GURU BESAR MAHIDOL UNIVERSITY THAILAND BERI KULIAH UMUM DI FIKES UM MAGELANG

Prof. Dr. Rutja Phuphaibul dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Mahidol Thailand memberikan kuliah umum di hadapan ratusan mahasiswa dan dosen Fikes UM Magelang, Kamis 15/9 di Aula Fikes Kampus 2 Mertoyudan Magelang.

Kuliah umum bertema Adolescent Mental Health and Health Promotion itu dibuka oleh Rektor UM Magelang yang menyampaikan sambutan dalam Bahasa Inggris. Eko Muh Widodo berharap kegiatan tersebut merupakan follow up dari MoU yang telah dilakukan bersama dimana saat ini ada dosen dan mahasiswa Fikes UM Magelang yang menempuh studi S3 serta melakukan kegiatan praktek di sana.

            Dalam penjelasannya Rutja menyampaikan bahwa remaja (adolescent) memiliki siklus unik dalam kehidupannya yang membawa perubahan pada tantangan dan kesempatan yang dimilikinya. “Remaja bukanlah lagi anak-anak, ia berada pada taraf dewasa yang membuatnya memiliki pilihan secara signifikan terhadap kesehatan dan perkembangan perilaku,” ujar Rutja.

            Lebih lanjut ia mengatakan bahwa eksplorasi pada masa remaja dilakukan dengan membuat pilihan yang kadang membingungkan terhadap masa depan serta gencarnya pengaruh lingkungan. Untuk itu perlu dilakukan promosi atau sosialisasi kesehatan agar mereka menjalani pola hidup sehat agar tidak merokok, mengkonsumsi narkoba dan melakukan seks bebas untuk kehidupan yang berkualitas.

            Remaja terbagi dalam tiga fase yakni remaja awal, remaja pertengahan, dan remaja akhir. Faktor resiko dan pencegahan pada sosialisasi kesehatan meliputi pencegahan perilaku merokok, penyalahgunaan obat, kehamilan dini pada remaja, dan pencegahan infeksi menular seksual.

            Di penghujung kuliah umum yang berlangsung atraktif dan komunikatif itu, Rutja mengajak kepada para audiens untuk menjadi pelopor generasi yang sehat dan berkualitas terlebih sejauh ini telah berkecimpung di ranah kesehatan.

Usai kuliah umum para dosen mengikuti diskusi akademik untuk membahas tentang bentuk kerjasama yang akan dilanjutkan di masa mendatang terutama dalam hal pertukaran studi lanjut S3 di Mahidol University Thailand.(YUDIA-HUMAS)

JALAN SEHAT UM MAGELANG HADIAHKAN 2 MOTOR

Hanif Nur Rahman dan Sariningsih menjadi peserta yang paling beruntung dalam acara Jalan Sehat yang diadakan Ahad 18/9 dalam rangka Milad ke-52 UM Magelang. Acara yang diikuti ribuan peserta itu dibuka oleh Wakil Bupati Magelang Zainal Arifin yang mengibarkan bendera start tanda dimulainya Jalan Sehat setelah Pengurus Badan Pembina Harian (BPH) UM Magelang Mulyono menggunting pita berisi balon berhadiah ke udara.

            Bambang Tjatur, ketua panitia jalan sehat mengatakan, panitia membuat rute sejauh empat KM dengan rute dari Kampus 2 Mertoyudan menuju Saratan – Japunan dan kembali ke Kampus 2. “Memang agak jauh dari rute tahun sebelumnya supaya lebih gayeng,” jelasnya. Adapun peserta jalan sehat yakni seluruh keluarga besar UM Magelang yang terdiri dari dosen dan tenaga kependidikan beserta keluarga serta seluruh mahasiswa UM Magelang semester 1, pengurus BEM dan ormawa, disamping juga ratusan peserta dari masyarakat di wilayah Magelang.

            Sebelum pengundian, peserta jalan sehat dihibur oleh Kelompok Tari Topeng Ireng dari Pakis Magelang. Dalam kesempatan itu panitia menyediakan ratusan hadiah yang diundi disamping hadiah hiburan. Selain dua unit sepeda motor yang disediakan dari mitra UM Magelang yakni Bank Mandiri Syariah dan Bank Jateng, panitia juga menyediakan dua unit mesin cuci, dua unit lemari es, dua unit dua TV LED, tiga sepeda gunung, kompor gas, kipas angin, dispenser, HP, dan ratusan hadiah lainnya.

Hanif Nur Rahman adalah mahasiswa Prodi Bimbingan Konseling FKIP semester 5. Adapun Sariningsih merupakan tenaga kependidikan FT UM Magelang. Keduanya mengaku tidak menyangka bakal mendapatkan hadiah tersebut. Hadiah diserahkan masing-masing oleh BSM dan Bank Jetang kepada kedua pemenang dengan disaksikan oleh Rektor UM Magelang Eko Muh Widodo.(YUDIA-HUMAS)

MILAD KE-52, UM MAGELANG ADAKAN TIGA KEGIATAN SEKALIGUS

Sabtu 17/9 menjadi hari yang super sibuk bagi warga di UM Magelang. Betapa tidak. Tiga kegiatan digelar sekaligus di hari yang sama untuk memeriahkan milad ke-52 UM Magelang. Ketiganya yakni Festival Budaya Islam (FBI) 3, Lomba Kreativitas Tari dan Mewarnai Tingkat TK dan SD, serta Bakti Sosial. Ketiga kegiatan itu diadakan di tempat yang berbeda pula. Untuk FBI diadakan di pelataran Kampus 2 Mertoyudan, Lomba Kreativitas di Auditorium Kampus 1, serta Bakti Sosial di Desa Adipuro Kaliangkrik.

            Andi Triyanto M.Si, ketua panitia FBI 3 mengatakan, dalam FBI digelar dua jenis lomba yang ditujukan bagi siswa SMA/SMK se-Kedu . Kedua lomba itu yakni Lomba Musik Islami yang diikuti 6 peserta   dan Lomba Kaligrafi yang diikuti 33 peserta .

“Dengan tema Gayeng Milad Nguri-Uri Budaya Islam, FBI bertujuan untuk menghidupkan budaya Islami melalui kesenian. Selain itu dalam FBI 3 juga dirangkai dengan tabligh akbar yang disampaikan oleh Ust. Mukhsin dari Silaturahim Pecinta Anak (SPA Yogyajarta) dengan audiens dosen, karyawan, mahasiswa serta para siswa peserta FBI ,” ungkap Andi. Dalam FBI kali ini, SMAN 4 Magelang menjadi Juara 1 baik dalam Lomba Kaligrafi maupun Lomba Musik Islami. Masing-masing pemenang selain mendapatkan piagam juga mendapatkan uang pembinaan dan Trophy Bergilir FBI yang diserahkan oleh Dekan FAI Dr. Nuroddin Usman Lc.

            Sementara itu Noviudin M.Pd, ketua panitia Lomba Kreativitas Tari dan Mewarnai mengatakan, Lomba Kreasi Tari diikuti 26 peserta terdiri dari 13 kelompok tari TK dan 13 kelompok tari SD se-Kota dan Kabupaten Magelang. Sedangkan Lomba Mewarnai diikuti 20 peserta. Adapun Bakti Sosial meluputi tiga kegiatan yakni pasar murah, pengobatan gratis dan penyuluhan kesehatan. “Kegiatan tersebut dipusatkan di Pesantren Nurus Salam Adipuro. Masyarakat antusias mengikuti kegiatan yang jarang dilakukan di desa mereka,” ujar Imron Wahyu M.Sc, ketua panitia baksos.(YUDIA-HUMAS)

WARGA UM MAGELANG QURBAN 10 SAPI DAN PULUHAN KAMBING

Merayakan Idul Adha 1437 H, UM Magelang mengawali dengan sholat Idul Adha di Halaman Gedung Rektorat Kampus 2 Mertoyudan Magelang hari Senin (12/9). Tepat pukul 06.30 WIB Sholat Idul Adha yang diikuti ratusan warga Muhammadiyah baik yang berada di sekitar Kampus maupun dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa UM Magelang dimulai. Ketua Pusat Pembinaan dan Pengembangan Studi Islam (P3SI) UM Magelang Agus Miswanto M.Ag menjadi imam sekaligus khatib dalam sholat Id tersebut.

Dalam kesempatan itu, UM Magelang juga menghadirkan Juru Bahasa Isyarat (JBI)untuk memfasilitasi para tuna rungu yang ingin mengikuti sholat Id di Kampus 2 UM Magelang . Dede Yudi yang menjadi JBI dan sudah yang berkompeten menjadi JBI sejak tahun 2013 mengatakan “UM Magelang ingin memfasilitasi para tuna rungu yang ingin mengikuti Sholat Id agar mereka juga dapat mengerti penjelasan khutbah yang disampaikan khatib.” Edo, panggilan akrab Dede Yudi menambahkan “Kali ini Kami mengundang anggota Komunitas Tuli Magelang (Magelang Deaf Community) dan Gerakan Kesejahteraan untuk Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin) Kabupaten Magelang,” tuturdosen Prodi PG PAUD FKIP UM Magelang tersebut.

Usia mengikuti Sholat Id, para jamaah sholat diberi hidangan serta sajian musik Islami sebelum mengikuti rangkaian kegiatan yang menghibur khususnya bagi anak-anak yang turut hadir. Selain itu juga penyerahan dua ekor sapi oleh Rektor UM Magelang sebelum dipotong dan dibagikan kepada warga kampus dan warga sekitar.

Gus Mis, panggilan akrab Agus Miswanto mengatakan, tahun ini warga UM Magelang menyumbangkan 10 ekor sapi serta puluhan ekor kambing. “Dari jumlah tersebut, dua ekor sapi dipotong hari ini (Senin 12/9) dan dibagikan bagi warga kampus, satu ekor sapi dipotong di Desa Sorobayan Kecamatan Grabag esok hari (Selasa 13/9), dan sisanya dipotong di lingkungan masing-masing warga kampus UM Magelang di lingkungan mereka masing-masing. Adapun empat ekor kambing diserahkan kepada Amal Usaha Muhammadiyah yang berada di Magelang dan sisanya dipotong dilingkungan masing-masing warga kampus, ” jelas Gus Mis.(YUDIA-HUMAS)

MAHASISWA UM MAGELANG WAKILI JAWA TENGAH DUTA GENRE NASIONAL

Muhammad Wahid Ibrahim, mahasiswa Prodi Manajemen S1 Fakultas Ekonomi UM Magelang berhasil meraih Juara 1 Duta Mahasiswa Genre Putra Jawa Tengah 2016. Penobatan dilakukan Jumat 9/9 di Hotel Quest Semarang setelah sebelumnya mengikuti seleksi yang ketat selama tiga hari (7-9/9). Ia berhasil menyisihkan 31 peserta lain yang berasal dari 31 wakil kota dan kabupaten di Jawa Tengah.

Nugroho Agung Prabowo, M.Kom Kepala Biro Kemahasiswaan UM Magelang yang memantau dan mendampingi mahasiswa dalam kegiatan tersebut mengatakan, selain wakil putra, UM Magelang juga mengirimkan wakil peserta putri yakni Zuana Dewi Murnisela mahasiswi Prodi Keperawatan S1 Fikes.

Agung mengatakan, Muhammad Wahid Ibrahim merupakan mahasiswa semester 5 yang memperoleh beasiswa Bidik Misi. Disamping itu dia juga aktif dalam organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan juga aktivis organisasi Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa (Pikma) SuryaUnimma milik UM Magelang. “UM Magelang bangga atas prestasi yang diraih,” ungkap Agung.

Lebih lanjut Agung mengungkapkan bawa PikmaSuryaUnimma telah eksis di UM Magelang sejak tahun 2012. Ibrahim saat ini menjabat sebagai wakil ketua Pikma   SuryaUnimma yang diketuai oleh Renee Ayu Shinta Bimantari. Sejak diresmikan hingga kini Pikma Surya Unimma telah melakukan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mensosialisasikan program generasi berencana dengan menggandeng BKKBN serta Bapermaspuan Kabupaten Magelang. Selain Ibrahim, sebelumnya Pikma Surya Unimma juga mengirimkan salah satu aktivisnya dalam kegiatan serupa yakni Nur Resha Setiana Ayudiah.

Baik Muhammad Wahid Ibrahim dan Zuana Dewi Murnisela merupakan wakil dari Kabupaten Magelang dalam Pemilihan Duta Mahasiswa Genre Jawa Tengah 2016. Selain mendapatkan piala dan uang pembinaan senilai 5 juta rupiah,Ibrahim juga akan mewakili Jawa Tengah dalam Pemilihan Duta Genre Nasional Tahun 2016.

Acara yang digagas oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Tengah itu bertujuan untuk mensosialisasikan program penekanan jumlah penduduk yang terjadi karena pernikahan dini melalui program generasi berencana (genre). Para peserta diberi pertanyaan seputar pengetahuan tentang reproduksi, keluarga berencana serta kemampuan berkomunikasi.(YUDIA-HUMAS)