Aug 20, 2021 | Berita
Mengawali proses belajar mengajar tahun akademik 2021/2022 Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menggelar Pembukaan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKK-MB) tahap 1 pada Jum’at (20/8). Acara dilaksanakan secara daring melalui kanal youtube UNIMMA. Pembukaan PKK-MB dilakukan oleh Pejabat Rektor UNIMMA, Dr. Lilik Andriyani, SE.M.Si. yang ditandai dengan pemukulan gong dan secara simbolis pemberian jaket almamater kepada perwakilan mahasiswa baru di Aula Auditorium Kampus 1 UNIMMA.
Dr. Lilik dalam sambutannya menyampaikan kebijakan pemerintah tentang Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) sebenarnya dimotori paradigma Ki Hajar Dewantoro yang mengajarkan para pelajar agar merdeka dalam berfikir dan belajar dengan harapan menjadi manusia yang bernilai dan utuh. “Dengan adanya MBKM, sekarang mahasiswa diberikan kesempatan selama 3 semester di luar prodi (program studi) untuk belajar di berbagai bidang seperti program magang, riset, proyek kemanusiaan dan program-program lain. Hal ini diharapkan menghasilkan lulusan dari perguruan tinggi memiliki kompetensi di luar bidang keprodian sehingga siap mendarmabaktikan pada bangsa dan masyarakat sehingga bisa menjadi bangsa yang maju” tutur Pejabat Rektor.
Tak kalah penting, PKK-MB ini menjadi wahana transisi siswa menjadi mahasiswa yang lebih dewasa dan mandiri kemudian dapat menegenali kehidupan kampus sehingga mampu beradaptasi selama menjalani perkuliahan.
Sementara itu, Aning Az-Zahra, MA selaku Ketua Panitia PKK-MB menyampaikan laporannya bahwa acara ini akan dilakukan dalam dua tahap dimana tahap 1 dilakukan selama dua hari yaitu tanggal 20- 21 Agustus 2021 sedangkan tahap 2 akan dilakukan di awal bulan September. “Acara PKKMB ini dilakukan sebagai upaya untuk memberikan bekal kepada mahasiswa baru melewati proses transisi menjadi mahasiswa yang mandiri dan mendukung keberhasilannya menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi” tambah Aning.
PKK-MB tahap 1 ini diikuti oleh 466 mahasiswa yang berasal dari Pulau Jawa maupun luar jawa seperti Aceh, Lubu lingau, Kabupaten Ogan ilir, Palu, Makasar, Sorong dan lain lain.
Aug 14, 2021 | Berita
Saat ini, Pusat Komputer (Puskom) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) yang memiliki fasilitas penunjang ujian kompetensi berpindah ke Kampus 2 UNIMMA. Dengan kapasitas 110 komputer yang dapat digunakan, Puskom memberikan pelayanan untuk internal dan juga eksternal di lingkungan kampus UNIMMA.
Pada Sabtu-Minggu (14-15/8), UNIMMA menjadi salah satu tempat ujian kompetensi nasional mahasiswa kesehatan serentak se-Indonesia. Ujian tersebut diikuti oleh 15.913 calon perawat muda dengan 131 peserta berasal dari D3 Keperawatan UNIMMA dan dari luar UNIMMA melalukan ujian di UNIMMA. Ns. Margono, M. Kep, koordinator ujian tersebut menyampaikan bahwa sebelumnya, mahasiswa UNIMMA mengikuti ujian kompetensi dengan tes CBT untuk mendapatkan surat tanda registrasi (STR) di tempat lain. “Aturan baru saat ini adalah exit exam, mahasiswa semester akhir yang sudah menyeleseikan semua tugas akhir harus lulus uji kompetensi agar bisa diwisuda,” tutur Margono.
STR sendiri merupakan kewajiban bagi seorang tenaga kesehatan (nakes). STR menjadi syarat untuk seluruh kegiatan layanan Kesehatan, karena hanya boleh dilakukan oleh nakes yang telah mempunyai STR. Surat ini menunjukkan bahwa nakes yang memilikinya adalah seorang nakes yang memiliki kompetensi. Menurut UU nomor 36 tahun 2014 pasal 21 disebutkan bahwa mahasiswa bidang kesehatan pada akhir waktu pendidikan diwajibkan mengikuti ujian kompetensi secara nasional. Jika lulus uji kompetensi, maka bisa mendapatkan STR sesuai dengan bidangnya.
Puguh Widiyanto, M.Kep, Wakil Rektor Bidang Akademik UNIMMA berharap agar mahasiswanya dapat lolos mendapatkan predikat kompeten karena negeri ini sudah menunggu calon perawat muda untuk mulai mengabdi. “Sebuah permata tidak akan dapat berkilau tanpa gesekan. Demikian juga seseorang, tidak akan menjadi sukses tanpa tantangan dan ujian. Selamat berjuang, semoga mendapatkan hasil yang memuaskan,” ujarnya.
Sebelum mengikuti ujian, peserta wajib melakukan tes swab antigen atau genose dan mematuhi protokol kesehatan.
Aug 11, 2021 | Berita
Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) selalu berupaya untuk dapat meningkatkan kemampuannya dalam menghasilkan lulusan yang memiliki kreativitas dan inovatif yang sesuai dengan perkembangan zaman. Selain itu, UNIMMA juga berusaha meraih capaian pembelajaran mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara optimal dan selalu relevan. Melalui Kantor Urusan Kerjasama (KUK), UNIMMA mengadakan kegiatan yang bertajuk “Kick Off: Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia (KMMI)” pada Senin (8/9) yang dilaksanakan secara virtual.
Program KMMI sendiri merupakan program Mas Menteri yang merupakan pembelajaran bentuk kursus singkat/ short course yang mencakup hard skills dan soft skills. Dikutip dari laman Kemdikbud, program KMMI menawarkan alternatif pembelajaran yang lebih dinamis kompetitif, yang didorong oleh permintaan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan kompetensi yang diperlukan dalam berbagai bidang keilmuan yang dibutuhkan industri.
Dr. Lilik Andriyani, SE., M.Si selaku Pejabat Rektor UNIMMA menyampaikan program KMMI sebagai salah satu program pendukung Kampus Merdeka-Merdeka Belajar yang bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar di luar kampus dan juga sebagai upaya membentuk mahasiswa menjadi calon pemimpin masa depan yang berkualitas. “Sertifikat yang didapat dari course ini nantinya dapat dikonversi dalam SKS mata kuliah atau SKPI (Surat Keterangan Pendamping Ijazah), dan tentunya dengan program ini, diharapkan para mahasiswa mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi yang diperlukan dalam berbagai bidang keilmuan yang dibutuhkan industri dan atau modal kewirausahaan untuk memulai usaha mandiri.” tutur Dr. Lilik.
UNIMMA diamanahi untuk menyelenggarakan 3 course KMMI, yaitu: (1) Creative Collaboration in Entrepreneurship 4.0 yang akan diampu oleh 3 orang akademisi dari Indonesia dan Malaysia dan 3 praktisi, (2) Smart Village dengan Artificial Intellegence (AI) yang akan diampu oleh 3 orang akademisi dan 1 praktisi, serta (3) Cyber Security yang akan diampu oleh 4 orang akademisi dan 1 praktisi.
Ketiga course tersebut akan diikuti oleh 480 mahasiswa yang tersebar dari Sabang sampai Merauke dari 127 Universitas, baik Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan diselenggarakan dari bulan Agustus ini hingga Oktober 2021.
Aug 9, 2021 | Berita
Di Kabupaten Magelang tercatat ada 57 desa wisata, sebanyak 34 desa wisata telah memiliki SK Bupati yang terdiri dari 6 desa wisata dengan SK pencanangan, 28 desa wisata dengan SK Penetapan, dan sisanya masih belum memiliki SK (perintisan). Sampai dengan saat ini, masih belum banyak pengembangan desa wisata yang berbasis pada kearifan lokal berupa kekayaan intelektual.
Melihat realita tersebut, Tim Peneliti Fakultas Hukum (FH) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Kajian Potensi Kekayaan Intelektual Kabupaten Magelang Melalui Desa Wisata”. Acara yang dihadiri oleh Organisasi Perangkat Desa (OPD) Kabupaten Magelang yang terdiri dari Dispermades, Diknas, Disparpora, Disdagkop, Dinas Perindustrian, BAPPEDA dan perwakilan UMKM di wilayah Kabupaten Magelang berlangsung secara virtual melalui Zoom Meeting pada Senin (9/8).
Dr. Dyah Adriantini Sintha Dewi, SH., M.Hum, Dekan FH Unimma dalam sambutannya menyampaikan bahwa aktivitas pariwisata saat ini tentu terkena imbas dari pandemic. “Adapun potensi Kekayaan Intelektual yang dapat digali dalam desa wisata adalah karya seni tradisional, pahat, UMKM, kuliner, merek dagang dan lainnya yang memiliki nilai ekonomi tinggi sehingga membutuhkan peran pemerintah daerah untuk melindungi dan memajukannya,” ujar Dr. Dyah.
Sementara itu, Heniyatun, SH., M.Hum, Ketua Peneliti mengatakan FGD dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi (PTUPT) yang didanai oleh KemenristekBRIN. “Kabupaten Magelang mempunyai banyak potensi ekonomi kreatif yang berbasis kekayaan intelektual. Harapannya, FGD kali ini dapat merumuskan masalah yang ada di lapangan dan bisa dilaporkan ke DRPM,” tuturnya.
FGD tersebut menghadirkan Ketua Asosiasi Sentra Kekayaan Intelektual Indonesia (ASKII), Prof. Dr. Budi Agus Riswandi, S.H., M.Hum. Dalam paparannya, Prof Budi menjelaskan HKI dan CoBranding sebagai strategi pengembangan produk desa wisata yang berdaya saing. “Kalau mau berdaya saing, kita harus mempunyai strategi. Selama ini kita melihat HKI secara administratif, sekarang kita ubah pola pikir, bagaimana agar HKI dapat berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” papar Prof Budi.
Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) tersebut juga menjelaskan manfaat HKI untuk produk desa wisata. Diantaranya, produk desa wisata memiliki kebaruan, terlindungi dari pemalsuan dan tuduhan melanggar hukum, serta dapat memberi nilai tambah secara ekonomi.
Lebih lanjut, Prof Budi mengatakan bahwa cobranding tak kalah penting. “Cobranding bisa dimaknai sebagai tanda dan ciri desa wisata. Tujuan penggunaan cobranding desa untuk menciptakan perbedaan dengan desa wisata lainnya, menciptakan daya saing produk, serta menciptakan kemandirian ekonomi desa mandiri,” jelasnya.
Dalam FGD tersebut, tim peneliti FH UNIMMA mencoba untuk menggali potensi-potensi kekayaan intelektual yang ada di Kabupaten Magelang untuk merancang embrio produk hukum untuk desa wisata di Kabupaten Magelang.
Aug 9, 2021 | Berita
Bencana kebakaran melanda rumah milik Ar Rahman, ayah dari Ulfatul Kharimah, mahasiswa Program Studi (prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA). Rahman bercerita, sumber api penyebab kebakaran rumah yang terletak di Banjaran RT 001/RW 002 Banjarejo Kaliangkrik tersebut diduga dari arus pendek yang terjadi pada Rabu, 28 Juli 2021 pukul 14.30 WIB.
Hal tersebut mendapat perhatian dari pimpinan UNIMMA. Pejabat Rektor, Wakil Rektor III, dan Ketua Lembaga Pengembangan dan Pembinaan Studi Islam (LP2SI) UNIMMA melakukan kunjungan ke rumah milik korban pada Senin (8/9). Dalam kunjungan tersebut, Pejabat Rektor UNIMMA, Dr. Lilik Andriyani, SE., M.Si., menyerahkan bantuan uang tunai sebesar Rp.10.000.000,- dan berbagai kebutuhan mendesak kepada korban.
Dr.Lilik menyampaikan prihatin atas musibah yang diberikan oleh Allah SWT kepada keluarga Ulfatul. “Kita silahturahmi ke sini ingin tahu kondisi keluarga mbak Ulfatul, tetap semangat untuk mbak Ulfa menimba ilmu di UNIMMA. Semoga musibah ini senantiasa menjadi ibroh bagi kita semua. Semoga Ulfatul dan keluarga diberikan kesabaran, Allah akan memberikan hadiah yang luar biasa,” tutur Dr. Lilik.
Lebih lanjut Dr. Lilik menambahkan bahwa ke depannya Ulfatul akan mendapatkan trauma healing dari psikolog laboratorium Prodi Psikologi UNIMMA untuk mendapatkan proses penyembuhan pasca trauma agar dapat melanjutkan hidup tanpa bayang-bayang kejadian tersebut.