Menuju Indonesia Emas 2040, UNIMMA Perkuat Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Menuju Indonesia Emas 2040, UNIMMA Perkuat Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) terus meneguhkan langkahnya sebagai perguruan tinggi unggul yang mengemban amanah Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah (Pendidikan, Penelitian, Pengabdian kepada masyarakat, serta Al-Islam dan Kemuhammadiyahan). Setelah berhasil meraih predikat Perguruan Tinggi Unggul, UNIMMA kini diarahkan untuk mewujudkan visinya sebagai perguruan tinggi penopang Indonesia Emas 2040 sebagaimana tertuang dalam Strategi dan Arah Pengembangan UNIMMA 2020–2040.

Rektor UNIMMA, Dr. Lilik Andriyani, SE., M.Si mengatakan, dalam menghadapi dinamika global, UNIMMA menyadari pentingnya transformasi menyeluruh. “Perkembangan teknologi, persaingan pendidikan tinggi, hingga tuntutan menuju pemeringkatan internasional seperti QS World University Rankings (QS WUR), menjadi tantangan yang harus dijawab dengan kebijakan strategis,” ujarnya.

Lebih lanjut, Rektor menegaskan bahwa arah kebijakan telah dituangkan dalam Rencana Strategi Jangka Menengah UNIMMA 2024–2028 yang menjadi pedoman utama dalam mempersiapkan UNIMMA menghadapi era global dengan strategi akademik, tata kelola, dan penguatan sumber daya yang komprehensif.

Adapun sebagai langkah akselerasi, UNIMMA melakukan restrukturisasi organisasi dengan menambah empat Wakil Rektor yang masing-masing memiliki mandat strategis, diantaranya:

  1. Wakil Rektor I bidang Akademik dan Digitalisasi

Fokus pada peningkatan mutu akademik, transformasi digital, kurikulum berbasis outcome, serta penguatan riset dan publikasi bereputasi internasional.

  1. Wakil Rektor II bidang Keuangan dan Infrastruktur

Mengelola keuangan yang transparan, modernisasi infrastruktur akademik maupun non-akademik, serta penguatan fasilitas penunjang smart campus.

  1. Wakil Rektor III bidang SDM dan Al-Islam Kemuhammadiyahan

Berperan dalam pengembangan SDM unggul dan berkarakter Islami, serta memperkuat jati diri kemuhammadiyahan di lingkungan kampus.

  1. Wakil Rektor IV bidang Kemahasiswaan, Kerjasama, dan Alumni

Mengembangkan kualitas kegiatan kemahasiswaan, memperluas jejaring kerjasama nasional maupun internasional, serta mengoptimalkan kontribusi alumni bagi reputasi UNIMMA.

Restrukturisasi ini diharapkan mempercepat proses pengambilan keputusan, memperkuat sinergi lintas bidang, dan mendukung indikator kinerja sesuai standar QS WUR.

Sedangkan, komitmen strategis UNIMMA juga telah diterjemahkan ke dalam Rencana Operasional dengan berbagai program nyata, yaitu:

  • Digitalisasi akademik dan tata kelola kampus melalui e-office, learning management system (LMS), dan big data analytics
  • Peningkatan publikasi internasional dan kolaborasi riset melalui research grant dan kemitraan global.
  • Penguatan kegiatan kemahasiswaan serta jaringan alumni untuk mendukung graduate employability dan reputasi internasional.
  • Internasionalisasi kampus melalui pertukaran mahasiswa, dosen tamu luar negeri, dan penyelenggaraan konferensi internasional.
Perluas Dampak untuk Masyarakat, Total 13 Proposal Dosen UNIMMA Raih Hibah Abdimas DPPM 2025

Perluas Dampak untuk Masyarakat, Total 13 Proposal Dosen UNIMMA Raih Hibah Abdimas DPPM 2025

Setelah sebelumnya sebelas proposal dosen Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) berhasil lolos hibah Program Pengabdian kepada Masyarakat Batch I dan II, kini dua proposal tambahan kembali dinyatakan lolos pada Batch III berdasarkan Keputusan Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Nomor 0770/C3/DT.05.00/2025 tanggal 4 September 2025 tentang Penerima Program Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri Program Pengabdian kepada Masyarakat Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat Batch III Tahun Anggaran 2025. Sehingga, total terdapat 13 proposal pengabdian masyarakat dosen UNIMMA yang berhasil memperoleh pendanaan nasional di tahun 2025.

Adapun dua proposal yang lolos pada batch III tersebut diraih oleh Aning Az Zahra, MA dengan judul “Pemberdayaan TP-PKK Desa Paremono, Kecamatan Mungkid, Magelang untuk Meningkatkan Literasi Membaca pada Anak-anak Usia Sekolah Melalui Pojok Baca Inovatif”. Sedangkan proposal kedua diperoleh Oesman Raliby Al Manan, M.Eng, dengan judul “Implementasi Manajemen Pengelolaan dan Peralatan Produksi Berbasis Energi Bersih di Kelompok Biogas Lestari Sambak, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang”.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Digitalisasi UNIMMA, Prof. Yun Arifatul Fatimah, MT., Ph.D, menyampaikan apresiasinya terhadap semangat dan kontribusi para dosen dalam membangun masyarakat melalui program-program yang aplikatif dan berdampak langsung. “Capaian ini mencerminkan konsistensi UNIMMA dalam mendorong Tridarma perguruan tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada kebutuhan riil di lapangan,” tuturnya.

Prof Yun juga mengapresiasi para dosen yang mampu merespon isu-isu lokal dengan pendekatan solutif dan inovatif. “Semoga ke depan semakin banyak kontribusi nyata UNIMMA untuk masyarakat luas,” ujarnya.

Dengan capaian tersebut, semakin memperkuat posisi UNIMMA sebagai perguruan tinggi yang aktif, produktif, dan berdedikasi dalam mendukung program-program nasional, khususnya dalam bidang pemberdayaan masyarakat berbasis riset dan inovasi.

UNIMMA Fokus Kembangkan Sarpras Kampus, Tingkatkan Mutu dan Daya Saing Pendidikan

UNIMMA Fokus Kembangkan Sarpras Kampus, Tingkatkan Mutu dan Daya Saing Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Salah satu langkah strategis yang kini menjadi fokus utama adalah pengembangan sarana dan prasarana (sarpras) kampus secara menyeluruh. Pembenahan ini tidak hanya dimaksudkan untuk memperbaiki fasilitas fisik, tetapi juga bagian dari upaya membangun ekosistem pendidikan yang unggul, nyaman, dan adaptif terhadap perubahan zaman.

Dr. M. Imron Rosyidi, M.Si, Wakil Rektor II bidang Keuangan dan Infrastruktur, mengatakan pengembangan sarpras menjadi fondasi penting dalam mendukung peningkatan mutu pendidikan. “Dengan tersedianya fasilitas belajar yang modern, seperti ruang kelas interaktif, laboratorium terstandar, perpustakaan digital, dan ruang diskusi yang kondusif, mahasiswa diharapkan dapat lebih optimal dalam proses belajar dan mengembangkan potensi diri,” ujarnya.

Lebih lanjut disampaikan, sarpras yang representatif juga berperan besar dalam meningkatkan daya tarik universitas bagi calon mahasiswa baru. “Di tengah persaingan ketat antarperguruan tinggi, kampus dengan fasilitas lengkap dan ramah mahasiswa menjadi salah satu pertimbangan utama bagi generasi muda dalam memilih tempat studi. Oleh karena itu, UNIMMA memandang pengembangan sarpras sebagai bagian dari strategi memperkuat daya saing institusi di tingkat regional maupun nasional,” ungkapnya.

Adapun dari sisi kelembagaan, pembenahan sarpras turut mendukung peningkatan reputasi dan akreditasi institusi. Penilaian akreditasi perguruan tinggi sangat memperhatikan aspek infrastruktur sebagai indikator utama dalam menjamin kualitas penyelenggaraan pendidikan. “Dengan fasilitas yang memadai, UNIMMA optimis dapat terus meningkatkan peringkat dan pengakuan dari lembaga-lembaga akreditasi nasional maupun internasional,” tambahnya.

Tak kalah penting, kenyamanan seluruh civitas akademika menjadi perhatian utama dalam pengembangan sarpras. Fasilitas umum seperti ruang terbuka hijau, kantin, area ibadah, hingga aksesibilitas bagi penyandang disabilitas terus ditingkatkan guna menciptakan lingkungan kampus yang inklusif dan sehat, baik secara fisik maupun psikologis.

Seiring dengan era transformasi digital, UNIMMA juga menyiapkan infrastruktur teknologi yang mendukung pembelajaran berbasis digital dan inovasi. Peningkatan akses internet, sistem informasi akademik, serta perangkat pembelajaran daring menjadi bagian dari upaya menyelaraskan pendidikan dengan kebutuhan revolusi industri 4.0 dan society 5.0.

Imron juga menegaskan pentingnya peran strategis pengembangan sarpras dalam mendukung visi universitas. “Pengembangan sarana dan prasarana bukan hanya soal membangun fisik kampus, tetapi tentang membangun atmosfer akademik yang progresif. Ini adalah investasi jangka panjang untuk menciptakan kualitas pendidikan yang berkelanjutan dan mendukung kesiapan mahasiswa menghadapi tantangan global,” jelasnya.

Disebutkan bahwa pembangunan dan revitalisasi sarpras akan terus dilakukan secara bertahap dan terencana, dengan mempertimbangkan kebutuhan akademik, efisiensi anggaran, dan keberlanjutan lingkungan. “Pengembangan sarpras nantinya akan diarahkan untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia kerja. Fasilitas praktik seperti teaching factory, laboratorium aplikatif, serta ruang simulasi kerja menjadi sarana penting dalam membekali mahasiswa dengan keterampilan teknis dan soft skills yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini,” pungkasnya.

Dengan berbagai langkah tersebut, UNIMMA berharap dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga mampu melahirkan lulusan yang adaptif, inovatif, dan siap bersaing di tingkat global.

UNIMMA Tegaskan Pentingnya Kampus Inklusif dan Bebas Kekerasan

UNIMMA Tegaskan Pentingnya Kampus Inklusif dan Bebas Kekerasan

Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) melalui Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (PPKPT) menekankan pentingnya menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, inklusif, dan berkeadilan. Hal ini disampaikan oleh Dr. Yulia Kurniaty, SH., MH dalam Masta (Masa Ta’aruf) mahasiswa baru tahun akademik 2025/2026 dengan materi berjudul “Mewujudkan Lingkungan Pendidikan yang Inklusif, Berkebinekaan, dan Aman Agar Menjadi Mahasiswa Berprestasi” pada Senin (8/9) di Auditorium Kampus 1 UNIMMA.

Yulia menjelaskan bahwa kekerasan di perguruan tinggi tidak terbatas pada fisik saja, melainkan juga dapat berupa verbal, psikologis, hingga digital. “Kekerasan itu bisa berupa catcalling, komentar seksual, penyebaran gosip, hingga diskriminasi atas dasar agama atau gender,” jelasnya.

Dalam paparannya, Yulia menekankan agar mahasiswa memahami aturan kampus dan mengenali berbagai bentuk kekerasan sesuai Permendikbudristek No. 55 Tahun 2024. Selain itu, disampaikan juga praktik perundungan dan intoleransi yang masih ditemukan di kampus seperti pengucilan, ejekan, maupun pelarangan ibadah kelompok tertentu merupakan bentuk kekerasan yang tidak boleh dibiarkan. “Kampus adalah ruang kebinekaan, sehingga setiap perbedaan harus dihormati, bukan dijadikan alasan untuk menolak bekerja sama,” ujarnya.

Lebih lanjut, Yulia mengajak mahasiswa untuk berperan aktif mencegah kekerasan dengan menjaga sikap, berkomunikasi sehat, serta bijak menggunakan media sosial. Ia menegaskan bahwa candaan merendahkan atau ujaran kebencian bisa berujung pada pelanggaran serius. Mahasiswa juga diminta berani menegur atau melapor jika melihat tindakan kekerasan.

Tidak hanya fokus pada pencegahan, Yulia juga memberikan panduan agar mahasiswa tidak menjadi korban dengan berani berkata ‘tidak’ ketika merasa tidak nyaman, menjaga batas pribadi, serta membangun jaringan dukungan. “Identitas korban dilindungi, jadi jangan ragu untuk melapor ke PPKPT atau lembaga resmi lainnya,” tambahnya.

Menurutnya, penguatan diri juga menjadi kunci dalam mencegah kekerasan. Ia mendorong mahasiswa untuk mengikuti pelatihan pengendalian emosi, kesetaraan gender, hingga komunikasi efektif agar mahasiswa tidak hanya mampu melindungi diri, tetapi juga berkontribusi membangun budaya kampus yang aman.

Melalui kegiatan ini, UNIMMA menegaskan komitmennya mencetak generasi mahasiswa berprestasi yang bebas dari kekerasan. “Lingkungan kampus yang aman dan inklusif adalah fondasi untuk melahirkan mahasiswa yang unggul, berkarakter, dan siap bersaing di masa depan,” pungkas Yulia.

Sementara itu, Dr. Kanthi Pamungkas Sari, M.Pd, Wakil Rektor III Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) UNIMMA, menegaskan bahwa isu pencegahan dan penanganan kekerasan di kampus sejalan dengan nilai-nilai AIK yang menjunjung tinggi kemanusiaan, kebinekaan, serta keadilan sosial. “Bagi UNIMMA, membangun lingkungan kampus yang aman, inklusif, dan bebas dari kekerasan bukan hanya sebuah kewajiban regulatif, melainkan bagian dari dakwah amar ma’ruf nahi munkar yang menjadi ruh perguruan tinggi Muhammadiyah,” tegasnya.

Pembukaan Masta UNIMMA: Rektor Tegaskan Mahasiswa Harus Berkarakter, Berkemajuan, dan Berdampak

Pembukaan Masta UNIMMA: Rektor Tegaskan Mahasiswa Harus Berkarakter, Berkemajuan, dan Berdampak

Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menggelar kegiatan Masa Ta’aruf (Masta) Tahun Akademik 2025/2026 dalam dua gelombang, yaitu pada 1–3 September 2025 untuk gelombang pertama dan 8–10 September 2025 untuk gelombang kedua. Kegiatan diikuti oleh 1.036 mahasiswa baru dari berbagai program studi yang ada di lingkungan UNIMMA. Pembukaan Masta dalam Rapat Terbuka Senat Universitas Muhammadiyah Magelang, menjadi agenda resmi pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru yang mengangkat tema “Langkah Awal Menuju Generasi Berkarakter, Berkemajuan dan Berdampak”.

Rektor UNIMMA, Dr. Lilik Andriyani, SE., M.Si., menyambut hangat kehadiran mahasiswa baru sebagai bagian dari keluarga besar UNIMMA. “Saya mewakili seluruh pimpinan dan sivitas akademika UNIMMA mengucapkan selamat datang kepada seluruh mahasiswa baru. Hari ini kalian tidak hanya memulai perjalanan akademik, tapi juga mengikat diri dalam satu keluarga besar, keluarga Muhammadiyah, yang berlandaskan nilai-nilai keislaman, keilmuan, dan kemanusiaan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Rektor menekankan bahwa menjadi mahasiswa UNIMMA berarti menapaki perjalanan pendidikan yang tidak hanya mengasah kecerdasan intelektual, tetapi juga membentuk karakter. Tantangan global dan kompleksitas zaman menuntut mahasiswa memiliki kepribadian yang tangguh dan bernilai. “Mahasiswa UNIMMA tidak hanya dituntut untuk cerdas intelektual tapi juga berkarakter. Tantangan ke depan sangat luar biasa. Di kampus ini tidak hanya mencari ilmu tetapi hadir menjadi cahaya bagi semuanya, berkiprah di masyarakat, memberi bantuan yang sangat luar biasa, tentu didasari pada ilmu dan bimbingan karakter dari dosen di dalam kelas nanti,” tambahnya.

Rektor kemudian menegaskan bahwa mahasiswa UNIMMA memiliki ciri khas yang membedakan mereka dari mahasiswa di kampus lain. “Di tengah kondisi distraksi digital, krisis moral, mahasiswa Muhammadiyah harus berkarakter, sanggup menjadi teladan akhlak yang mulia. Kedua, sesuai dengan karakter Muhammadiyah yaitu berkemajuan. Sedangkan yang ketiga yaitu berdampak, mahasiswa UNIMMA harus hadir menjawab persoalan yang ada di masyarakat, menjadi agen perubahan, menjadi agen perbaikan. Mari bersiap menjadi kader pencerah,” jelasnya.

Dalam kegiatan pembukaan Masta 2025/2026 juga diisi dengan pemutaran sambutan dari Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Republik Indonesia, Prof. Brian Yuliarto, S.T., M.Eng., Ph.D. Dalam sambutannya, beliau mengajak mahasiswa baru untuk memaknai masa perkuliahan sebagai fase penting dalam berkontribusi pada kemajuan bangsa. “Saya mengucapkan selamat datang di dunia kampus, dunia perguruan tinggi. Selamat datang di jenjang baru kehidupan kalian. Hari ini dimulai perjalanan baru, bukan sekadar menjadi mahasiswa tetapi menjadi bagian dari ekosistem pendidikan tinggi yang memiliki peran strategis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi serta meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global,” tuturnya.

Mendiktisaintek juga memperkenalkan program Kampus Berdampak, sebuah inisiatif baru dari kementerian yang menekankan pentingnya kontribusi nyata pendidikan tinggi terhadap transformasi sosial dan ekonomi yang berkelanjutan. “Kami ingin kalian semua tidak hanya lulus kuliah tetapi mampu mentransformasi pengetahuan dan keterampilan yang kalian pelajari di kampus ini menjadi kontribusi nyata di masyarakat,” tambahnya.

Adapun pembukaan Masta secara simbolis ditandai dengan pemukulan gong dan penyematan jas almamater oleh Ketua Senat UNIMMA, Prof. Yun Arifatul Fatimah, MT., Ph.D didampingi Rektor beserta para Wakil Rektor dan Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UNIMMA.

Dengan dilaksanakannya Masta UNIMMA 2025/2026 ini, menjadi langkah awal mahasiswa baru untuk berproses menjadi kader pencerah, lulusan yang tak hanya unggul secara akademik, tetapi juga kuat dalam karakter dan mampu memberi manfaat bagi umat dan bangsa.

UNIMMA Perkuat Branding Digital, Rektor Ajak Pimpinan Jadi Role Model dalam Penulisan Berita

UNIMMA Perkuat Branding Digital, Rektor Ajak Pimpinan Jadi Role Model dalam Penulisan Berita

Dalam upaya memperkuat eksistensi dan reputasi di ranah digital, Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menggelar Pelatihan Penulisan Artikel dan Berita di Media Massa Digital bagi jajaran pimpinan. Kegiatan dilaksanakan pada Senin (8/9) di Aula Rektorat Kampus 2 UNIMMA dan diikuti oleh Rektor, Wakil Rektor, Dekan, dan Wakil Dekan di lingkungan UNIMMA.

Rektor UNIMMA, Dr. Lilik Andriyani, SE., M.Si., dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran pimpinan universitas dalam menyampaikan narasi positif kampus kepada publik. “Pimpinan universitas harus menjadi contoh pertama dalam menulis dan menyebarkan informasi tentang keunggulan UNIMMA. Ini bagian dari tanggung jawab membangun reputasi institusi secara berkelanjutan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Rektor menyampaikan bahwa pelatihan tersebut merupakan bagian dari strategi penguatan komunikasi publik kampus dalam menghadapi era digital yang semakin kompetitif.

Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber yaitu Dr. Fajar Junaedi, S.Sos., M.Si dari Pusat Syiar Digital Muhammadiyah yang membuka sesi pelatihan dengan materi “Meningkatkan Branding Kampus dengan Publikasi di Media Digital”. Dalam paparannya, Junaedi menekankan bahwa menulis berita adalah hal yang mudah. “Media digital bukan sekadar saluran informasi, tapi juga alat penguatan identitas kampus. UNIMMA harus konsisten untuk mengabarkan berita baik oleh seluruh elemen pimpinan,” tuturnya.

Sementara itu, Prof. Ir. Muji Setiyo, MT dari Badan Perencanaan dan Pengembangan (BPP) UNIMMA menyampaikan materi “Urgensi Digitalisasi Konten Berita untuk Penguatan Branding dan Pemeringkatan UNIMMA” yang menyoroti pentingnya keterpaduan antara konten berita dan arah kebijakan institusi. “Digitalisasi bukan sekadar tren, tapi kebutuhan strategis. Kita harus menjadikan berita sebagai instrumen penguatan brand dan penunjang pemeringkatan kampus,” jelasnya.

Kegiatan pelatihan tersebut diharapkan mampu membentuk budaya menulis di kalangan pimpinan universitas, serta meningkatkan keterlibatan aktif pimpinan dalam publikasi berita dan artikel di media massa digital.