Siap Unggul di Tingkat Internasional, Fikes UNIMMA Sosialisasikan Visi Misi

Siap Unggul di Tingkat Internasional, Fikes UNIMMA Sosialisasikan Visi Misi

Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) melakukan sosialisasi visi dan misi fakultas serta program studi (prodi) yang ditujukan kepada mitra Fikes UNIMMA yaitu apotek, puskesmas serta rumah sakit. Kegiatan dilaksanakan melalui ruang temu virtual pada Kamis (07/07) dan diikuti oleh 42 peserta.

Ns. Estrin Handayani, M.Kep selaku Ketua Penyelenggara dalam laporannya menyebutkan bahwa kegiatan tersebut merupakan usaha untuk menyelaraskan aspirasi dan harapan prodi terhadap berbagai lembaga mitra. “Harapannya, Fikes UNIMMA dapat menjadi fakultas yang lebih tinggi bertaraf internasional. Dengan disampaikan visi misi fakultas dan prodi, dapat menyelaraskan kerja sama serta memperoleh gambaran kebutuhan masa depan dan strategi prodi,” tuturnya.

Lebih lanjut, Estrin mengatakan Fikes UNIMMA melalui visi dan misi-nya siap membangun sumber daya manusia di bidang kesehatan yang unggul dan berdaya saing sesuai kebutuhan stakeholder. Selain itu, UNIMMA memiliki keunggulan dalam bidang keislaman yang juga dibutuhkan sebagai tambahan tupoksi (tugas pokok dan fungsi) dalam Catur Dharma perguruan tinggi selain pengabdian, penelitian, dan pendidikan.

Penyampaian visi dan misi fakultas maupun prodi dilakukan oleh Dekan Fikes UNIMMA, Dr. Heni Setyowati Esti Rahayu, S.Kp., M.Kep. Dijelaskan, visi Fikes UNIMMA yaitu ‘Menjadi Fakultas yang Islami, Inovatif, dan Unggul di Tingkat Internasional’ merupakan turunan dari visi yang dimiliki universitas. “Visi ini tetap kami selaraskan dengan visi kampus agar tetap bersinergi dan mencapai keinginan bersama,” jelasnya.

Selanjutnya, Dr. Heni memaparkan visi setiap prodi di lingkungan Fikes UNIMMA, dimulai dari prodi D3 Keperawatan dengan visi ‘Menjadi Studi D3 Keperawatan yang Islami, Inovatif, dan Unggul di Bidang Perawatan Luka Tingkat Internasional’. Kemudian, visi dari prodi S1 Ilmu Keperawatan dan Ners, yaitu ‘Menjadi Prodi S1 Ilmu Keperawatan dan Ners yang Islami, Inovatif, dan Unggul di Bidang Perawatan Komplementer Keperawatan di Tingkat Internasional’.

Adapun visi prodi D3 Farmasi, ‘Menjadi Prodi D3 Farmasi yang Unggul dalam Bidang Farmasi Komunitas yang Berlandaskan Nilai-nilai Islam dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Tingkat Internasional’. Dan terakhir, visi prodi S1 Farmasi yaitu ‘Menjadi Prodi S1 Farmasi yang Inovatif dan Unggul di Tingkat Internasional Berlandaskan Nilai-nilai Islam, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi’.

Literasi Informasi Perpustakaan UNIMMA Jadi Role Model

Literasi Informasi Perpustakaan UNIMMA Jadi Role Model

Universitas Islam Negeri (UIN) Wali Songo Semarang melakukan studi banding pelayanan Literasi Informasi di Perpusatakaan Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA). Kegiatan tersebut dikemas dalam Training of Trainer (ToT) Literasi Informasi yang diselenggarakan selama dua hari pada Selasa dan Rabu (5-6/07) di Puskom Kampus 2 UNIMMA dan diikuti oleh 6 pustakawan UIN Wali Songo.

Umar Falahul Alam, M.Hum, Kepala Perpustakaan UIN Wali Songo mengatakan, kunjungan tersebut merupakan studi banding terkait penerapan layanan Literasi Informasi yang dilakukan di UNIMMA. Dijelaskan, Ia bersama lima pustakawan lain telah menerapkan layanan tersebut di Perpustakaan UIN Wali Songo, namun mendapat banyak kendala dalam implementasinya terutama selama masa pandemi covid-19. “Kami ingin menerapkan kembali layanan Literasi Informasi dan layanan referensi bagi mahasiswa, karena layanan tersebut merupakan ujung tombak, mercusuar, layanan paling penting yang dimiliki perpustakaan di sebuah perguruan tinggi. Jika tidak dilayani kembali maka layanan referensi ini bisa tiarap,” kata Umar.

Menurut Umar, penerapan layanan Literasi Informasi di UNIMMA dipilih sebagai tempat studi banding karena UNIMMA telah mengimplementasikan layanan tersebut dengan baik. Hal ini ditandai dengan lolosnya pustakawan UNIMMA pada perlombaan layanan perpustakaan di tingkat Provinsi Jawa Tengah dan berlanjut menjadi juara 1 tingkat nasional. “Layanan yang diterapkan di UNIMMA ini sangat bagus sekali, saya sudah melihat naskah akademik dari Mbak Atin (pustakawan UNIMMA) dan menyimpulkan beliau bisa melampaui peserta yang lain. Dan hal itu dibuktikan dalam dua hari ToT Literasi Informasi ini, pustakawan UNIMMA mampu menjelaskan dengan baik penerapan layanan tersebut,” tandasnya.

UIN Walisongo berharap dengan dilaksanakan studi banding di UNIMMA tersebut ke depan pustakawan di UIN Wali Songo dapat menghasilkan modul dan kurikulum layanan referensi yang dapat diterapkan di kelas-kelas research and skill di kampusnya.

Sementara itu, Atin Istiani, M.IP, pustakawan sekaligus trainer dalam kegiatan tersebut menjelaskan selama kurun waktu dua hari, para pustakawan UNIMMA menjelaskan pelaksanaan dan langkah-langkah UNIMMA dalam kelas Literasi Informasi. Langkah-langkah tersebut dibagi menjadi tujuh yaitu perumusan masalah, indentifikasi sumber informasi, penelusuran informasi, menggunakan informasi, reference manager, plagiasi dan leasson learned.

Atin menyatakan kebanggaanya atas kepercayaan pustakawan UIN Wali Songo melakulan studi banding, meski demikian Atin dan pustakawan lain tidak berbesar kepala. “Menjadi kebanggaan tersendiri, apa yang kami lakukan ternyata dapat menarik bagi pihak luar sebesar UIN Wali Songo. Untuk itu kami harus terus meningkatkan layanan bagi kelancaran studi mahasiswa dan dosen dalam menyelesaikan tugas agar tidak melanggar kode etik dan plagiat,” tuturnya.

Humas UNIMMA Harus Siap Sedia Hadapi Krisis

Humas UNIMMA Harus Siap Sedia Hadapi Krisis

Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) mengikuti pelatihan Mengelola Krisis di Perguruan Tinggi sebagai rangkaian dari workshop Pengembangan Humas Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA). Sesi pelatihan ini digelar pada hari ke dua di Yogyakarta, Jumat (1/7). Seluruh rangkaian pelatihan untuk humas ini diselenggarakan oleh Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengmbangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan berkolaborasi dengan Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi (APIK) PTMA.

Selain strategi pengelolaan krisis, terdapat materi lain diantaranya, Dasar Kehumasan, membangun branding PTMA, Kreasi konten audio visual, serta materi terkait Membangun dan Mengelola Media Relations yang diisi oleh tim trainer dari APIK PTMA.

Naluri investigasi humas harus main ketika menangani krisis. “Isu harus diinvestigasi supaya kita dapat data yang akurat dan bisa mengelola krisis dengan bijaksana,” ungkap Awad Ishak selaku trainer.

UNIMMA yang diwakili oleh Lintang Muliawanti, M.A selaku Kepala Bagian Humas dan Protokoler “Fact finding, planning, aksi dan evaluasi harus dilakukan secara mendalam ketika organisasi mengalami krisis”, tutur Lintang.

Kegiatan ditutup dengan simulasi penanganan krisis di Perguruan Tinggi secara berkelompok. Ada 9 kelompok yang mempresentasikan hasil simulasi krisisnya. “Harapannya setelah agenda ini, UNIMMA akan lebih siap untuk mengelola krisis sewaktu-waktu, karena krisis adalah hal yang pasti namun tidak dapat dipastikan waktu hadirnya”, tambah Lintang.

Ayub Dwi Anggoro, Ph.D memberikan materi pengelolaan krisis

Harus Perkuat Posisi PTMA, UNIMMA ikuti Pelatihan Branding

Harus Perkuat Posisi PTMA, UNIMMA ikuti Pelatihan Branding

Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) mengikuti pelatihan bertajuk Branding Perguran Tinggi sebagai rangkaian dari workshop Pengembangan Humas Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA). Sesi pelatihan ini digelar pada hari ke dua di Yogyakarta, Jumat (1/7). Seluruh rangkaian pelatihan untuk humas ini diselenggarakan oleh Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengmbangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan berkolaborasi dengan Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi (APIK) PTMA.

Choirul Fajri memberikan materi bagaimana membangun branding untuk PTMA


Selain branding untuk PTMA terdapat materi lain diantaranya, terkait kehumasan diantaranya Dasar Kehumasan, Mengelola Krisis Komunikasi, Kreasi konten audio visual, serta materi terkait Membangun dan Mengelola Media Relations yang diisi oleh tim trainer dari APIK PTMA.

Humas dituntut untuk terus kreatif dan inovatif untuk mengemas publikasi kampus. “Tugas humas harus bisa mengemas hal-hal yang ringan menjadi besar”, ungkap Choirul Fajri selaku trainer.

UNIMMA yang diwakili oleh Lintang Muliawanti, M.A selaku Kepala Bagian Humas dan Protokoler “Tantangan humas saat ini harus dapat bergerak lebih cepat untuk terus berkreasi dan untuk membranding kampus sinergi dari organisasi juga sangat penting”, tutur Lintang.

Kegiatan ditutup dengan kunjungan ke Grha Suara Muhammadiyah, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Harapannya kegiatan ini semua PTMA bisa bersaing dalam membangun reputasi.

Humas Penting untuk Kampus, Ini Alasannya

Humas Penting untuk Kampus, Ini Alasannya

Penayangan film etika kehumasan di acara pelatihan humas PTMA

Program kehumasan harus dirancang dengan tepat. Ini dimaksudkan agar tepat pada sasaran untuk melaksanakan kegiatan teknis dan taktis komunikasi pada pemangku kepentingan. Hal ini disampaikan Aswad Ishak, ketua Badan Pengurus Cabang Persatuan Hubungan Masyarakat (Perhumas) Yogyakarta dalam workshop pengembangan humas perguruan tinggi Muhammadiyah – ‘Aisyiyah, Kamis sampai dengan Sabtu (30/6/22).

“Program kehumasan seharusnya menjadi luaran yang terukur, humas adalah pusat informasi di organisasi perguruan tinggi,” jelas Aswad. Aswad menambahkan dengan humas yang terkelola, kampus bisa mendapatkan impact yang besar untuk membangun branding dan reputasi.

Workshop yang digelar oleh Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dan Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah – ‘Aisyiyah (APIK PTMA).

Sebagai bentuk nyata pengembangan humas untuk kampus, Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) berpartisipasi dalam kegiatan workshop ini. UNIMMA merupakan perguruan tinggi yang secara serius mengembangkan aktivitas kehumasan. UNIMMA diwakili oleh Lintang Muliawanti, M.A selaku kepala bagian humas dan protokoler.

Tidak Mau Kalah Progresif, UNIMMA Ikuti Pelatihan Humas

Tidak Mau Kalah Progresif, UNIMMA Ikuti Pelatihan Humas

Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) mengikuti pelatihan bertajuk Pengembangan Humas Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA). Pelatihan yang digelar di Yogyakarta mulai pada Kamis (30/6) selama empat hari. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengmbangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan berkolaborasi dengan Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi (APIK) PTMA.

Kegiatan pelatihan dibuka oleh Prof. Dr. Widodo Muktiyo, M.Kom dan dengan 5 materi terkait kehumasan diantaranya Dasar Kehumasan, Membangun Branding PTMA, Mengelola Krisis Komunikasi, Kreasi konten audio visual, serta materi terkait Membangun dan Mengelola Media Relations yang diisi oleh tim trainer dari APIK PTMA. “Pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kinerja humas di PTMA agar semakin dikenal,” jelas Muhammad Himawan, ketua APIK PTMA saat memberikan sambutan.

UNIMMA yang diwakili oleh Lintang Muliawanti, M.A selaku Kepala Bagian Humas dan Protokoler “Insight baru dan refreshment materi kehumasan dengan media-media sangat dibutuhkan oleh humas PTMA apalagi di era informasi serba cepat seperti ini”, tutur Lintang.

Kegiatan ditutup dengan kunjungan ke Grha Suara Muhammadiyah, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Harapannya kegiatan ini semua PTMA bisa bersaing dalam membangun reputasi.