Aug 20, 2019 | Berita
Fakultas Psikologi dan Humaniora dan Lembaga Pengembangan Mahasiswa dan Alumni (LPMA) Universitas Muhammadiyah Magelang, menyelenggarakan Festival Kreativitas Mahasiswa (FESTA unimma) dalam rangka Milad ke-55 Universitas Muhammadiyah Magelang. Bertempat di Gedung Auditorium Kampus I Universitas Muhammadiyah Magelang, Selasa, (20/8/2019).
FESTA unimma merupakan kompetisi mahasiswa tingkat nasional yang terdiri dari Lomba Poster Inspirasi Wirausaha, Lomba Karya Tulis Ilmiah, dan Lomba Pameran Teknologi. Acara ini diikuti mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia, seperti: Unisa, UAD, UGM, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Institut Pertanian Bogor, dan Universitas Negeri Yogyakarta.
FESTA unimma menjadi wadah untuk memfasilitasi potensi yang dimiliki mahasiswa dengan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk diaplikasikan kepada masyarakat luas ditengah perkembangan Era Industri 4.0. Hal ini diungkapkan oleh Rayinda Faizah, selaku koordinator seksi acara FESTA unimma. “Harapannya, kedepan acara ini dapat menjadi acara tahunan. Selain itu, juga menjadi ajang yang mewadahi mahasiswa untuk menunjukan kreativitas terlebih saat ini kita sudah memasuki Era Industri 4.0,” ungkapnya.
Rangkaian acara FESTA unimma dibuka oleh Ir. Eko Muh Widodo, MT selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Magelang, dan dilanjutkan dengan Seminar bertema “Kewirausahaan dan Inovasi Mahasiswa di Era Digital”. Hadir sebagai pembicara adalah Nia Kurniati Bachtiar, SE., S.Si., M.Sc, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Magelang. Nia menjelaskan bahwa kunci mengahadapi era digital ialah inovasi yang tiada henti. “Di era digital ini, inovasi tiada henti disetiap usaha maupun start-up menjadi kunci agar bisnis tetap berlanjutditengah ketatnya persaingan,”paparnya. Setelah seminar, acara dilanjutkan dengan presentasi karya dihadapan dewan juri.
Menurut Aftina Nurul Husna, ketua pelaksana, FESTA unimma merupakanwujud nyata peran Universitas Muhammadiyah Magelang di usianya yang ke-55 dalam menangkap fenomena komunikasi digital. “Komunikasi digital tengah menjadi tren generasi muda. Ia memberi peluang pengembangan kewirausahaan dan inovasi yang bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Karena itu, potensi ini harus dieksplorasi lewat karya-karya mahasiswa,” jelasnya.
Dari 64 tim yang terdiri dari 36 peserta lomba Poster Inspirasi Wirausaha, 17 peserta Lomba Karya Tulis Ilmiah, dan 11 peserta Lomba Pameran Teknologi dipilih 10 karya terbaik pada seleksi tahap I. Pada seleksi tahap II,didapatkan para pemenang dengan hasilnya sebagai berikut: Lomba pameran teknologi Juara 1 diraih oleh mahasiswa dari UMMagelang, Juara 2 BSI dan Juara 3 UNDIP. Lomba poster inspirasi wirausaha Juara 1 diraih oleh UAD dan Juara 2,3 diraih UMMagelang. Sedangkan untuk lomba karya tulis ilmiah Juara 1 dari IPB, Juara 2 BSI dan Juara 3 Universitas Surabaya.
Acara inipun mendapat apresiasi dari peserta sebagai acara yang bergengsi. “Melihat antusiasme peserta, totalitas para panitia, serta profesionalisme para dewan juri menunjukkan bahwa acara ini tidak sembarangan. Ini memang acara yang serius. Acara yang bergengsi dan cocok dikatakan sebagai acara tingat nasional,” ungkap Darul Hamim, peserta dari Universitas Negeri Yogyakarta.
(Humas)
May 25, 2019 | Berita
Kampus (RDK) yang diselenggarakan Universitas Muhammadiyah Magelang (UMMagelang). Dialog kebangsaan pada Angkringan Ramadan yang mengangkat tema “Unity in Diversity” dihadiri oleh Rektor UMMagelang, Ir. Eko Muh Widodo, MT, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, Drs. H. Tafsir, M.Ag, dan juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, S.H., M.IP., tersebut mendapat respon yang tinggi baik dari mahasiswa maupun masyarakat umum.
Dalam kesempatan yang dihadiri oleh 500 peserta tersebut, Eko menyampaikan pentingnya menjaga persatuan di tengah perbedaan yang ada. Menurut Eko,perbedaan adalah hal yang wajar terjadi, tapi bukan berarti dengan perbedaan itu harus menjadikan masyarakat menjadi tercerai berai. Ia menegaskan meski pilihan berbeda, namun persatuan itu harus tetap dijaga. Sementara itu, pada kegiatan yang berlangsung pada Sabtu (18/05) di Halaman Masjid Manaarul ‘Ilmi Kampus 2 UMMagelang tersebut,
Ganjar mengajak seluruhmasyarakat terutama kalangan mahasiswa untuk selalu menjaga perdamaian. “Dalam konteks berbangsa dan bernegara para tokoh politik, tokoh agama, dan lain-lain mulai Indonesia ceprot semua menjadi beda. Maka kemudian bagaimana yang berbeda-beda ini menuju satu titik yang sama, dan yang berbeda-beda tersebut sudah didorong oleh pendiri bangsa Founding Fathers kita dahulu,” tandasnya.
Ganjar juga berpesan kepada masyarakat untuk hati-hati dalam menggunakan jari dan senantiasa menjaga kewarasan, karena jika tidak, hal tersebut dapatberpotensi menjadi keributan.
Lebih lanjut, Tafsir menyampaikan bahwa Muhammadiyah dibangun atas dua komitmen yaitu ingin memajukan umat islam dan memajukan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, di tengah keragaman apapun, satu yang ingin Muhammadiyah tuju yaitu kemajuan umat islam dan kemajuan bangsa Indonesia.
HUMAS
May 8, 2019 | Berita
Setelah melewati proses pengerjaan selama satu setengah tahun, masjid kampus Universitas Muhammadiyah Magelang (UMMagelang) akhirnya diresmikan. Masjid yang diberi nama Manaarul ‘Ilmi tersebut diresmikan dengan penandatanganan prasasti oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Dr. Haedar Nashir M. Si yang didampingi oleh Rektor UMMagelang, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah serta beberapa pejabat pemerintahan di Kabupaten Magelang pada Sabtu (05/05/19) di Kampus 2 UMMagelang.
Bupati Kabupaten Magelang, yang diwakili oleh Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Magelang, Drs. Adi Waryanto dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh keluarga besar UMMagelang atas diresmikannya masjid tersebut. “Teriring doa dan harapan semoga masjid ini mampu menjadi pemacu dan pemicu semangat Keluarga Besar UMMagelang dalam kegiatan peribadahan dan bisa menjadi fasilitas kampus yang pada gilirannya dapat menjadi kampus yang mampu mencetak lulusan-lulusan yang unggul dan islami,” ujarnya.
Sementara itu, Ir. Eko Muh Widodo, MT, Rektor UMMagelang dalam sambutannya menyampaikan banyak terima kasih kepada seluruh pihak, donatur serta mitra kerja yang telah mensukseskan berdirinya masjid kampus UMMagelang. “Acara ini sangat membahagiakan karena pada akhirnya UMMagelang berhasil memiliki masjid tiga lantai setelah proses pengerjaan yang ditargetkan 2 tahun justru dapat selesai dalam waktu 1,5 tahun. Sehingga pada Bulan Suci Ramadhan nanti, masjid ini sudah dapat digunakan sebagai pusat kegiatan pembinaan keagamaan dan pencerahan,” ujar Eko.
Lebih lanjut Eko menjelaskan bahwa acara peresmian masjid tersebut juga sekaligus menandai dibukanya rangkaian kegiatan Ramadhan di Kampus (RDK) yang diselenggarakan oleh UMMagelang sebulan penuh. “Selain meresmikan masjid, acara pagi hari ini juga merupakan tanda dibukanya seluruh rangkaian kegiatan ramadhan di kampus yang akan dijalankan selama satu bulan penuh nantinya,” tambah Eko.
Pada kesempatan tersebut, Haedar Nashir menyampaikan pentingnya membangun karakter dari kampus dan masjid di tengah kehidupan bermedia sosial. “Dalam tradisi Islam, Masjid mempunyai fungsi yang fundamental. Dengan lokasi yang strategis dan masjid yang indah ini, insya Allah, UMMagelang bisa menjadi uswatun hasanah, menjadi central of excellent sekaligus juga membangun generasi ulil albab bagi masa depan umat dan bangsa, di tengah budaya baru yaitu budaya media sosial dimana semuanya serba mudah dan instan yang dalam tempo sepersekian detik informasi langsung dapat menyebar,” jelasnya.
Acara diakhiri dengan pemotongan pita oleh oleh Haedar Nashir dan disaksikan oleh 300 tamu undangan.
HUMAS
May 8, 2019 | Berita
Dunia ekonomi selalu bergerak dinamis dan menuntut pelakunya untuk melakukan inovasi secara terus menerus. Salah satu inovasi yang banyak dilakukan oleh pelaku usaha saat ini adalah pemasaran melalui media online. Akan tetapi tidak semua pelaku usaha memiliki kemampuan untuk melakukan pemasaran melalui media online. Hal tersebut mendorong Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Magelang (UMMagelang) melalui Program Kemitraan Universitas (PKU) untuk melakukan pendampingan kepada pelaku usaha Industri Kecil Menengah (IKM) SELMUTZ di Wates Prontaan RT.05/RW.03 Magelang. SELMUTZ merupakan IKM yang berfokus pada pengolahan lidah buaya yang telah didukung dari Dinas Pertanian dan Pangan Kota Magelang, namun mempunyai sedikit kesulitan dalam pemasarannya. Produk yang dihasilkan cukup beraneka ragam mulai dari bolu, selai hingga minuman serbuk seduh yang nikmat dan segar menjadi produk andalan dari IKM tersebut.
Pengabdian yang diketuai oleh Friztina Anisa, S.E., M.B.A dengan anggota Veni Soraya Dewi, S.E., M.Si tersebut bertujuan memfasilitasi IKM Selmutz untuk bisa lebih berdaya saing melalui peningkatan fasilitas penunjang, pemasaran yang inovatif, serta memberikan tampilan yang menarik pada kemasan sehingga produk yang ditawarkan memiliki nilai tambah dibanding produk dari IKM lain.
“Tujuan utama diadakannya pengabdian ini adalah untuk membantu pelaku usaha untuk bisa berdaya saing dan berinovasi terhadap produknya. Terutama dalam hal pengemasan dan juga pemasaran, harus selalu dilakukan inovasi untuk mempertahankan sebuah produk di pasaran dengan bantuan media sosial serta kemasan yang lebih menarik dan eye-catching bagi konsumennya, Insyaallah hal tersebut akan menambah nilai jual sebuah produk. ” Ujar Friztina.
Lebih lanjut Friztina menjelaskan bahwa pendampingan yang dilaksanakan pada Kamis (25/04/19) lalu terdiri dari beberapa materi yaitu tentang pemilihan kemasan yang menarik dan juga cara maksimalisasi pemasaran produk melalui media sosial dengan mengenalkan beberapa platform e-commerce serta pemilihan template dan konten yang sesuai dengan gaya online shopjaman sekarang.
“Bagi kami, pendampingan seperti ini sangat membantu. Kami berharap melalui pendampingan ini produk kami semakin berkembang dan dikenal masyarakat luas.” ujar Qory, pemrakarsa IKM Selmutz.
HUMAS
Apr 29, 2019 | Berita
Tingginya resiko keselamatan kerja dan kesehatan bagi pemahat batu di Dusun Banaran, Desa Sedayu, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang menjadi salah satu keprihatinan bagi tim Abdimas (Pengabdian kepada Masyarakat) Universitas Muhammadiyah Magelang (UMMagelang). Sebelumnya, tim Abdimas yang diketuai Heniyatun, SH., M.Hum dengan anggota PujiSulistyaningsih, SH., M.Hum mengawali pengabdian dengan sosialisasi tentang asuransi ketenagakerjaan yang disampaikan oleh BPJS Ketenagakerjaan wilayah Magelang pada Jumat 8 Februari 2019 lalu. Dari sosialisasi tersebut, sebanyak 38 orang pekerja pahat batu telah terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Kini, tim Abdimas kembali mendorong agar para pekerja pahat batu di Dusun Banaran tersebut mempunyai perilaku kerja yang sehat dan selamat, dengan memberikan bantuan seperangkat Alat Pelindung Diri (APD) kepada 50 pekerja pahat batu. APD tersebut terdiri dari 1 buah ear muff untuk penyumbat telinga, 1 buah googles untuk melindungi mata, dan 1 buah masker dengan reffil filternya untuk melindungi pernafasan. Peralatan safety diberikan pada Jumat (26/04) kepada para pekerja pahat batu. “Para pemahat batu banyak terpapar kebisingan yang intensitasnya melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) yang telah ditetapkan pemerintah, dan terpapar debu hasil penggergajian atau pahatan batu,” ujar Heniyatun.
Para pekerja menyambut baik bantuan dari tim Abdimas UMMagelang tersebut, dan berjanji akan selalu mengenakannya pada saat bekerja. Selanjutnya, tim Abdimas akan menyelenggarakan pelatihan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) kepada para pekerja pahat batu yang direncanakanakan bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang, dalam hal ini bidang Pemberdayaan, Sosial, dan Budaya Bappeda dan Litbang. “Diharapkan dengan rangkaian kegiatan abdimas yang telah dan akan dilaksanakan, akan semakin meningkatkan produktivitas para pekerja pahat batu, karena kondisi kesehatan dan keselamatannya optimal,” tambah Heniyatun saat ditemui di lokasi pahat batu.
HUMAS