Nov 14, 2022 | Berita
Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menyelenggarakan acara launching Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) di Auditorium Kampus 1 pada Senin (14/11). Acara yang digawangi oleh Biro Akademik dan Akademisi (BAA) ini mengangkat tema semangat promosi semesta. Turut hadir Kepala Sekolah serta guru Bimbingan Konseling (BK) di wilayah Magelang dan Kedu dalam semarak acara ini.
Dr. Lilik Andriyani, SE., M.Si, Rektor UNIMMA dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara tersebut merupakan satu kegiatan yang rutin diselenggarakan setiap tahunnya. “Tahun ini kita laksanakan dengan tema Promosi Semesta. Ini sesuatu yang menggembirakan bagi kami atas kedatangan Bapak Ibu di sini. Kami ucapkan selamat datang dan terima kasih setinggi-tingginya atas kemitraan yang kita jalin,” ujarnya.
Rektor juga mengatakan, di tahun ini mahasiswa berasal dari 34 provinsi di Indonesia sudah ada di UNIMMA. “Harapan kami selain diterima di lingkungan Kedu, UNIMMA juga diterima di seluruh wilayah Indonesia. Dan kepada Bapak Ibu semua, harapannya dapat saling memberi kebermanfaatan, keberkahan, dan kontribusi,” tambah Dr. Lilik.
Dalam kesempatan tersebut, UNIMMA menginformasikan peringkat asal sekolah pendaftar yang diterima pada tahun akademik 2021/2022 berdasarkan data di sistem PMB. Peringkat pertama diberikan kepada Madrasah Aliyah Negeri 1 Kabupaten Magelang, peringkat kedua kepada SMA Negeri 1 Grabag dan peringkat ketiga kepada SMA Negeri 5 Magelang. Ketiganya menerima penghargaan secara simbolis yang diserahkan langsung oleh Rektor UNIMMA.
Sementara itu, Andi Widiyanto, M.Kom, Ketua BAA mengungkapkan bahwa pada tahun ini UNIMMA mentargetkan sebanyak 2650 mahasiswa baru. “Tahun ini targetnya 2650 mahasiswa. Adapun program unggulan di tahun ini adalah Muktamar. Jadi kita nanti ada voucher yang bisa dimanfaatkan untuk penggembira muktamar, warga Muhammadiyah dan umum. Kemudian untuk terobosan PMB pada tahun ini adalah voucher muktamar tadi. Targetnya untuk banyak mahasiswa nanti di gelombang satu dan dua,” tuturnya.
Andi juga menyebutkan acara launching menandai dibukanya PMB UNIMMA yang resmi dilayani baik secara online maupun offline di Kampus 2 UNIMMA.
Nov 13, 2022 | Berita
Mahasiswa S1 Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) meraih tiga medali sekaligus dalam beberapa kompetisi nasional. Ialah Tiwi Oktaviyani, mahasiswa semester satu yang mendapatkan medali perunggu bidang kimia dalam Olimpiade Sains Akbar Nasional pada bulan Agustus, medali perak bidang kimia pada National Outstanding Student e-Competition (NOSeC) di bulan September dan medali emas bidang matematika dalam Indonesian Youth Science Competition pada Oktober lalu.
Tiwi, panggilan sehari-harinya, mengaku sangat bahagia dan bangga kepada semua proses yang telah dilewatinya. “Saya pernah merasakan gagal hingga berkali-kali dan pada akhirnya saya bisa berhasil melewati semua proses yang tidaklah mudah,” ujarnya.
Mahasiswa berprestasi ini menceritakan bahwa sebelumnya ia tidak ingin berkuliah karena keterbatasan biaya. “Alhamdulillah di UNIMMA ini saya mendapat beasiswa full dan itu sesuai dengan jurusan yang saya inginkan. Maka dari itu, saya sadar bahwa saya harus bangkit, harus bisa mengasah kemampuan saya, sehingga berbagai macam lomba saya ikuti dan Alhamdulillah saya bisa membuktikannya di berbagai macam lomba ini,” tuturnya.
Sebelumnya, Tiwi telah mengikuti berbagai perlombaan dalam bidang yang sama. Persiapan yang dilakukan salah satunya adalah dengan cara menggunakan waktu luang untuk belajar soal-soal yang sekiranya pernah dikerjakan tetapi belum bisa dipecahkan. “Nah saya membagi waktu dengan target tertentu. Lalu berdoa dan meminta dukungan serta restu kedua orang tua dan juga tanamkan target dalam diri jika kita bisa. Dan target yg harus diraih dalam tahun ini dan berikutnya,” jelas Tiwi.
Tiwi berpesan kepada mahasiswa lainnya agar tetap berusaha dan semangat dalam meraih impian, karena menurutnya, mahasiswa adalah orang hebat yang bisa menginjakkan kaki di tingkat yang lebih tinggi. “Kalian itu (mahasiswa) bisa jika ingin berusaha lebih giat lagi. Dan jangan pernah menerapkan mindset kalau kalian itu bodoh. Tidak ada manusia yang bodoh di dunia ini,” jelasnya.
Sementara itu, apt. Fitriana Yuliastuti, S.Farm., M.Sc, dosen pembimbing dalam kompetisi tersebut menyampaikan rasa bangganya terhadap potensi yang dimiliki anak didiknya. “Tiwi merupakan anak yang punya kemauan, punya target dan ada sisi ambisius, tetapi dia punya rasa tanggung jawab. Saya berharap, Tiwi tetap terus berprestasi, tetapi tetap ingat dengan target-target kuliah,” tutur Fitriana.
Nov 11, 2022 | Berita
Turut memeriahkan Hari Kesehatan Nasional, Dewan Pengurus Komisariat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPK PPNI), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes), dan Poliklinik Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) mengadakan acara semarak Hari Kesehatan Nasional ke-58 dengan tema “Bangkit Indonesiaku, Sehat Negeriku”. Serangkaian kegiatan digelar di lingkungan Kampus 2 UNIMMA pada Jumat (11/11).
Ns. Sambodo Sriadi Pinilih, M.Kep. SP.Kep.J, Ketua panitia mengatakan, tema yang diambil menggambarkan bangkitnya semangat dan optimisme seluruh lapisan masyarakat Indonesia yang secara bersama, bahu membahu dan bergotong royong dalam menghadapi situasi pandemik. “Pada akhirnya, diharapkan masyarakat Indonesia dapat kembali sehat dan tumbuh untuk beraktifitas dan produktif,” tuturnya.
Acara dimulai dengan kajian Jum’at pagi bersama Ustadz Lanang Mudadi, S.Pd.I di Masjid Manaarul ‘Ilmi yang membahas tentang Al-Qur’an dan pola hidup sehat. Setelah itu dilanjutkan dengan senam sehat gembira bersama 200 mahasiswa di lapangan Fikes.
Selain itu, dibuka layanan pemeriksaan skrining penyakit tidak menular dengan target 100 orang, konsultasi kesehatan, dan donor darah dengan target pendonor sebanyak 25 orang. Disebutkan, layanan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Magelang dan Puskesmas Mertoyudan.
Adapun maksud diadakannya kegiatan tersebut, selain untuk memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-58 adalah untuk mengetahui secara dini gejala penyakit tidak menular pada dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan, dan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat kampus.
Nov 8, 2022 | Berita, HotNews
JAKARTA — Selain materi-materi utama, Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Surakarta tanggal 18-20 November mendatang juga akan fokus memperkuat dua program yaitu dakwah komunitas, konsep tadayun atau pandangan keagamaan dan materi isu-isu strategis aktual.
Demikian disampaikan Haedar Nashir Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah secara virtual pada Senin (7/11) di acara Media Gathering yang diadakan di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta.
Haedar menuturkan bahwa Muktamar Muhammadiyah dilakukan secara sistematis. Materi-materi yang dibahas dalam Muktamar 48 sudah dikirimkan tiga bulan sebelum pelaksanaan.
Guru Besar Sosiologi ini menuturkan, bahwa penguatan program dakwah komunitas di muktamar ini kemanfaatannya bukan hanya dirasakan oleh warga Muhammadiyah dan umat Islam saja, tetapi juga bagi bangsa di tengah dinamika yang dihadapinya.
Dari kacamata Haedar, di abad 21 dengan kemajuan teknologi dan modernitas akan terjadi perubahan landskap dalam kehidupan sosial, politik, ekonomi dan budaya bangsa.
“Indonesia yang masyarakatnya punya budaya gotong royong dan relasi sosial masyarakatnya yang kuat akan tercerabut jika komunitas ini rentan. Maka Muhammadiyah akan memperkuat komunitas ini baik di pedesaan, perkotaan sampai tempat-tempat terjauh,” ucap Haedar.
Saat ini Muhammadiyah, mungkin menjadi satu-satunya organisasi yang memiliki jaringan yang luas, kuat dan akuntabel. Jaringan yang terstruktur dengan rapi mulai dari pusat sampai ranting ini menurutnya merupakan modal besar dalam memperkuat dakwah komunitas.
Kedua, Muktamar ke-48 Muhammadiyah juga akan memperkuat konsep tadayun atau memperkuat basis, jiwa atau alam pikiran dan praktek beragama yang menjadi sumber inspirasi bagi kemajuan. “Maka di Muktamar ini kita menyusun konsep besar sebagai tindak lanjut dari Islam Berkemajuan yang disebut dengan Risalah Islam yang Berkemajuan.” Imbuhnya.
Haedar menyadari bahwa terdapat masalah-masalah tertentu di umat beragama, sebagai mana masalah-masalah yang ada di entitas lain dengan berbagai afiliasi. Adanya politik identitas, kekerasan yang dikaitkan ke agama menjadi salah satu alasan disusunnya Risalah Islam yang Berkemajuan.
“Sesungguhnya juga bahwa ada di identitas lain itu ada banyak problem juga, hanya kita mungkin saat ini tidak membuka cakrawala itu saja,” imbuhnya.
“Kita ingin energi positif itu jauh lebih dikembangkan ketimbang energi negatif. Dan agama itu punya kekuatan dahsyat, dan dia merupakan sesuatu yang sakral untuk kita jadikan sebagai energi konstruktif, dan itulah Islam Berkemajuan,” lanjut Haedar.
Oleh karena itu dirinya mengajak kepada seluruh warga bangsa memenuhi ruang publik dengan energi positif. Dalam memajukan peradaban, negara harus bersatu dengan berbagai latarbelakang berbeda, dibalut dengan kekuatan agama, makan Indonesia akan menjadi kekuatan besar.
Terakhir atau yang ketiga dalah isu-isu strategis. Haedar menjelaskan bahwa isu strategis merupakan persoalan yang diambil dan Muhammadiyah memiliki kepentingan di dalamnya, untuk memberi solusi atas persoalan tersebut. Terkait isu strategis, Muhammadiyah bukan hanya mencoba melihat secara objektif dan jernih, tapi sudah menawarkan solusi, tidak hanya menemukan masalah.
“Satu diantaranya adalah tentang rezimentasi agama. Atau rezimentasi paham agama. Ini mungkin sesuatu yang baru ketika isunya tentang radikalisme agama, ekstrimisme agama, identitas politik agama dan lain sebagainya,”ungkapnya.
Rezimentasi agama, kata Haedar, merupakan masalah di mana agama secara bias dan subyektif lalu ingin disenyawakan dengan negara dan menjadi kekuatan negara. Menurutnya, hal itu berlawanan dengan ide dan cita-cita Indonesia sebagai Negara Pancasila Darul Adhi Wa Syahadah.MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA — Selain materi-materi utama, Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Surakarta tanggal 18-20 November mendatang juga akan fokus memperkuat dua program yaitu dakwah komunitas, konsep tadayun atau pandangan keagamaan dan materi isu-isu strategis aktual.
Demikian disampaikan Haedar Nashir Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah secara virtual pada Senin (7/11) di acara Media Gathering yang diadakan di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta.
Haedar menuturkan bahwa Muktamar Muhammadiyah dilakukan secara sistematis. Materi-materi yang dibahas dalam Muktamar 48 sudah dikirimkan tiga bulan sebelum pelaksanaan.
Guru Besar Sosiologi ini menuturkan, bahwa penguatan program dakwah komunitas di muktamar ini kemanfaatannya bukan hanya dirasakan oleh warga Muhammadiyah dan umat Islam saja, tetapi juga bagi bangsa di tengah dinamika yang dihadapinya.
Dari kacamata Haedar, di abad 21 dengan kemajuan teknologi dan modernitas akan terjadi perubahan landskap dalam kehidupan sosial, politik, ekonomi dan budaya bangsa.
“Indonesia yang masyarakatnya punya budaya gotong royong dan relasi sosial masyarakatnya yang kuat akan tercerabut jika komunitas ini rentan. Maka Muhammadiyah akan memperkuat komunitas ini baik di pedesaan, perkotaan sampai tempat-tempat terjauh,” ucap Haedar.
Saat ini Muhammadiyah, mungkin menjadi satu-satunya organisasi yang memiliki jaringan yang luas, kuat dan akuntabel. Jaringan yang terstruktur dengan rapi mulai dari pusat sampai ranting ini menurutnya merupakan modal besar dalam memperkuat dakwah komunitas.
Kedua, Muktamar ke-48 Muhammadiyah juga akan memperkuat konsep tadayun atau memperkuat basis, jiwa atau alam pikiran dan praktek beragama yang menjadi sumber inspirasi bagi kemajuan. “Maka di Muktamar ini kita menyusun konsep besar sebagai tindak lanjut dari Islam Berkemajuan yang disebut dengan Risalah Islam yang Berkemajuan.” Imbuhnya.
Haedar menyadari bahwa terdapat masalah-masalah tertentu di umat beragama, sebagai mana masalah-masalah yang ada di entitas lain dengan berbagai afiliasi. Adanya politik identitas, kekerasan yang dikaitkan ke agama menjadi salah satu alasan disusunnya Risalah Islam yang Berkemajuan.
“Sesungguhnya juga bahwa ada di identitas lain itu ada banyak problem juga, hanya kita mungkin saat ini tidak membuka cakrawala itu saja,” imbuhnya.
“Kita ingin energi positif itu jauh lebih dikembangkan ketimbang energi negatif. Dan agama itu punya kekuatan dahsyat, dan dia merupakan sesuatu yang sakral untuk kita jadikan sebagai energi konstruktif, dan itulah Islam Berkemajuan,” lanjut Haedar.
Oleh karena itu dirinya mengajak kepada seluruh warga bangsa memenuhi ruang publik dengan energi positif. Dalam memajukan peradaban, negara harus bersatu dengan berbagai latarbelakang berbeda, dibalut dengan kekuatan agama, makan Indonesia akan menjadi kekuatan besar.
Terakhir atau yang ketiga dalah isu-isu strategis. Haedar menjelaskan bahwa isu strategis merupakan persoalan yang diambil dan Muhammadiyah memiliki kepentingan di dalamnya, untuk memberi solusi atas persoalan tersebut. Terkait isu strategis, Muhammadiyah bukan hanya mencoba melihat secara objektif dan jernih, tapi sudah menawarkan solusi, tidak hanya menemukan masalah.
“Satu diantaranya adalah tentang rezimentasi agama. Atau rezimentasi paham agama. Ini mungkin sesuatu yang baru ketika isunya tentang radikalisme agama, ekstrimisme agama, identitas politik agama dan lain sebagainya,”ungkapnya.
Rezimentasi agama, kata Haedar, merupakan masalah di mana agama secara bias dan subyektif lalu ingin disenyawakan dengan negara dan menjadi kekuatan negara. Menurutnya, hal itu berlawanan dengan ide dan cita-cita Indonesia sebagai Negara Pancasila Darul Adhi Wa Syahadah.
Sumber: Release Panitia Muktamar
Nov 7, 2022 | Berita
Kelompok usaha Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) lolos dalam ajang Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) XIII Award 2022. Hal tersebut tertulis dalam pengumuman pada 1 November 2022 dengan nomor surat 7883/E2/KM.01.01/2022. KMI Award diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Kemdikbudristek sebagai ajang apresiasi dan anugerah kepada mahasiswa yang berwirausaha. Di tahun 2022, penghargaan tersebut akan diberikan pada sesi awarding pada Selasa (22/11) mendatang di UPN Veteran Jawa Timur.
Dengan mengusung nama usaha GOODANG, program yang dibimbing oleh Friztina Anisa, SE., MBA ini diikuti oleh tiga mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNIMMA, yaitu Amadhea Arinta Kusuma Putri (Prodi Manajemen), Kirey Hemalina Nugroho (Prodi Manajemen), dan Lani Christanty (Prodi Akuntansi).
Sesuai pengumuman kelolosan, tim akan diberangkatkan ke UPN Veteran Jawa Timur pada tanggal 22 hingga 25 November 2022. “Ini adalah pemberian award kali kedua. Sebelumnya sudah pernah kita ikuti di Universitas Brawijaya Malang. Kali ini, Insya Allah kita akan berangkat KMI award 2022 yang diselenggarakan di UPN Veteran Jatim dari tgl 22-25 November 2022. Ada expo usaha mahasiswa lolos pendanaan juga nanti di sana,” ujar Friztina.
Sebagai dosen pembimbing, Friztina merasa bangga atas prestasi yang diraih ketiga mahasiswanya. “Kita pasti bangga sekali dengan prestasi mahasiswa ini, menjadi satu dari ratusan kelompok yang lolos awarding bukan hal yang mudah. Walaupun ini hanya satu dari lima kelompok dari UNIMMA yang usahanya terdanai hibah yang lolos awardee,” tambahnya.
Ia berharap, ke depannya mahasiswa yang mendapatkan award bisa melanjutkan usahanya sehingga bisa menjadi motivasi untuk mahasiswa lainnya. “Semoga ini memotivasi adik tingkat untuk juga bersemangat membangun usaha bahkan berwirausaha, mengikuti berbagai kompetisi dan pendanaan hibah yang dilaksanakan oleh Ristekdikti sebagai bagian dari pembelajaran MBKM bahkan lebih lanjut menjadi usaha yang bisa meningkatkan kesejahteraan dan berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya.
Sementara Amadea, Ketua Tim mengungkapkan rasa senangnya dapat lolos mewakili UNIMMA. “Alhamdulillah seneng tapi ya deg-degan juga karena di sana kita besok harus presentasi. Untuk persiapannya ada materi dan juga riset pasar,” tuturnya.
Nov 5, 2022 | Berita, HotNews
SURAKARTA—Muhammadiyah-‘Aisyiyah pada Sabtu (05/11) resmi menyelenggarakan Sidang Pleno I Muktamar ke-48 di Surakarta. Satu hal yang unik dari pelaksanaan Muktamar periode ini adalah dilakukan secara hybrid atau kombinasi online dan offline. Menurut Haedar Nashir, Muhammadiyah telah berpengalaman dalam menyelenggarakan sidang secara hybrid ini.
“Hari ini kita melakukan persidangan secara hybrid, maka insyaAllah kita sudah beradaptasi dengan ini, pembahasan dan persidangan akan berjalan lancar. Kalau pun ada kesulitan, kita akan mengatasinya dengan baik,” ucap Ketua Umum PP Muhammadiyah ini dalam acara pembukaan Sidang Pleno I
Haedar mengatakan bahwa prosesi Muktamar secara hybrid merupakan tonggak baru bagi Persyarikatan. Meski demikian, ia turut mengingatkan agar Sidang Pleno I ini mesti dikawal, bermarwah utama, memberikan uswatun hasanah, dan bermanfaat bagi semesta kehidupan.
Dalam Sidang Pleno I ini, Agus Taufiqurrahman bertindak sebagai pimpinan sidang. Kegiatan dalam sidang ini hanya mendengarkan tanggapan dari peserta Muktamar atas materi Muktamar yang telah disiapkan Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Adapun isi dari materi Muktamar ini meliputi laporan Pimpinan Pusat Muhammadiyah 2015-2022, program Muhammadiyah 2022-2027, Risalah Islam Berkemajuan, dan Isu-isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti menyampaikan pengantar umum sebelum sidang berlangsung. Menurutnya, Muktamar secara hybrid ini merupakan pertama kali dalam sejarah Muhammadiyah. Hal ini merupakan wujud dari paham Islam Berkemajuan yang senantiasa fleksibel dan dinamis dalam merespon perubahan zaman.
“Ini merupakan pertama kali dalam sejarah Muhammadiyah, kita laksanakan sidang secara hybrid, yaitu online dan offline. Ada ratusan titik lokasi persidangan di seluruh Indonesia, semoga segalanya berjalan lancar,” ucap Mu’ti.
Sumber: Rilis Panitia Muktamar