Jul 18, 2018 | Berita
Rasio kompresi yang dipengaruhi oleh tekanan kompresi pada kendaraan berbahan bakar minyak (BBM) berbeda dengan rasio kompresi pada kendaraan dengan bahan bakar LPG. Hal tersebut dikarenakan perbedaan titik nyala dari bahan bakar yang digunakan sehingga mempengaruhi performa engine yang dihasilkan dari kendaraan tersebut.
Untuk memperoleh data performa engine kendaraan roda 2 berbahan bakar LPG dengan penyesuaian tekanan kompresi yang tepat, tiga mahasiswa D3 Mesin Otomotif UMMagelang mengadakan penelitian. Ketiganya yakni Abdur Rouf, Teguh Ariyadi, dan Lalank Samudra, merumuskannya dalam proposal PKM Penelitian. Dalam penelitian yang dibimbing oleh Bagiyo Condro Purnomo, ST., M.Eng itu, Abdrur Rouf dan kedua temannya . mengembangkan kendaraan roda 2 berbahan bakar LPG sebagai media uji pengambilan data performa engine berdasarkan variable rasio kompresi.
“Motor bebek 125cc sebagai media uji, dilakukan penggantian sistem bahan bakar minyak (BBM) bawaan dari pabrik menjadi sistem bahan bakar gas menggunakan LPG, “ papar Abdrur. Pada tahap selanjutnya, kata Abdur, gas dalam tabung LPG 3kg bahan bakar dialirkan dalam suatu rangkaian tertutup menuju mixture bahan bakar dan udara. Adapun besar kecilnya tekanan gas yang mengalir diatur oleh regulator dan converter kit.
Selain menurunkan tekanan,converter kit juga berfungsi sebagai penyetel volume gas yang masuk ke dalam mixture. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, semakin tinggi nilai kompresi engine maka nilai tenaga untuk menggerakkan atau torsi serta daya dapat dicapai pada rpm rendah. Hasil pengujian kendaraan BBG ini menunjukan bahwa pemilihan rasio kompresi tinggi dengan menaikkan tekanan kompresi akan meningkatkan performa engine pada kendaraan BBG. Selain itu capaian torsi dan daya yang lebih cepat, sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang rata-rata berkendara pada rpm rendah.
Abdur berharap peneliitan tersebut dapat dikembangkan sehingga akan mengurangi ketergantungan dari BBM menjadi BBG. “Selain itu peneltian tersebut diharapkan dapat menjadi karya yang bermanfaat serta masuk dalam jurnal ilmiah sehingga dapat diakses banyak pihak,” tandas Abdur
HUMAS
Jul 18, 2018 | Berita
Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dosen dalam bidang penelitian kuantitatif, Fakultas Psikologi dan Humaniora (FPH) UMMagelang mengadakan pelatihan SEM (Structural Equation Modeling) yang ditujukan untuk para dosen khususnya dosen yang sering bersentuhan dengan penelitian kuantitatif di UMMagelang. Kegiatan yang diadakan di Kampus 1 UMMagelang Sabtu 14/7.
Sihabuddin, M.Kom, panitia kegiatan mengatakan, pelatihan dibuka oleh Dekan (plt) Fakultas Psikologi dan Humaniora Dr. Purwati, M.S.Kons diikuti sekitar 30 peserta yang semuanya dosen Universitas Muhammadiyah Magelang dengan menghadirkan Wayhu Widhiarso, MA, Dosen Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada sebagai pembicara dan pelatih. Wahyu yang merupakan pakar penelitian dibidang psikometri, pemodelan teori respons butir, pemodelan persamaan model struktural, dan bidang penelitian lain yang tidak jauh dengan bidang penelitian psikologi ini menjelaskan secara terperinci dan jelas terkait dengan Structural Equation Modeling ini.
Sebelum memulai pelatihan pembicara menanyakan pengetahuan tentang SEM, latar belakang, dan apa motivasi mengikuti pelatihan kepada satu persatu peserta . Hal tersebut dilakukan agar pelatih bisa menjelaskan materi sesuai dengan kemampuan peserta. Saat pelatihan, pembicara aktif mendatangi bangku peserta satu persatu untuk memecahkan kesulitan yang dialami para peserta.
Sihab mengungkapkan Pelatihan yang berlangsung di ruang C.8 ini dibagi dengan empat sesi dengan materi berbeda disertai dengan tanya jawab. “Meskipun pelatihan ini berhubungan dengan angka-angka yang menurut sebagian orang sangat rumit, namun pelatihan ini berlangsung menyenangkan karena pembicara mampu membawa acara ini dengan menarik,” pungkas Sihab.
Jul 18, 2018 | Berita
Pemasungan, apapun alasannya merupakan tindakan merampas kebebasan dan hak azasi seseorang termasuk hak untuk medapatkan pelayanan kesehatan. Data Epidemiologi dan Laporan Kasus Pasung menyebutkan, gangguan jiwa berat atau psikotik dialami oleh 400.000 penduduk Indonesia. Dari jumlah tersebut lebih dari 57.000 orang mengatakan pernah dipasung. Tindakan pemasungan tidak hanya berimbas pada pihak yang dipasung tetapai juga pada keluarga, antara lain terbatas dalam aktivitas keluar rumah, rasa bersalah serta iba yang berkepanjangan. Untuk mengatasinya, tindakan yang paling tepat dilakukan adalah terapi Keputusan Perawatan Tanpa Pasung (KPTP) dengan melibatkan pihak keluarga.
Hal tersebut disampaikan oleh Dr. Novi HC Daulima, S.Kp, M.Sc, akademisi Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) Universitas Indonesia yang concern melakukan penelitian secara intens tentang pasung, saat menjadi salah satu pembicara dalam acara Seminar Keperawatan Manajemen Kegawatdaruratan Psikiatri dalam Penanganan Kasus Pasung guna Mendukung Program Indonesia Bebas Pasung 2019 yang diadakan oleh Prodi Profesi Ners Fikes UMMagelang, Sabtu 14/7.
Selain Novy, ada tiga pembicara lain dalam seminar yang diadakan di Hotel Safira Magelang dan diikuti oleh ratusan peserta baik internal maupun eksternal UMMagelang tersebut. Ketiganya yakni Ns. Abdul Jalil, M.Kep, Ps. Kep. J yang merupakan praktisi keperawatan jiwa di RSJ Magelang, Sri Ratnani Khasanah, Am.Md, Kep (Nana), perawat yang menangani pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), serta Ns. Sambodo Sriadi Pinilih , M.Kep (Pipin), akademisi Fikes UMMagelang.
Ketiga pemateri tersebut mengungkapkan pengalaman mereka masing-masisng dalam merawat dan menangani ODGJ, bahkan pada anggota keluarga mereka yang merupakan ODGJ. Seperti yang diceritakam oleh Pipin dimana salah satu sepupunya merupakan Orang dengan Skizofren (ODS) atau penderita halusinasi. Hal yang tak kalah menarik dibahas adalah persiapan pasien dan keluarga sebelum pemulangan, termasuk juga pelibatan berbagai pihak sebagai mitra.
Selain itu pada seminar tersebut juga menghadirkan Habib, salah satu ODGJ yang pernah dipasung selama dua tahun dan kini telah sembuh total karena mendapatkan perawatan secara teratur. “Alhamdulillah, sekarang saya sudah bisa mandiri dengan bekerja untuk keluarga. Disamping itu secara mandiri dan rutin saya minum obat dua kali sehari,” ungkap Habib di hadapan peserta seminar.
Dalam acara yang dibuka oleh Rektor UMMagelang itu, Dekan Fikes UMMagelang Puguh Widiyanto, M.Kep, menyampaikan bahwa seminar tersebut merupakan salah satu perwujudan visi Fikes UMMagelang yang memiliki keunggulan di bidang kegawatdaruratan di area manapun, termasuk diantaranya kesehatan jiwa. Puguh menyampaikan bahwa dari hasil riset terdapat dua daerah istimewa di Indonesia dengan gangguan jiwa tertinggi, yakni Daerah Istimewa Aceh serta Daerah Istimewa Yogyakarta. “Konflik di bidang kemanan yang berkepanjangan menimbulkan tingginya gangguan jiwa pada masyarakat Aceh.Adapun masalah kultur orang Jawa yang cenderung memendam masalah menjadi salah satu pemicu tingginya gangguan jiwa di DIY,“ papar Puguh.
“Oleh karena itu Seminar kali ni merupakan bentuk dukungan kepada pemerintah yang tertuang dalam UU No. 18 tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa, serta mewujudkan harapan tahun 2019 Indonesia Bebas Pasung. Selain itu juga untuk merealisasikan pesan mulia yang terdapat dalam lirik lagu Indonesia Raya yakni ‘Bangunlah jiwanya, bangunlah raganya, untuk Indonesia Raya,” pungkas Puguh.
Jul 18, 2018 | Berita
Jumat (14/7), Rektor Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, Prof. Dr. Ali Mursyid WM, M.P beserta jajarannya berkunjung ke kampus 2 UMMagelang dalam rangka sharing Pengelolaan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, khususnya Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Seperti yang telah diketahui bahwa di tahun 2018 ini, UMMagelang mendapat hibah pendanaan proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari Kemenristek Dikti sebanyak 41 dari 411 proposal PKM yang diajukan. Selain itu, UMMagelang mendapat peringkat ke-3 PTS se-Indonesia PKM yang didanai Kemenristek Dikti.
“Salah satu tips agar sukses lolos proposal PKM adalah membentuk satgas PKM yang fokus pada hal tersebut. Di UMMagelang dikenal dengan nama Tim Pokja”, ungkap Drs. Mujahidun, M. Pd selaku Wakil Rektor III UMMagelang.
Tips lain yang diungkapkan oleh Nugroho Agung P, S.T., M. Kom selaku Ketua Lembaga Pengembangan Mahasiswa dan Alumni (LPMA) UMMagelang, untuk meningkatkan minat mahasiswa agar tertarik dalam program PKM adalah dengan cara memberi penghargaan bagi mereka yang lolos PKM. Penghargaan tersebut bisa berupa beasiswa, bebas KKN atau bebas tugas akhir.
Dengan adanya sharing UMMagelang bersama Univet, diharapkan di tahun 2019, Univet bisa mengikuti jejak UMMagelang yang selalu meningkatkan prestasinya.
Jul 12, 2018 | Berita
Pemahaman hukum Anggota Forum Kemitraan Pemolisian Masyarakat (FKPM) Kelurahan Rejowinangun Selatan, Kota Magelang dalam menyelesaikan persoalan hukum relatif belum maksimal. Penyelesaian sengketa antar warga memang dilakukan secara musyawarah namun belum menuangkan kesepakatan yang dicapai dalam dokumen tertulis, sehingga mufakat yang telah dicapai rawan terjadi pemyimpangan.
Kondisi tersebut menyebabkan tidak optimalnya peran FKPM Kelurahan Rejowinangun Selatan dalam mereduksi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayahnya. Untuk mengatasi kondisi tersebut, Tim Program Kemitraan Universitas (PKU) Fakultas Hukum UM Magelang melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan meningkatkan pemahaman dan keterampilan anggota FKPM Kelurahan Rejowinangun Selatan dalam menyelesaikan sengketa melalui mediasi dan membuat akta kesepakatan.
Tim diketuai oleh Puji Sulistyaningsih, SH., MH dengan dua anggota yakni Heniyatun, SH., MHum dan Yulia Kurniaty, SH., MH. Kegiatan tersebut, kata Puji, terbagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama yakni reorganisasi keanggotaan FKPM yang diadakan tanggal 2/3 di Kampung Paten Gunung. “Pada pertemuan tersebut dihadiri 22 peserta termasuk Kepala Kelurahan Rejowinangun Selatan,” ujar Puji. Selain itu, pada tahap ini juga diadakan sosialisasi mengenai Perkapolri Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pedoman Dasar Strategi dan Implementasi Pemolisian Masyarakat dalam Penyelenggaraan Tugas Polri.
Adapun tahap kedua berupa pertemuan tentang pembahasan hukum materiil terkait persolan-persoalan yang terjadi di wilayah sasaran yakni hukum pertanahan khususnya tentang sertifikat hak milik, hukum waris, dan hukum perkawinan, serta hukum kontrak khusus tentang utang piutang. Kegiatan dilakukan tanggal 28/3 di Gedung FH UMMagelang. Selain itu juga disampaikan materi tentang hukum formil mengenai Alternatif Dispute Resolution (ADR).
Sedangkan tahap ketiga dilakukan tanggal 10/4 di Ruang Sidang Laboratorium Hukum FH UMMagelang berupa pelatihan yang dibagi menjadi dua sesi. “Pada tahap ini dihadiri 12 anggota FKPM dengan sesi Pelatihan Analisis Konflik dan Komunikasi serta Pelatihan Perancangan Akta Mediasi,” ujar Puji.
Untuk mengetahui kedalaman pengetahuan anggota FKPM mengenai pengetahuan dasar hukum yang diprioritaskan tentang pertanahan, pewarisan, perkawinan, dan utang piutang serta materi tentang pemahaman cara penyelesaian sengketa non litigasi (Alternatif Dispute Resolution) sebelumnya dilakukan pretest dengan hasil rerata 60. “ Setelah mengikuti sosialisasi dan pelatihan dilakukan post test yang hasilnya mengalami peningkatan yaitu dengan hasil rerata 90. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan dari pengabdian masyarakat ini tercapai,” pungkas Puji
Jul 12, 2018 | Berita
Penyandang disabilitas di Indonesia saat ini mencapai 11 juta jiwa. Dari jumlah tersebut banyak yang mempunyai bakat namun belum bisa tersalurkan. Pandangan masyarakat yang negatif mendeskriminasikan anak-anak difabel. Hal ini dapat berdampak buruk pada rasa percaya diri serta kemauan dalam mengembangkan bakat dan minatnya karena perasaan tidak mampu, putus asa, tidak berharga, hilangnya rasa percaya diri, merasa rendah diri, serta cemas.
Kondisi tersebut menggugah TIM PKM-M UMMagelang untuk mengadakan Pentas Seni Luar Biasa atau disingkat PENSIL B. Adapun peserta kegiatan tersebut adalah siswa siswi dari SMA LB Ma’arif Muntilan yang memiliki bakat di bidang seni. Diprakarsai tim PKMM yang terdiri dari tiga mahasiswa UMMagelang, mereka mengadakan kegiatan dalam event Car Free Day (CFD) di Akmil Panca Arga Magelang beberapa waktu lalu.
Pentas seni menampilkan seni tari, seni lukis, dan seni baca Al Qur’an. Semuanya ditampilkan dengan rasa percaya diri oleh puluhan siswa penyandang disabilitas baik baik tuna rungu, tuna netra maupun tna wicara secara bergantian. Seni baca Qur’an ditampilkan oleh Musa siswa tuna netra dari SMPLB Ma’arif Muntilan.
Tampilan yang disajikan oleh siswa siswi tersebut memukau pengunjung CFD yang memberikan apresiasi positif. Pengunjung di CFD sangat antusias melihat penampilan seni tari. “Saya sangat takjub melihat penampilan Tari Merak . Awalnya saya tidak mengira kalau yang menari dari siswi tuna rungu dan tuna wicara. Namun, setelah menyaksikan langsung, ketika volume musik dikecilkan, mereka tetap menari. Sungguh luar luar biasa!” ujar Weni, salah satu pengunjung CFD yang menyaksikan acara tersebut hingga selesai Selain itu respon positif juga diperoleh dari pihak Akmil Panca Arga yang mengijinkan PENSIL B pada acara CFD berikutnya.
Nani Marfu’ah, ketua tim PKMM mengatakan, ”Tujuan kami mengadakan PENSIL B adalah untuk meningkatkan rasa percaya diri mereka di depan khalayak umum. Selama ini mereka minder dengan kekurangan yang dimiliki. Untuk itu, disamping dapat mengembangkan potensi minat dan bakat, PENSIL B juga dapat menghilangkan pandangan buruk masyarakat karena mereka pun juga mempunyai bakat yang tidak kalah dengan orang normal.” Nani mengatakan, rencananya, pentas akan diadakan selama empat kali dalam event yang banyak disaksikan oleh khalayak ramai.
HUMAS