Menghasilkan sarjana yang mampu mengembangkan dakwah islamiyah dan amar ma’ruf nahi munkar menjadi salah satu tujuan dari berdirinya Fakultas Agama Islam (FAI) di Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA). Selain ilmu yang telah diterima selama berada di bangku kuliah, calon sarjana FAI juga dibekali dengan serangkaian kegiatan yang dikemas dalam acara Bina Paripurna Calon Lulusan Mahasiswa FAI UNIMMA 2022.
Kegiatan dilaksanakan pada Jumat (26/8) bertempat di Kampus 2 UNIMMA. Dihadiri oleh calon lulusan yang akan diwisuda pada bulan September mendatang dan juga orang tua wali. Peserta mendapatkan beberapa materi di antaranya penjelasan mengenai karakter mahasiswa FAI UNIMMA, pelatihan perawatan jenazah dan sharing masa depan alumni FAI UNIMMA.
Disebutkan, fakultas bermaksud membekali calon lulusannya sebagai bentuk tanggung jawab menjaga nama baik akademisi bidang agama Islam di lingkungan masyarakat. Hal tersebut senada dengan pernyataan Nurodin Usman, Lc., MA, Dekan FAI UNIMMA dalam sambutannya di hadapan para lulusan FAI. “Jaga nama baik Unimma, sekarang FAI sudah menjadi bagian dari sejarah Anda dan juga menjadi sejarah bagi saya,” tuturnya.
Aziz Muzaki, S.Pd, perwakilan wali lulusan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para dosen FAI yang telah mendidik mahasiswa hingga lulus. “Saya berterima kasih pada FAI yang memberi kesempatan belajar kepada mahasiswa. Kepada para lulusan, ini bukanlah akhir perjalanan melainkan menjadi awal perjalanan kehidupan selanjutnya” tuturnya.
Program Studi (prodi) Ilmu Hukum Fakultas Hukum merupakan salah satu prodi di Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) yang terakreditasi A oleh BAN-PT dan memiliki mahasiswa aktif sebanyak 592 mahasiswa pada tahun 2021. Berdasarkan data tracer study yang dilakukan oleh Prodi Ilmu Hukum pada tahun 2021, sebanyak 73,4% lulusan Ilmu Hukum terserap di dunia kerja, ditambah data hasil evaluasi capaian pembelajaran menunjukkan bahwa 83% stakeholders sangat puas dengan lulusan Program Studi Ilmu Hukum.
Selanjutnya, prodi Ilmu Hukum juga menetapkan dua profil lulusan yaitu Praktisi Hukum dan Legal Researcher dengan prospek kerja di instansi penegakan hukum (pengadilan dan kejaksaan), Law Firm, Notaris, Perbankan dan Lembaga Penelitian. Untuk mencapai Profil Lulusan tersebut, dibutuhkan program-program strategis yang relevan dan tertuang dalam kurikulum Prodi Ilmu Hukum.
Untuk mengawali pecapaian tersebut, prodi Ilmu Hukum UNIMMA menggelar focus group discussion (FGD) bersama stakeholders dengan topik Pengembangan Kurikulum Perguruan Tinggi (KPT) Program Studi Ilmu Hukum Untuk Mewujudkan Advokasi Islami Melalui Law Internship Program dan Legal Research. Kegiatan berlangsung pada hari Selasa (23/08) bertempat di Ballroom Hotel Atria, Magelang.
FGD kali ini dihadiri oleh mitra undangan dari Pengadilan Negeri, Pengadilan Agama, Law Firm, Perbankan, Kepolisian, Kejaksaan di lingkungan Kota dan Kabupaten Magelang, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kota Magelang serta Ketua Asosiasi Program Studi Ilmu Hukum Perguruan Tinggi Muhammadiyah.
Dekan Fakultas Hukum UNIMMA, Dr. Dyah Adhriantini Sintha Dewi, SH., M.Hum mengatakan, FGD tersebut adalah kegiatan yang ditunggu-tunggu. “Ini kegiatan yang sangat bagus, saya sangat senang melihat respon dari para mitra sangat bagus sekali, tentunya segala kritik dan saran nanti akan diolah sebagai pertimbangan untuk menentukan strategi kurikulum di lingkungan Fakultas Hukum,” tuturnya
Sementara itu, Chrisna Bagus Edhita Praja, S.H., M.H selaku ketua prodi Ilmu Hukum UNIMMA mengatakan, FGD tersebut merupakan upaya untuk memfasilitasi kegiatan belajar mahasiswa di luar prodi. “Kurikulum itu harus adaptif, inovatif, dan kolaboratif. Jadi, kami bekerja sama dengan mitra untuk mencapai kurikulum yang diinginkan. Harapannya, nanti ketika mahasiswa sudah kuat fundamental knowledge-nya, sudah bisa menjalankan magang atau legal research, bebas memilih sebagai merdeka belajar itu,” tutur Chrisna.
Dijelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk menggali lebih dalam tentang perkembangan hukum di Indonesia serta kebutuhan stakeholders dalam menerima mahasiswa magang. “Jadi, kita bisa tahu apa yang diinginkan stakeholders dan bisa kita susun dalam kurikulum belajar prodi Ilmu Hukum,” tambahnya.
Kegiatan FGD dimulai dengan pemaparan fenomena hukum di negara tetangga yaitu Malaysia dan Filipina dengan maksud untuk melihat fenomena hukum di luar negeri dan bagaimana solusi yang diaplikasikan oleh para akademisi di perguruan tinggi.
Narasumber pertama, Prof. Imelda Fajardo, MA, Head Social Sciences Department College of Liberal Arts dari Universitas Saint Anthony, Filipina memaparkan bahwa banyak permasalahan hukum di Filipina seperti korupsi, perubahan iklim, dan pandemi covid yang menjadi sorotan di negaranya. Menurutnya, solusi yang diberikan oleh akademisi adalah melalui kajian yang tepat dan menjadikan universitas sebagai tempat yang independen dalam melihat kasus-kasus tersebut.
Selanjutnya, Prof. Dr. Mohd. Iqbal bin Abdul Wahab dari International Islamic University Malaysia (IIUM) menjelaskan, di perguruan tinggi Malaysia berusaha untuk mengenalkan Islam sebagai kebiasaan. Untuk itu, berbagai istilah Islam mulai dikenalkan dengan memberi nama mata kuliah dengan istilah Islam.
Pusat Bahasa (Pusba) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menggelar English Speech Contest yang diikuti oleh siswa dan siswi SMA/SMK/MA di Kota/Kabupaten Magelang. Kompetisi tersebut telah dibuka sejak Sabtu (29/07) dan dilakukan secara online. Dalam babak seleksi, peserta lomba mengirimkan video berisi pidato berbahasa inggris selama 5-7 menit dengan tema Stay Sane Online and Offline (How adolance should maintain their mental health in their online and offline lives). Video tersebut kemudian diseleksi oleh tim Pusba UNIMMA dan dipilih 5 kontestan terbaik untuk maju ke babak final.
Setelah dilakukan penyisihan, babak final untuk english speech contest dilaksanakan secara luring pada Selasa (23/08) di Aula Rektorat Kampus 2 UNIMMA. Kelima peserta tersebut masing-masing terdiri dari 3 peserta siswa SMA Mutual Kota Magelang, 1 peserta siswa SMA Muhammadiyah 1 Muntilan, dan 1 peserta siswa SMK Muhammadiyah 1 Borobudur yang menampilkan pidato terbaik dengan tema I am a Mental Health Warrior (How I contribute for mentally healthier Indonesian youths).
Fadillah Sandy, S.Pd., MA, Kepala Pusba UNIMMA dalam sambutannya mengatakan tema speech contest dipilih karena menyadari perubahan kebiasaan baru selama pandemi. “Dari perubahan aktivitas offline ke online yang exposure nya cukup tinggi, mengakibatkan kemungkinan remaja terkena mental disorder. Melalui event ini, diharapkan pelajar dapat menyampaikan suara mereka un tuk sekedar bercerita atau sharing pengalaman dan berbagi tips sebagai pejuang mental disorder,” tuturnya.
Dalam kompetisi tersebut, dihadirkan tiga juri yang berkompeten di bidangnya. Terdapat tiga komponen penilaian yang dilakukan juri diantaranya (1) kesesuaian isi dengan tema, argumentasi dan koherensi gagasan, (2) gerak tubuh dan ekspresi wajah serta (3) kelancaran tata bahasa dan pengucapan.
Setelah dilakukan penjurian, Nisrina Rofila Zain dari SMA Mutual Magelang ditetapkan sebagai juara satu. Sementara itu, juara dua diperoleh Naafianda Raauf dari SMA Muhammadiyah 1 Muntilan dan juara tiga diduduki oleh Karina Khairunisa dari SMA Mutual Magelang.
Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) secara resmi meluncurkan Prodi S1 Teknik Mesin dengan menggelar seminar nasional pada Sabtu (20/8) lalu. Mengangkat topik seminar ‘Masa Depan Teknik Mesin dan Kesempatan Profesi Level Internasional’, UNIMMA menghadirkan narasumber seorang akademisi yaitu Prof. Ir. I.N.G Wardana, M.Eng., PhD yang merupakan Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang.
Kegiatan digelar melalui ruang temu virtual Zoom Meeting diawali dengan pembukaan prodi Teknik Mesin oleh Rektor UNIMMA, Dr. Lilik Andriyani, M.Si. dalam sambutannya, Rektor menyampaikan rasa syukurnya setelah diterbitkannya prodi baru di UNIMMA tersebut. “Dengan terbitnya prodi baru Teknik Mesin UNIMMA senantiasa dapat memperkuat secara kelembagaan di UNIMMA. Dari yang tadinya 21 prodi sekarang bertambah menjadi 22 dan Insya Allah ke depan akan semakin bertambah lagi,” tuturnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Muji Setyo, M.T, pionir pendirian prodi Teknik Mesin UNIMMA menjelaskan ada tiga jalur pendidikan yang bisa diikuti oleh calon mahasiswa. Yaitu jalur reguler yang bisa diikuti oleh calon mahasiswa baru lulusan SMA/SMK sederajat, jalur transfer yang bisa diikuti oleh mahasiswa lulusan diploma tiga dan ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan sarjana, serta jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) bagi para lulusan diploma tiga yang sudah bekerja dan ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang sarjana.
Menurutnya, Prodi Teknik Mesin UNIMMA ini sudah diniatkan berdiri dari 4 tahun yang lalu. Sebelumnya, UNIMMA menyiapkan sumber daya manusia terlebih dahulu dengan mengirimkan tiga dosen untuk menempuh pendidikan doktoral. “Hal ini tentu sangat berguna untuk mewujudkan visi prodi yaitu sustainable engineering yang berkontribusi global kepada industri masyarakat,” ujarnya.
Disebutkan, prodi Teknik Mesin memiliki prospek kerja yang sangat cemerlang bagi pegiat Teknik Mesin. “Jika dilihat dari profil lulusan, lulusan prodi Teknik Mesin mampu menyelesaikan Teknik secara rumit yang ditinjau dari logika fisika, matematika, kimia, ilmu msterial, rekayasa dan perawatan teknik. Seorang engineer bisa menjadi peneliti, akademisi dan yang paling penting adalah technopreneur yang bermanfaat sebagai ekosistem daya saing bangsa. Karir internasional juga bisa ditempuh seperti otomotif engineer, robotic, dan masih banyak lainnya yang didasarkan pada Teknik Mesin,” tuturnya.
Prof. Muji juga menambahkan bahwa prodi Teknik Mesin UNIMMA memang bukan satu-satunya di Indonesia, namun memiliki visi yang unik dan berbeda yaitu mampu berkontribusi untuk perkembangan engineer yang dulu hard engineering menjadi soft engineering dengan hadirnya society 5.0. “Kami akan memantapkan diri sebagai prodi Teknik Mesin yang terdepan dalam kompetensi, terbaik dalam komparasi, dan terbanyak dalam kontribusi pada sains, masyarakat, serta industri,” tambahnya.
Adapun seminar yang disampaikan oleh narasumber berjudul Trend Teknik Mesin Masa Depan. Dijelaskan, ada sekitar 17 teknologi baru yang sedang trend pada tahun 2022 mulai dari nano chips/nano technologi, smarter devices, quantum computing, artificial intelligence and machine learning dan lainnya. “Trend terbaru tersebut berpengaruh pada Teknik Mesin di masa depan seperti gaya mekanik gravitasi yang telah berubah ke gaya elektromagnetik dan mengangkut kekuatan material, manufaktur dan energi. Selain itu, nano teknologi dan quantum mechanic akan semakin mendominasi teknik mesin dalam proses produksi, kekuatan material, dan energi,” ujar Prof. Wardana.
Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) mengadakan webinar internasional pada Kamis (11/8). Mengangkat tema Woundcare Management: an Update From Complementary Therapy’s Perspective, kegiatan berlangsung di Aula Gedung Fikes UNIMMA dan melalui ruang temu virtual. Diikuti sebanyak 200 peserta, webinar menghadirkan empat pemateri dari akademisi internasional dan juga Fikes UNIMMA. Ialah Dr. Sukanya Dej-adisai (Assitant Professor, Faculty of Pharmaceutical Sciences, Prince of Songkla University, Thailand), Dr. Mohd. Said bin Nurumal (Associate Professor, Kulliyah of Nursing International Islamic University Malaysia, Malaysia), Ns. Estrin Handayani, S.Kep., MAN (Dosen Keperawatan Fikes UNIMMA), Apt. Ratna Wijayatri, MSc (Dosen Farmasi Fikes UNIMMA).
Ketua penyelenggara webinar, Arief Kusuma Wardani, S.Si., M.Pharm.Sci menyampaikan kegiatan tersebut merupakan kolaborasi dari program studi Ilmu Keperawatan dan Farmasi. “Webinar ini dilaksanakan untuk merespon terapi komplementer dan pengobatan tradisional. Kita di sini akan mereview dan mendiskusikan bagaimana terapi komplementer bekerja dan dimanfaatkan,” kata Arief.
Sementara itu, Dekan Fikes UNIMMA, Dr. Heni Setyowati ER, M.Kes dalam sambutannya mengatakan bahwa webinar internasional kali ini dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terkait penerapan terapi komplementer perawatan luka dalam praktik keperawatan dan apoteker. “Webinar ini berguna untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sains di bidang kesehatan. Webinar ini juga salah satu pendukung bagi kelangsungan visi dan misi Fikes UNIMMA yaitu islamic, inovatif, and excelence,” tuturnya.
Dalam materinya, Dr. Sukanya menyampaikan materi tentang ramuan senyawa alami untuk penyembuhan perawatan luka. Sedangkan, Dr. Said Nurumal memaparkan mengenai proses penyembuhan luka. Ns. Estrin menyampaikan materi manajemen perawatan luka untuk luka bakar dan terakhir apt. Ratna menyampaikan tentang pemberian obat herbal dalam penyembuhan luka.
Dengan digelarnya webinar internasional tersebut, diharapkan peserta mendapat pemahaman yang lebih baik terkait pentingnya penerapan terapi komplementer untuk mencegah efek samping dan mengoptimalkan penggunaan terapi tersebut di kalangan tenaga kesehatan, khususnya perawat dan apoteker.
We use cookies to ensure that we give you the best experience on our website. If you continue to use this site we will assume that you are happy with it.Ok