Wali Mahasiswa Merapat! PGSD UNIMMA Ajak Kolaborasi Cetak Guru Berkualitas

Wali Mahasiswa Merapat! PGSD UNIMMA Ajak Kolaborasi Cetak Guru Berkualitas

Program studi (prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menggelar family conference dengan tema ‘Optimalisasi Kompetensi Lulusan dalam Rangka Meningkatkan Kualitas Calon Guru’. Hal tersebut merupakan misi Prodi PGSD dalam meningkatkan kualitas lulusan, dengan kolaborasi yang kuat antara kampus, mahasiswa, dan orang tua. Kegiatan dihadiri oleh wali mahasiswa semester 6 pada Sabtu (3/8) di Auditorium Kampus 1 UNIMMA.

Dalam acara ini, para calon guru muda unjuk gigi dengan berbagai karya inovatif. Mulai dari kesenian tari, menyanyi, hingga pertunjukan gamelan yang menjadi penampilan unggulan prodi PGSD. Selain itu, para wali mahasiswa juga ikut terlibat aktif dalam diskusi mengenai pentingnya dukungan orang tua dalam keberhasilan studi anak.

Dekan FKIP UNIMMA, Ari Suryawan, M.Pd, dalam sambutannya mengajak seluruh pihak untuk terus bekerja sama dalam mencetak lulusan berkualitas. “Kami berharap, melalui kegiatan seperti ini, para mahasiswa semakin termotivasi untuk meraih prestasi terbaiknya,” ujar Ari. “Akreditasi Unggul UNIMMA dan Prodi PGSD adalah bukti nyata bahwa kerja sama yang solid antara Universitas, dosen, mahasiswa, wali mahasiswa dan seluruh civitas akademika mampu menghasilkan prestasi yang luar biasa,” tambahnya.

Monalesa Vol. 3: Mahasiswa Komunikasi UNIMMA Gelar Workshop PR untuk Pariwisata Berkelanjutan

Monalesa Vol. 3: Mahasiswa Komunikasi UNIMMA Gelar Workshop PR untuk Pariwisata Berkelanjutan

Sebagai agenda tahunan dan dalam rangka merayakan Milad ke-60 Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA), Himpunan Mahasiswa Komunikasi (HIMANIKA) sukses menggelar workshop Public Relations (PR) bertema “Peran PR dalam Keberlanjutan dan Lingkungan” sebagai bagian dari rangkaian acara Monalesa Vol. 3. Kegiatan yang berlangsung secara virtual ini diikuti 20 peserta dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia pada (1/8).
Audia Ananda, Ketua Panitia Monalesa Vol. 3, mengungkapkan rasa syukur atas antusiasme peserta. “Kami sangat senang melihat generasi muda peduli dengan isu keberlanjutan. Workshop ini membuktikan bahwa minat terhadap PR yang berkelanjutan semakin meningkat,” ujarnya.
Sebagai pembicara, Herni Putrianti, seorang praktisi strategi komunikasi, memberikan pemahaman mendalam tentang peran krusial PR dalam mendukung upaya pelestarian lingkungan. Melalui berbagai contoh kasus menarik, beliau menginspirasi peserta untuk menerapkan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.
Fokus utama workshop ini adalah peran PR dalam pariwisata berkelanjutan. Peserta diajak untuk memahami bagaimana PR dapat membangun citra positif destinasi wisata, meningkatkan kesadaran masyarakat, serta mendorong praktik pariwisata yang ramah lingkungan.

Ners UNIMMA Helat 1st ADNURS: Fokus Global pada Solusi, Terapi dan Kebijakan Penanganan Bullying Remaja

Ners UNIMMA Helat 1st ADNURS: Fokus Global pada Solusi, Terapi dan Kebijakan Penanganan Bullying Remaja

Program Studi Ners, Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES), Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA), menggelar konferensi internasional bertajuk 1st ADNURS (Advancements in Nursing Care) dengan tema “Complementary Therapy in Mental Health Nursing: Bullying in Teenagers”. Acara yang digelar secara virtual ini diikuti oleh 200 peserta dari berbagai negara.

Bullying, sebuah masalah serius yang semakin marak di kalangan remaja, menjadi fokus utama dalam konferensi ini. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa bullying dapat berdampak buruk pada kesehatan mental korban, mulai dari depresi dan kecemasan hingga tindakan bunuh diri.

Menanggapi permasalahan ini, dihadirkan empat narasumber untuk membahas terapi komplementer, seperti relaksasi, meditasi, dan terapi bicara yang dinilai efektif dalam membantu korban bullying mengatasi trauma dan meningkatkan kualitas hidup. Para ahli tersebut dihadirkan dari berbagai negara diantaranya, Dr. Mohamad Musa dari Department of Social Work, Cape Breton University Canada, Assoc. Prof. Heba Moh. Abdelaal Abdo, BNS, MNS, DNS dari Department of Mental Health Nursing, Alexandria University Egypt. Adapun narasumber ketiga, Assistant Professor Jacquelyn Joyce Galler-Nicolas, MAN RN dari College of Nursing, Our Lady of Fatima University Philippine dan Ns. Muhammad Khoirul Amin, M.Kep, Sp. Kep. J dari Department of Mental Health Nursing, UNIMMA.

Dr. Heni Setyowati Esti Rahayu, S.Kp., M.Kes, Dekan Fikes UNIMMA, mengungkapkan, pemilihan tema bullying pada remaja sejalan dengan visi Prodi Ners UNIMMA yang berkomitmen untuk mengembangkan terapi komplementer dalam keperawatan. “Kami berharap konferensi ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya bullying dan mendorong penerapan terapi komplementer sebagai salah satu solusi,” ujarnya.

Ekspedisi Kemerdekaan UKM Mentari UNIMMA, Peringati HUT RI ke-79 dan Milad ke-60

Ekspedisi Kemerdekaan UKM Mentari UNIMMA, Peringati HUT RI ke-79 dan Milad ke-60

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Pecinta Alam Rimba Raya (Mentari) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) siap melaksanakan sejumlah kegiatan monumental dalam rangka memperingati HUT RI ke-79 dan Milad UNIMMA ke-60. Kegiatan Ekspedisi Kemerdekaan ini mengusung tema ‘Menjelajahi Bumi Pertiwi Untuk Indonesia yang Lestari’. Seremoni pembukaan ekspedisi dan pelepasan atlit dilaksanakan di Halaman Kampus 1 UNIMMA pada Jumat (19/7).

Muhammad Iyyasy Abdil Ghofur, Ketua Panitia dalam laporannya mengatakan 30 anggota Mentari akan dibagi menjadi beberapa regu untuk mengibarkan bendera Merah Putih di beberapa titik. “Diantaranya ada lari 17 kilometer, menyusuri 8 goa, 1 kegiatan pengabdian di kawasan konservasi, pendakian di 9 gunung yang ada di Jawa Tengah dan DIY, mengarungi 4 sungai serta panjat tebing di 5 lokasi,” ujarnya.

Lebih lanjut dilaporkan, seluruh kegiatan ditargetkan selesai dalam waktu satu bulan, mulai 19 Juli sampai dengan 26 Agustus 2024. “Semoga acara ini bisa menjadi acara yang sangat membanggakan untuk anggota Mentari maupun UNIMMA sendiri karena kita akan melaksanakan ekspedisi yang spektakuler untuk Jateng dan DIY,” tuturnya

Dr. Lilik Andriyani, SE., MSI, Rektor UNIMMA dalam sambutannya sekaligus melepas atlit Mentari, mengapresiasi kegiatan tersebut dan memberikan sejumlah nasehat. “Yang utama adalah jaga keselamatan, jangan sampai ada yang cedera, semuanya selamat dan sehat. Dengan pertimbangan yang luar biasa, jangan ambil resiko yang terlalu berat,” ujarnya.

Rektor juga berpesan agar mahasiswa dapat menjaga nama baik almamater, sopan santun, budaya, serta adat istiadat. “Yang menjadi tujuan utama Anda adalah salah satunya menjaga kelestarian lingkungan. Ini adalah bentuk tadabur alam sehingga harapannya semua bisa mendapat pembelajaran yang luar biasa, semakin mencintai alam kita,” tambahnya.

Seremoni pembukaan ekspedisi dan pelepasan atlit dilanjutkan dengan berbagi sayur gratis di lingkungan Kampus 1 UNIMMA. Adapun sayur yang dibagikan dibeli langsung ke petani lereng Sumbing yang sedang mengalami harga jual anjlok.

Peduli Petani Sayur: Harga Anjlok, UNIMMA Borong untuk Dibagikan ke Masyarakat

Peduli Petani Sayur: Harga Anjlok, UNIMMA Borong untuk Dibagikan ke Masyarakat

Sejumlah komoditas sayur di Kabupaten Magelang mengalami harga anjlok dan memprihatinkan, hingga banyak petani yang akhirnya membagikannya secara gratis. Fenomena tersebut menjadi keprihatinan tersendiri bagi Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA). Sebagai bentuk kepedulian terhadap petani sayur yang mengalami kerugian tersebut, UNIMMA memborong dengan total 7 kwintal sayur yang kemudian dibagikan gratis di Jalan Tidar Magelang pada Jumat (19/7).

Dr. Lilik Andriyani, SE., MSI, Rektor UNIMMA menyampaikan hal tersebut merupakan upaya UNIMMA untuk dapat berkontribusi langsung membantu masyarakat. “Kita beli dari petani kemudian kita bagikan kepada masyarakat Magelang dan sekitarnya yang membutuhkan. Sehingga ini saling membantu, baik membantu di pihak petani maupun masyarakat sekitarnya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Rektor menjelaskan sayur yang dibagikan oleh UNIMMA adalah sayur dengan harga anjlok dan dibeli dengan harga dua kali lipat bahkan lebih. “Tanggungjawab pemerintah semestinya mampu menstabilkan harga di pasar, bagaimana petani tidak terpuruk karena melimpahnya sayuran kemudian turun harga,” tuturnya.

Adapun sayur yang dibeli UNIMMA berasal dari Kajoran, Kaliangkrik dan Temanggung berupa sawi, caisim, kacang panjang, daun bawang dan tomat. Selain itu, beberapa sivitas akademika juga turut berkontribusi menyumbangkan hasil panen miliknya. Pembagian sayur dilakukan oleh mahasiswa yang tergabung dalam UKM Mentari dan merupakan serangkaian dari agenda Ekspedisi Kemerdekaan dalam rangka Milad ke-60 dan memperingati HUT RI ke-79.

Abdul, pedagang kerupuk yang sedang melewati lokasi bagi-bagi sayur tersebut mengaku senang karena memperoleh sedekah sayur. “Alhamdulillah, pas lewat sini dibagi sayur, bisa untuk dimasak di rumah. Semoga sukses semuanya. Amin,” ujarnya.

Tim PKM-RSH UNIMMA Teliti Mitigasi Bencana dengan Wakaf Sejuta Pohon

Tim PKM-RSH UNIMMA Teliti Mitigasi Bencana dengan Wakaf Sejuta Pohon

Deforestasi lahan yang semakin meluas mendorong Tim Program Kreativitas Mahasiswa-Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) untuk melakukan upaya mitigasi melalui penelitian sebagai bentuk kepedulian terhadap ekologi yang sangat penting bagi kebutuhan manusia. Dengan diketuai oleh Ika Fitri Handayani, beranggotakan Afina Taraika Fadlin, Mohammad Arief Rahmatullah, Najmah Nafisah, Yusuf Yudha Satria, tim didampingi oleh Fahmi Medias, MSI, dosen Fakultas Agama Islam (FAI).

Penelitian dilakukan di lereng Gunung Prau yaitu di Desa Genting Gunung, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Ika mengatakan, alih fungsi lahan yang terus dibiarkan dapat menyebabkan bencana yang mengancam keselamatan masyarakat. “Untuk itu, dipilihlah model skema Green Waqf sebagai langkah mitigasi bencana dan upaya menjaga ekosistem darat di lereng Gunung Prau. Program yang diusung untuk mitigasi bencana ini adalah Wakaf Tanam Sejuta Pohon,” ujarnya.

Lebih lanjut, dijelaskan green waqf adalah sebuah konsep wakaf yang difokuskan pada pelestarian dan perbaikan lingkungan. “Aset yang diwakafkan digunakan untuk proyek-proyek yang berhubungan dengan lingkungan hidup, seperti penanaman pohon, konservasi hutan, dan kegiatan lainnya yang bertujuan demi menjaga keseimbangan ekosistem dan memitigasi bencana alam,” tuturnya.

Adapun pada 17-19 Mei 2024, tim telah melaksanakan penelitian yang melibatkan berbagai pihak, termasuk LazisMu Kabupaten Kendal, Kelompok Tani Gunung Rejeki, Kementerian Pertanian Provinsi Jawa Tengah, serta masyarakat sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mencari solusi terbaik dalam upaya mitigasi bencana di kawasan tersebut.

Sutiyono, Ketua Lazismu Kabupaten Kendal menyampaikan, telah menanam sebanyak 2.100 pohon alpukat di lahan milik petani. “Kami menggunakan lahan milik petani agar nantinya ada yang merawat pohon-pohon alpukat ini, Tentunya dengan beberapa perjanjian dengan petani di sini, dengan pola kerjasama dan pola pembagian hasil,” ungkapnya.

Disebutkan pula bahwa kegiatan ini berawal dari keprihatinan terhadap bencana yang datang silih berganti, mulai dari banjir hingga tanah longsor. “Jadi ini yang membedakan penghijauan di tempat lain, penghijauan di sini dilaksanakan bersama petani. Jadi petani menanam di tempat sendiri dan petani akan merawatnya, nantinya petani akan mendapatkan keuntungan 50 persen selama 12 tahun. Tahun ke-13 sudah menjadi milik petani. dan di tahun ini masih menjadi puncak panennya,” tambahnya.

Melalui upaya Wakaf Tanam Sejuta Pohon tersebut, diharapkan mitigasi bencana di lereng Gunung Prau dapat terwujud dengan baik, serta keseimbangan ekosistem di daerah tersebut dapat terjaga. Tim PKM-RSH Unimma berharap, program ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga membawa dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat dan lingkungan sekitar.