Sep 17, 2020 | Berita
Pandemi Covid-19 membawa sejumlah dampak pada berbagai sektor, termasuk penerimaan mahasiswa baru pada perguruan tinggi. Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) dalam menjaga komitmen untuk terus menghasilkan dan mewujudkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik yang unggul dan profesional serta beramal menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya telah membuka penerimaan mahasiswa baru dilakukan secara online dimulai sejak 20 Maret 2020.
Sebagai wujud apresiasi dan bentuk dukungan terhadap mahasiswa baru, UNIMMA memberikan apresiasi bagi mahasiswa yang telah terdaftar sebagai mahasiswa baru ke 1000 pada tahun akademik 2020/2021 pada Kamis (17/09). Pada kesempatan tersebut, Puguh Widiyanto, M.Kep selaku Wakil Rektor 1 juga memberikan hadiah bingkisan sebagai wujud apresiasi kepada Shyfa Anindya Padirja, mahasiswa S1 Farmasi.
Shyfa, mahasiswa yang berdomisili di Banyurojo, Mertoyudan tersebut menyampaikan ucapan terimakasih sebesar-besarnya kepada UNIMMA atas apresiasi yang diberikan kepadanya. Apresiasi tersebut menambah motivasinya untuk terus belajar dalam meraih masa depan dan pantang menyerah dalam melewati studinya kedepan.
Melalui penghargaan ini, Puguh berharap dapat menambah semangat mahasiswa dalam menuntut ilmu dan mengejar cita-cita di UNIMMA walaupun dihadapkan dengan keadaan yang berbeda dengan biasanya, yaitu pandemi.
(HUMAS)
Jun 26, 2019 | Berita
Muhamad Wahid Ibrahim, alumni Universitas Muhammadiyah Magelang (UMMagelang) lolos dalam tahap satu pemilihan Duta Muda ASEAN-Indonesia (DMAI) 2019 yang diadakan Kementrian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia setelah bersaing dengan 1038 pendaftar lainnya. Pemilihan DMAI sendiri bertujuan untuk mencari sosok pemuda dan pemudi Indonesia yang memiliki wawasan luas tentang ASEAN serta memiliki ketertarikan untuk mempromosikan ASEAN kepada masyarakat luas.
Dalam tahap satu tersebut, Ibrahim yang diwisuda September 2018 lalu dari UMMagelang dituntut untuk membuat essay dengan tema ‘Kontribusiku Memperkuat Jejaring Pemuda di Kawasan ASEAN’. Melalui essay-nya Ibrahim mengajak anak muda untuk membangun komunikasi melalui forum muda ASEAN yang nantinya dapat dibentuk dalam tingkat nasional hingga daerah, dan diharapkan mampu membahas bahkan berkontribusi dalam isu-isu terkait nasional maupun ASEAN, sehingga mampu menjadi respon bersama. “Melalui essay tersebut, saya berharap dapat membawa saya sampai proses seleksi terakhir nanti. Sehingga apa yang saya tulis benar-benar dapat terwujud dan bermanfaat bagi kemaslahatan,” ujarnya saat ditemui di sela-sela kesibukannya.
Ibrahim juga mengungkapkan bahwa motivasinya mengikuti kompetisi tersebut adalah ingin selalu menjadi manusia yang bermanfaat. Sebelum mengikuti kompetisi, pria yang mempunyai hobi belajar ini pernah menjadi Duta Genre dan Duta Bahasa Jawa Tengah saat menjadi mahasiswa di UMMagelang. “Saya ingin menjadi manusia yang bermanfaat, untuk menjadi yang bermanfaat maka seseorang harus memberikan pengaruh. Dan untuk berpengaruh kita harus selalu mengembangkan diri lebih baik lagi,” tambahnya.
Lebih lanjut Ibrahim mengajak para anak muda untuk selalu berusaha mencapai apa yang dicita-citakan. “Jadilah seseorang yang siapa, bukan hanya sekadar siapa-siapa. Berdoa dan berusaha adalah kunci untuk meraihnya,” tandasnya.
HUMAS
May 25, 2019 | Berita
Masih dalam serangkaian kegiatan Ramadan di Kampus (RdK), UMMagelang menyelenggarakan pengajian dalam rangka memperingati Nuzulul Quran dengan tema Unity In Diversity pada Jumat (24/05/2019). Bertempat di Aula Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Kampus 2 UMMagelang acara dibuka oleh Wakil Rektor II,Nuryanto,ST,M.Kom. Pada kesempatan tersebut Nuryanto menyampaikan apresiasi kepada pihak penyelenggara dan mengajak civitas akademika untuk lebih mendalami kembali Alquran.
“Dengan diadakannya kajian ini semoga kita dapat mengambil hikmah dan menambah kecintaan kita terhadap Alquran, karena selain memiliki kewajiban untuk berpuasa di bulan Ramadhan kita juga memiliki kewajiban untuk senantiasa mempelajari Alquran,” ujar Nuryanto dalam sambutannya.
Pengajian yang dihadiri oleh 300 peserta dosen dan tenaga kependidikan tersebut diisi oleh Ustad Suwondo dari Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Temanggung. Dalam kesempatan tersebut Suwondo mengajak jamaah untuk menggali lebih dalam makna Rahmat di tengah perbedaan yang ada. “Unity In Diversityseringkali dibicarakan di berbagai tempat. Bagaimana kita berbeda tapi tetap bersama. Di moment kali ini hal yg paling penting adalah kita memperingati turunnya Al Quran untuk manusia melalui Nabi Muhammad yang seharusnya dapat dirasakan namun justru seringkali diabaikan,” ujarnya.
Lebih lanjut Suwondo mengatakan barangsiapa menginginkan kebaikan dunia maka harus juga mengejar kebaikan akhirat, keduanya harus diamalkan dengan ilmu. Sehingga orang yang sudah berilmu maka dia akan terbiasa dengan perbedaan dan dapat menyikapi secara bijak. Perbedaan juga seringkali justru terjadi pada persoalan kecil. Allah SWT bisa saja menyatukan manusia, tapi terkadang manusia sendiri yang tidak ingin disatukan melalui perbedaan, kecuali yang mendapat Rahmat. “Perbedaan akan selalu ada dimanapun kita berpijak, namun persoalan perbedaan bukan pada perbedaannya namun pada diri kita yang tidak menata diin kita, akhlak kita sebagai pondasi yang kuat untuk mengahadapi perbedaan,” tandas Suwondo di akhir ceramahnya. Pengajian ditutup dengan doa bersama yang juga dipimpin langsung oleh Ustad Suwondo.
HUMAS
Apr 29, 2019 | Berita
Tingginya resiko keselamatan kerja dan kesehatan bagi pemahat batu di Dusun Banaran, Desa Sedayu, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang menjadi salah satu keprihatinan bagi tim Abdimas (Pengabdian kepada Masyarakat) Universitas Muhammadiyah Magelang (UMMagelang). Sebelumnya, tim Abdimas yang diketuai Heniyatun, SH., M.Hum dengan anggota PujiSulistyaningsih, SH., M.Hum mengawali pengabdian dengan sosialisasi tentang asuransi ketenagakerjaan yang disampaikan oleh BPJS Ketenagakerjaan wilayah Magelang pada Jumat 8 Februari 2019 lalu. Dari sosialisasi tersebut, sebanyak 38 orang pekerja pahat batu telah terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Kini, tim Abdimas kembali mendorong agar para pekerja pahat batu di Dusun Banaran tersebut mempunyai perilaku kerja yang sehat dan selamat, dengan memberikan bantuan seperangkat Alat Pelindung Diri (APD) kepada 50 pekerja pahat batu. APD tersebut terdiri dari 1 buah ear muff untuk penyumbat telinga, 1 buah googles untuk melindungi mata, dan 1 buah masker dengan reffil filternya untuk melindungi pernafasan. Peralatan safety diberikan pada Jumat (26/04) kepada para pekerja pahat batu. “Para pemahat batu banyak terpapar kebisingan yang intensitasnya melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) yang telah ditetapkan pemerintah, dan terpapar debu hasil penggergajian atau pahatan batu,” ujar Heniyatun.
Para pekerja menyambut baik bantuan dari tim Abdimas UMMagelang tersebut, dan berjanji akan selalu mengenakannya pada saat bekerja. Selanjutnya, tim Abdimas akan menyelenggarakan pelatihan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) kepada para pekerja pahat batu yang direncanakanakan bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang, dalam hal ini bidang Pemberdayaan, Sosial, dan Budaya Bappeda dan Litbang. “Diharapkan dengan rangkaian kegiatan abdimas yang telah dan akan dilaksanakan, akan semakin meningkatkan produktivitas para pekerja pahat batu, karena kondisi kesehatan dan keselamatannya optimal,” tambah Heniyatun saat ditemui di lokasi pahat batu.
HUMAS
Apr 20, 2019 | Berita
Suatu kenyataan yang mencemaskan belakangan ini adalah keberanian sebagian remaja (siswa usia SMA) melakukan pelangaran-pelanggaran susila, bahkan tidak jarang yang bersifat criminal seperti tawuran, pengeroyokan, pencurian, miras dan penyalahgunaan NAPZA. Remaja merupakan segmenmasyarakat yang secara psikologi disebut-sebut merupakan masa pencarian identitas diri yang membutuhkan bimbingan dan arahan, terutama dari aspek religiusitasnya. Sehingga pada gilirannya remaja dapat menemukan jati dirinya secara baik dan benar serta dapat hidup lurus sesuai ajaran agama.
Hal tersebut yang mendorong dua dosen Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Magelang (UMMagelang) melalui Program Kemitraan Universitas (PKU) melaksanakan pengabdian di SMA Muhammadiyah 2 Kota Magelang selama 3 bulan, dimulai bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2019. Kegiatan pengabdian bagi siswa SMA Muhammadiyah 2 Kota Magelang ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tambahan tentang fiqh yang harus diketahui oleh seorang remaja sekaligus implementasinya dalam kehidupan sehari-hari. Proses pengabdian ini diawali dengan eksplorasi permasalahan mitra, penjadwalan kegiatan bersama, Forum Group Discussion (FGD), sosialisasi dan pendampingan serta laporan/publikasi ilmiah.
Materi yang diajarkan dalam FGD antara lain pedoman hidup bagi remaja, sumber hukum Islam, kebersihan dan bersuci, ibadah umum dan khusus serta nilai-nilai pembentuk kepribadian muslim serta etika pergaulan antara laki-laki dan perempuan. “Awal usia remaja inilah ilmu fiqih mulai benar-benar dibutuhkan karena remaja memasuki usia aqil baligh, baik dengan tanda mimpi basah maupun haid bagi remaja putri. Usia dimana beban agama mulai diberlakukan secara utuh. Baik beban agama yang berupa perintah untuk dilaksanakan, maupun beban larangan untuk dijauhi. Bagaimana usia remajaakan dilewati dengan sempurna jika beban agama saja tidak terlaksana dengan baik. Bagaimana beban agama akan terlaksana dengan baik,jika panduannya saja tidak dimengerti. Maka sangatlah penting mempelajari ilmu fiqh dikalangan remaja atau seseorang yang sudah mukallaf (sudah dikenai kewajiban untuk beribadah),” jelas Subur, MSI, ketua PKU.
Akhmad Baihaqi, M.Pd,I selaku anggota Tim PKU menambahakan bahwa “ Program Kemitraan ini diharapkan menjadi pencegah kenakalan remaja yang bersifat preventif yaitu tindakan pengendalian sosial yang dilakukan untuk mencegah atau mengurangi kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan di masa yang akan datang berupa kenakalan remaja”.
Kegiatan PKU diikuti oleh 57 siswa terdiri dari kelas XI jurusan IPA dan IPS dengan 2 kali FGD (Forum Group Discussion) dan 2 kali pendampingan serta pengawasan dari dewan guru. “SMA Muhammadiyah 2 Kota terdiri dari siswa yang tinggal di asrama dan non asrama. Siswa yang tinggal di asrama mendapatkan pengawasan yang lebih ketat mengenai praktik ibadah sehingga tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal negatif yang sering dijumpai oleh siswa yang non asrama dan Program Kemitraan ini sangat mendukung Program unggulan dari sekolah kami yaitu Tahfidz Al-Qur’an,” ungkap Fauzan, S.Ag. Kepala SMA Muhammadiyah 2 Kota Magelang.
Kegiatan pengabdian yang baru saja selesai ini terbukti efektif pada peningkatan pemahaman dan praktik keberagamaan siswa yang semakin baik, mulai dari knowledge bassed, role bassed, dan skill based dari masing-masing siswa atau yang lebih dikenal dalam dunia pendidikan dengan istilah kognitif, afektif dan psikomotor.
HUMAS