.Pd, Ketua Panitia kegiatan menjelaskan, sebanyak 483 mahasiswa baru hadir mengikuti kegiatan yang akan berlangsung hingga Minggu (2/10) mendatang. Ia juga menjelaskan bahwa pemilihan tema tersebut adalah karena seluruh peserta MATA merupakan generasi milenial yang lahir pada tahun 2000 ke atas. “Rata-rata mahasiswa kelahiran 2000 ke atas, yang artinya adalah mahasiswa millenial. Yang tidak bisa dilupakan adalah harus menjadi mahasiswa ideal. Untuk menjadi mahasiswa ideal harus banyak referensi dengan cara belajar dari mahasiswa yang mengikuti organisasi. Belajar mengaktualisasi diri dan kembangkan bakat,” jelasnya.
Rektor UNIMMA dalam sambutannya mengatakan akan selalu memberikan support kepada mahasiswa. “UNIMMA memiliki wadah meningkatkan prestasi mahasiswa melalui UKM yang sudah ada. Insya Allah UNIMMA akan selalu mensupport dan meningkatkan prestasi mahasiswa sesuai kompetensi dan passion masing-masing,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Rektor menyebutkan jumlah keseluruhan mahasiswa baru sebanyak 1.172. “Target kita ke depan adalah 2.000 mahasiswa baru. Kami berharap, mahasiswa bisa berkegiatan di luar prodi, meningkatkan kompetensi di luar kegiatan akademik internal prodi agar ketika lulus sudah siap untuk menghadapi tantangan selanjutnya” tambahnya.
Acara diakhiri dengan penyematan simbolis dan penyerahan apresiasi dari Rektor kepada dua perwakilan mahasiswa.
Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) bekerja sama dengan University of Southern Denmark (SDU), Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS) dan Pusat Studi Asia Tenggara di Indonesia (CSEAS) melakukan riset IndoCircularWaste dengan mitra sekunder dari beberapa wilayah terpilih seperti Kota Jakarta, Kota dan Kabupaten Magelang, Kota Semarang, Kota Bandung, Kota Surabaya dan stakeholder lainnya.
Untuk memetakan data kualitatif sebagai pengembangan model bisnis Circular Economy baru dalam pengelolaan persampahan perkotaan bersama, tim menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD). Dengan tema “Circular Economy to Minimize Waste Challenges in Indonesia (INDOCIRCULARWASTE)”, kegiatan digelar di Hotel Atria Magelang pada Kamis (15/9). FGD dilakukan sebagai salah satu rangkaian kegiatan dari riset yang didanai melalui skim Danish International Development Agency (DANIDA).
Adapun tujuan dari FGD adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan digitalisasi pada pengelolaan dan daur ulang sampah, mengidentifikasi kebutuhan regulasi/ kebijakan/ program yang berkaitan dengan pengelolaan sampah khususnya untuk pemilahan sampah (waste segregration), merumuskan Key Performance Indicators untuk pengelolaan sampah berbasis digital dan merumuskan kebutuhan aplikasi digital untuk pengelolaan sampah.
Dipandu oleh Pristi Sukmasetya, S.Komp., M.Kom selaku moderator, FGD menghadirkan narasumber dari tim riset project DANIDA yaitu Prof. Zainal Arifin Hasibuan, Ph.D.
Dalam kesempatan tersebut, Yun Arifatul Fatimah, Ph.D, Ketua Peneliti menyampaikan bahwa urgensi penerapan teknologi di era society 5.0 ini sangat tinggi, terlebih di sisi pengelolaan sampah, pemilahan sampah, dan prosedur dari hulu ke hilir. “Karena selamanya kita akan hidup berdampingan dengan sampah ini, kalau tidak segera ditangani dengan serius termasuk dari sisi kebijakan, tidak kita rumuskan key performance indicators untuk mengukur tingkat kematangan suatu wilayah dalam menangani sampah ini, dan juga tidak mulai menyisipkan teknologi di dalamnya, tentu penanganannya bisa jadi tidak akan maksimal,” jelasnya.
Dijelaskan, Circular Economy merupakan sebuah alternatif dimana barang didaur ulang untuk diubah menjadi produk yang baru tanpa menjadikannya limbah tak bernilai yang bisa membahayakan lingkungan. Dengan model ekonomi tersebut, keberadaan limbah sebisa mungkin dihapuskan karena Circular Economy berupaya untuk menggunakan energi terbarukan. “Konsep Circular Economy tidak hanya mendesain model industri menggunakan prinsip zero waste, konsep ini juga mementingkan faktor sosial dan penyediaan sumber daya serta energi yang berkelanjutan. Upaya pengelompokkan limbah dari limbah yang berbahaya hingga limbah yang tidak berbahaya dapat membantu implementasi konsep ekonomi ini. Limbah yang telah dikelompokkan atau dipilah membantu pengolahan dengan mudah dan cepat,” tambah Yun.
Circular Economy pun ingin membangun paradigma di masyarakat bahwa sampah memiliki value, sehingga kesadaran masyarakat bisa tumbuh serta membantu penurunan biaya produksi dan menjaga sumber daya alam yang tidak terbarukan. Melalui penerapan Circular Economy, diharapkan dapat mendukung pemerintah Indonesia untuk menciptakan masa depan bebas sampah di masa depan dan mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDG’s).
Sementara itu, Dr. Rochiyati Murniningsih, SE,MP, Koordinator Kegiatan FGD memaparkan urgensi adanya pertemuan tersebut serta pentingnya perumusan konsep digitalisasi dalam waste management system. “Kegiatan FGD ini melibatkan perangkat daerah dari Kota Semarang, Kota Yogyakarta, Kabupaten Magelang dan Kota Magelang dengan jumlah peserta sebanyak 20 orang terdiri dari perwakilan Perangkat Daerah yang terkait dengan waste management yaitu BAPPEDA, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pekerjaan Umum Dan Perumahan, Dinas Kominfo dan Perwakilan Stakeholder terkait,” tutur Murni.
Dari kegiatan FGD tersebut, akan diperoleh data dari semua pemangku kepentingan, serta dari statistik dan literatur ilmiah.
Rektor Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) melepas lima mahasiswanya untuk melaksanakan student exchange ke Universiti Malaysia Pahang pada Kamis (29/9) di Aula Rektorat Kampus 2 UNIMMA. Kelima mahasiswa tersebut adalah Anindita Audi Amilia dari Fakultas Agama Islam (FAI), Irfan Rasyid, Fitro Praidinza Muhammad dan Erza Arya Fathan dari Fakultas Teknik (FT) serta Dzikrina Khusnaliani dari Fakultas Hukum (FH). Dijadwalkan, mahasiswa terpilih akan diberangkatkan ke Malaysia pada 4 Oktober 2022 mendatang dan akan mengikuti program student exchange selama empat bulan dimulai dari bulan Oktober 2022 sampai Februari 2023.
Dr. Lilik Andriyani, S.E., M. Si, Rektor UNIMMA dalam sambutannya menyebutkan bahwa latar belakang acara tersebut adalah sebagai program kerja sama internasional. “Pertukaran mahasiswa ini dimaksudkan sebagai salah satu program dari kerjasama internasional melalui merdeka belajar, supaya memotivasi mahasiswa lain untuk aktif ber-MBKM,” ujar Rektor.
Diharapkan, melalui student exchange, mahasiswa mendapatkan banyak pengalaman dan dapat membawa nama baik universitas. “Selain itu, diharapkan mahasiswa memiliki kompetensi lebih dari mahasiswa lain yang hanya berada di dalam kampus. Karena kekuatan mental yang nantinya akan terbangun di lima mahasiswa ini pastinya akan berbeda setelah 4 bulan belajar di Malaysia,” tambahnya.
Anindita, mahasiswa Pendidikan Agama Islam FAI saat ditemui setelah seremonial berlangsung mengungkapkan rasa syukurnya dan merasa sangat beruntung bisa mengikuti student exchange tersebut. Ia mengaku telah melakukan beberapa persiapan sebelum berangkat. “Perasaanya campur aduk, deg-deg’an tapi Alhamdulillah senang. Merasa beruntung karena pengalaman pertama dalam hidup saya. Untuk persiapannya mulai dari akademis, bahasa inggris, kesehatan fisik, mental dan dari kampus juga menghadirkan narasumber keren untuk bekal kita sebelum berangkat,” kata Anindita.
Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) bekerja sama dengan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) FIKES-nya kembali menyelenggarakan Pelatihan Penanggulangan Gawat Darurat (PPGD) pada Rabu-Minggu (21-25/9) lalu. Kegiatan dilaksanakan di Kampus 2 UNIMMA dengan sejumlah trainer dari tim Medical Services and Training (MST) 119 Jakarta. Pelatihan yang rutin dilaksanakan setiap tahun ini berlangsung selama lima hari, diikuti 40 peserta alumni dari D3 Keperawatan dan profesi Ners yang telah lulus pada tahun 2022 dan alumni yang sudah bekerja sebanyak 8 orang. Kegiatan dibuka oleh Dekan FIKES UNIMMA, Dr. Heni Setyowati Esti Rahayu, S.Kp., M.Kes beserta tim MST 119 Jakarta yang diwakili Eko Periyanto, S.ST., MA.
Ketua IKA FIKES UNIMMA sekaligus Ketua Panitia kegiatan, Ns. Sigit Priyanto, M.Kep menyampaikan kegiatan tersebut bertujuan membekali lulusan FIKES dalam kemampuan menghadapi bencana, terlebih Magelang tergolong daerah yang rawan bencana. “Pelatihan ini juga untuk memberikan sertifikasi tambahan lulusan sehingga mampu berkompetisi dalam dunia kerja. Sesuai visi dari program studi Ilmu Keperawatan menjadi program studi ilmu keperawatan yang Islami, inovatif, excellent di bidang terapi komplementer, sedangkan visi program studi D3 Keperawatan menjadi program studi D3 Keperawatan yang Islami, inovatif, kompetitif unggul di bidang keperawatan luka,” jelas Sigit.
Pelatihan dilakukan secara daring dengan beberapa materi dan puncaknya dilakukan secara luring dengan gladi penanganan bencana. Topik gladi mengenai kecelakaan antara mobil minibus dengan dua kendaraan bermotor dengan korban 8 orang yang terjadi di Jalan Mayjend Bambang Soegeng. Peserta dilatih untuk melakukan simulasi evakuasi korban kecelakaan gladi bencana dengan menerapkan prinsip Triage yaitu prioritas penanganan emergency, urgency berikutnya yang non urgency.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) melakukan kunjungan ke LPM Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Senin (26/9). Dalam kunjungan tersebut, kedua lembaga berdiskusi tentang pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) atau pengabdian masyarakat.
Dr. Retno Rudjijati, M.Kes, Ketua LPPM UNIMMA mengatakan, study banding ke UMY bertujuan untuk menambah informasi bagi LPPM UNIMMA dalam diversifikasi KKN untuk mahasiswa. Selama ini konsep KKN di UNIMMA masih menggunakan Pengabdian Pada Masyarakat Terpadu (PPMT) sehingga nantinya PPMT akan dikembangkan dan sedikit diubah supaya lebih fleksibel. “Di periode yang akan datang, akan kami lakukan seperti yang ada di UMY, yaitu KKN skim pesyarikatan kemudian juga kerja sama dengan sejumlah instansi. Dan untuk internasional, nantinya akan kami rintis,” ujar Dr. Retno.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa study banding dilakukan juga dalam rangka membuat panduan untuk menawarkan skim KKN kepada mahasiswa agar lebih bervariasi dan luasan area untuk KKN juga semakin luas.
Rombongan UNIMMA disambut oleh Dr. Ir Gatot Supangkat, MP, Kepala LPM UMY yang mengatakan bahwa kegiatan KKN yang ada di UMY bertujuan membangun sinergi antara institusi, mahasiswa dan masyarakat dalam membangun masyarakat. “Harapanya kegiatan abdimas ini dapat meningkatkan kontribusi dosen dan mahasiswa yang berkemajuan serta sebagai sarana dakwah dan promosi ke masyarakat,” tutur Dr. Gatot.
Di samping sharing kegiatan KKN, dalam kegiatan tersebut juga dibahas kolaborasi kegiatan antar dosen yang dapat dilakukan secara bersama-sama.
Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 yang akan digelar pada bulan November 2022 mendatang, menjadi perhelatan akbar bagi warga Muhammadiyah setelah dua tahun pandemi. Masih dalam rangka ikut memeriahkan dalam Gebyar Muktamar tersebut, Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menggelar Tabligh Akbar dengan tema “Bergembira dalam Ber-Muhammadiyah”. Acara berlangsung di Auditorium Kampus 1 UNIMMA pada Sabtu (24/9) dengan menghadirkan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed sebagai narasumber.
Dalam sambutannya, Dr. Lilik Andriyani, SE., Msi, Rektor UNIMMA mengatakan tabligh akbar merupakan agenda rutin dua bulanan yang dilaksanakan UNIMMA. “Pada bulan ini sekaligus kita juga menyemarakkan menjelang muktamar ke-48 yang akan diselenggarakan di Solo. Apa yang menjadi tema Muktamar kali ini yaitu Memajukan Indonesia, Mencerahkan Semesta, insya Allah akan terwujud melalui kita semua,” ujar Rektor.
Sementara itu, Prof. Abdul Mu’ti dalam tausiyahnya menjelaskan bahwa terdapat tiga pesan Nabi yang diberikan kepada umatnya dalam berorganisasi. Disebutkan, yang pertama adalah sebagai pimpinan agar mempermudah urusan, jangan mempersulit urusan, sedangkan yang kedua, sebagai pempimpin harus menggembirakan orang yang dipimpinnya dan yang ketiga, senantiasa mentaati aturan dan jangan suka berselisih. “Karena itu, berada di Muhammadiyah ini kita menjadi berbahagia karena kita memudahkan urusan orang lain dan kita memberikan kegembiraan kepada banyak orang,” tuturnya.
Selain keluarga besar UNIMMA, acara tersebut juga dihadiri oleh PDM, PDA, PCM dan PCA Kota dan Kabupaten Magelang juga Temanggung, Kepala Sekolah Muhammadiyah, serta ortom Muhammadiyah lainnya.
Dalam acara Tabligh Akbar, terdapat sesi pelepasan pensiun bagi dosen dan tenaga kependidikan UNIMMA yang telah menyeleseikan masa baktinya di UNIMMA. Rektor juga melepas para pensiun tersebut untuk berangkat ibadah umroh yang merupakan tradisi UNIMMA bagi pensiun untuk diberikan penghargaan berupa hadiah umroh dan haji.
We use cookies to ensure that we give you the best experience on our website. If you continue to use this site we will assume that you are happy with it.Ok