Dec 6, 2017 | Berita
Sebagai perguruan tinggi yang semakin berkembang dan berkemajuan, UM Magelang terus berupaya meningkatkan kerjasamanya dengan berbagai instansi dan juga perguruan tinggi, baik nasional maupun internasional. Seperti yang kali ini kembali dilakukan UM Magelang melalui kerjasama dengan Hebei Normal University Tiongkok. Kerjasama tersebut tertuang dalam MoU yang dilakukan pada Sabtu malam (02/12).
Dalam acara yang berlangsung di Hotel Patra Jasa, Semarang tersebut Rektor UM Magelang Ir. Eko Muh Widodo, MT didampingi kepala Biro Marketing dan Kerjasama (BMKS) UM Magelang, Dr. Imron, MA. Penandatanganan MoU dilakukan antara Ir Eko Muh Widodo MT dan Prof. Zhao Jin Guang, Ph.D. Dalam MoU disebutkan bahwa kerjasama yang akan dilakukan antara lain di bidang penelitian, penulisan jurnal, pertukaran dosen dan mahasiswa, serta kegiatan berupa workshop dan seminar, disamping kegiatan pendukung lainnya.
“Melalui MoU tersebut diharapkan UM Magelang dapat memperluas jaringan kerjasamanya baik dalam negeri maupun luar negeri,” ujar Eko usai penandatanganan MoU. Dalam acara yang difasilitasi oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (Aptisi) Wilayah 6 Jawa Tengah itu diikuti oleh beberapa PTS lain yang tergabung dalam anggota Aptisi Wilayah 6 Jawa Tengah.
Bagi UM Magelang, menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi luar bukanlah hal baru. Sebelumnya UM Magelang telah berkali-kali menjalin kerjasama dengan PT di beberapa negara Asean dan Eropa. Selain itu beberapa fakultas seperti Fakultas Teknik juga telah menjalin kerjasama dengan PT di Jepang, India, dan Italia. Demikian juga dengan Fikes yang telah menjalin kerjasama dengan beberapa PT di Thailand dan Filipina. Serta FKIP yang menjalin kerjasama dengan beberapa PT di negara Asean seperti Malaysia.
HUMAS
Nov 29, 2017 | Berita
Prodi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) UM Magelang mengadakan seminar nasional di Aula Fikes UM Magelang, Selasa (28/11). Acara dengan tema “Implementation of Pharmacogenetics in Pharmacotherapy” itu dihadiri 150 peserta yang terdiri dari mahasiswa D3 dan S1 Farmasi UM Magelang, beberapa dosen, perwakilan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Farmasi di wilayah Magelang, Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kabupaten dan Kota Magelang, Akademisi UAD Yogyakarta, Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Kabupaten dan Kota Magelang, dan Praktisi Apotek, Rumah Sakit, Puskesmas di wilayah Magelang, Temanggung, serta Semarang.
Menurut ketua panitia seminar Imron Wahyu Hidayat, M.Sc, Apt, seminar nasional ini adalah acara tahunan yang mendatangkan narasumber yang berkompeten dan berkualitas, kali ini menghadirkan Prof. Dr. Bob Wilffret dari Univesity of Groningen, Belanda yang fokus pada Farmakogenomik.
Dalam pemaparan yang disampaikan dalam Bahasa Inggris, Prof. Dr. Bob Wilffret menjelaskan, Farmakogenomik (pharmacogenetics) adalah bidang penelitian yang difokuskan pada pemahaman bagaimana gen mempengaruhi respon individu terhadap obat. Tujuan jangka panjang pada farmakogenomik adalah untuk membantu dokter memilih obat dan dosis yang paling cocok untuk setiap individu, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kekreatifitasan obat.
“Kondisi real saat ini, praktek klinik yang menggunakan informasi farmakogenetik masih jauh dari pelaksanaan, bahkan di negara maju sekalipun. Namun demikian, terkadang kemajuan teknologi kesehatan dapat terjadi jauh lebih cepat dari yang diperkirakan, maka bukan tidak mungkin aplikasi serupa sudah ada di depan mata. Kalaupun belum dapat diaplikasikan, pengetahuan ini sangat penting untuk dapat menjelaskan berbagai fenomena dalam masalah pengobatan,” tandasnya.
Lebih lanjut Bob menyarankan agar farmasis sebaiknya memiliki akses untuk mendapatkan informasi genetik pasien untuk bisa memberikan pelayanan kefarmasian secara individual sebelum mereka menyiapkan resep.
Selain Prof. Bob Wilffret, narasumber lainnya adalah dua dosen Farmasi UM Magelang, yaitu Tiara Mega Kusuma, M.Sc., Apt dan Setiyo Budi Santoso, M. Farm., Apt. Tiara menjelaskan tentang obat herbal. “Di dunia pengobatan yang paling banyak digunakan adalah pijit, alkupuntur, meditasi dan herbal,” kata Tiara. Ia mengajak peserta khususnya mahasiswa farmasi untuk lebih melestarikan kembali obat-obat dari alam.
Sedangkan Setyo menekankan pada aplikasi herbal. Menurutnya dalam pendayagunaan obat alam ada beberapa faktor yang mendukung kecenderungan global untuk kembali menggunakan bahan-bahan alami sebagai terapi, seperti harga obat sintetis mahal, efek samping obat sintetis, teknologi sediaan obat alam, dan faktor promosi.
HUMAS
Nov 29, 2017 | Berita
Tapak Suci Putera Muhammadiyah (TSPM) dan Olahraga merupakan bagian dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UM Magelang yang berada di bawah naungan Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan dan Alumni. Dalam rangka penerimaan anggota baru, kedua UKM tersebut memberikan pendidikan dasar (diksar) kepada para calon anggotanya. Acara pembukaan diksar kedua UKM tersebut dilakukan di hari yang sama yakni Jumat, 24/11 di Aula Rektorat Kampus 2 UM Magelang dalam waktu yang berbeda.
Pembukaan diksar UKM TPSM yang dimulai pukul 09.00 WIB tersebut mengusung tema “Membentuk Kader yang Disiplin, Tangguh dan Bersahaja dalam Bingkai Kemuhammadiyahan”. Menurut ketua panitia diksar TSPM, Amarudin Azam, diksar akan dilaksanakan selama tiga hari (24-26/11) di Dusun Krajan, Tieng, Kejajan, Wonosobo. Jumlah peserta yang mengikuti diksar UKM TSPM berjumlah 45 mahasiswa baru dari berbagai prodi dan dua diantaranya dari semester 3.
Azam negatakan, diksar diadakan untuk mengenalkan TSPM kepada para calon anggota, menambah wawasan terkait dengan TPSM dan Muhammadiyah, melatih keterampilan bela diri, jurus, serta teknik praktis kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, diksar adalah sebagai langkah awal menyiapkan perlombaan.
Ahmad Hadi Iswanto, pelatih TSPM yang hadir saat acara pembukaan mengatakan, “TSPM UM Magelang mempunyai tanggung jawab besar kepada organisasi Muhammadiyah karena TSPM merupakan salah satu organisasi otonom Muhammadiyah. Sebagai tombak pengkaderan melalui prestasi TSPM, negara-negara di dunia bisa mengenal Muhammadiyah.”
Adapun acara Diksar UKM Olahraga yang diketuai oleh Nanda Ferdiansyah dengan mengusung tema “Dengan Kaderisasi yang Bersinergi Membangun Atlet dan Organisator yang Berprestasi” dibuka pada pukul 13.00 WIB. Peserta yang mengikuti diksar tersebut berjumlah 44 maba dari berbagai prodi. Hal ini membuktikan bahwa minat peserta dalam mengikuti UKM Olahraga mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 39 orang. Kegiatan diksar kali ini dilaksanakan di Windusari, Kab. Magelang tepatnya berada di SMK 1 Windusari.
Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan, Drs. Mujahidun, M.Pd mengatakan, kegiatan diksar yang dilakukan tersebut nantinya berfungsi untuk mendidik dan menanamkan rasa cinta kepada UKMnya masing-masing maupun kepada civitas UM Magelang.
HUMAS
Nov 24, 2017 | Berita
Koordinator Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Magelang (Korkom IMM) mengadakan Pra-Darul Arqam Dasar atau yang biasa disebut dengan PRA-DAD pada Ahad (19/11). Sohifatul Rahmatika, ketua panitia kegiatan mengatakan “Acara ini bertujuan untuk mempererat ta’aruf antar kader IMM Magelang, serta memperkenalkan kader dengan basis kegiatan IMM. Selain itu Pra-DAD juga bertujuan untuk memberikan pembekalan kepada para kader baru sebelum kegiatan Darul Arqam Dasar (DAD) dalam waktu dekat ini ”.
Ia juga mengungkapkan bahwa kegiatan dengan tema “Terwujudnya Solidaritas Kader melalui Ukhuwah Islamiah” tersebut diikuti oleh sekitar 50 kader baru dari berbagai Komisariat IMM, diantaranya komisariat Keguruan dan Ilmu Pendidikan, komisariat Ekonomi dan Bisnis, komisariat Teknik, komisariat Ilmu Kesehatan, komisariat Agama Islam dan komisariat Hukum.
Taufik menambahkan bahwa Pra-DAD IMM pada tahun ini dibuat sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. “Memang Pra-DAD tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya, kalau di tahun sebelumnya itu dilakukan dengan kegiatan kemah dakwah di daerah Dukun,Muntilan. Berdasarkan hasil evaluasi kami dari kegiatan tahun sebelumnya yang memakan banyak waktu dan tenaga, maka tahun ini pra-DAD kita konsep sedemikian rupa dengan diisi outbond,” kata Taufik yang merupakan mahasiswa FKIP semester 5 itu.
Taufik berharap dengan adanya outbond ini akan meningkatkan kedekatan antar keder IMM, sehingga ukhuwah itu benar-benar terjalin sesuai koridornya. Ketua Korkom tersebut juga mengungkapkan bahwa akan diadakan follow up dari kegiatan pra-DAD berupa kegiatan DAD yang akan dilaksanakan oleh masing-masing komisariat dalam waktu dekat.
Acara pembukaan Pra-DAD yang diisi dengan kegiatan outbond oleh tim trainer outbond IMM tersebut berlangsung di halaman parkir Kampus 1 UM Magelang oleh ketua umum Korkom. Selanjutnya peserta diarahkan untuk menuju lokasi outbond di Puncak Gunung Tidar Magelang dengan jalan kaki.
HUMAS
Nov 23, 2017 | Berita
Pengendalian tembakau menjadi topik bahasan dalam kunjungan The Union di UM Magelang pada Kamis (23/11), hal ini berkaitan dengan proposal yang diajukan oleh Muhammadiyah Tobacco Control Center (MTCC) UM Magelang kepada The Union guna membantu pemerintah dalam mengedukasi kepada masyarakat tentang bahayanya rokok dan zat adiktif dari tanaman tembakau. The Union merupakan organisasi nirlaba internsional yang concern di bidang pengendalian penyakit TBC dan paru-paru.
Kunjungan ini merupakan follow up dari proposal yang pernah dikirim UM Magelang tentang Tobacco Control Trought Regulations of the Smoke free Law, TAPS BAN, increasing the Role of Muhammadiyah and Strengthening Network yang dibuat oleh MTCC. Dra. Retno Rusdjijati, M.Kes, ketua MTCC UM Magelang menjelaskan, sebelumnya UM Magelang telah mengajukan proposal dan pada tahap ini dilakukan sinkronisasi program kerja dengan The Union dan MTCC UM Magelang.
Ia menambahkan bahwa MTCC memiliki tujuan utama untuk membantu kesejahteraan masyarakat di Jawa Tengah terkait dengan petani tembakau. “Ada dua hal yang menjadi fokus kegiatan ini. Pertama yaitu mendampingi Kota maupun Kabupaten di Jawa Tengah untuk pembuatan Peraturan Daerah (Perda) terkait Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Kedua, membangun jejaring dengan petani tembakau supaya tingkat kesejahteraan petani tembakau meningkat,” tutur Retno. Ia juga mengatakan bahwa kerja sama tersebut akan berlangsung selama dua tahun ke depan.
Sementara itu perwakilan The Union untuk wilayah Asia, Tara Singh Bam dan Yar Yar mengaku sangat mengapresiasi adanya kerjasama ini dan mengharapkan peran UM Magelang dalam meningkatkan kesejahteraan petani tembakau di Jawa Tengah. “I deeply appreciate this cooperation. I hope that the welfare of farmers in Central Java can increase through the role of UM Magelang,” kata Tara Singh Bam di sela-sela acara diskusi yang dihadiri oleh Rektor, Wakil Rektor serta Pimpinan Fakultas di Lingkungan UM Magelang.
Pada hari yang sama, UM Magelang juga menerima presentasi penawaran kerjasama dari Microsoft yang disampaikan oleh Original Internal Manager (OIM) Microsoft , Edwin Adinata. Dalam presentasinya Edwin menyampaikan berbagai penawaran kerjasama yang menarik. “Setiap pengguna Microsoft harus menggunakan software Microsoft yang original dan bersertifikat. Kami mengenalkan 3 produk Microsoft yang bisa dipilih, yaitu Microsoft Certified Educator (MCE), Microsoft Technology Associate (MTA),dan Microsoft Office Specialist (MOS),” papar Edwin di hadapan peserta presentasi yang terdiri dari Pimpinan Universitas dan Fakultas serta Kepala Biro.
Ia juga menjelaskan perbedaan ketiga pilihan Microsoft tersebut. Perbedaanya yaitu MCE digunakan untuk dosen, guru dan calon guru. Untuk MTA dapat digunakan untuk mahasiswa jurusan IT dan para siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), sedangkan untuk MOS digunakan untuk dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa semua jurusan. Edwin juga menegaskan bahwa pentingnya memiliki sertifikat Internasional Microsoft untuk institusi yaitu dapat meningkatkan mutu dan kompetensi tenaga kependidikan.
Penawaran Microsoft di sambut baik oleh Rektor UM Magelang, Ir. Eko Muh Widodo, MT, yang mendukung pentingnya penggunaan perangkat software dikalangan civitas akademika yang harus bersertifikat. Ia berharap setelah adanya kerjasama selama satu tahun, maka UM Magelang akan mendapatkan keuntungan yang maksimum atas kerjasama tersebut. “Saya harap kerjasama ini menjadi kerjasama yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Dan saya juga berharap tidak hanya dosen dan tenaga kependidikan yang memperoleh Software Microsoft ini, tapi seluruh mahasiswa UM Magelang juga memperolehnya,” jelas Eko.
HUMAS