Nov 18, 2021 | Berita
Di penghujung akhir tahun 2021, satu dosen Program Studi D3 Mesin Otomotif, Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) berhasil meraih gelar Profesor. Ialah Prof. Dr. Muji Setiyo, S.T., M.T, Guru Besar dalam bidang ilmu Teknik Mesin. Bapak 3 orang anak ini tercatat sebagai Profesor ketiga di UNIMMA dan berhasil mendapatkan gelar tersebut pada usia 38 tahun dan masa kerja 11 tahun.
Berdasarkan pada Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia dengan nomor 65090/MPK.A/KP.05.01/2021, Prof Muji dinaikkan jabatannya menjadi Profesor dengan angka kredit sebesar 914,10 terhitung mulai 1 September 2021. Penyerahan SK jabatan akademik dilakukan langsung oleh Prof. Dr. Ir Muhammad Zainuri DEA, Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) VI di Aula Rektorat Kampus 2 UNIMMA pada Kamis (18/11). Beliau menyampaikan bahwa kesempatanya datang ke UNIMMA selain memberi SK Profesor, juga memiliki tujuan yang lain diantaranya memberikan motivasi pada Rektor dan jajarannya untuk menunjukkan kinerja, akuntabilitas institusi serta menjadikan capaian gelar profesor sebagai indikator dan juga bagian karya ilmiah. Dijelaskan bahwa peran LLDIKTI kali ini bertambah yaitu harus membina perguruan tinggi swasta untuk melakukan tranformasi dan akreditasi menuju 9 standar. “Itu adalah hal yang sangat krusial. Maka harapannya, dengan turunnya SK Prof Muji, ini juga menjadi pemantik bagi rekan-rekan yang lain,” pungkasnya.
Sementara itu, Rektor UNIMMA, Dr. Lilik Andriyani, SE, MSi dalam sambutannya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas gelar yang disandang Prof. Muji. “Kami ucapkan selamat pada rekan kita yang masih sangat muda, 38 tahun, Prof. Dr. Muji Setiyo, ini adalah salah satu generasi muda kami yang memiliki potensi sangat luar biasa,” tuturnya.
Prof. Muji yang saat ini menjabat sebagai Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), sebelumnya menyelesaikan studi S3nya di Universitas Brawijaya, Malang. “Ini merupakan satu catatan besar dalam hidup saya, menerima amanah dan bertepatan dengan hari lahir persyarikatan,” ungkapnya dalam sambutan di hadapan civitas akademika UNIMMA.
Beliau juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada UNIMMA yang telah memberikan support sehingga dapat diraih gelar Profesor. “Mudah-mudahan ilmu saya dapat bermanfaat khususnya bagi Fakultas Teknik, UNIMMA dan juga LLDIKTI Wilayah VI,” tutur Prof Muji.
Nov 16, 2021 | Berita
Sebagai salah satu penerima Hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM), Program Studi (Prodi) S1 Teknik Informatika (TI) Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) mengadakan kunjungan ke Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari penguatan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan juga pembahasan berkaitan dengan implementasi MBKM.
Rombongan UNIMMA diterima oleh Wakil Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) UAD, Sri Winiarti, S.T, M.Cs dan Ketua Prodi (Kaprodi) Teknik Informatika UAD, Nur Rochmah, S.T., M.Kom. Dalam pertemuan tersebut, Sri Winarti menjelaskan tata kelola yang diterapkan oleh fakultasnya dalam mengimplementasikan MBKM. Sedangkan Nur Rochmah menjelaskan lebih detail terkait implementasi kurikulum Teknik Informatika yang sudah mengadopsi MBKM.
Dari pertemuan tersebut, Yun Arifatul Fathimah, Ph.D, Dekan FT UNIMMA yang didampingi oleh Kaprodi TI UNIMMA, Endah Ratna Arumi, M.Cs mengaku sangat senang dan berterima kasih kepada FTI UAD yang telah memberikan banyak insight dalam penerapan MBKM yang telah dilakukan. “Tentunya dengan insight yang didapatkan ini, akan menjadi bekal untuk bisa juga menerapkan pola terbaik pada MBKM di Fakultas Teknik khususnya pada Prodi Teknik Informatika S1 kami,” tutur Yun.
PKKM sendiri merupakan akselerasi Kampus Merdeka untuk mendorong transformasi dan inovasi perguruan tinggi pada basis program studi. Dengan program tersebut diharapkan pembelajaran Kampus Merdeka dapat terlaksana sesuai harapan. Sebagai salah satu Program Studi yang terpilih untuk mendapatkan ini, prodi TI senantiasa berbenah dan mempersiapkan semaksimal mungkin untuk pengimplementasian MBKM dan memaksimalkan kesempatan untuk bisa menggandeng berbagai stakeholder termasuk dunia industri (DUDI) untuk menyukseskan program-program yang diinisiasi.
Nov 16, 2021 | Berita
Empat kelompok kegiatan Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) dinyatakan lolos dalam program Kegiatan Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI). Sebanyak 9 mahasiswa dan 4 dosen pendamping dalam kelompok tersebut dijadwalkan berangkat pada Rabu (16/11) untuk mengikuti KMI Expo XII di Universitas Brawijaya, Malang dan akan kembali ke UNIMMA pada Jumat (19/11).
Rektor UNIMMA, Dr. Lilik Andriyani, SE., MSI melepas peserta KMI Expo di Kampus 2 UNIMMA dengan didampingi Dr. Imron, MA selaku Kepala Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Mahasiswa (LP2MA). Dalam sambutannya, Rektor mengucapkan selamat kepada seluruh kelompok yang lolos KBMI dan juga kepada dosen pembimbing. “Selamat kepada seluruh kelompok yang lolos. Semoga nanti kegiatan berjalan lancar. Jaga kesehatan, selamat sampai tujuan dan bisa kembali lagi dengan selamat,” ucapnya.
Dalam agenda KMI Expo XII, terdapat serangkaian acara yaitu KMI Award yang merupakan ajang apresiasi kepada mahasiswa pelaku usaha, PWMI (Pendamping Wirausaha Mahasiswa Indonesia) Award untuk penghargaan bagi dosen pendamping wirausaha, Startup Summit Award dan Pameran & Bazaar Produk bagi setiap kelompok untuk memamerkan produk yang dihasilkan dari ide bisnis usahanya. Perwakilan dari UNIMMA diikuti oleh brand Bee Main, Jamu Tinug, dan Lerak Batik Setiaku.
Selain itu, salah satu start-up KMI UNIMMA dengan brand jaban.kos ikut serta dalam nominasi Startup Summit Award yang diselenggarakan khusus bagi peserta Akselerasi Startup Mahasiswa Indonesia (ASMI) tahun 2021 penerima bantuan pendanaan dan pendampingan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Salah satu peserta expo KMI, Ratih Suciati mengaku senang bisa ikut serta dalam kesempatan tersebut. “Setelah lelah kami mempersiapkan segala hal, akhirnya kami bisa datang langsung mengikuti expo, harapannya nanti pulang bisa membawa juara,” tuturnya.
Nov 11, 2021 | Berita
Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) kembali menggandeng instansi pemerintahan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Hal ini juga merupakan salah satu usaha UNIMMA untuk mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Dalam kesempatan kali ini, UNIMMA menggandeng Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga untuk bekerja sama yang tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) nomor 75/MoU.II.3.AU/F/2021. MoU tersebut ditandatangani oleh kedua belah pihak, yaitu Rektor UNIMMA, Dr Lilik Andriyani, SE. MSI dan Walikota Salatiga, H Yuliyanto, SE., MM di Auditorium Kampus 1 UNIMMA pada Kamis (11/11). Adapun maksud dari kerjasama tersebut ialah meningkatkan pembangunan daerah dan mengembangkan aktivitas kelembagaan mutu pendidikan melalui pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan mensinergiskan peran dan fungsi kedua belah pihak.
Menurut Rektor, penandatanganan MoU tersebut merupakan tindak lanjut silaturahim UNIMMA dengan Pemkot Salatiga beberapa waktu yang lalu. Dr. Lilik berharap kerja sama tersebut dapat berkelanjutan sehingga UNIMMA dapat selalu bersinergi kepada pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa, alumni, dan dosen. “Semoga kerja sama ini dapat membangun sinergi antara Pemkot Salatiga dan UNIMMA, juga sebagai kontribusi UNIMMA dalam menyelesaikan permasalahan yang muncul di pemerintahan, khususnya Pemkot Salatiga,” tuturnya.
Lebih lanjut, Rektor menyampaikan, berdasarkan Tri Dharma Perguruan tinggi, kerja sama ini diharapkan dapat diimplementasikan dalam beberapa sisi. Dari sisi pendidikan harapannya saling bersinergi baik dalam bentuk magang atau kelas khusus dengan Pemkot Salatiga. Sedangkan dari sisi pengabdian, UNIMMA siap untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul di lingkungan Kota Salatiga melalui penelitian. “Dosen dan mahasiswa UNIMMA siap untuk bersinergi ke sana (Kota Salatiga) melakukan penelitian supaya permasalahan dapat terdeteksi dari awal dan lebih cepat ditemukan solusinya,” ujar Lilik.
Sementara itu, Walikota Salatiga, Yuliyanto, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih dan memberi apresiasi kepada UNIMMA atas jalinan kerja sama tersebut. “Kerja sama Pemerintah Daerah dengan Universitas memang harus dilakukan karena keduannya harus bersinergi dan berkolaborasi. Pemkot memberi kesempatan untuk kerja sama dan semoga bisa memberikan manfaat, baik di dunia pendidikan maupun Pemerintah Kota Salatiga,” tuturnya.
Penandatanganan MoU dilanjutkan dengan Kuliah Umum yang disampaikan langsung oleh Walikota Salatiga dengan tema “Tips & Trik Wirausaha Bangkit dari Masa Pandemi”. Ia menyampaikan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Salatiga mengalami kenaikan pada pertengahan 2021 menjadi 23.461 dari sebelumnya di tahun 2020 berjumlah 14.440. Hal tersebut dipicu karena banyaknya pelaku usaha dadakan akibat pandemi, sektor UMKM yang menjadi solusi bagi masyarakat, dan maraknya penjualan online. Akan tetapi, kenaikan tersebut juga dibarengi dengan permasalahan yang banyak dihadapi pelaku UMKM seperti turunnya penjualan, kurangnya modal, kurangnya akses informasi, dan kesulitan pemasaran produk. “Untuk itu, di masa pandemi yang lalu, Pemkot memberikan solusi kreatif bagi UMKM seperti mendaftarkan ke marketplace, legalitas usaha, sertifikasi produk, bazar/ekspo, dan membangun kepercayaan stakeholder. Kami juga mendukung dan tetap memberi ruang bagi pedagang pasar agar tetap bisa menjajakan dagangannya semasa pandemi dengan penerapan pasar pagi yang diatur jaraknya,” jelas Yuliyanto.
Nov 10, 2021 | Berita
Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) kembali menambah deretan dosen bergelar Doktor. Ialah Dr. Apt. Elmiawati Latifah, M.Sc, salah satu dosen pogram studi (Prodi) Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) UNIMMA yang resmi menyandang gelar doktornya dalam bidang keahlian Manajemen Farmasi dan Farmasi Sosial dari Program Doktor Ilmu Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.
Ibu satu orang anak yang akrab disapa Elmi ini menyampaikan sidang disertasinya pada Jum’at (30/7) mengenai instrumen evaluasi ketersediaan obat di rumah sakit. Menurutnya, berbagai masalah ketersediaan obat di rumah sakit saat ini begitu kompleks, sedangkan indikator ketersediaan obat yang ada saat ini belum cukup untuk mengevaluasi ketersediaan obat. Oleh karena itu, berbagai rumah sakit di Indonesia membutuhkan kanal atau instrumen guna memantau ketersediaan obat sewaktu-waktu.
Dalam sidang yang dipromotori oleh (1) Prof. Dr. apt. Satibi, M.Si, (2) Prof. Dr. apt. Dra. Sri Suryawati, dan (3) Dr. apt. Susi Ari Kristina, M.Kes ini, Elmi memaparkan penelitiannya yang menggunakan metode penelitian kombinasi (mix methods) kualitatif dan kuantitatif, dengan desain sequential explanatory, yang terbagi menjadi 5 tahap penelitian di enam rumah sakit di Yogyakarta. Penelitian yang dilakukannya juga menggunakan instrument software NVIVO 12 dalam proses analisis data. Sementara itu, dalam perumusan obat indikator dan instrument evaluasi menggunakan metode WHO HAI (Health Action International) dan MSH (Management Sciences for Health).
Elmi juga mengungkapkan hasil temuannya yang berupa 50 item obat indikator dapat dirumuskan dan diuji cobakan untuk menganalisis ketersediaan obat dan keamanan stok pada enam rumah sakit, yang terdiri atas 14 item obat global dan 14 item obat regional serta 22 obat nasional. Sembilan variable dapat diuji cobakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketidaktersediaan obat, dengan jumlah indikator keseluruhan 114 item indikator yang terbagi dalam 22 domain.
Selain itu, hasil temuan Elmi juga menunjukkan model obat indikator dan instrument evaluasi ketersediaan obat cukup efektif dan efisien diterapkan di rumah sakit sebagai rapid assessment dan dapat diuji cobakan secara berkelanjutan untuk peningkatan akseptabilitas instrumen.
Ditemui di Kampus 2 UNIMMA, Elmi berharap riset yang dilakukannya dapat memberikan dampak terhadap perbaikan pengelolaan obat di rumah sakit. “Selain itu, saya berharap, hasil penelitian ini bisa dijadikan instrument praktis yang siap pakai bagi pengelola obat di rumah sakit sebagai rapid assessment ketersediaan obat, sehingga hasil evaluasi tersebut dapat digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan,” tuturnya. Elmi juga menjelaskan untuk tindak lanjutnya, akan dilakukan sosialisasi untuk meningkatkan akseptabilitas instrumen di rumah sakit dan perumusan policy brief.
Selama menempuh pendidikan, Elmi mendapatkan beasiswa dalam masa studi doktornya. “Tidak mudah menjadi ibu rumah tangga yang bekerja sekaligus menempuh pendidikan. Sampai di akhir masa studi pun masih terus belajar menyeimbangkan semuanya, salah satu caranya dengan membuat skala prioritas dan manajemen waktu karena keterbatasan masa studi dan beasiswa yang harus dipertimbangkan,” ujarnya.
Namun demikian, usaha menyelesaikan studi tersebut mendapat dukungan penuh dari keluarganya. “Alhamdulillah, secara garis besar keluarga mendukung, namun dengan tetap menyeimbangkan peran tanpa mengesampingkan kodrat kita yang utama di dalam keluarga,” tutupnya.
Nov 9, 2021 | Berita
Semangat berkompetisi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) terus melahirkan prestasi. Kali ini, dua kelompok mahasiswa Program Studi (prodi) S1 Teknik Informatika Fakultas Teknik (FT) UNIMMA yang tergabung dalam pengembang aplikasi PetPocket dan Dagang.in berhasil meraih juara dalam Kompetisi Kreativitas Mahasiswa (KMM) Muhammadiyah 2021 cabang Lomba Pengembangan Aplikasi Perangkat Lunak. Ialah Erfa Dini Prastiani, Lufita Anggraeni, Kusumaatma Syafadhi yang mengembangkan aplikasi PetPocket meraih juara dua dan Muhammad Riyan Andriyanto, Cahya Sonny Surachman, Catur Rachmawati yang mengembangkan aplikasi Dagang.in meraih juara tiga. Dengan didampingi oleh Dosen Pembimbing Pristi Sukmasetya, S.Komp., M.Kom, dua kelompok tersebut mengikuti lomba dan pemenang diumumkan secara daring pada 29 Oktober 2021 lalu.
KMM Muhammadiyah diselenggarakan oleh Asosiasi Sains dan Teknologi Perguruan Tinggi Muhammadiyah (AST-PTM) Tingkat Nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kereativitas, penalaran dan kompetensi mahasiswa di lingkungan PTM. Sehingga mahasiswa mampu mengambil peran sebagai agen perubahan dalam memajukan sains dan teknologi serta pemanfaatannya, khususnya bagi Persyarikatan Muhammadiyah dan secara lebih luas bagi masyarakat, bangsa dan negara. KMM Muhammadiyah juga diharapkan dapat menciptakan lingkungan kompetisi dimana kompetensi mahasiswa di bidang sains dan teknologi akan diuji dengan berbagai studi kasus pada masing-masing cabang/ divisi lomba untuk menghasilkan solusi paling efisien dan efektif.
“Sejak awal mendampingi kedua kelompok ini, saya tahu mereka adalah anak-anak yang kritis dan kreatif. Idenya beragam, dan tentunya kegigihan merekalah yang akhirnya bisa mengantarkan pada posisi ini. Harapannya, ini bisa menjadi trigger untuk mahasiswa Teknik Informatika yang lain juga, untuk bisa semangat berkompetisi dan mengeluarkan ide-ide briliannya. Semoga untuk dua aplikasi ini nantinya juga bisa go live, sekarang sedang digodok lagi untuk bisa dimaksimalkan dalam proses developmentnya,” ujar Pristi.
PetPocket hadir sebagai aplikasi penunjang bagi masyarakat yang memiliki hewan peliharaan untuk mempermudah pemilik dalam konsultasi penyakit pada hewan peliharaan dan juga dapat membantu mengurangi angka jumlah hewan terlantar. Sedangkan Dagang.in merupakan suatu aplikasi yang menjembatani antara pedagang keliling dan calon pembeli di masa pandemi COVID-19. Dagang.In hadir dengan membawa solusi sebagai upaya untuk mempermudah pedagang berinteraksi kepada pelanggan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia meskipun tetap memberlakukan kebijakan PPKM. Dagang.In membawa inovasi yang dituangkan dalam fitur-fiturnya, seperti chat, track lokasi atau dagang secara real time, pembukuan omset, dagangan dan dompet dagang yang nantinya dapat berguna sebagai sarana penunjang penjualan sehingga dapat meningkatkan produktivitas pedagang.
“Semoga dengan adanya dua pengembangan perangkat lunak ini, bisa menjadi titik awal untuk semakin banyak ide-ide brilliant dari mahasiswa Teknik Informatika S1 UNIMMA,” tambah Pristi.