GURU PAI SMP SE-KEDU IKUTI PELATIHAN PKG

GURU PAI SMP SE-KEDU IKUTI PELATIHAN PKG

Setelah mengadakan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru (PKG)  SMA/SMK Se-Kedu yang diikuti oleh 55 guru Pendidikan Agama Islam (PAI) se-Kedu beberapa waktu lalu, Fakultas Agama Islam UM Magelang kembali mengadakan pelatihan serupa. Namun kali ini diikuti oleh guru PAI SMP se-Kedu yang diadakan tiga  hari mulai Rabu hingga Jum’at (16-18/12).
Dr. Nurodin Usman Lc, Dekan FAI UM Magelang  mengatakan, tahun ini FAI UM Magelang bekerjasama dengan Direktorat PAIS Kemenag RI melaksanakan dua pelatihan. Keduanya yakni Pelatihan PKG PAI SMA/SMK dan Pelatihan PKG PAI SMP yang dilaksanakan pada 16-18/12.
Nurodin menambahkan, Pelatihan PKG PAI SMP kali ini  diikuti  60 guru PAI dari wilayah Kota dan Kabupaten Magelang, Temanggung, Wonosobo, dan Purworejo. Dalam pelatihan tersebut, terdapat lima Instruktur Nasional (IN) yang akan menyampaikan materi. Mereka  adalah Rohmat Chozin, M.Ag, Denik Isrowati M.Si, Drs. Hanifudin M.Pd.I, Dr. Imam Mawardi M. Ag dan Imron M, Ag.
Selama tiga hari, para peserta mendapatkan materi berupa dinamika kelompok, refleksi, dan tindak lanjut. Adapun materi yang diberikan antara lain tentang Pengembangan Metodologi Active Learning dalam Proses Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti serta Praktek Model Rancangan Pembelajaran. Selain itu Direktur Pendidikan Agama Islam (PAIS)  RI, Dr. Amin Haedari M.Pd juga menyampaikan materi tentang Kebijakan Ditjen Pendis  dalam Peningkatan Kompetensi Guru PAI.
Pelatihan yang dibuka oleh Rektor UM Magelang itu bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dalam pemahaman konsep kurikulum 2013 serta meningkatkan ketrampilan dalam penyusunan Rencana Program Pembelajaran (RPP). Usai mengikuti pelatihan diharapkan para peserta dapat memahami kompetensi yang harus dimiliki serta dapat menguasai model pembelajaran. Selain itu peserta diharapkan mampu melaksanakan penilaian otentik dan terampil melaksanakan pembelajaran.
 
HUMAS
PELATIHAN PKG1

FAI UM MAGELANG – KEMENAG RI GELAR PELATIHAN BAGI GURU

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 disebutkan bahwa tujuan sistem pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Hal tersebut menunjukkan bahwa peningkatan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan sebuah keniscayaan.

Untuk meningkatkan kompetensi guru khususnya guru PAI, Fakultas Agama Islam (FAI) UM Magelang bekerjasama dengan Direktorat Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama RI menyelenggarakan “Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru (PKG) Pendidikan Agama Islam SMA/SMK”. Kegiatan yang diselenggarakan selama tiga hari dari mulai Kamis-Sabtu 3-5/12 itu dilakukan di Hotel Trio dan diikuti 55 peserta. Mereka merupakan guru PAI perwakilan dari masing-masing SMA/SMK di wilayah Kedu.

Dekan FAI UM Magelang Dr.Nuroddin Usman, MA selaku penanggungjawab kegiatan mengatakan, dalam Peraturan Menteri Agama RI Nomor 16 Tahun 2010, pada pasal 3 dinyatakan bahwa Guru Pendidikan Agama Islam harus memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian sosial, profesional dan kepemimpinan. Dengan demikian Guru PAI harus memiliki kualifikasi akademik, sertifikat profesional dan kompetensi.

Nuroddin menambahkan, saat ini banyak Guru PAI yang telah memenuhi kualifikasi dan memiliki sertifikat pendidik namun kompetensi yang dimiliki masih perlu untuk lebih ditingkatkan lagi sehingga benar-benar bisa menghasilkan peserta didik yang memiliki kemampuan integratif antara afektif, kognitif, dan psikomotorik.

Selama tiga hari para peserta mendapatkan materi dari berbagai nara sumber yang berkompeten yakni Dr. Imam Mawardi M.Ag, Imron MA, Rohmat Chosin M.Ag, Denik Isrowati, MSI, dan Drs. Hanifudin M.Pd.I. Para peserta mendapatkan materi diantaranya Model Rancangan Pembelajaran, Pengembangan Metodologi Active Learning dalam Proses Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti, Konsep Kurikulum PAI 2013 (Rasional, Elemen Perubahan Kurikulum, SKL-KI-KD) serta Peer/Real Teaching pada hari terakhir. Pada materi Peer/Real Teaching terebut para peserta yang sudah terbagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing mempraktekkan cara mengajar atau mengajar nyata dengan menerapakan materi yang telah didapatkan sebelumnya.

Di akhir acara Nuroddin berharap agar usai mengikuti pelatihan para peserta dapat mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh dan lebih termotivasi untuk menjadi pendidik yang handal sehingga menghasilkan lulusan yang berkualitas baik dari aspek akademik maupun religi.(RIFA’I-HUMAS)

KULIAH UMUM UNDANG PEMATERI DARI AUSTRALIA

The Importance of Information Technology in Australian Agriculture”, merupakan topik yang diangkat pada kuliah umum yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik UM Magelang, dengan pembicara Liam Ryan dari Department of Agriculture and Food, Western Australia.Kegiatan yang berlangsung beberapa hari lalu di Aula Gedung Fikes itu diikuti oleh seluruh mahasiswa baru Fakultas Teknik Program Studi  Teknik Industri S1, Teknik Informatika S1 dan Teknik Informatika D3 dan Teknik Mesin Otomotif D3.

Ryan dalam kuliahnya menyatakan pemanfaatan teknologi informasi terutama jejaring sosial sangat penting dalam bidang pertanian. Pesan dari jejaring sosial ini dimanfaatkan untuk monitoring dan evaluasi struktur tanah pertanian dan hasil panennya. Ryan menambahkan bahwa informasi yang dihasilkan akan disimpan dalam database yang kemudian dianalisis untuk pengembangan berikutnya. Hal tersebut juga memungkinkan untuk dikembangkan di Indonesia karena lahan pertanian di Indonesia sangat beragam, sehingga bisa ditentukan komoditas yang cocok. Selain itu sudah seharusnya pemanfaatan Teknologi Informasi bisa diterapkan dalam berbagai bidang, terutama bidang pertanian karena Indonesia merupakan negara agraris.

            Acara yang berlangsung selama tiga jam itu dipandu oleh Emilya Ully  Artha, M. Kom dengan diakhiri sesi tanya jawab dari audiens. Yun Arifatul Fatimah, Ph.D, Dekan FT UM Magelang mengatakan, kuliah umum menjadi aktifitas yang sangat penting karena akan menambah wawasan bagi mahasiswa teknik, terutama teknik informatika.”Kuliah umum dengan mendatangkan pembicara yang berkompeten akan menjadiagenda rutin tahunan fakulast teknik UM Magelang,” pungkasnya.(YUDIA-HUMAS)

MAKRAB BEM FAI UM MAGELANG

Mahasiswa baru perlu diberi pembekalan tentang organisasi dan profil fakultas. Selain itu mereka juga perlu diberi ruang untuk berta’aruf agar saling mengenal dan dapat berkomunikasi dengan baik. Untuk menjembatani hal tersebut, BEM FAI UM Magelang mengadakan Malam Keakraban (Makrab) selama dua hari mulai Jumat-Sabtu (4-5/12).

Dr. Nurodin Usman, Dekan FAI membuka sekaigus menjadi pemateri pada acara yang dihadiri oleh 67 peserta yang merupakan mahasisiwa FAI semester 1. Selama dua hari mereka akan mengikuti kegiatan di dua tempat yakni di Kampus 2 Mertoyudan dan di Pantai Jati Malang. “Adapun materi yang diberikan berupa pemahaman tentang kegiatan organisasi, pentas seni serta outbond yang diadakan di Pantai Jati Malang,” ungkap Kholilurrochman, ketua panitia kegiatan.

Dalam pentas seni yang diadakan malam hari mulai pukul 20.00 hingga 22.00 WIB, peserta dibagi menjadi delapan kelompok yang menampilkan atraksi seni baik lagu, gerak maupun seni lain.(YUDIA-HUMAS)

BEM UM MAGELANG ADAKAN PEMILIHAN PRESIDEN

Sebagai organisasi yang dinamis, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UM Magelang secara rutin mengadakan pemilihan pengurus BEM yang diawali dengan pemilihan Presiden, jabatan tertinggi sebagai pimpinan BEM setiap setahun sekali. Pemilihan Presiden BEM dilakukan beberapa waktu lalu (Kamis 3/12) di Kampus 1 dan Kampus 2 mulai pukul 08.00 hingga 14.00 WIB. Hasil perhitungan pemilihan Presiden BEM periode Tahun 2015 – 2016 dilakukan di Aula Gedung Rektorat Kampus 2 Mertoyudan.

Dalam acara perhitungan suara yang dihadiri oleh Wakil Rektor 3 Mujahidun M.Pd dan Kepala Biro Kemahasiswaan Nugroho Agung Prabowo M.Kom itu terdapat tiga pasangan calon berdasarkan tiga suara terbanyak. Ketiganya yakni pasangan Niko RS dan M. Nur Aji, Busra dan Beni Aji, serta Arif Fajar dan Achmad Yudha Prasetya. Setelah melalui perhitungan suara, akhirnya pasangan Bustra dan Beni Aji terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden BEM UM Magelang dengan perolehan 524 suara. Adapun pasangan Arif Fajar dan Achmad Yudha Prasetya memperoleh 368 suara serta pasangan Niko RS dan M. Nur Aji dengan 153 suara.

Dengan demikian Bustra, mahasiswa Fakultas Hukum semester 3 itu menggantikan Riza Fajar Budiono yang menjabat Presiden BEM periode 2014-2015. Di lingkungan kampus, Bustra yang berasal dari Aceh itu tercatat sebagai mahasiswa yang aktif. Sejak menjadi mahasiswa UM Magelang antara lain ia pernah menjadi Juara 1 Syahrl Qur’an Tingkat Kopertis Wilayah VI Tahun 2015.

Mujahidun menyampaikan ucapan selamat kepada Presiden terpilih. Hal itu menunjukkan bahwa eksistensi BEM masih dibutuhkan di kalangan mahasiswa UM Magelang. Mujahidun juga menyatakan gembira dengan proses pemilihan yang berjalan demokratis. “Yang terpenting adalah tujuan dari proses pembelajaran berorganisasi dapat berjalan lancar di UM Magelang. Selain itu Presiden diharapkan segera melengkapi struktrur kepengurusan serta segera melantik BEM Fakultas yang sudah terlebih dahulu melakukan reorganisasi agar dapat bersinergi dengan BEM Universitas,” ungkapnya.YUDIA-HUMAS)