TINGKATKAN KUALITAS, DOSEN UM MAGELANG IKUTI LOKARYA “PEKERTI”

Dosen merupakan jiwa dari perguruan tinggi, sedangkan akreditasi merupakan nyawa dari perguruan tinggi. Mutu pembelajaran di perguruan tinggi ditentukan oleh dosen, Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan strategi pembelajarannya. Adapun indikator mutu perguruan tinggi ditentukan oleh lulusan yang faktor pengungkitnya adalah dosen. Oleh sebab itu dosen harus bermutu yang didapat dari pengalaman hidupnya, interaksi sosial serta jenjangan pendidikan dari S1, S2, dan S3.

Hal tersebut disampaikan oleh Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah Prof. Dr. DYP Sugiharto M.Pd, Kons saat penjadi pemateri dalam acara Lokakarya Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (Pekerti) di UM Magelang, Senin 21/8. DYP dengan materi berjudul Strategi Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi dan Kebijakan Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah menjadi salah satu penyaji dalam acara yang diadakan kerjasama UM Magelang dengan Kopertis VI Jawa Tengah hingga tanggal 25 Agustus mendatang.

Selain DYP, lima penyaji lainnya akan menjadi nara sumber dalam acara tersebut. Mereka adalah Prof. Dr. Sisunandar M.Pd, Dr. Listyaning Sumardiyani, M.Hum, Wawan Laksito M.Kom, Dr, Peni Pujiastuti M,Si, serta Dr. Katharina Ruspita, M.Pd.

DYP berpesan kepada seluruh peserta lokakarya agar mengikuti acara hingga selesai karena sertifikat peserta berlaku secara nasional termasuk digunakan untuk pengajuan sertifikasi dosen. Berkaitan dengan akreditasi, DYP selaku Koordinator Kopertis menyampaikan bahwa akreditasi ulang harus dilakukan enam bulan sebelum batas waktu habis sehingga akreditasi tidak kadaluarsa.

“Selain itu, dengan adanya Sistem Informasi Jabatan Fungsional Go Online (SIJAGO)   yang telah dilaunching Kopertis VI beberapa waktu lalu, pengajuan jabatan fungsional dosen tidak perlu dilakukan secara konvesional dengan menyetor borang kelengkapan ke Kopertis, tapi cukup dengan mengisi secara online sehingga data dapat terdokumentasi lebih ringkas, “ ungkap DYP.

Rektor UM Magelang Ir, Eko Muh Widodo MT dalam sambutannya mengatakan bahwa UM Magelang memiliki tiga fokus kegiatan yakni penguatan kelembagaan, Catur Dharma Perguruan Tinggi, serta Pengembangan Kemahasiswaan. “Penguatan kelembagaan dilakukan pada lingkup program studi, LP3M, serta perpustakaan. Satu prodi UM Magelang yakni Hukum Ekonomi Syariah telah terakreditasi A. Kami targetkan tiga hingga empat prodi lainnya juga akan segera menyusul, “ ungkap Rektor. Rektor juga menyampaikan bahwa tahun ini Pengabdian pada Masyarakat UM Magelang berhasil masuk klaster sangat bagus dan menduduki rangking 40 tingkat nasional serta rangking 2 PTM se-Indonesia.

Lokakarya Pekerti diikuti oleh 55 dosen yang terdiri dari 37 dosen UM Magelang dan 18 dosen dari PT di wilayah Jawa Tengah. (Humas)

KONFERENSI NASIONAL PENDIDIKAN BENCANA 22-24 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

Indonesia memiliki catatan terjadi bencana yang tinggi. Ini karena letak geografis Indonesia diantara lempeng aktif samudra sehingga sering terjadi gunung meletus, gempa, dan tsunami. Salah satu tempat yang rentan menjadi terdampak bencana adalah Sekolah. Bank Data Dunia tahun (2010) menyebutkan bahwa 76% sekolah di Indonesia terletak di daerah rawan gempa. Maka Konsorsium Pendidikan Bencana (KPB) mengajak seluruh pihak untuk terlibat dalam Konferensi Nasional Pendidikan Bencana (Konas PB) 2 Tahun   2017.

Kegiatan bertema Pendidikan Bencana Era Kerangka Kerja Sendai untuk Pnguranagnb Risiko Bencana 2015 – 2030 tersebut diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Magelang (UM Magelang) pada 22-24 Agustus 2017. Konas PB sebelumnya diadakan di Jakarta tanggal 17 -18 Maret 2018.

Tujuan diselenggarakannya Konas PB 2017 yakni untuk merealisasikan potret Sekolah Aman Bencana yang tercantum dalam Kerangka Kerja Sendai untuk Pengurangan Risiko Bencana tahun 2015-2020. Dukungan pemerintah Indonesia untuk mewujudkan Sekolah Aman Bencana diantaranya melalui Surat Edaran (SE) Kemeterian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2010 No 7a/ SE/ MPN/ 2010 dan Peraturan Kepala (Perka) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) No 4 tahun 2010 tentang Pedoman Penerapan Sekolah/ Madrasah Aman Bencana.

Bukan hanya pemerintah yang bertanggung jawab untuk terwujudnya sekolah aman. Keterlibatan lembaga/ institusi lain sangat mendukung terealisasikannya sekolah aman bencana. Seperti Muhammadiyah Disaster Managemant Center (MDMC), Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) NU, Unicef, Humanitarian Forum Indonesia, Lingkar, Yakkum Emergency Unit (YEU), ASB, Dompet Dhuafa, Muslim Aid, YKRI, KYPA, Plan International, Disaster Managemant Institute of Indonesia (DMII), PKPU, dan MPBI.

Semarak terwujudnya sekolah aman bencana melalui Konas PB 2017 akan melibatkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk membuka Konas PB 2017. Hal tersebut mendorong pemerintah daerah untuk terus mengawal terealisasikannya sekolah aman bencana baik di wilayah Jawa Tengah secara khusus dan di wilayah lain di Indonesia pada umumnya.

Sebanyak 200 peserta hadir dalam Konnas PB 2017. Mereka merupakan perwakilan masing-masing pemangku kepentingan untuk pengurangan risiko bencana. Diantaranya perwakilan sekolah, lembaga nasional atau international, Perusahaan/ CSR, forum PRB perguruan Tinggi, dan lain sebagainya. Masing-masing peserta akan menjalani serangkaian kegiatan diantaranya Seminar Nasional dengan pidato kunci dari Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kementerian Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan (Kemenko PMK), Prof. Dr. R Agus Sartono, M.B.A., Diskusi panel dengan tingkatan Sekolah Formal dan non Formal, Lomba Cerdas Cermat, Kunjungan Lapangan, Pameran Kebencanaan, dan Gelaran Akbar Malam Budaya.

Serangkaian kegiatan Konas PB 2017 ditutup dengan pembacaan Delarasi Potret Sekolah Aman sesuai Kerangka Kerja Sendai 2015-2030 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud), Muhadjir Efendy.

Kontak :

  •   Ketua Panitia : Budi Santoso (Ketua Divisi Pengurangan Risiko dan Kesiapsiagaan MDMC PP Muhammadiyah)  0856 4386 7371
  • Humas Pantia Konas PB 2017 :Yudia Setiandini. (Humas UM Magelang)  0815 4292 402 (Humas)

MENDIKBUD TUTUP KEGIATAN KONAS PB DI UM MAGELANG

Setelah tiga hari dilaksanakan di UM Magelang, Konferensi Nasional Pendidikan Bencana (Konas PB) Tahun 2017 berakhir. Mendikbud Muhajir Effendy menutup kegiatan tersebut. Rektor UM Magelang Eko Muh Widodo turut memberikan sambutan kepada para peserta acara yang diadakan di Aula Fikes UM Magelang itu.

Rangkaian kegiatan yang dilakukan antara lain Lomba Cerdas Cermat. Para pemenang Lomba mendapatkan hadiah yang diserahkan oleh Mendikbud. Selain itu dalam acara penutupan juga dibacakan Deklarasi Magelang Konas PB oleh perwakilan peserta. Deklarasi terdiri dari enam poin penting berkaitan dengan pendidkan bencana. Poin yang disampaikan antara lain berisi rekomendasi agar pemerintah pusat, daerah, dan pemangku kebijakan lainnya untuk menerbitkan SK bersama Mendikbud, Menag, Menristekdikti, dan Menteri BUMN tentang pendidikan bencana dan pembiayaannya.

Mendikbud dalam sambutanya antara lain menyampaikan bahwa di Indoensia saat ini ada sekitar 30.000 sekolah yang masuk dalam zona bencana. Nantinya sekolah tersebut akan mendapatkan prioritas untuk pendidikan kebencanaan. Selain itu guru juga akan mendapatkan pelatihan tentang penanganan bencana.

Ketua panitia, Busi Santosa merespon gembira atas wacana yang disampaikan oleh Memndikbud. Ia berharap kerangka kerja Sendai dapat direalisasikan secara masif dan selaras dengan deklarasi yang ditandatangani oleh institusi yang mendukung terealisasikannya sekolah aman bencana, antara lain MDMC, Dompet Duafa, Tagana, dan LPBINU. (Humas)

AWALI AGENDA RAMADHAN, UM MAGELANG BEDAH FILM IDEOLOGI TEROR

Menyambut  Ramadhan 1438 H, Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Studi Islam (LP2SI) UM Magelang  telah mempersiapkan rangkaian acara bertajuk  Ramadhan di Kampus (RdK). Seminar dan Bedah Film “Islam dan dan Ideologi Teror”   merupakan rangkaian awal  kegiatan RdK yang diadakan Sabtu 20/5 di Aula Gedung Rektorat Kampus 2 UM Magelang dan dibuka oleh Rektor itu.

Tohirin M.Ag, Ketua LP2SI mengatakan, sejumlah tokoh Muhammadiyah hadir dalam acara yang diikuti oleh 110 peserta.  “Film yang dibedah berisikan tentang penjelasan mengenai hakekat ajaran Islam dan untuk menegaskan bahwa Islam bukanlah agama yang memproduksi para teroris. Sebaliknya,  Islam merupakan agama yang rahmatan lil alamin dan  merupakan agama yang mencintai keragaman,” ujar Tohirin.

Dr. Zuhad, dosen UIN Walisongo Semarang serta  Hammam Sanadi,  Ph.D, dosen IAIN Salatiga  menjadi nara sumber untuk mengulas film berdurasi 25 menit  tersebut.   Selain itu Agus Miswanto MA, dosen FAI UM Magelang   serta KH Abu Ubaidah dan Ketua PDM se-Kedu juga memberikan testimoni dan ulasan film yang diproduksi oleh LP2SI UM Magelang itu.

Tohirin menambahkan, rencananya  film tersebut akan ditayangkan di TV-MU serta dibedah di sekolah-sekolah Muhammadiyah.  Film itu juga  dapat di-upload di youtube dan akan dibuat dalam versi HP sehingga bisa di akses oleh siapa saja.

Usai bedah buku, di hari itu juga agenda RdK dilanjutkan dengan acara Refreshing Mubaligh yang diikuti 40 orang yang berasal dari perwakilan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kota dan Kabupaten Magelang serta perwakilan takmir masjid. Dua wakil ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah  yakni Dr. Hasan Ulamai dan Dr. Rozihan menjadi pemateri dalam acara yang berlangsung hingga sore hari itu.

Para peserta mendapatkan materi tentang Hadist Kontroversi Seputar Ramadhan serta Tantangan Dakwah Ummat dari dua nara sumber tersebut. “Refreshing mubaligh diharapkan dapat memberikan pencerahan baik materi maupun substansi dari  peran mubaligh itu sendiri untuk menyampaikan hal-hal yang bersumber kepada Al Qur’an dan Sunah Nabi Muhammad SAW,” pungkas Tohirin. (Humas – Yudia)

KETUA PP MUHAMMADIYAH RESMIKAN GEDUNG SD BINAAN UM MAGELANG

Dr. Haedar Nashir M.Si, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, meresmikan Gedung SD Inovatif Pujotomo Mertoyudan Magelang, Ahad 21/5 disaksikan ratusan warga Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah  yang berasal dari  PCM, PDM, PCA, PDA Kota dan Kabupaten Magelang serta keluarga besar UM Magelang yang hadir di halaman SD tersebut.

Rektor UM Magelang Ir. Eko Muh Widodo MT  dalam sambutannya menyampaikan, SD Muhammadiyah Pujotomo dipindah dari lokasi semula dengan luas 700 m² ditukar ke lokasi sekarang di Pandansari seluas 1500 m² . Hal tersebut ditegaskan oleh wakil ketua Badan Pembina Harian (BPH) UM Magelang Muljono MM yang mengatakan bahwa pemindahan lokasi gedung tersebut berazaskan tukar manfaat  dimana gedung SD yang lama akan dibangun untuk ruang kuliah empat lantai. “Alhamdulillah, tahun pelajaran baru belum dimulai tapi sudah ada 22  siswa yang mendaftar ke SD Inovatif Pujotomo ini,” ungkap Eko yang disambut aplaus dari hadirin.

Drs. Wahyudi, M.Pd, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah (PWM) Jawa Tengah yang  diundang dalam acara tersebut menyampaikan apresiasi terhadap langkah yang dilakukan UM Magelang untuk merintis SD Inovatif Pujotomo sebagai lab school serta sebagai wadah untuk pembibitan kader persyarikatan yang berkarakter dan berkemajuan.

Sebelum meresmikan Gedung SD Inovatif Pujotomo, Ketua Umum PP Muhmmadiyah terlebih dahulu menyampaikan tauziyah antara lain tentang peran Muhammadiyah dalam pembangunan bangsa Indonesia. “Muhammadiyah sebagai organisasi yang memiliki kepribadian serta banyak melahirkan tokoh besar seperti Jenderal Sudirman. Warga Muhammadiyah hendaknya kita bersikap kritis sebagai wujud cinta tanah air dan untuk mewujudkan bangsa yang berkepribadian,” tegasnya.

Menyambut bulan Ramadhan, beliau berpesan agar warga Muhammadiyah dapat memperkaya ihksan baik dengan yang seiman maupun yang berbeda keyakinan untuk menunjukkan ajaran Islam yang rahmatal lil ‘alamin dan berkemajuan. (Humas – Yudia)