Aug 29, 2018 | Berita
Untuk mencapai lulusan yang berkualitas, calon Farmasis Prodi Farmasi Fikes UM Magelang terus diberi pembekalan dari berbagai aspek. Setelah sehari sebelumnya mendapatkan materi pembekalan tentang Etika Profesi, di hari berikutnya mereka mendapatkan materi pembekalan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3 RS). Sama seperti hari sebelumnya, pembekalan K3 RS yang diadakan Rabu 29/8 itu diikuti oleh mahasiswa Prodi Farmasi semester akhir serta pengurus PAFI Magelang.
Tiara Mega Kusuma, M.Sc, Apt, Kaprodi S1 Farmasi Fikes UM Magelang menjelaskan, dua pemateri dihadirkan dalam pembekalan tersebut. Mereka adalah Taufiqurohman, S.Farm., Apt.(Praktisi dan Kepala Instalasi Farmasi RS Akademik UGM) serta Imron Wahyu Hidayat, M.Sc, Apt (dosen Farmasi UM Magelang).
Tiara berharap, pembekalan yang disampaikan oleh dua pemateri tersebut dapat menambah wawasan keilmuan serta referensi ketika kelak calon farmasis memasuki dunia kerja. “Setelah diberikan pembekalan tentang etika profesi, diharapkan lulusan kami dapat mempunyai kompetensi tentang K3 RS sehingga nantinya mereka dapat bekerja sesuai standar yang telah ditetapkan,” ujar Tiara.
Taufiqurohman dalam paparannya antara lain mengungkapkan bahwa akreditasi yang diperoleh RS bertujuan untuk melindungi staff dan pasien di RS tersebut sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah. “Adapun standar internal termasuk upaya pencegahan kecelakaan kerja yang ditetapkan oleh rumah sakit mengacu pada standar yang ditetapkan pemerintah dalam hal ini Permenkes RI,” kata Taufiq. Termasuk didalamnya, imbuhnya, adalah Standar Nasional Akreditasi Farmasi (SNAF).
Adapun Imron yang membahas tentang K3RS mengungkapkan bahwa farmasis yang bekerja di RS harus memastikan dirinya sehat dan selamat, ”Karena rumah sakit adalah rumahnya orang sakit sehingga kita sebagai farmasis harus sehat, termasuk memberikan pemahaman kepada pengunjung pasien bahwa anak – anak tidak diperbolehkan ikut membezuk karena daya imun mereka masih rentan sehingga mudah dihinggapi penyakit.”
Imron juga mensupport mahasiswa agar mereka mengikuti uji kompetensi dan bekerja sesuai dengan kompetensinya agar ilmu yang diperoleh dapat diaplikasikan dan bermanfaat.
HUMAS
Aug 27, 2018 | Berita
Ribuan peserta ramaikan Gowes dan Senam Sehat dalam rangka Milad ke-54 UM Magelang, Minggu (26/8). Peserta gowes berasal dari dari komunitas gowes serta masyarakat umum yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Tengah dan DIY. Bahkan ada puluhan goweser dari Banjarnegara yang menginap di lokasi gowes agar tidak terlambat mengikuti kegiatan yang diadakan mulai pukul 07.00 WIB tersebut.
Dalam gowes tersebut peserta menempuh jarak sejauh 26 KM dengan rute Kampus 2 UMMagelang – Armada –Pakelan – Jogonegoro – Kalinegoro – Pasar Sraten – Sawitan – Blondo dan finish kembali di kampus 2 UM Magelang. Acara dibuka dengan pelepasan balon dan pengibaran bendera start oleh Ir. Eko Muh. Widodo, MT, Rektor UM Magelang. Usai para peserta gowes meninggalkan lokasi start, ratusan peserta yang tidak mengikuti gowes kemudian mengikuti senam sehat yang diikuti ratusan peserta dengan dipandu oleh dua instruktur senam.
Dr. Imron, M.A wakil ketua panitia mengatakan, “Tujuan diadakan acara gowes dan senam adalah selain untuk menyehatkan badan, menyambung tali silaturahmi antar komunitas sepeda serta, juga sebagai sarana promosi dan publikasi UM Magelang.”
Dalam acara yang berlangsung hingga sebelum waktu Dzuhur tersebut, panitia menyediakan hadiah utama berupa tiga unit sepeda motor yang berasal dari Bank Jateng, Bank Syariah Mandiri (BSM), dan panitia. Selain itu panitia juga menyediakan ratusan hadiah undian lainnya, antara lain tujuh unit sepeda gunung, mesin cuci, kulkas, TV LED, serta hadiah menarik lainnya.
Masrochan salah satu peserta gowes yang beruntung mendapatkan sepeda motor mengaku terkejut karena berhasil mendapatkan hadiah utama. “Saya terkejut karena sudah berencana untuk membeli motor tetapi belum terealisasi. Tiga malam sebelum acara ini, saya sudah solat tahajud dan Alhamdulilah hari ini saya mendapatkan motor. Terima kasih untuk UM Magelang, berkat acara ini saya bisa mendapat motor untuk membantu menjalankan usaha saya,” ujarnya bersemangat.
Selain Rochan, hadiah motor juga diterima oleh Eko Raharjo dan Hadi Djumino. Hadiah motor diserahkan oleh Rektor UM Magelang didampingi pimpinan Bank Jateng Cabang Magelang serta pimpinan BSM Cabang Magelang.
HUMAS
Aug 25, 2018 | Berita
Penguatan karakter menjadi salah satu program prioritas pemerintah Indonesia yang tertuang dalam nawa cita yang mneyebutkan bahwa pemerintah akan melakukan revolusi karakter bangsa. Kemendikbud mengimplementasikan penguatan katakter penerus bangsa melalaui gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang digulirkan sejaka tahun 2016.
Menurut Mendikbud, kunci kesuksesan pendidikan karakter terletak pada peran guru sebagaimana ajaran Ki Hajar Deantara ing ngarso sung tulodho, ing madyo mbangun karso, tut wuri handayani. Guru tidak hanya sebagai pengajar mata pelajaran saja namum harus mampu berperan sebagai fasilitastor yang membantu anak didik dalam mencapai target pembelajaran.
Untuk menggali nilai-nilai dan metode pendidikan yang berasal dari berbagai jenjang pendidikan serta dalam rangka mensoliasiasikan nilai-nilai pendidikan karakter bangsa dalam berbagai konsep dan aplikasinya pada keragaman Nusantara, FKIP UMMagelang mengadakan Seminar Nasional bertema Penguatan Pendidikan Karakter di berbagai Jenjang Pendidikan, Sabtu, 25/8.
Dalam acara yang diadakan di Auditorium Kampus 1 UMMagelang itu, Drs. Arie Supriyatno M,Si, ketua panitia mengatakan, seminar menghadirkan keynote speakers Prof. Dr. Soesanto, M.Pd, mantan Rekor Unimus yang kini menjadi ketua senat Unnes. Selain itu juga terdapat dua pemateri utama yakni Prof.Dr. Muhammad Japar, M.Si, Kons (akademisi UMMagelang) serta Muhammad Nur Rizal M,Eng (akademisi UGM).
Arie menambahkan, panitia juga mengundang tujuh pemateri yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Selain itu panitia mengadakan call for paper dengan tema utama PPK baik di tingkat PAUD, SD, Sekolah menengah, Anak Berkebutuhan Khususu/ABK, serta PPK berbasis keluarga. “Alhamdulillah, acara ini melebihi target peserta karena dihadiri oleh 365 peserta yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. Mereka adalah mahasisia, guru BK, guru PAUD, guru SD, guru ABK, dosen, serta pengamat pendidikan, ” ujar Arie..
Saat menyampaikan materinya, Prof. Soesanto antara lain mengungkapkan,dalam era disrupsi, strategi pendidikan tinggi harus tetap menerapkan PPK sebagai bekal sehingga akan dapat membentuk individu yang tangguh. “Peran guru masih sangat dibutuhkan dalam PPK,” tegas Soesanto. Namun demikian ia mengakui masih ada kendala dalam penerapan PPK, antara lain mengubah mindset, kompetensi pendidik, serta kultur.
Adapun Japar maupun Rizal sepakat bahwa keluarga, sekolah,dan masyarakat merupakan trisentra pendidikan yang membutuhkan literasi untuk PPK dalam segala lini. Penguatan karakter tersebut akan mengubah wajah dunia di masa yang akan datang melalui revolusi industri yang terus berkembang.
HUMAS
Aug 25, 2018 | Berita
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMMagelang menggelar acara Seminar Nasional dan Benefecium untuk memeriahkan milad ke-54 UMMagelang, Sabtu, 25/8. Acara yang berlangsung di Hotel Atria itu dihadiri oleh Direktur Pembelajaran pada Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset,Teknologi dan Perguruan Tinggi Dr. Paristiyanti Nurwadani MP sebagai keynote speakers. Selain itu juga Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof. Lincolin Arsyad, Ph.D.
Dra. Marlina Kurnia MM, Dekan FEB UMMagelang dalam sambutannya menyampaikan, acara seminar nasional serta benefecium kali ini terselenggara atas kerjasama dengan Asosiasi FEB Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dan dihadiri oleh 150 peserta dari berbagai PTM di Indonesia. ”Sebanyak 55 call for paper yang berasal dari 100 penulis akan dipresentasikan setelah acara seminar nasional,” ujar Marlina.
Dalam acara yang dibuka oleh Rektor UMMagelang Ir Eko Muh Widodo MT itu, Ketua Asosiasi FEB PTM, Dr. Mukhaer Pakkanna, MM mengemukakan, saat ini ada 52 PTM yang memiliki FEB serta STIE. Dalam jangka waktu dekat, katanya, Asosiasi FEB PTM akan merilis Muhammadiyah International of Journal Economic Business (MIJEB) dimana hanya artikel terbaik yang akan masuk dalam MIJEB tersebut. “Saat ini sudah ada 85 artikel yang akan diseleksi,” lanjutnya.
Seminar nasional menghadirkan tiga pemateri yakni Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof. Lincolin Arsyad, Ph.D, Head of Payment & Financial Service Buka Lapak Desya Pradityo, serta CEO Madhang Indonesia Maulanan Bayu Samudro. Dalam acara yang dipandu Dr. Rochiyati Murniningsih itu, Lincolin antara lain mensupport pimpinan agar memberikan insentif kepada dosen yang rajin mempublish tulisannya ke dalam jurnal ilmiah, terutama yang berskala nasional maupun internasional.
Adapun Desya antara lain menyampaikan, saat ini Buka Lapak telah diakses 100 ribu orang per detik. ”User kami berusia antara 17 hingga 35 tahun dan mayoritas berisi produk UMKM,” kata Desya. Ia menambahkan, tantangan terbesar dari Buka Lapak adalah masih banyaknya pembayaran yang dilakukan secara tunai. Namun demikian pihaknya meniadakan sistem CoD atau bayar di tempat karena beresiko tinggi.
Sedangkan Bayu mengemukakan bahwa dalam era digital, peluang industri kreatif semakin besar dan menjanjikan. Peluang tersebut antara lain di bidang transportasi, pariwisata, dan kuliner.”Peluang di bidang kuliner itu membuat kami tertarik untuk membuat platform bernama Madhang yang memberikan fasilitas untuk industri kreatif di bidang kuliner dimana makan merupakan kebutuhan pokok manusia sehingga akan terus dibutuhkan terutama di era serba mudah ini,” kata Bayu.
HUMAS
Aug 20, 2018 | Berita
Tim Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Pembelajaran Masyarakat (KKN PPM) UM Magelang mengadakan Bojong Expo pada Senin (20/8) dengan tema “Pengembangan Agribisnis Ikan Air Tawar melalui Penguatan Poktan/Pokdakan”. Acara yang diadakan di Gedung Dakwah Baiturahman Bojong Wetan, Mungkid tersebut dihadiri oleh Wakil Rektor 2, Nuryanto S.T,. M.Kom,. Dinas Peternakan dan Perikanan Dinas Perdagangan, perangkat desa serta warga sekitar.
Ketua KKN PPM 2018 , Dra. Margowati, M.Kes mengatakan bahwa program ini merupakan sebuah bentuk inovasi yang diselenggarakan UM Magelang dan memiliki empat kegiatan utama. “Dari program ini kami memiliki empat kegiatan utama yaitu meningkatkan organisasi kelompok yang terdapat di Desa Bojong, budidaya ikan air tawar, pengolahan makanan berbasis ikan air tawar, dan sosial budaya,” ujar Margowati saat menyampaikan laporan.
Margo menambahkan, program ini dilakukan untuk mengatasi kejenuhan konsumen terhadap suatu produk. “Kami berharap program ini mampu meningkatkan ekonomi masyarakat di Desa Bojong. Selain itu kami berharap masyarakat lebih aktif untuk mengembangkan produk.”
Dalam sambutannya, Nuryanto mengapresiasi kegiatan Bojong Expo ini. “Selamat kepada tim KKN PPM yang telah melaksanakan kegiatan ini sejak bulan Juni hingga Agustus 2018 dan menghasilkan banyak karya. Tidak lain tidak bukan untuk membuat masyarakat lebih sejahtera ,” tutur Nuryanto saat membuka acara.
Usai membuka acara, rombongan meninjau delapan stand pameran yang ada, terdiri dari lima stand produk hasil binaan dari 41 mahasiswa KKN PPM , sedangkan tiga stand dibuka untuk umum yakni bagi warga Bojong. Aneka produk yang dipamerkan antara lain abon lele (bole), coklat lele (chocole), sosis gulung lele (sogule), kerupuk tulang ikan, kerupuk kulit ikan, serta pelet.
HUMAS
Aug 20, 2018 | Berita
Dalam rangka Milad ke-54 UM Magelang mengadakan Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) tingkat SMA/SMK/MA Se-Karesidenan Kedu. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Fakultas Hukum serta Fakultas Psikologi dan Humaniora UMMagelang.
Chrisna Bagus, panitia kegiatan dari Fakultas Hukum mengatakan, ada enam KTI yang berasal dari lima SMA berhasil lolos mengilkuti tahap review dari 42 KTI yang mendaftar. Pada hari Senin 20/8, ke-enam SMA tersebut mengikuti tahap presentasi di Gedung FH Kampus 2 UMMagelang. Lima SMA tersebut yakni SMA N 1 Purworejo, SMA N 3 Purworejo, SMA N 4 Kota Magelang, SMA N 1 Kota Mungkid, dan SMA N 1 Grabag. Lebih lanjut Chrisna menjelaskan, “Acara LKTI bertema Pergaulan Remaja dalam Perspektif Islam ini bertujuan untuk membangun budaya literasi siswa serta menjaring siswa-siswa terbaik dari berbagai sekolah. Selain itu juga sebagai ajang silaturahim UM Magelang dengan SMA yang ada di wilayah Kedu.” Ia menambahkan ada tiga sistem penilaian yakni segi subtansi artikel, presentase atau performa serta penampilan secara keseluruhan.
Salah satu peserta dari SMA N 1 Purworejo mempresentasikan KTI tentang Hubungan Penggunaan Aplikasi Tik-Tok dengan Syariat Islam. Dijelaskan bahwa 80% pengguna aplikasi Tik-Tok adalah perempuan yang berhijab. Hal itu dapat mempengaruhi hasrat untuk menaikkan popularitas, pemborosan serta hilangnya rasa malu yang bertolak belakang dengan ajaran agama islam.
“LKTI merupakan kegiatan yang baru diadakan pertama kali dalam rangkaian milad. Melalui LKTI ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat terutama untuk siswa, memberikan nuansa akademis karena adanya unsur budaya literasi dan menambah daya pikir yang kritis di kalangan pelajar SMA,” pungkas Chrisna.
Dalam lomba tersebut, SMAN 1 Mungkid berhasil menjadi juara 1 dengan judul KTI Pengunaan Media Sosial dalam Pergaulan Remaja menurut Perspektif Islam. Juara 2 diraih oleh SMAN 1 Grabag dengan judul KTI Menyikapi Media Sosial di Jaman Now. Adapun Juara 3 diraih oleh SMAN 4 Magelang dengan judul KTI Jilbab, Identitas Diri atau Fenomena Sosial. Selain itu Harapan 1 dari SMAN 1 Purworejo. Harapan 2 dan 3 keduanya dari SMAN 3 Purworejo. Masing-masing pemenang mendapatan uang pembinaan, piala, serta piagam yang diserahkan oleh panitia.