Aug 13, 2018 | Berita
Mahasiswa Prodi Keperawatan Fikes UM Magelang melakukan Ucap Janji pada Sabtu, 11/08. Acara bertema Menyiapkan Generasi yang Smart, Berkarakter dan Berdaya Saing itu dilakukan di Auditorium Kampus 1 UMMagelang.
“Ucap janji merupakan kegiatan puncak yang dilakukan sebelumnya mulai tanggal 7 hingga 10 Agustus sebelumnya berupa pembekalan dengan materi dari alumni, rumah sakit dan motivator. Adapaun mahasisiwa yang mengikuti ucap janji kali ini sebanyak 114 mahasiswaProdi Keperawatan, terdiri dari 51 mahasiswa D3 dan 63 mahasiswa S1,“ kata Puguh Widiyanto, M.Kep, Dekan Fikes saat menyampaikan sambutan. Puguh berharap mahasiswa Fikes dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat, meningkatkan kearifan, serta memberikan pengabdian yang terbaik dalam bidang keperawatan di masyarakat.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada kepada mitra RS yang sudah turut membantu membimbing mahasiswa Fikes UM Magelang.Pembekalan yang telah dilakukan bertujuan untuk menumbuhkembangkan kesadaran akan kehidupan bermasyarakat. Selain itu juga untuk menanamkan dan menumbuhkembangkan tanggung jawab mahasiswa terhadap profesi Keperawatan. “ Jangan lupa untukmenerapkan kode etik profesi dalam berhubungan dengan masyarakat sebagai klien dan membangun komitmen, serta jaga nama baik almamater,” pesan Puguh.
Dalam acara yang dihadiri oleh stakeholders serta orang tua mahasiswa tersebut mahasiswa yang berpertasi mendapatkan penghargaan dari fakultas. Kategori penghargaan berupa reward di bidang akademik dan non akademik. Untuk bidang akademik diberikan kepada tigamahasiswa dari Prodi Keperawatan S1 dan tiga lainnya dari Prodi Keperawatan D3. Adapun reward non akademik diberikan kepada empat mahasiswa dari Prodi Keperawatan S1 dan D3. Penghargaan disampaikan oleh Dekan Fikes kepada mahasiswa didampingi oleh orang tuanya masing-masing-masing.
HUMAS
Aug 8, 2018 | Berita
Sebanyak enam mahasiswa Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang mengikuti Pelepasan Student Exchange. Keenam mahasiswa tersebut yaitu Muhammad Rijal Majid, Ranni Astari Shofia, Anisa Riski Suryandari, Maya Shela Asmara, Wahyuni, dan Affan Salis. Mereka dinyatakan lolos seleksi dan akan berangkat ke Khon Kaen University KKU), Thailand. Pelepasan diadakan pada Rabu (8/8) di Aula Fikes. Mereka akan mengikuti kegiatan tersebut selama satu bulan, yakni mulai tanggal 10 Agustus sampai 8 September 2018.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor UM Magelang, Ir. Eko Muh Widodo, M.T., yang melepas keenam mahasiswa peserta Student Exchange menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan realisasi dari MoU KKU empat tahun lalu dan sudah empat kali dilaksanakan. “Sebelumnya tenaga kependidikan KKU juga pernah melakukan kunjungan ke UM Magelang,” ujar Eko pada acara tersebut.
Eko menambahkan saat ini ilmu kesehatan sudah berkembang, penyakit semakin bervariasi dan perilaku pasien juga berbeda dibanding waktu sebelumnya. Melalui kegiatan ini diharapkan peserta dapat membuka wawasan dengan belajar di luar lingkungan kampus.
Dekan Fikes, Puguh Widiyanto, S.Kp., M.Kep. mengatakan bahwa dari 52 mahasiswa Profesi Ners, enam diantaranya dinyatakan lolos setelah melalui tahapan seleksi, yaitu tes tertulis dan tes wawancara. “Tes tertulis terdiri dari 50 soal berbahasa Inggris tentang keperawatan dan gawat darurat. Adapun tes wawancara berupa minat dan dukungan orangtua,” ujar Puguh. Tahun ini, lanjut Puguh, Fikes menanggung seluruh biaya hidup dan biaya transportasi peserta, sedangkan pihak KKU menyediakan asramanya. “Tahun lalu Fikes hanya menanggung biaya hidup. Tahun ini seluruh biaya ditanggung oleh Fakultas, dan orangtua hanya memberi uang saku,” ujar Puguh. Ia menambahkan, manfaat dari kegiatan itu antara lain dapat bekerja di luar negeri dan melanjutkan studi ke jenjang berikutnya.
Dalam acara tersebut, Rektor menyerahkan paspor kepada enam peserta student exchange, sedangkan Dekan Fikes menyerahkan uang biaya hidup serta e-tiket pesawat PP. Suganjar, perwakilan dari orangtua peserta saat menyampaikan pesan kesan, menyatakan bahwa ia merasa bangga, putrinya dapat mengikuti program tersebut. Bapak enam orang anak itu juga mengucapkan terimakasih kepada UM Magelang yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman baru.
HUMAS
Aug 4, 2018 | Berita
Tiga dari 42 judul proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) UMMagelang yang lolos dalam pendanaan Kemenristek Dikti tahun 2018, berhasil lolos mengikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Naional (PIMNAS) ke-31 yang akan diadakan di UNY tahun ini.
Tiga proposal tersebut bersama puluhan propsosal PKM lainnya telah melalaui tahapan monitoring dan evaluasi (monev) eksternal beberapa waktu lalu melalui dua reviewer. Berkaitan dengan hal tersebut, Drs. Mujahidun, M.Pd menyatakan rasa bahagia dan bangga terhadap mahasiswa UMMAgelang yang terus mengalami peningkatan dalam hal penulisan karya ilmiah baik secara kuantitas maupun kualitas. “Hal tersebut tidak lepas dari usaha dan doa yang tiada henti dari semua lini untuk kemajuan UMMagelang,” ujar Muja.
Ia menambahkan, hal tersebut sesuai dengan harapan dari warga kampus UMMagelang, terutama Rektor UMMagelang yang menyampaikan harapannya agar ada proposal PKM UMMagelang yang lolos ke Pimnas saat membuka acara Pertemuan dan Silaturahim Pimpinan Bidang Kemahasisiwaaan Rayon 3 yang diadakan di UM MAGelang beberapa waktu lalu.
Adapun ketiga proposal yang berhasil lolos ke Pimnas itu masing –masing PKMKC PITACE, Pendingin Ikan Menggunakan Teknologi AC Elektrik, PKMM Romusa Katulistiwa (Roti Muter Kadaluwarsa Kanggo Tulis Tinulis Aksara Jawa) : Inovasi Media Pembelajaran Aksara Jawa dengan Model Tandur bagi Siswa SDN Sriwedari 2), serta PKMPSH Penyelesaian Sengketa Perkara Nasabah Wanprestasi Ekonomi Syariah di Pengadilan Agama Mungkid Magelang.
Dengan perolehan tersebut, ujar Muja, UMMagelang menjadi salah satu dari 14 Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dari ratusan PTM yang ada di Indonesia yang berhasil ikut dalam ajang bergengsi Pimnas tahun ini. Selain itu UM Magelang bersama UM Purwokerto, UM Sumatera Utara, dan UAD termasuk dalam kategori PTM yang banyak meloloskan proposal PKM tahun ini, masing-masing 3 proposal. Adapun proposal terbanyak dari UMY sebanyak 6 proposal. .
Upaya selanjutnya untuk memnpersiapkan Pimnas segera dilakukan UMMagelang dengan mengadakan koordinasi dan pembekalan agar dapat meraih kembali medali emas seperti yang pernah diperoleh sebelumnya.
HUMAS
Jul 28, 2018 | Berita
Lomba Modifikasi Motor Tingkat Nasional menjadi salah satu kategori lomba yang diadakan pada Lomba Kreativitas dalam rangka milad ke-54 UMMagelang. Dalam lomba itu sebanyak 84 motor mengikuti kontes. Ke-84 motor tersebut terbagi dalam enam kategori yakni street racing, novice street racing, nivice pure mothal, pure mothal, fashion daily, serta racing classic.
Hal tersebut disampaikan Bambang Pujiarto, M.Kom, ketua panitia saat menyampaikan laporan dalam acara pembukaan yang diadakan Sabtu, 28/7 di Kampus 2 UMMagelang. Bambang menambahkan, panitia membagi lomba kreativitas menjadi dua kategori yakni Lomba Kreativitas Siswa (LKS) yang pesertanya adalah siswa setingkat SMA di wilayah Kedu, serta lomba modifikasi motor dengan peserta umum tingkat nasional. “LKS meliputi lomba Robotik, Web Design, serta English Speech dengan total 32 peserta dari SMA/SMK/MA di wilayah Kedu,” imbuh Bambang.
Rektor UMMagelang Ir. Eko Muh Widodo MT yang membuka acara mengapresiasi Fakultas Teknik yang menjadi panitia kegiatan Lomba Kreativitas, termasuk memfasilitasi peserta menyalurkan hobinya. “Lomba tersebut selain sebagai ajang silaturahim dan publikasi juga sebagai sarana untuk mengasah ketrampilan juga sebagai ajang kreativitas peserta. Terima kasih kepada para peserta khususnya penggemar modifikasi motor yang telah turut berpartisipasi,” ujar Rektor saat menyampaikan sambutan.
Usai membuka acara, Rektor didampingi Dekan FT, ketua Milad ke-54, serta tamu undangan lainnya meninjau barisan motor yang telah dimodifikasi dan siap untuk dinilai oleh juri. Rektor juga mencoba beberapa motor peserta serta bercengkrama dengan owner motor.
HUMAS
Jul 12, 2018 | Berita
Pemahaman hukum Anggota Forum Kemitraan Pemolisian Masyarakat (FKPM) Kelurahan Rejowinangun Selatan, Kota Magelang dalam menyelesaikan persoalan hukum relatif belum maksimal. Penyelesaian sengketa antar warga memang dilakukan secara musyawarah namun belum menuangkan kesepakatan yang dicapai dalam dokumen tertulis, sehingga mufakat yang telah dicapai rawan terjadi pemyimpangan.
Kondisi tersebut menyebabkan tidak optimalnya peran FKPM Kelurahan Rejowinangun Selatan dalam mereduksi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayahnya. Untuk mengatasi kondisi tersebut, Tim Program Kemitraan Universitas (PKU) Fakultas Hukum UM Magelang melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan meningkatkan pemahaman dan keterampilan anggota FKPM Kelurahan Rejowinangun Selatan dalam menyelesaikan sengketa melalui mediasi dan membuat akta kesepakatan.
Tim diketuai oleh Puji Sulistyaningsih, SH., MH dengan dua anggota yakni Heniyatun, SH., MHum dan Yulia Kurniaty, SH., MH. Kegiatan tersebut, kata Puji, terbagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama yakni reorganisasi keanggotaan FKPM yang diadakan tanggal 2/3 di Kampung Paten Gunung. “Pada pertemuan tersebut dihadiri 22 peserta termasuk Kepala Kelurahan Rejowinangun Selatan,” ujar Puji. Selain itu, pada tahap ini juga diadakan sosialisasi mengenai Perkapolri Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pedoman Dasar Strategi dan Implementasi Pemolisian Masyarakat dalam Penyelenggaraan Tugas Polri.
Adapun tahap kedua berupa pertemuan tentang pembahasan hukum materiil terkait persolan-persoalan yang terjadi di wilayah sasaran yakni hukum pertanahan khususnya tentang sertifikat hak milik, hukum waris, dan hukum perkawinan, serta hukum kontrak khusus tentang utang piutang. Kegiatan dilakukan tanggal 28/3 di Gedung FH UMMagelang. Selain itu juga disampaikan materi tentang hukum formil mengenai Alternatif Dispute Resolution (ADR).
Sedangkan tahap ketiga dilakukan tanggal 10/4 di Ruang Sidang Laboratorium Hukum FH UMMagelang berupa pelatihan yang dibagi menjadi dua sesi. “Pada tahap ini dihadiri 12 anggota FKPM dengan sesi Pelatihan Analisis Konflik dan Komunikasi serta Pelatihan Perancangan Akta Mediasi,” ujar Puji.
Untuk mengetahui kedalaman pengetahuan anggota FKPM mengenai pengetahuan dasar hukum yang diprioritaskan tentang pertanahan, pewarisan, perkawinan, dan utang piutang serta materi tentang pemahaman cara penyelesaian sengketa non litigasi (Alternatif Dispute Resolution) sebelumnya dilakukan pretest dengan hasil rerata 60. “ Setelah mengikuti sosialisasi dan pelatihan dilakukan post test yang hasilnya mengalami peningkatan yaitu dengan hasil rerata 90. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan dari pengabdian masyarakat ini tercapai,” pungkas Puji