Jul 6, 2022 | Berita
Universitas Islam Negeri (UIN) Wali Songo Semarang melakukan studi banding pelayanan Literasi Informasi di Perpusatakaan Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA). Kegiatan tersebut dikemas dalam Training of Trainer (ToT) Literasi Informasi yang diselenggarakan selama dua hari pada Selasa dan Rabu (5-6/07) di Puskom Kampus 2 UNIMMA dan diikuti oleh 6 pustakawan UIN Wali Songo.
Umar Falahul Alam, M.Hum, Kepala Perpustakaan UIN Wali Songo mengatakan, kunjungan tersebut merupakan studi banding terkait penerapan layanan Literasi Informasi yang dilakukan di UNIMMA. Dijelaskan, Ia bersama lima pustakawan lain telah menerapkan layanan tersebut di Perpustakaan UIN Wali Songo, namun mendapat banyak kendala dalam implementasinya terutama selama masa pandemi covid-19. “Kami ingin menerapkan kembali layanan Literasi Informasi dan layanan referensi bagi mahasiswa, karena layanan tersebut merupakan ujung tombak, mercusuar, layanan paling penting yang dimiliki perpustakaan di sebuah perguruan tinggi. Jika tidak dilayani kembali maka layanan referensi ini bisa tiarap,” kata Umar.
Menurut Umar, penerapan layanan Literasi Informasi di UNIMMA dipilih sebagai tempat studi banding karena UNIMMA telah mengimplementasikan layanan tersebut dengan baik. Hal ini ditandai dengan lolosnya pustakawan UNIMMA pada perlombaan layanan perpustakaan di tingkat Provinsi Jawa Tengah dan berlanjut menjadi juara 1 tingkat nasional. “Layanan yang diterapkan di UNIMMA ini sangat bagus sekali, saya sudah melihat naskah akademik dari Mbak Atin (pustakawan UNIMMA) dan menyimpulkan beliau bisa melampaui peserta yang lain. Dan hal itu dibuktikan dalam dua hari ToT Literasi Informasi ini, pustakawan UNIMMA mampu menjelaskan dengan baik penerapan layanan tersebut,” tandasnya.
UIN Walisongo berharap dengan dilaksanakan studi banding di UNIMMA tersebut ke depan pustakawan di UIN Wali Songo dapat menghasilkan modul dan kurikulum layanan referensi yang dapat diterapkan di kelas-kelas research and skill di kampusnya.
Sementara itu, Atin Istiani, M.IP, pustakawan sekaligus trainer dalam kegiatan tersebut menjelaskan selama kurun waktu dua hari, para pustakawan UNIMMA menjelaskan pelaksanaan dan langkah-langkah UNIMMA dalam kelas Literasi Informasi. Langkah-langkah tersebut dibagi menjadi tujuh yaitu perumusan masalah, indentifikasi sumber informasi, penelusuran informasi, menggunakan informasi, reference manager, plagiasi dan leasson learned.
Atin menyatakan kebanggaanya atas kepercayaan pustakawan UIN Wali Songo melakulan studi banding, meski demikian Atin dan pustakawan lain tidak berbesar kepala. “Menjadi kebanggaan tersendiri, apa yang kami lakukan ternyata dapat menarik bagi pihak luar sebesar UIN Wali Songo. Untuk itu kami harus terus meningkatkan layanan bagi kelancaran studi mahasiswa dan dosen dalam menyelesaikan tugas agar tidak melanggar kode etik dan plagiat,” tuturnya.
Jul 1, 2022 | Berita
Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) mengikuti pelatihan Mengelola Krisis di Perguruan Tinggi sebagai rangkaian dari workshop Pengembangan Humas Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA). Sesi pelatihan ini digelar pada hari ke dua di Yogyakarta, Jumat (1/7). Seluruh rangkaian pelatihan untuk humas ini diselenggarakan oleh Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengmbangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan berkolaborasi dengan Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi (APIK) PTMA.
Selain strategi pengelolaan krisis, terdapat materi lain diantaranya, Dasar Kehumasan, membangun branding PTMA, Kreasi konten audio visual, serta materi terkait Membangun dan Mengelola Media Relations yang diisi oleh tim trainer dari APIK PTMA.
Naluri investigasi humas harus main ketika menangani krisis. “Isu harus diinvestigasi supaya kita dapat data yang akurat dan bisa mengelola krisis dengan bijaksana,” ungkap Awad Ishak selaku trainer.
UNIMMA yang diwakili oleh Lintang Muliawanti, M.A selaku Kepala Bagian Humas dan Protokoler “Fact finding, planning, aksi dan evaluasi harus dilakukan secara mendalam ketika organisasi mengalami krisis”, tutur Lintang.
Kegiatan ditutup dengan simulasi penanganan krisis di Perguruan Tinggi secara berkelompok. Ada 9 kelompok yang mempresentasikan hasil simulasi krisisnya. “Harapannya setelah agenda ini, UNIMMA akan lebih siap untuk mengelola krisis sewaktu-waktu, karena krisis adalah hal yang pasti namun tidak dapat dipastikan waktu hadirnya”, tambah Lintang.

Ayub Dwi Anggoro, Ph.D memberikan materi pengelolaan krisis
Jul 1, 2022 | Berita
Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) mengikuti pelatihan bertajuk Branding Perguran Tinggi sebagai rangkaian dari workshop Pengembangan Humas Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA). Sesi pelatihan ini digelar pada hari ke dua di Yogyakarta, Jumat (1/7). Seluruh rangkaian pelatihan untuk humas ini diselenggarakan oleh Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengmbangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan berkolaborasi dengan Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi (APIK) PTMA.

Choirul Fajri memberikan materi bagaimana membangun branding untuk PTMA
Selain branding untuk PTMA terdapat materi lain diantaranya, terkait kehumasan diantaranya Dasar Kehumasan, Mengelola Krisis Komunikasi, Kreasi konten audio visual, serta materi terkait Membangun dan Mengelola Media Relations yang diisi oleh tim trainer dari APIK PTMA.
Humas dituntut untuk terus kreatif dan inovatif untuk mengemas publikasi kampus. “Tugas humas harus bisa mengemas hal-hal yang ringan menjadi besar”, ungkap Choirul Fajri selaku trainer.
UNIMMA yang diwakili oleh Lintang Muliawanti, M.A selaku Kepala Bagian Humas dan Protokoler “Tantangan humas saat ini harus dapat bergerak lebih cepat untuk terus berkreasi dan untuk membranding kampus sinergi dari organisasi juga sangat penting”, tutur Lintang.
Kegiatan ditutup dengan kunjungan ke Grha Suara Muhammadiyah, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Harapannya kegiatan ini semua PTMA bisa bersaing dalam membangun reputasi.
Jun 30, 2022 | Berita

Penayangan film etika kehumasan di acara pelatihan humas PTMA
Program kehumasan harus dirancang dengan tepat. Ini dimaksudkan agar tepat pada sasaran untuk melaksanakan kegiatan teknis dan taktis komunikasi pada pemangku kepentingan. Hal ini disampaikan Aswad Ishak, ketua Badan Pengurus Cabang Persatuan Hubungan Masyarakat (Perhumas) Yogyakarta dalam workshop pengembangan humas perguruan tinggi Muhammadiyah – ‘Aisyiyah, Kamis sampai dengan Sabtu (30/6/22).
“Program kehumasan seharusnya menjadi luaran yang terukur, humas adalah pusat informasi di organisasi perguruan tinggi,” jelas Aswad. Aswad menambahkan dengan humas yang terkelola, kampus bisa mendapatkan impact yang besar untuk membangun branding dan reputasi.
Workshop yang digelar oleh Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dan Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah – ‘Aisyiyah (APIK PTMA).
Sebagai bentuk nyata pengembangan humas untuk kampus, Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) berpartisipasi dalam kegiatan workshop ini. UNIMMA merupakan perguruan tinggi yang secara serius mengembangkan aktivitas kehumasan. UNIMMA diwakili oleh Lintang Muliawanti, M.A selaku kepala bagian humas dan protokoler.
Jun 30, 2022 | Berita, HotNews

Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) mengikuti pelatihan bertajuk Pengembangan Humas Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA). Pelatihan yang digelar di Yogyakarta mulai pada Kamis (30/6) selama empat hari. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengmbangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan berkolaborasi dengan Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi (APIK) PTMA.
Kegiatan pelatihan dibuka oleh Prof. Dr. Widodo Muktiyo, M.Kom dan dengan 5 materi terkait kehumasan diantaranya Dasar Kehumasan, Membangun Branding PTMA, Mengelola Krisis Komunikasi, Kreasi konten audio visual, serta materi terkait Membangun dan Mengelola Media Relations yang diisi oleh tim trainer dari APIK PTMA. “Pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kinerja humas di PTMA agar semakin dikenal,” jelas Muhammad Himawan, ketua APIK PTMA saat memberikan sambutan.
UNIMMA yang diwakili oleh Lintang Muliawanti, M.A selaku Kepala Bagian Humas dan Protokoler “Insight baru dan refreshment materi kehumasan dengan media-media sangat dibutuhkan oleh humas PTMA apalagi di era informasi serba cepat seperti ini”, tutur Lintang.
Kegiatan ditutup dengan kunjungan ke Grha Suara Muhammadiyah, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Harapannya kegiatan ini semua PTMA bisa bersaing dalam membangun reputasi.
Jun 29, 2022 | Berita
Sejalan dengan pemikiran Muhammadiyah, sejak 2021, Kementerian Agama RI memiliki program prioritas Moderasi Beragama. Saat ini, moderasi beragama sudah menjadi topik yang populer dibicarakan baik di Indonesia maupun di negara lain. Mengangkat tema “Moderasi Beragama di Perguruan Tinggi Islam (Paradigma, Kebijakan dan Implementasi)”, Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menggelar webinar nasional pada Rabu (29/6) melalui ruang temu virtual.
Dr. Nurodin Usman, Lc., MA, Dekan FAI UNIMMA dalam sambutannya menjelaskan bahwa tema yang diangkat dalam webinar nasional tersebut bukan hanya tema yang dibicarakan dalam skala nasional tetapi tema tersebut secara internasional juga dibahas dalam terminologi moderasi islam. “Tema ini sangat penting karena bagaimanapun juga pemahaman tentang agama islam yang bisa selaras dengan perkembangan zaman adalah tema yang seperti ini. Kemudian di antara narasumber yang sudah dihadirkan sangat lengkap kepakarannya dilihat dari sisi kajian keislaman, sisi pendidikan islam juga dari sisi implementasinya,” tuturnya.
Dr. Nurodin berharap ilmu yang disampaikan dalam webinar nasional dapat bermanfaat bagi pribadi yang mengikuti kegiatan maupun institusi dan juga perkembangan islam di masa sekarang dan akan datang.
Dalam webinar tersebut hadir Prof. Dr. Zakiyudin Baidhawy, M.Ag, Rektor UIN Salatiga, Prof. Dr. Phil. Al Makin, MA, Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Agus Miswanto, MA, dosen FAI UNIMMA.
Prof. Zakiyudin dalam paparannya menyampaikan tentang Moderasi Islam dalam Dunia Pendidikan. Menurutnya, salah satu esensi kehadiran agama adalah untuk menjaga martabat manusia sehingga agama selalu menghadirkan keseimbangan dalam berbagai aspek kehidupan. “Khusus dalam konteks Indonesia, moderasi beragama diperlukan sebagai strategi kebudayaan kita dalam merawat ke-Indonesia-an,” ujarnya.
Sementara itu, Prof. Makin menjelaskan bahwa moderasi berkaitan dengan keberagaman dan tentang persahabatan. “Moderasi beragama itu bagaimana kita memberi ruang pada kelompok lain yang dapat diwujudkan dalam sikap, tindakan dan kehidupan sehari-hari. Carilah teman yang tidak seiman, agar dapat menghargai sesama karena moderasi beragama itu sangat menyenangkan,” paparnya.
Lebih lanjut, Prof. Makin menggambarkan bahwa moderasi beragama seperti orang bermain sirkus yang berjalan di atas tambang, jika terlalu ke kiri jatuh dan jika terlalu ke kanan juga jatuh jadi harus seimbang.
Di sesi akhir, Agus menjelaskan tentang Geneologi Fiqh Moderat Muhammadiyah: Membaca Pelajaran KH Ahmad Dahlan dan Implementasinya.