Sep 25, 2017 | Berita
Implementasi nilai–nilai Pancasila di kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara perlu dilakukan untuk keutuhan suatu bangsa. Sosialisasi terus dilakukan di tengah kondisi masyarakat Indonesia yang makin kritis dan beragam. Untuk itulah, Fakultas Hukum UM Magelang mengadakan seminar nasional “Implementasi Nilai-nilai Ideologi Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara” pada Rabu (20/09).
Kegiatan yang diadakan di Aula Fikes UM Magelang tersebut merupakan rangkaian Milad ke-53 UM Magelang. Wakil Rektor I UM Magelang, Dr. Purwati, M.S. memebuka seminar yang diikuti 300 peserta dari berbagai kalangan tersebut.
Ketua Mahkamah Konstitusi RI yang sedianya hadir dan namun kemudian diwakili oleh Plt, Kepala Pusat Penelitian dan Pengkajian Perkara serta Pengelolaan TIK, Dr. Wiryanto antara lain menyampaikan bahwa para negarawan yang dahulu mendirikan negara dan bangsa ini telah meletakkan nilai luhur Pancasila yang dijiwai semangat Ketuhanan sehingga menjadi dasar fundamental dalam kehidupan negara kita. “Tulisan atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa yang termuat dalam pembukaan UUD 1945 alenia ke-3 merupakan penanda kepasrahan total para pendiri bangsa setelah sebelumnya berjibaku mengeluarkan segenap usaha dan potensinya untuk hukum dasar yakni UUD 1945, “ paparnya.
Selain itu, panitia juga mengundang empat pembicara sekaligus yang dari berbagai disiplin ilmu yaitu politisi, jurnalis, pakar hukum, serta akademisi. Mereka adalah Prof. Dr. Muhammad Fauzan, S.H.,M.Hum (Guru Besar Universitas Jenderal Sudirman), Dr. Dyah Adriantini Sinta Dewi, S.H.,M.Hum (akademisi dari UM Magelang), Amir Macmud Ns. (Ketua Persatuan Wartawan Indonesia PWI Jawa Tengah), dan Ahmad Hanafi Rais W., S.I.P.,M.P.P (Ketua Komisi 1 DPR RI). Keempat nara sumber itu menyampaikan materi dari sudut pandang yang berbeda.
Muhammad Fauzan misalnya. Ia menuturkan implementasi pancasila dari sudut ketatanegaraan. “Dalam pergantian pemerintahan antara pemerintahan yang lama dengan yang baru diperlukan sustainbilitas antar keduanya sehingga akan tercipta keselarasan yang sesuai dengan nilai pancasila. Masyarakat juga akan menjadi lebih mudah menyerap kebijakan baru yang ada,”ujarnya. Ia menambahkan, bahwa pengajaran nilai pancasila bukan tergantung dari kata-katanya atau siapa yang mengajarkan pancasila tersebut. Namun, yang terpenting adalah perilaku sang pengajarnya.
Pemateri yang kedua menelaah implementasi Pancasila dari sudut akademis. Dyah Adriantini Sinta Dewi memaparkan berbagai masalah yang muncul akibat kurangnya nilai Pancasila, seperti bulying, ujaran kebencian dan kejahatan Genocida. “Penegakan sistem pancasila dapat dilakukan melalui sistem pendidikan. Dulu ada mata pelajaran PMP, Penataran P4, PKN (Pendidikan Kewarganegaraan), sekarang digantikan dengan pendidikan bela negara,” jelas Dyah.
Adapun wartawan senior Amir Macmud Ns yang menyapaikan materi tentang media dan Implementasi nilai-nilai Pancasila, membahas nilai pancasila di dalam diri wartawan. “Media sangat berperan dalam mengimplementasian nilai pancasila. Hal ini sesuai fungsi normatif media menurut Undang Undang Pers. Kemudian orientasi dan sikap media yang berjiwa sosial tinggi dan jujur dalam menyampaikan informasi juga merupan bentuk nilai Pancasila, “ ujar Amir.
Pemateri yang terakhir yaitu Ahmad Hanafi Rais yang menyampaikan materi implementasi Pancasila dalam politik. Menurutnya, di dalam politik itu yang terpenting adalah who get whats, how and way yakni pelakunya, apa yang akan didapatkan, bagaimana dan mengapa harus dibahas di dalam politik. “Menurut saya, kenapa orang itu berpolitik? Maka jawabannya haruslah dikarenakan landasannya atas Pancasila,” tandasnya. Ia menambahkan bahwa pemerintah harus mampu membawa Pancasila yang awalnya hanya sebuah ideologi, kini menjadi menjadi karakter bangsa. “Yang harus kita hadapi sekarang adalah tantangan di era globalisasi dalam mengimplementasikan nilai-nilai pancasila.Pancasila agar tetap menjadi ideologi negara, tetap sebagai dasar negara serta menjadi dasar akhlak masyarakat dalam berbangsa dan bernegara, “ pungkasnya.
HUMAS
Sep 15, 2017 | Berita
UM Magelang sebagai salah satu Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) unggulan berkesempatan untuk melakukan kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di Eropa. Hal tersebut dilakukan oleh Rektor UM Magelang Ir. Eko Muh Widodo, MT bersama pimpinan 28 PTM dalam kegiatan lawatan ke Eropa bersama dengan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah.
Lawatan dilakukan ke empat negara di Eropa yakni Inggris, Prancis, Belgia, dan Belanda tanggal 10 hingga 19 September dengan mengunjungi kota London, Paris, Brussel, Amstredam, dan Den Haag . Di sela-sela lawatannya Eko mengatakan, UM Magelang memanfaatkan kesempatan itu untuk menjalin kerjasama dengan beberapa PT di Eropa, diantaranya dengan Coventry University, de Monfort University, University of Harper Adams, serta Bradford University ketika mengunjungi Inggris. “MoU antara lain berisi kesepakatan untuk meningkatkan kerjasama studi lanjut S3 dosen, penelitian, serta publikasi jurnal internasional,” ungkap Eko.
Saat berada di Inggris, kesempatan itu juga digunakan UM Magelang untuk mengetahui keberadaan perguruan tinggi ternama di dunia seperti Oxford University. Demikian pula saat berada di Paris, kunjungan dilakukan ke Paris Sorbone University serta beberapa tempat monumental di kota tersebut.
Eko menambahkan, bagi UM Magelang, menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi luar bukanlah hal baru. Sebelumnya UM Magelang telah menjalin kerjasama dengan PT di beberapa negara Asean. Selain itu beberapa fakultas seperti Fakultas Teknik juga telah menjalin kerjasama dengan PT di Jepang dan Italia. Demikian juga dengan Fikes yang telah menjalin kerjasama dengan beberapa PT di Thailand dan Filipina. “Dengan melakukan MoU bersama beberapa PT di Eropa, UM Magelang telah memperluas coverage kerjasama menjadi lebih luas dan mendunia,” kata Eko.
Eko mengatakan, MoU yang telah dilakukan tidak sebatas perjanjian tertulis saja, namun diimplementasikan dalam bentuk kegiatan seperti penelitian, jurnal serta memberikan kesempatan kepada dosen UM Magelang untuk melanjutkan studi S3 ke luar negeri.
HUMAS
Sep 14, 2017 | Berita
Persaingan dunia kerja di era globalisasi ini semakin ketat. Persaingan tidak hanya dengan sumber daya manusia setempat, namun juga bersaing dengan sumber daya manusia dari luar negeri. Untuk memberikan bekal calon wisudawan dalam menghadapi dunia kerja Lembaga Pengembangan Mahasiswa dan Alumni (LPMA) UM Magelang mengadakan pembekalan untuk calon wisudawan dengan tema “Mengenali dan Strategi Masuk Dunia Kerja”. pada Kamis (14/09).
Ketua Panitia yang juga Ketua LPMA, Nugroho Agung Prabowo, M.Kom mengatakan bahwa kegiatan yang diadakan di Auditorium kampus 1 UM Magelang itu ditujukan bagi 581 calon wisudawan agar siap dalam menghadapi dunia kerja. “Kami sengaja mengusung tema ini agar para calon wisudawan nantinya mempunyai pengetahuan untuk bekal dalam mencari pekerjaan sehingga para lulusan UM magelang mampu diserap dengan baik di dunia kerja,” kata Agung. Agung juga menghimbau kepada para calon alumni untuk bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi tracer Study di web UM Magelang.
Himbauan kepada para alumni untuk selau mengakses informasi melalui web UM Magelang juga disampaikan oleh Wakil Rektor 3 UM Magelang, Drs. Mujahidun, M.Pd. Ia juga berterimakasih kepada pihak LPMA yang telah berinovasi mengadakan acara pembekalan. “Ini adalah kesempatan bagi para wisudawan untuk meningkatkan kualitas SDM lulusan,” tutur Mujahidun.
Kegiatan pembekalan untuk calon wisudawan diisi empat pemateri dengan ulasan yang berbeda-beda. Pemateri pertama yakni Drs. Mujahidun, M.Pd. mengenai trend tantangan dunia kerja menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Menurutnya ada kiat-kiat dalam menghadapi MEA, diantaranya memiliki jiwa Leadership, mempunyai Public Speaking yang baik, Respecfull dan Profesionalisme dalam bekerja. “Untuk itu marilah kita siapkan diri kita dengan softskill yang baik untuk menghadapi MEA,”kata Mujahidun.
Ia juga mengatakan kepada para calon wisudawan untuk bersama-sama melakukan perbaikan softskill dan perbaikan sistem yang ada di UM Magelang. “Menjadi tugas kita semua sekarang untuk senantiasa memperbaiki sistem yang ada di UM Magelang agar lebih baik lagi. Salah satu caranya sebagai alumni adalah mengisi tracer study dan memantau perkembangan kampus melalui web UM Magelang,”jelas Mujahidun kepada calon wisudawan.
Sesi kedua dengan pemateri Nita Budi Astuti dari Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Magelang yang menyampaikan materi mengenai cara mengenali dan strategi masuk ke dunia kerja. Ia antara lain memberikan cara yang paling mudah untuk bisa mengenali dunia kerja, yaitu dengan belajar dan bergaul. “Belajar itu bisa dimana saja, tidak hanya di kampus, karena dunia kerja kita tentu akan berbeda dengan dunia kampus. Belajar dunia kerja bisa di jalan, di mall atau yang lainnya. Selain belajar kita juga harus bergaul dengan siapa pun. Perluas jaringan dan gali informasi sebanyak mungkin,”jelas Nita.Ia juga menambahkan kiat-kiat untuk menghadapi dunia kerja. “Ada tiga kiat untuk menghadapi tantangan yang akan muncul di dunia kerja, yaitu siapkan mental, mau belajar dan mau memulai dari bawah,”katanya.
Sedangkan sesi yang ketiga dari Ketua LPMA yaitu Nugroho Agung Prabowo, M.Kom. yang menyampaikan materi tentang cara membuat CV surat lamaran pekerjaan serta memahami bagaimana proses wawancara dan psikotes dalam proses seleksi kerja. “Untuk membuat CV, Hal yang terpenting adalah cantumkan alamat dan kontak yang bisa di hubung agar pihak instansi bisa menghubungi anda semua,”kata Agung. Ia juga mengingatkan kepada para calon wisudawan tentang pengertian bekerja menurutnya. “Bekerja adalah proses mengubah uang dengan jalan yang halal, jadi bekerja itu akan bernilai ibadah,” kata Agung.
Sesi terakhir diisi oleh ketua Ikatan Keluarga Alumni, Kuswan Hadji, S.H.,M.H. Materi yang terakhir ini berisi tentang cerita sukses dari para Alumni UM Magelang.
HUMAS
Sep 13, 2017 | Berita
Dalam rangka meningkatkan kemampuan SDM di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi(TIK) bagi pelaku Desa Wisata Pogalan, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Magelang (FT unimma) mengadakan kegiatan pelatihan komputer dan Internet untuk tingkat dasar. Kegiatan iniditujukan kepada kelompok masyarakat desa Pogalan Kecamatan Pakis Kab. Magelang dari berbagai unsur yang terlibat dalam program mewujudkan Desa Wisata Pogalan.
Menurut koordinator pelaksana kegiatan sekaligus instruktur pelatihan Bambang Pujiarto, S.Kom., M.Kom, materi pelatihan ini meliputi pengenalan dasar-dasar komputer perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), penggunaan aplikasi MS Office, dan aplikasi Internet. Kegiatan yang berlangsung tiga hari dari tanggal 7-9 September 2017 ini bertujuan memberi pembekalan kepada masyarakat untuk lebih dapat memanfaatkan Teknologi Informasi (TI) dalam mewujudkan Desa Wisata yang berkelanjutan.
Menurut pria yang merupakan dosen prodi Teknik Informatika di FT unimma ini “Peran TIK sangat membantu dalam pembangunan pemerintah desa pada era digital seperti ini, karena mau tidak mau masyarakat akan dihadapkan dengan transformasi cara-cara manual menuju berbasis TI. Oleh sebab itu perlunya dimulai pengenalan, pembelajaran, dan pembiasaan (budaya) menggunakan TI kepada masyarakat sampai di tingkat bawah.”
Pelatihan yang diadakan di Laboratorium Komputer FT unimma ini di ikuti oleh 15 peserta dari unsur pemerintah dan masyarakat dan ini merupakan rangkaian program Pengabdian pada masyarakat Diseminasi Teknologi dari MenristekDIKTI yang dalam hal ini diketuai oleh Yun Arifatul Fatimah, MT., PhD yang juga merupakan Dekan Fakultas Teknik. Pada akhir pelatihan disampaikan ketua kelompok BUMDES terpilih desa Pogalan, Madiyono berharap masih ada kegiatan lanjutan kedepannya dan adanya pendampingan terus dari pihak Universitas Muhammadiyah Magelang dalam pembangunan bidangTI di desa Pogalan.
(HUMAS)
Aug 29, 2017 | Berita
Nico Sunarko Putra, Mahasiswa UM Magelang berhasil menjadi Duta Generasi Berencana (Genre) dalam ajang pemilihan Duta Genre Provinsi Jawa Tengah tahun 2017 pada kamis (24/8).
Grand final pemilihan Duta Genre yang berlangsung sejak Selasa (22/8) hingga Kamis (24/8) dilaksanakan di Hotel Horison Semarang. Pada acara tersebut, peserta diberi pertanyaan seputar pengetahuan reproduksi, keluarga berencana, serta kemampuan berkomunikasi. Setelah melalui seleksi ketat, perwakilan Magelang keluar sebagai juara pertama. Ia berhasil mengalahkan wakil dari 31 kota dan kabupaten di Jawa Tengah.
Niko yang merupakan putra dari Sunarko dan Hanik Anissati itu mengaku tidak menyangka akan mendapatkan juara pertama. “Saya tidak menyangka akan mendapatkan juara ini, karena dari awal yang terpenting bagi saya yaitu melakukan yang terbaik semampu saya,”ungkapnya. Menurutnya para peserta perwakilan dari masing-masing kabupaten memiliki bakat dan penampilan yang luar biasa. “Satu-satunya motivasi saya waktu itu hanya bagaimana saya bisa menampilkan yang terbaik,”Niko menambahkan.
Untuk komponen penilainnya dilihat dari keseluruhan pengetahuan tentang isu terkini, penampilan, sikap selama kompetisi dari bakat dan publik speaking.”Saya bersama pasangan saya, menampilkan puppet show dengan materi 8 fungsi keluarga dan yang saya tekankan adalah nilai cinta dalam keluarga,”jelas Niko saat di tanya bakat yang ia tampilkan dalam kompetisi.
Laki-laki kelahiran Magelang, 18 Februari tahun 1998 mengatakan bahwa kemenangannya tidak terlepas dari peran dan dukungan berbagai pihak. Salah satu dukungan yang berperan yaitu dukungan pihak kampus UM Magelang yag telang mendukung penuh dalam kompetisi. “Kampus sendiri sangat mendukung saya, terbukti dari dukungan materi sampai pendampingan pihak Lembaga Pengembangan Mahasiswa dan Alumni (LPMA) yang begitu luar bisa,”kata Niko. Ia juga menambahkan bahwa selain pihak kampus, dukungan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) kabupaten Magelang yang telang menjadi pembimbinnya dan teman-teman Pusat Informasi Konseling Mahasiswa (PIKMA) yang turut mendampinginya selama kompetisi berlangsung.
Kemenangan ini saya persembahkan untuk Allah Swt, keluarga saya, PIKMA Surya Unima UM Magelang dan juga untuk kampus tercinta, UM Magelang,” ungkapnya yang juga mahasiswa fakultas Hukum.
Untuk menghadapi kompetisi Nasional nanti, Niko mengaku akan mempersiapkan materi dan segala keperluan kompetisi dari sekarang. “Yang pasti saya akan berusaha menampilkan yang terbaik untuk mewakili Jawa Tengah,”katanya.
Pemilihan Duta Genre 2017 tingkat Provinsi Jateng diikuti 48 orang orang yang terdiri atas dua jalur yakni jalur pendidikan dan jalur masyarakat dengan syarat usia 16-22 tahun (perwakilan dari masing-masing kabupaten dan kota se-Jateng dan pada tahun ini ada empat daerah yang tidak mengirimkan perwakilannya). Dalam pemilihan Duta Genre Tersebut kabupaten Magelang mengirim 4 wakilnya,yang semuanya merupakan mahasiswa UM Magelang. Mereka adalah Niko Sunarko dan Dinda Nirmala Dewi Wijayanto sebagai Duta Genre Pendidikan Magelang. Pasangan yang kedua yaitu Mukhammad Cahyo Yudhanto dan Retno Susanti yang merupakan Duta Genre Masyarakat Magelang. “Dan saya merupakan satu-satunya wakil kabupaten Magelang yang berhasil menjadi juara pertama Duta Genre Pendidikan,”pungkasnya ketika diwawancarai. (Humas)