PGSD UMMagelang adakan KMD 2018

PGSD UMMagelang adakan KMD 2018

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)  FKIP UMMagelang mengadakan kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) di Auditorium kampus 1 UMMagelang (07/05).

KMD yang diadakan PGSD UMMagelang bekerjasama dengan pusdiklat Gerakan Pramuka Kwarcab Kota Magelang tersebut diikuti oleh 168 peserta dari mahasiswa PGSD. Rasidi, M.Pd ketua panitia acara tersebut mengatakan bahwa kegiatan KMD diwajibkan untuk mahasiswa PGSD sebelum menempuh skripsi. “Melalui KMD ini, mahasiswa akan dibekali keterampilan pramuka untuk menunjang karirnya sebagai guru Sekolah Dasar (SD). Mahasiswa  wajib memiliki sertifikat keahlian dalam bidang lain sebagai pendamping ijazahnya ketika lulus,” tegas Rasidi.

Acara yang dibuka oleh ketua Pusdiklat Kwarcab Kota Magelang, MS Sumariyo, S.Pd tersebut diadakan  selama tiga hari. Hari pertama dan kedua (7-8/05) para peserta mendapatkan materi di Auditorium Kampus 1 UMMagelang. Adapun  materi di sesi akhir diadakan Ahad (13/05) diadakan di  Balai Desa Paremono, Mungkid.

Sumariyo dalam sambutannya menuturkan, peran guru SD yang memiliki keterampilan pramuka sangat membantu dalam mengenalkan pramuka sejak dini. “Nilai-nilai yang terkandung dalam kegiatan pramuka sangat diperlukan untuk membangun karakter siswa. Apalagi untuk siswa SD, mereka akan lebih mudah menyerap materi dan keterampilan dalam Pramuka,”  tutur Sumariyo.

“Materi KMD yang disampaikan meliputi prodik pramuka siaga, penggalang dan penegak, cara membina dan sistem among, cara bergaul dengan peserta didik, sistem keorganisasian dalam pramuka,  serta praktik keterampilan pramuka siaga, penegak dan penggalang,” tambah Sumariyo.  Materi disampaikan oleh  senior dari Kwarcab Kota Magelang dibantu oleh mahasiswa UMMagelang. Sebelum acara dimulai, para peserta diberikan pre test untuk mengetahui kemampuan siswa.

(HUMAS)

PGSD UMMAGELANG GELAR SEMINAR NASIONAL HARI IBU “MEMBANGUN PARENTING DIALOGIS DI ZAMAN NOW”

PGSD UMMAGELANG GELAR SEMINAR NASIONAL HARI IBU “MEMBANGUN PARENTING DIALOGIS DI ZAMAN NOW”

Peringatan hari ibu yang dilaksanakan pada tanggal 22 Desember tiap tahunnya merupakan upaya bangsa Indonesia untuk mengenang, memberikan penghormatan serta penghargaan kepada pejuang kaum perempuan indonesia. Ibu adalah peletak dasar lahirnya generasi penerus bangsa, dan ditangan ibulah para pemimpin bangsa dilahirkan dengan kepribadian yang istimewa.

Namun sayangnya, arus globalisasi telah  banyak mengubah tingkah laku manusia, terlebih lagi pola pikir para generasi muda.  Berkembangnya arus globlasisasi  juga memberikan dampak bagi kemajuan teknologi informasi yang mudah diserap anak-anak yang lebih paham memainkan gadget dibandingkan orang tuanya. Tentu saja hal ini akan menjadi berbahaya jika tidak ada pengawasan dari orang tua.  Oleh karena itu,  Parenting Skill sangat dibutuhkan karena trend baru seiring dengan kemajuan teknologi informasi yang diserap oleh anak.

Untuk itulah Himpunan Mahaisiswa Program Studi (HMPS) PGSD  FKIP UMMagelang mengadakan   kegiatan Seminar Parenting untuk menggemakan nuansa Hari Ibu kepada generasi muda khususnya dalam lingkup perguruan tinggi, Sabtu 23/12.

Bangkit Hadi Setyawan, ketua panitia mengatakan, Kegiatan Seminar Nasional Parenting  yang diadakan di Auditorium Kampus 1 UM Magelang itu diikuti  oleh 470 peserta yang terdiri dari dosen dan mahasiswa, baik dalam lingkup UM Magelang maupun perguruan tinggi lain.  Seminar bertema  “Membangun Parenting Dialogis di Zaman Now” tersebut menghadirkan dua pembicara yaitu, Dra. Wulandari Wahyuningsih, M.M selaku Kepala DP4KB dan Hery Maulana M.Pd .

Wulandari yang menjadi pemateri pertama anatara lain mengungkapkan,  Parenting dialogis merupakan proses pembelajaran pengasuhan atau cara mendidik anak yang melibatkan komunikasi dua arah anatara orang tua dan anak.

Adapun Heri Maulana  mengatakan, menjadi orang tua di jaman now harus memahami kepribadian anak. Ia mengatakan bahwa teknologi dan anak sama-sama memiliki kejutan, oleh karenanya orangtua harus cerdas dalam memilih pola mendidik anak. “Bersabar, siasati marah atau emosi negatif, serta tahan emosi, adalah modal utama untuk membuka komunikasi kita kepada buah hati” tuturnya sebelum mengakhiri materi.

HUMAS