Nov 26, 2019 | Berita, HotNews

Saat ini animo masyarakat terutama anak-anak muda untuk membeli barang secara online dari luar negeri semakin marak. Namun sayangnya, belum banyak yang tahu apa barang yang dibeli tersebut terkena bea cukai atau tidak.
Untuk memberikan informasi terkait hal tersebut, Kantor Direktorat Jendral Bea Cukai (DJBC) Magelang menggelar acara Custom Goes To Campus untuk pertama kalinya. Acara yang bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) ini berlangsung di Aula Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) UMMagelang pada Selasa (26/11).
Kegiatan ini diikuti oleh ratusan mahasiswa dan dosen FEB UMMagelang. Dekan FEB, Dra. Marlina Kurnia, MM, yang turut hadir dan memberi sambutan pada acara tersebut menyambut gembira dan dengan tangan terbuka acara tersebut. “Acara ini akan sangat bermanfaat bagi mahasiswa kami. Hal ini ditujukan untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa mengenai bea cukai dan soal eksport-import,” ujar Marlina.
Custom Goes to Campus menghadirkan dua narasumber. Ialah Bimo Adisaputro, Kepala Subseksi Kepatuhan Pelaksanaan Tugas serta Sulwa Kojar selaku Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan DJBC Magelang.
“Dalam acara tersebut, kami mensosialisasikan materi mengenai Tugas Pokok dan Fungsi Bea dan Cukai serta Profil Kantor Bea Cukai Magelang. Diharapkan mahasiswa lebih mengetahui tugas dan fungsi dari bea cukai dalam proses import barang,” kata Bimo.
Secara keseluruhan, Direktorat Jenderal Bea Cukai dibagi menjadi empat peran, yakni industrial assitance yang bertugas untuk membantu kemajuan perkembangan serta melindungi industri dalam negeri dari persaingan global. Selain itu, trade facilitator yang bertugas untuk memberikan fasilitas kemudahan bagi perdagangan dan industri. Terdapat pula community protector yang bertugas untuk melindungi masyarakat dari pemasukan barang yang merusak lingkungan dan yang mengganggu kesehatan. Terakhir, revenue collector yang bertugas mengumpulkan penerimaan negara yang berasal dari pembayaran bea masuk dan pajak dalam rangka impor serta cukai.
HUMAS
Nov 25, 2019 | Berita, HotNews
Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Magelang, Jum’at (22/11) melaksanakan Pelantikan Bersama Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Magelang Periode 2019/2020 dengan tema “IMM Magelang Kolaborasi untuk Aksi”. Kegiatan ini dilakukan di Aula Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Magelang. Dalam acara ini, Dewan Pimpinan Daerah IMM Jawa Tengah melantik Pimpinan Cabang Magelang IMM, sedangkan Pimpinan Cabang IMM Magelang melantik Koordinator Komisariat, Korps Instruktur serta enam komisariat di Magelang.
Pelantikan tersebut di hadiri oleh PDM Kabupaten, PDA Kabupaten, PDNA Kabupaten, PDPM Kabupaten, PD IPM Kabupaten, serta organisasi kepemudaan Magelang, KNPI dan 250 kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Magelang dari berbagai komisariat di Magelang.
Pelantikan diawali dengan Pembacaan Pengesahan PC IMM Magelang Periode 2019/2010 oleh DPD IMM Jateng Immawan Abdul Ghofur dan Immawan Mario. Kemudian pembacaan pengesahan Korps Instrukur, Koordinator Komisariat dan Komisariat di Magelang oleh Ketua PC IMM Magelang. Serta penandatangan berita acara pelantikan.
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Magelang, Bapak Djumari dalam sambutannya menyampaikan selamat kepada pimpinan cabang, korps intstruktur, korkom dan komisariat yang telah dilantik dan berharap bisa menyelesaikan tugas dengan baik. Beliau juga menyampaikan bahwa IMM adalah ortom Muhammadiyah dan ciri khas muhammadiyah itu bisa eksis sampai 107 tahun, karena IMM siap berubah menghadapi perubahan dakwah, dan memiliki karakter gerakan menyelesaikan masalah.
IMMawan Khalid Hamzah Prasetya, sebagai Ketua Umum PC IMM Periode 2019/2020 terpilih menyampaikan, IMM tidak hanya mengedepankan eksistensi namun esensi perjuangan dalam ikatan. “Kami akan melanjutkan perjuangan dari periode lalu terkait sosial profetik. Aktivis muslim itu harus semurni murninya tauhid, tinggi tingginya pengetahuan dan sepintar pintarnya siasat,” ucapnya.
Disambung sambutan terakhir dari Immawan Atto’Maulana Ketua Umum PC IMM Periode 2018/2019 menyampaikan harapan kepada pimpinan yang telah dilantik, semoga amanah dan istiqomah dalam manjalankan tugas. Ia juga menyampaikan terimakasih dan mohon maaf dalam satu periode. “Dengan tema IMM Magelang Kolaborasi untuk Aksi, kami berharap dapat memperkuat ukhuwah IMM, ukhuwah ortom, OKP dan seluruh organisasi dan elemen masyarakat,” harapnya.
HUMAS
Nov 23, 2019 | Berita, HotNews
Program Studi D3 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Magelang (UMMagelang) membekali mahasiswanya dengan kemampuan dalam merawat luka, dengan mengadakan Seminat Keperawata. Acara yang diadakan pada Sabtu (23/11) di Aula Rektorat Lantai 3 ini mengusung tema “Kiat Sukses menjadi Perawat mandiri yang Kompeten dalam Perawatan Luka di Era Milenial.”
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UM Magelang membuka seminar yang diadakan oleh Dosen Keperawatan Fikes UM Magelang itu. Sebanyak 150 orang menjadi peserta seminar. Mereka berasal dari mahasiswa Prodi D3 Keperawatan UM Magelang, dosen, perawat Rumah Sakit (RS) di wilayah Kedu, serta perwakilan siswa dan guru dari berbagai SMK di Magelang.
Puguh Widiyanto, D.kp., M.Kep, selaku dekan Fikes menyampaikan, seminar ini menjadi penting bagi mahasiswa untuk menjadi bekal kedepannya dalam menghadapi dunia kerja. “Merawat luka menjadi hal dasar bagi seorang perawat yang harus dipelajari,” ujarnya saat membuka seminar ini.
Narasumber dalam seminar ini adalah Lucia Anik , S.Kep.Ns, M.Kep (ETN) dan Zanmal Septiyanto, AM.K, yang merupakan alumni D3 Keperawatan UMMagelang tahun 2006. Yang dimoderatori oleh Dwi Sulistyono, BN, M.Kep.
Ketua DPW InWOCNA DIY-Jateng, Lucia Anik memberikan pemaparan mengenai luka dan bagaimana merawat luka yang baik. “Perawatan luka adalah murni tugas dan kewenangan seorang perawat,” paparnya.
Narasumber kedua merupakan alumni yang saat ini menjadi pemilik Griya Khitan Sehat di Boyolali menyampaikan prospek kerja lulusan keperawatan. “Sekarang ini jika seorang perawat hanya mengejar posisi Pegawai Negeri Sipil (PNS) akan sulit sekali. Oleh sebab itu, menjadi perawat mandiri lebih menjanjikan. Perawatan luka adalah murni tugas dan kewenangan seorang perawat. Jadi sangat terbuka lebar peluang untuk praktik mandiri khususnya dalam perawat luka, ” jelas Zanmal.
Ketua pelaksana seminar Ns. Sambodo Sriadi Pinilih, M.Kep, mengatakan seminar itu bertujuan untuk mengenalkan dan menambah wawasan mahasiswa ataupun peserta sebagai perawat luka dan mendongkrak visi dari D3 keperawatan. “Visi kami yaitu Menjadi Program Studi D3 Keperawatan Islami yang inovatif dan kompetitif di tingkat nasional serta menjadi pusat unggulan pengembangan kompetensi tenaga keperawatan dalam perawatan luka pada tahun 2020,” kata Pipin. Dua pembicara tersebut, lanjut Pipin, merupakan orang yang expert di bidang keperawatan luka.
HUMAS
Nov 20, 2019 | Berita, HotNews
Indonesia merupakan negara produsen tembakau nomor 5 di dunia setelah negara Tiongkok, Brasil, India dan Amerika Serikat dengan total produksi 135.678 Ton atau sekitar 1,9% dari total produksi tembakau di dunia. Sedangkan produksi keempat negara penghasil tembakau di dunia mencapai total 4,8 Juta Ton atau sekitar 68, 4 % dari total produksi tembakau dunia. Pada tahun 2012 produksi tembakau empat negara diatas mengalami penurunan menjadi 70% dari produksi tembakau dunia.
Sedangkan propinsi penghasil tembakau di Indonesia adalah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Nusa tenggara Barat dengan luas lahan sekitar 206,2 ribu hektar atau 90% dari total luas lahan tembakau di Indonesia. Secara umum melihat produksi tembakau Indonesia tentunya harus seimbang dengan kesejahteraan petani tembakau yang ada. Hal ini akan sangat berbanding terbalik juga dengan pencapaian industri tembakau. Hal inilah yang selalu menjadi pertanyaan besar kenapa Indonesia sebagai salah satu negara yang menjadi produksi tembakau belum seimbang dengan kesejahteraan petani tembakaunya. Ada tiga hal mendasar yang menjadi permasalahan petani tembakau yang di hadapi saat ini yaitu :
- Cuaca yang tidak menentu dimana perubahan cuaca yang tidak menentu ini berdampak buruk bagi pertanian tembakau
- Monopoli harga tembakau yang dilakuan oleh industri rokok dimana selama ini tidak ada kontrol harga dari tembakau dan semua tergantung dari pabrikan rokok
- Sistem tata niaga tembakau yang timpang, perlu kita ketahui selama ini sistim tata niaga dalam pertembakauan sangat merugikan petani tembakau. Petani tidak ada daya bargaining yang kuat dan mekanisme sangat ditentukan para midleman atau tengkulak dan pabrikan rokok.
Presiden Jokowi baru saja mengumumkan bahwa tahun 2020 cukai rokok akan naik 23%. salah satu alasan yang kuat kenaikan cukai rokok adalah untuk mengendalikan konsumsi perokok di Indonesia khususnya perokok pemula yang sangat tinggi angkanya dan sangat mengkawatirkan dan selalu meningkat dari tahun ketahun.
Hasil diskusi bersama Petani tembakau di Lombok ada beberapa poin terkait dengan Kebijakan menaikkan cukai rokok dimana secara umum petani tembakau Lombok mendukung kebijakan pemerintah dalam menaikkan cuka tembakau dengan harapan segera diikuti dengan kebijakan antara lain :
- Pemerintah pusat harus menekan impor tembakau dari luar negeri yang selama ini mencapai 40% dan memberi porsi penyerapan yang maksimal untuk tembakau nasional.
- Pemerintah memberi skema baru diversifikasi pertanian dari dana bagi hasil cukai tembakau kepada petani tembakau untuk peningkatan kesejahteraan petani tembakau lewat peningkatan kualitas tembakau maupun dalam usaha diversifikasi usaha bagi petani tembakau dalam peningkatan kesejahteraan hidup. Perlu usaha alternative tanaman lain serta usaha produktif yang meningkatkan kesejahteraan petani tembakau mengingat masa tanam tembakau adalah hanya 6 bulan dan masih ada 6 bulan dalam setahun petani tembakau harus memanfaatkan lahan secara optimal
Diskusi bersama antara petani, akademisi , praktisi dan media ini merangkum berbagai permasalan dasar petani tembakau di Lombok untuk menjadi bahan masukan pemerintah pusat dan daerah serta mencari solusi pemecahan permasalahan yang dihadapi oleh petani tembakau khususnya di lombok. Sangat mendesak kiranya perlu di gagas inisiasi pembentukan forum petani tembakau maupun mantan petani tembakau untuk saling berbagi keberhasilan dan menguatkan jaringan dalam usaha bersama sama meningkatkan kesejahteraan petani tembakau dan petani lainnya. Hasil dari workshop ioni akhir nya secara aklamasi petani tembakau perwakilan dari Lombok yang hadir sepakat membentuk Forum petani multikultur yang harapannya bisa menjembatani proses transisi para petani tembakau untuk menjadi petani merdeka lebih kreatif dalam diversifikasi usaha pertanian maupun usaha produktif lainnya.
Mataram, 11 November 2019
Forum Petani Multikultur Lombok
Bp. Senang Haris Petani Tembakau Lombok Tengah
Nov 19, 2019 | Berita, HotNews
Universitas Muhammadiyah Magelang (UMMagelang) berhasil menambah satu lagi dosen dengan gelar Doktor. Lilik Andriyani mendapatkan gelar Doktor Ilmu Akuntansi dari Program Doktor Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada Yogyakarta setelah melewati ujian terbuka disertasinya pada Senin (18/11) di Ruang Auditorium BRI Lt.3 Program Magister Sains dan Doktor FEB UGM.
Ujian terbuka promosi doktor dipimpin oleh ketua sidang Prof. Mahfud sholihin, M.Acc., Ph.D. dan tim promotor Hardo Basuki, M.Soc.Sc., Ph.D., Fuad Rakhman, M.Sc., Ph.D., dan Zuni Barokah, M.Com., Ph.D. Disertasi yang disusun berjudul “Perusahaan Keluarga, Manajemen Laba, dan Kinerja Masa Depan: Sudut Pandang Socioemotional Wealth” dinyatakan lulus dengan predikat Sangat Memuaskan.
Dalam disertasinya, Lilik meneliti mengenai perusahaan keluarga dalam melakukan strategi managemnen laba dan dampaknya pada kinerja masa depan perusahaan dengan menggunakan sudut pandang Socioemotional Wealth. Temuan penelitian ini mampu membuktikan pertama, bahwa perusahaan keluarga menggunakan praktik RAM dan mengelola akkrual diskresioner konservatif dibandingkan perusahaan non-keluarga. Kedua, perusahaan keluarga melakukan kedua jenis managemen laba secara strategis dengan cara trade-off substitusi. Ketiga, faktor kontekstual seperti keterlibatan wanita, umur perusahaan, dan CEO entrenchment berperan dalam mengendalikan perusahaan keluarga dalam melakukan managemen laba, sehingga perusahaan lebih hati-hati dalam melakukan managemen laba.
Dosen Akuntansi ini tercatat sebagai doktor yang ke ke-4690 di Universitas Gadjah Mada, dan yang ke-279 di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Dan di Universitas Muhammadiyah Magelang, Lilik merupakan Doktor ke-17.
Rektor UMMagelang yang turut hadir dalam ujian terbuka disertasi, mengucapkan selamat atas prestasi yang dicapai Lilik. “Selamat atas pencapaiannya, semoga ilmunya dapat berguna bagi lingkungan sekitar khususnya bagi UMMagelang. Doktor Lilik Andriyani ini merupakan doktor ke-17 di UMMagelang. Semoga dengan bertambahnya doktor di UMMagelang ini dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan pembelajaran di UMMagelang,”kata Eko.
HUMAS
Nov 15, 2019 | Berita, HotNews
Sebelum resmi membuka Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Tahun Akademik 2020/2021 yang dimulai 06 Januari-15 September 2020, Universitas Muhammadiyah Magelang (UMMagelang) melaunching icon PMB. Kegiatan Launching ‘Gerakan Promosi Kampus’ ini dibuka secara langsung oleh Rektor UMMagelang, Ir. Eko Muh Widodo, MT di aula Fakultas Ilmu Kesehatan (15/11/2019).
Turut hadir para BPH, Wakil Rektor, Dekan, Dosen serta seluruh staf dan karyawan UMMagelang untuk menyaksikan pembukaan tersebut. Ir. Eko Muh Widodo, MT menuturkan bahwa promosi ini harus dilakukan oleh semua elemen kampus.
“Promosi bukanlah tugas dari beberapa biro saja. Tapi promosi adalah tugas kita semua,” ujarnya saat membuka lounching.
Harapan dari launching ini adalah menumbuhkan kesadaran dan semangat semua civitas akademika UMMagelang mulai dari dekan, dosen, karyawan, dan staf untuk merasa memiliki UMMagelang dan merasa bahwa dirinya merupakan tim promosi UMMagelang.
Dalam launching tersebut, ditampilkan beberapa poster, leaflet, dan video teaser PMB yang nantinya akan diguanakan dalam kegiatan promosi UMMagelang.
Informasi lainnya, rektor UMMagelang menyampaikan bahwa UMMagelang membuka kuota mahasiswa baru sebanyak 1.600 mahasiswa.
Selain launching, acara lain adalah pengajian bersama Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Magelang dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad saw. Pengajian disampaikan oleh Ustadz Drs. H. Jumari Al-Ngluwari, Ketua PDM Kabupaten Magelang.
HUMAS