Mar 27, 2018 | Berita

Miftachul Janah dan Sofwan Hilmy, dua mahasiswa Fakultas Agama Islam (FAI) UM Magelang masing-masing berhasil menjadi Juara 1 dan Juara 2 pada Lomba Hafidz Mahasiswa se-Karesidenan Kedu dalam rangka Dies Natalis ke-4 Untidar, Sabtu 24/3.
Dalam acara yang diadakan di Masjid Mambaul UIum Untidar itu, setiap peserta lomba diwajibkan hafal Al Quran juz 28, 29, dan 30 dengan poin penilaian berupa hafalan, tajwid, irama, serta makhrajul huruf. Keduanya berhasil mengungguli peserta lain yang berasal dari PTN dan PTS di wilayah Kedu termasuk Unsiq Wonosobo.
Sementara itu, Yunda Sara Sekar Arum, pustakawan UM Magelang berhasil menjadi Juara 2 dalam Pemilihan Pustakawan Berprestasi Tingkat Kota Magelang Tahun 2018. Selain Yunda, dalam lomba yang diadakan tanggal 21 hingga 22 Maret itu Perpustakaan UM Magelang juga mengirim dua pustakawan lainnya yakni Sulistya Nur Ginanjar dan Atin Istiarni.
Yunda menjelaskan, ada 49 peserta yang mengikuti seleksi di Perpustakaan Kota Magelang itu. Mereka berasal dari pustakawan sekolah, kelurahan, serta perguruan tinggi. Adapaun materi seleksi berupa tes tertulis dan pembuatan artikel di hari pertama (21/3) serta presentasi dan wawancara di hari kedua (22/3) dengan juri antara lain berasal dari perpustakaan kota Magelang serta Provinsi Jawa Tengah.
Selain mendapatkan piala serta uang pembinaan, para pemenang lomba juara 1, 2, dan 3 berhak mewakili Kota Magelang dalam Pemilihan Pustakawan Berprestasi Tingkat Provinsi yang akan diadakan tanggal 3 April di Semarang.
HUMAS
Mar 26, 2018 | Berita
Sebagai pertanggungjawaban terhadap anggotanya, Koperasi Serba Usaha (KSU) “Cerah” UM Magelang mengadakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2017 hari Sabtu, 24/3 di Aula Fikes Kampus 2 UM amgelang. Acara tersebut dibuka oleh Rektor UM Magelang, Ir. Eko Muh Wiododo MT yang mengapresiasi dan merespon positif RAT tersebut.
Dalam acara tersebut hadir pula Ir. Sri Retno Murtiningsih dari Diskoperindag Kota Magelang yang menyampaikan bahwa koperasi merupakan soko guru perekonomian sehinggga didukung oleh semua pihak. “Koperasi Cerah UM Magelang merupakan koperasi sehat dimana salah satu indikasinya adalah melakukan RAT tepat waktu,” kata Sri.
Agus Pranata S. Ag, ketua KSU “Cerah” UM Magelang periode 2015-2020 dalam laporannya menyampaikan, KSU “Cerah” saat ini beranggotakan 248 orang anggota aktif. Lebih lanjut Gus Pran, begitu ia biasa dipanggil menambahkan, KSU “Cerah” dengan badan hukum nomor 188.4/62/480/XII/2004 telah mempunyai usaha di bidang penjualan (retail), pembiayaan (finance), cleaning service, simpan pinjam dan lain-lain. Ia menegaskan bahwa KSU “Cerah” akan mengoptimalkan program yang berjalan dalam rangka lebih meningkatkan pelayanan kepada mitra dan anggotanya. “RAT kali ini juga merupakan titik awal menuju koperasi syariah,” ungkapnya.
Gus Pran menambahkan, bagian pengembangan berencana akan mengadakan pelayanan cuci dan salon motor atau mobil pegawai dan mahasiswa UM Magelang. Selain itu juga pelayanan tiket dan tour travel untuk memfasilitasi kebutuhan anggota dan kampus. Di bagian simpan pinjam, KSU “Cerah” antara lain akan meningkatkan jumlah permodalan dari berbagai sumber.
Selain mendapatkan uang transport, anggota yang hadir juga mendapatkan suvenir serta ratusan doorprize dengan hadiah utama berupa satu unit mesin cuci. Disamping itu, pengurus juga memberikan reward bagi anggota yang memiliki tabungan terbanyak (3 orang), belanja di toko koperasi terbanyak (5 orang), serta pemberi jasa terbanyak (3 orang). Acara yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga 11.30 tersebut berlangsung meriah.
HUMAS
Mar 21, 2018 | Berita
Untuk mensosialiasaikan sistem penilaian akreditasi (Sispena) online, Prodi Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) FKIP UM Magelang mengadakan Sosialiasi Sispena Online dan Beasiswa Pendidik se-eks Karesidenan Kedu. Acara tersebut diadakan di Kampus 1 UM Magelang, Kamis (15/3).
Khusnul Laely, M.Pd, ketua panitia kegiatan dalam laporannya mengatakan, dari 70 peserta yang ditargetkan, sebanyak 115 peserta yang ternyata hadir. “Mereka berasal dari pendidik lembaga PAUD yang berada di wilayah Kedu serta Pengurus Daerah Aisyiyah di wilayah Kedu . Membludaknya jumlah poeserta tersebut menunjukkan bahwa peserta antusias untuk mengikuti kegiatan sosialisasi Sispena online,” ujar Laely.
Ia mengatakan, masih banyak lembaga PAUD khususnya di wilayah Kedu yang belum terakreditasi. Selain itu di Prodi PG PAUD FKIP UM Magelang ada lima dosen yang juga menjadi asesor Badan Akreditasi Nasional (BAN) PAUD. Disamping itu juga belum disosialisasikannya beasiswa pendidik Muhammadiyah dari berbagai utusan baik cabang (PCM), daerah (PDM), maupun wilayah (PWM). “Hal tersebut menjadi daya tarik peserta untuk mengikuti acara tersebut,” kata Laely.
Ia berharap, setelah mengikuti sosialisasi, peserta akan paham dan mengajukan akreditasi lembaga dengan menggunakan sispena online. Hal tersebut sesuai dengan harapan Dekan FKIP Dr. Riana Mashar, M.Pd yang hadir dan membuka acara itu. Riana berharap, selain sebagai bentuk pengabdian pada masyarakat, kegiatan sosialisasi sispena juga dapat mempererat silaturahim yang telah terjalin sehingga dapat saling berinteraksi di lapangan. Riana menambahkan, para pendidik PAUD yang belum menempuh studi jenjang Strata 1 (Sarjana) dapat melanjutkan di PG PAUD FKIP UM Magelang.
Dra. Lilis Madyawati M,Si yang menjadi pemateri dalam acara tersebut antara lain mengatakan, pendidik yang telah bergelar S1 paling tinggi skornya dalam penilaian akreditasi yakni 4. Untuk itu Lilis mensupport para pendidik PAUD untuk menempuh studi S1 dengan memanfaatkan beasiswa yang ditawarkan.
Lilis yang merupakan asesor nasional kompetensi pendidik juga menyentil tentang perillaku pendidik PAUD yang harusnya hadir sebelum siswa datang ke sekolah serta menyambut mereka dengan hangat, bukan sebaliknya, anak-anak atau siswa yang menyambut kedatangan gurunya. “Hal tersebut secara tidak langsung dapat membentuk karakter dan semangat percaya diri pada siswa,” ujar dosen senior tersebut.
Mar 20, 2018 | Galeri

Mar 20, 2018 | Berita
“Kemampuan berkomunikasi memegang peranan penting dalam kesuksesan seseorang. Bagi seorang Sarjana yang memasuki dunia kerja, kemampuan komunikasi adalah nomor 1, sedangkan IPK adalah nomor 17. Ratusan ribu sarjana yang gagal masuk ke dunia kerja bukan karena IPK-nya rendah, tapi salah satu faktornya adalah karena kemampuan komunikasinya lemah.” Hal tersebut disampaikan oleh Koordinator Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah Prof. Dr. DYP Sugiharto M.Pd Kons saat menjadi keynote speaker pada acara Seminar Nasional “Peran Ilmu Komunikasi dan Media di Era Disrupsi” dan Launching Prodi S1 Komunikasi UM Magelang, Selasa 20/3.
Dihadapan ratusan peserta acara seminar nasional yang sebagian besar adalah guru dan siswa dari berbagai SMA/SMK di wilayah Kedu itu, DYP juga menyampaikan bahwa kualitas perguruan tinggi tidak lagi ditentukan oleh statusnya sebagai perguruan tinggi negeri atau swasta, tetapi dari status akreditasi institusi. “Oleh sebab itu memilih prodi jangan asal ikut-ikutan, “ pesannya.
Dalam seminar yang dibuka oleh Rektor UM Magelang Ir. Eko Muh Widodo , MT itu, dua pemateri handal dihadirkan. Keduanya adalah Prof. Dr.Widodo Muktiyo, SE, M.Com, Wakil Rektor 4 UNS yang merupakan pakar ilmu komunikasi serta Amir Mahmud NS, SH, MH yang merupakan Ketua PWI Jawa Tengah serta pakar jurnalistik.
Widodo dalam paparannya antara lain mengungkapkan, dalam menghadapi peradaban komunikasi, hidup haruslah multifungsi sehingga semakin kita dapat berperan dalam berbagai bidang, hidup akan semakin bermakna. “Ilmu komunikasi diminati karena pada dasarnya kebutuhan manusia sekarang adalah pada aktualisasi, tidak lagi pada kebutuhan pokok semata yakni pangan dan sandang.” Anggota Majelis Dikti PP Muhammadiyah itu juga menyampaikan, dari 172 PTM yang ada, ada 22 PTM yang aktif dan tergabung dalam Asosiasi Pengelola Ilmu Komunikasi (APIK) yang merupakan representasi publikasi promosi dan branding PTM.
Adapun Amir Mahmud dalam materinya berjudul Estetika Jurnalistik Melawan Ketercerabutan, antara lain mengatakan bahwa praktek jurnalistik sekarang cenderung bersifat simbolistik dan mengabaikan narasi. Hal tersebut tercermin dalam emoji yang menjadi simbol komunikasi jaman sekarang melalui emoticon. “Pola penyajian yang tergesa-gesa serta tidak komprehensif antara temuan dengan ferivikasi menjadikan berita tidak akurat. Oleh sebaba itu menjadi tugas prodi Ilmu Komunikasi untuk mengedepankan tulisan bermakna melalui narasi melalui estetika jurnalistik yang akuntabel serta mampu menggantikan kepercayaan publik,” pungkas Amir.
Tentang pembukaan Prodi S1 Komunikasi yang bernaung di bawah Fakultas Psikologi dan Ilmu Humaniora, Rektor UM Magelang mengungkapkan bahwa UM Magelang menunggu selama 1,5 tahun terbitnya SK pendirian Prodi S1 Komunikasi. Rektor juga mengucapkan terima kasih kepada Koordinator Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah yang telah mensupport UM Magelang. Selain itu Eko mengungkapkan, saat ini UM Magelang tengah menyiapkan diri untuk dapat meraih akreditasi “A” seperti anjuran Kopertis dengan meningkatkan kualitas baik SDM maupun sarana dan prasarana. “ Selain itu saat ini ada tiga berkas pengajuan prodi UM Magelang yang tengah menunuggu SK, yakni S1 Manajemen Informasi Kesehatan, S1 Sastra Inggris, serta Profesi Konselor,” pungkas Rektor.
HUMAS