Aug 20, 2018 | Berita
Tim Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Pembelajaran Masyarakat (KKN PPM) UM Magelang mengadakan Bojong Expo pada Senin (20/8) dengan tema “Pengembangan Agribisnis Ikan Air Tawar melalui Penguatan Poktan/Pokdakan”. Acara yang diadakan di Gedung Dakwah Baiturahman Bojong Wetan, Mungkid tersebut dihadiri oleh Wakil Rektor 2, Nuryanto S.T,. M.Kom,. Dinas Peternakan dan Perikanan Dinas Perdagangan, perangkat desa serta warga sekitar.
Ketua KKN PPM 2018 , Dra. Margowati, M.Kes mengatakan bahwa program ini merupakan sebuah bentuk inovasi yang diselenggarakan UM Magelang dan memiliki empat kegiatan utama. “Dari program ini kami memiliki empat kegiatan utama yaitu meningkatkan organisasi kelompok yang terdapat di Desa Bojong, budidaya ikan air tawar, pengolahan makanan berbasis ikan air tawar, dan sosial budaya,” ujar Margowati saat menyampaikan laporan.
Margo menambahkan, program ini dilakukan untuk mengatasi kejenuhan konsumen terhadap suatu produk. “Kami berharap program ini mampu meningkatkan ekonomi masyarakat di Desa Bojong. Selain itu kami berharap masyarakat lebih aktif untuk mengembangkan produk.”
Dalam sambutannya, Nuryanto mengapresiasi kegiatan Bojong Expo ini. “Selamat kepada tim KKN PPM yang telah melaksanakan kegiatan ini sejak bulan Juni hingga Agustus 2018 dan menghasilkan banyak karya. Tidak lain tidak bukan untuk membuat masyarakat lebih sejahtera ,” tutur Nuryanto saat membuka acara.
Usai membuka acara, rombongan meninjau delapan stand pameran yang ada, terdiri dari lima stand produk hasil binaan dari 41 mahasiswa KKN PPM , sedangkan tiga stand dibuka untuk umum yakni bagi warga Bojong. Aneka produk yang dipamerkan antara lain abon lele (bole), coklat lele (chocole), sosis gulung lele (sogule), kerupuk tulang ikan, kerupuk kulit ikan, serta pelet.
HUMAS
Aug 20, 2018 | Berita
Dalam rangka Milad ke-54 UM Magelang mengadakan Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) tingkat SMA/SMK/MA Se-Karesidenan Kedu. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Fakultas Hukum serta Fakultas Psikologi dan Humaniora UMMagelang.
Chrisna Bagus, panitia kegiatan dari Fakultas Hukum mengatakan, ada enam KTI yang berasal dari lima SMA berhasil lolos mengilkuti tahap review dari 42 KTI yang mendaftar. Pada hari Senin 20/8, ke-enam SMA tersebut mengikuti tahap presentasi di Gedung FH Kampus 2 UMMagelang. Lima SMA tersebut yakni SMA N 1 Purworejo, SMA N 3 Purworejo, SMA N 4 Kota Magelang, SMA N 1 Kota Mungkid, dan SMA N 1 Grabag. Lebih lanjut Chrisna menjelaskan, “Acara LKTI bertema Pergaulan Remaja dalam Perspektif Islam ini bertujuan untuk membangun budaya literasi siswa serta menjaring siswa-siswa terbaik dari berbagai sekolah. Selain itu juga sebagai ajang silaturahim UM Magelang dengan SMA yang ada di wilayah Kedu.” Ia menambahkan ada tiga sistem penilaian yakni segi subtansi artikel, presentase atau performa serta penampilan secara keseluruhan.
Salah satu peserta dari SMA N 1 Purworejo mempresentasikan KTI tentang Hubungan Penggunaan Aplikasi Tik-Tok dengan Syariat Islam. Dijelaskan bahwa 80% pengguna aplikasi Tik-Tok adalah perempuan yang berhijab. Hal itu dapat mempengaruhi hasrat untuk menaikkan popularitas, pemborosan serta hilangnya rasa malu yang bertolak belakang dengan ajaran agama islam.
“LKTI merupakan kegiatan yang baru diadakan pertama kali dalam rangkaian milad. Melalui LKTI ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat terutama untuk siswa, memberikan nuansa akademis karena adanya unsur budaya literasi dan menambah daya pikir yang kritis di kalangan pelajar SMA,” pungkas Chrisna.
Dalam lomba tersebut, SMAN 1 Mungkid berhasil menjadi juara 1 dengan judul KTI Pengunaan Media Sosial dalam Pergaulan Remaja menurut Perspektif Islam. Juara 2 diraih oleh SMAN 1 Grabag dengan judul KTI Menyikapi Media Sosial di Jaman Now. Adapun Juara 3 diraih oleh SMAN 4 Magelang dengan judul KTI Jilbab, Identitas Diri atau Fenomena Sosial. Selain itu Harapan 1 dari SMAN 1 Purworejo. Harapan 2 dan 3 keduanya dari SMAN 3 Purworejo. Masing-masing pemenang mendapatan uang pembinaan, piala, serta piagam yang diserahkan oleh panitia.
Aug 18, 2018 | Berita
Tiga mahasiswa Prodi D3 Otomotif Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang yaitu Fat Qurohman, Angga Tri, dan Agung Setyo Pambudi, berhasil menciptakan inovasi baru dalam bidang teknologi sistem refrigerasi.
Sistem refrigerasi atau yang lebih dikenal sistem pengatur suhu ruangan atau AC telah memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya terbatas untuk peningkatan kualitas dan kenyamanan hidup, namun juga telah menyentuh hal-hal esensial penunjang kehidupan manusia.Teknologi ini banyak diaplikasikan untuk penyimpanan dan pendistribusian makanan, penyejuk udara untuk kenyamanan ruangan baik pada industri, perkantoran, transportasi, dan rumah tangga. Bahkan, saat ini sistem AC pada kendaraan telah menjadi peralatan standar, dan baik bagi mobil pribadi maupun bus untuk meningkatkan kenyamanan berkendara.
Selama ini mesin AC merupakan peralatan konversi energi yang mentransfer kalor dari media bertemperatur rendah ke media bertemperatur tinggi. Untuk itu, ketiga mahasiswa UM Magelang mempunyai inovasi baru yang disampaikan melalui Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKMPE) yang berhasil lolos dari Ristekdikti tahun 2018, yang dituangkan dalam proposal berjudul “Sistem Refregerasi Kompresi Uap Menggunakan Double Katup yang Dipasang Seri.”
Fat selaku ketua panitia mengatakan ”Ide penelitian ini diperoleh dari permasalahan pengaruh kinerja disetiap katup ekspansi pada AC mobil. Terlihat dalam prosesnya menghasilkan tekanan dan temperatur yang akan masuk ke evaporator. Pada kenyataannya proses ekspansi refrigeran tersebut tidak mendapatkan temperatur dan tekanan yang sesuai dengan proses ekspansi,” ungkap Fat.
Dalam proposal yang dibimbing oleh Bagiyo Condro Purnomo, S.T., M.Eng tersebut Fat menyampaikan, penelitian ini merupakan temuan baru dari penelitian sebelumnya. Adapun penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan refrigeran MC-12 (Hidrokarbon) terhadap sistem AC pada mobil.
Melalui program ini diharapkan penggunaan refrigeran MC-12 dapat mengurangi dampak negatif. “Kami berharap dengan penggunaan refrigeran MC-12 lebih ramah lingkungan dan dapat mengurangi dampak negatif dari penggunaan refrigeran, sehingga AC mobil lebih nyaman dengan temperatur yang maksimal,” ujar Fat, Kamis (16/8). Ia menambahkan pengujian dilakukan dengan cara melakukan pengecekan pada dua kali penurunan (Drop Pressure) yang berbeda-beda sehingga temperatur dan tekanan sama ketika mencapai evaporator.
HUMAS
Aug 16, 2018 | Berita
Sistem informasi akuntansi merupakan kebutuhan bagi organisasi, salah satunya di bidang pendidikan. Untuk itu, Lembaga Pembina dan Pengawas (LPP) PP Muhammadiyah merancang Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Dikdasmen. Sistem tersebut memberikan kemudahan kepada pengelola sekolah di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan terhadap peserta didik. Selain itu, SIADikdasmen mampu memberikan laporan yang lengkap hanya dengan satu proses.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UM Magelang merupakan lembaga pendidikan yang telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan LPP PP Muhammadiyah melalui pendampingan implementasi SIADikdasmen. Nur Laila Yuliani S.E., M.Sc. bersama Muhdiyanto, S.E., M.Si. dan Yulinda Dewi Pramita, S.E., M.Si., ketiganya dosen FEB UM Magelang melakukan kegiatan sosialisasi di SMK Muhammadiyah se-Kecamatan Salam beberapa waktu lalu.
Nur Laila Yuliani atau yang akrab disapa Ela, selaku ketua tim mengatakan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari proses sebelumnya yang dilakukan di SMK Muhammadiyah 1 Salam sebagai upaya pembenahan tata kelola manajemen dan keuangan. Sosialisasi ini merupakan tahap awal yang dilakukan tiga dosen UM Magelang tersebut melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang didanai Kementerian Riset dan Teknolgi tahun 2018.
Lebih lanjut Ela menambahkan, sosialisasi yang diadakan di FEB Magelang tersebut dihadiri oleh pengelola keuangan di SMK Muhammadiyah se-Kecamatan Salam berupa diskusi pengenalan, potensi dan masalah yang dihadapi masing-masing sekolah. ”Tahap selanjutnya dalam PKM ini berupa pelatihan, praktek, dan pendampingan bagi SMK Muhammadiyah se-Kecamatan Salam. Kami berharap semoga dengan adanya sosialisasi tersebut dapat meningkatkan wawasan terhadap tata kelola dan manajemen di masing-masing sekolah,” pungkas Ela.
HUMAS
Aug 15, 2018 | Berita
Rektor UM Magelang, Ir. Eko Muh. Widodo, MT. melepas 640 mahasiswa untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Angkatan ke-46 pada Rabu 15/8. Secara simbolik, Rektor menyematkan jaket KKN kepada perwakilan mahasiswa. Selain Rektor, acara ini juga dihadiri oleh 25 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang akan membimbing mahasiswa selama kegiatan KKN. Setelah upacara pelepasan di Lapangan Basket kampus 2 UM Magelang, mahasiswa yang berasal dari 17 program studi jenjang S1 akan diterjunkan pada tujuh kecamatan di Kota dan Kabupaten Magelang.
Di wilayah Kota Magelang sebanyak tiga kecamatan yaitu Magelang Tengah, Utara, dan Selatan. Adapun di Kabupaten Magelang pada empat kecamatan yaitu Mertoyudan, Kaliangrik, Srumbung, dan Windusari. Total sebanyak 35 desa atau kelurahan akan menjadi lokasi pengabdian mahasiswa selama satu bulan ke depan hingga 15 September mendatang.
Retno Rudjijati selaku Ketua Pantia KKN dan Ketua Divisi Pengabdian Masyarakat menjelaskan, “Pemilihan lokasi sesuai dengan tema yang diusung yaitu Optimalisasi Pariwisata di Wilayah Magelang sebagai Pendukung KSPN Borobudur. Selama KKN berlangsung, mahasiswa akan melaksanakan program kerja sesuai dengan tema guna mendukung pariwisata di Kota maupun Kabupaten Magelang.”
Retno menambahkan, “Dari 640 mahasiswa tersebut, 182 mahasiswa pararel akan ditempatkan di wilayah Kota dan 458 mahasiswa reguler di Kabupaten.” Syarat untuk dapat mengikuti KKN, ujar Retno, yaitu mahasiswa telah menempuh 120 SKS dan IPK minimal 2,25. Sebelum diterjunkan ke lokasi, mahasiswa telah melalui proses pembekalan di UM Magelang maupun kecamatan terkait, observasi, penyusunan serta presentasi program kerja, dan pengujian. Semua persiapan itu sudah dilaksanakan sejak 24 Juli lalu.
“Mahasiswa telah dibagi ke dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari 9-10 orang. Tiap kelompok minimal terdiri dari tiga prodi yang berbeda. Masing-masing mahasiswa harus melaksanakan program kerja secara individu maupun berkelompok dengan syarat kelulusan 228 total jam kerja selama satu bulan,” pungkas Retno.
HUMAS
Aug 14, 2018 | Berita
Tiga dosen UMMagelang melatih karang taruna mengelola usaha mandiri dengan memanfaatkan lahan pekarangan dan air yang melimpah di Desa Polengan melalui kegiatan tanaman herbal dan ikan lele menggunakan metode Herbamina . Heni Lutfiyati, M.S c., Apt, Fitriana Yuliastuti, M.Sc., Apt dan Nuryanto, ST., M.Kom, adalah dosen UMMagelang yang membuat percontohan melalui kerjasama dengan dua karang taruna, yaitu Karang Taruna Melati Putih dan Karang Taruna Pemuda Harapan di Desa Polengan , Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang.
Ketiganya kemudian mengajukan Proposal Program Kemitraan Masyarakat (PKM) berjudul PKM Penerapan Herbamina pada Kelompok Karang Taruna di Desa Polengan, Srumbung, Magelang, Jawa Tengah. Proposal tersebut berhasil lolos dalam pendanaan Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Dikti tahun 2018.
Heni Lutfiyati, M.Sc., Apt, ketua tim mengungkapkan, potensi Desa Polengan dengan air yang melimpah belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat untuk meningkatkan perekonomian karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang cara budidaya ikan yang baik . “Pemanfaatan air untuk budidaya ikan lele dan tanaman herbal dengan metode Herbamina sangat bermanfaat bagi warga Desa Polengan khususnya pemuda karang taruna karena akan mendapatkan keuntungan ganda yaitu dari perikanan dan tanaman herbal,” ujar Heni.
Program kemitraan masyarakat ini, lanjut Heni, bertujuan untuk mengoptimalkan air yang melimpah untuk usaha herbal dan budidaya ikan lele di Desa Polengan khususnya dua karang Taruna dengan model pemberdayaan masyarakat partisipatif Participatory Rural Apraisal (PRA). “Metode ini dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa yang mempunyai atau menghadapi masalah adalah mitra, oleh karena itu keterlibatan mitra dalam penentuan pemecahan masalah yang dihadapi dan penyelesaiannya sangat diperlukan,” lanjut Heni.
Adapun kegiatan yang dilakukan adalah pelatihan pemanfaatan potensi air, teknologi budidaya ikan dengan sistem Herbamina, manajemen usaha, strategi pemasaran, penguatan kelembagaan, pemanfaatan tanaman obat, dan pendampingan .
Sebagai langkah monitoring, tim melakukan penguatan kelembagaan dan berkoordinasi dengan Fitri Nur Agustin, penyuluh perikanan Kecamatan Srumbung yang menyampaikan materi tentang Cara Budidaya Ikan yang Baik . Disamping itu juga menyampaikan materi tentang Cara Membuat Kosmetika Herbal Masker Pegagan dan Kunyit Putih serta Pelatihan Pembuatan Herbal oleh Imron Wahyu Hidayat, M.Sc., Apt dosen Farmasi UM Magelang. Dalam kegiatan yang diikuti 20 peserta anggota karang taruna yang berasal dari Dusun Gowok dan Dusun Babadan itu, tim pengabdian juga memberikan motivasi agar membudidayakan ikan lele secara maksimal sebagai awal untuk penghasilan tambahan dan didukung pelatihan pembuatan herbal.
“Melalui kegiatan pengabdian ini kami mengajak para warga khsususnya pemuda yang tergabung dalam karang taruna agar kreatif dalam memanfaatkan air yang melimpah untuk Herbamina yang bisa digunakan sebagai upaya meningkatkan perekonomian masyarakat,” pungkas Heni. Selanjutnya, tim juga meninjau budidaya Herbamina yang dikelola oleh dua tim karang taruna Desa Polengan serta memberikan beberapa arahan.
HUMAS